NovelToon NovelToon
Kawin Gantung Dengan Ketos

Kawin Gantung Dengan Ketos

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Tamat / Ketos / Perjodohan
Popularitas:8.8M
Nilai: 4.6
Nama Author: AuraAurora

Memiliki wajah cantik blesteran, membuatnya menonjol di antara gadis lainya. Tapi kisah hidupnya tak seindah wajahnya. Jessyca

Karena sang Mama meninggal sejak lama, membuat Ayahnya menikah lagi. Tapi keluarga baru, justru membuat hidupnya semakin sulit.

Hingga suatu saat, neneknya telah memilihkan jodoh untuknya. Yang menyebabkan ia 'kawin gantung' di usia muda.

Apakah kehidupan Jessy akan lebih baik? Atau malah sebaliknya!!!

Cuzzz kita lanjut ☺☺☺☺🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AuraAurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mall

Setelah menikmati makan malam berdua yang jarang terjadi, kini dua wanita berbeda generasi itu bersantai sambil menikmati siaran televisi.

Dengan posisi Jessy yang tidur dengan kepala berada di pangkuan Mariam, dan menikmati tangan sang Nenek yang sedari tadi membelai rambutnya.

"Nenek tidak menyangka kamu akan menginap di sini." Mariam yang memulai obrolan. "Karena dulu waktu kecil kamu selalu tidak mau jika Nenek mengajakmu menginap disini."

"Nenek! Sudah Jessy bilang, Jessy tidak menginap tapi akan tinggal di sini." ingatkan nya.

"Oh... ya ampun, Nenek lupa. Mungkin karena faktor usia," Mariam terkekeh.

"Dan... Nenek tidak usah pura-pura terkejut Jessy tinggal di sini, pasti Papa sudah memberitahu Nenek." tebaknya.

"Ha ha ha, apakah akting Nenek sangat jelek?"

"Sangat." jawab Jessy cepat.

"Tapi, Nenek benar-benar bahagia kamu mau tinggal di sini. Karena melihatmu, Nenek merasa melihat Ibu mu di dalam dirimu." Bibir Mariam tersenyum tapi tidak dengan mata nya yang terlihat sendu.

Jessy menggenggam tangan Nenek yang berada di kepalanya. "Percayalah Nek, meskipun Jessy tidak berada di sini, tapi Mama akan selalu ada untuk menemani Nenek." hiburnya.

Mariam tersenyum mendengar ucapan cucunya. Meskipun Jessy sering membuat ulah, tapi nyatanya ia sangat sayang kepadanya.

Hingga akhirnya cucu dan nenek itu terlibat percakapan ringan hingga larut malam.

*

*

"Jessy!" teriak Nenek dari luar kamar Jessy. "Ayo bangun, apa kamu tidak sekolah?"

Saat matahari mulai meninggi, nyatanya gadis cantik itu masih nyaman dengan tidurnya. Karena menurutnya ini adalah kesempatan bangun siang setelah tidak bersekolah.

Ketika Jessy mendengar pintu kamar nya di gedor dengan keras oleh Mariam, maka ia semakin bergulung di bawah selimut.

Hingga beberapa saat kemudian, akhirnya Jessy membuka matanya. Karena nenek nya rupa-rupanya tidak menyerah untuk membangunkan nya.

Dengan langkah gontai ia berjalan menuju pintu kamarnya, dan saat pintu itu terbuka terlihat Mariam berdecak pinggang.

"Nek, ini masih pagi kenapa berisik sekali?" ujar Jessy dengan setengah kesadaran nya. "Nenek melebihi berisiknya Rembo."

"Rembo? Siapa!" Mariam yang tidak tahu.

"Ayam Tok Dalang," jelas Jessy.

Mata Mariam membulat, kurang ajar sekali cucunya itu menyamakan dirinya dengan ayam.

"Aaaa ... ampun, Nek." Jessy memegang telinganya yang di jewer oleh Mariam.

"Kamu itu anak gadis bangun siang, nanti rezekinya di patok ayam." Mariam yang gemas masih menjewer telinga Jessy.

"Nanti tinggal tukar tambah sama cacing, Nek. Biar di balikin rezekinya sama ayam," jawab Jessy.

"Ya ampun," pekik Nenek. Kemudian menarik kuping Jessy dan berjalan menuju kamar mandi. "Sekarang kamu mandi."

Mariam kemudian membiarkan Jessy di kamar mandi, dan menuju ruang makan untuk sarapan.

Sarapan pagi yang kesiangan itu akhirnya terjadi setelah Jessy menyelesaikan ritual mandinya.

"Jessy kamu tidak sekolah?" Tanya Nenek di selah-selah acara sarapan mereka.

"Nenek kan tahu, Jessy sudah di keluarkan dari sekolah." Jessy rasa Neneknya sudah tau dari papa nya.

"Dikeluarkan bukan berarti tidak sekolah, kamu masih bisa cari sekolah lain."

"Tapi Jessy masih ingin di rumah," pintanya dengan raut wajah memelas.

Nenek menggelengkan kepalanya. "Tidak. Kalau kamu tidak sekolah, maka Nenek akan jual si banteng."

Jessy mecebikkan bibirnya, mana mungkin ia tanpa motor kesayangan nya yang ia beri nama banteng.

"Nenek sudah mencarikan sekolah untukmu, nanti kamu bisa melihatnya." Putus Mariam.

"Nenek!" rengek Jessy.

"Apa!" balas Mariam galak dengan mata melotot.

Jessy hanya bisa mengerucutkan bibirnya, kalau sudah begini ia bisa apa.

Siang hari ia mengendarai motornya, seperti perintah Mariam tadi pagi. Ia meninjau sekolah yang sudah di pilihkan Neneknya.

Dengan membawa secarik kertas yang bertuliskan nama sekolah serta alamatnya.

Hingga beberapa saat kemudian motor Jessy berhenti tak jauh dari lokasi sekolah SMA. Ia mengambil kertas yang berada di sakunya dan mencocokkan nama sekolah itu, dan ternyata benar.

Ternyata letak sekolah baru itu tidak terlalu jauh dari rumah Nenek. Dan kelihatan nya rata-rata siswa yang sekolah di sana adalah anak orang kaya.

"Bukankah ini sekolah...?" gumam Jessy yang menebak.

*

*

Setelah Jessy melihat sekolah pilihan Mariam, ia memutuskan untuk pergi ke mall. Sudah lama ia tidak pergi ke sana.

Hingga hari beranjak petang Jessy masih betah berputar-putar di mall. Bukan untuk berbelanja, tapi menghabiskan waktunya untuk memainkan semua wahana permainan yang ada di sana.

Hingga akhirnya, ia memutuskan pulang saat jam pergelangan tangan nya menunjukkan pukul 18.30. Mungkin Nenek nya sudah menunggu di rumah untuk makan malam.

"Ya ampun lapar sekali," Jessy mengusap perut datarnya sembari berjalan menuju parkiran untuk mengambil banteng.

Saat hampir sampai di mana banteng berada, mata Jessy melihat tiga gadis yang bertengkar. Ia terus saja melangkahkan kakinya, karena tidak mau ikut campur.

"Aku mohon jangan ambil itu, itu pemberian terakhir Ibu ku. Ambil saja yang lain nya," ujar salah satu gadis.

"Lo pikir gue peduli? Gue cuma mau yang ini!" Salah satu di antara mereka menarik gelang yang di pakai tadi.

Dan gadis satunya ternyata ikut membantu gadis yang ingin merebut gelang itu.

Jessy yang tadinya tidak ingin ikut campur, tiba-tiba menghentikan langkahnya saat mengetahui duduk permasalahan nya.

"Apa kalian anak kecil? Jadi harus berebut sesuatu?"

Ketiga gadis itu menoleh, ketika tau-tau Jessy berada di sana.

"Apa? Lo jangan ikut campur!" hardik gadis yang tadi menginginkan gelang. "Pergi lo," usir nya.

"Ck." Jessy berdecak sembari mengusap telinganya, ternyata suara gadis itu cukup melengking.

Gadis yang akan di ambil gelang nya, melihat kesempatan itu seketika berlari menghampiri Jessy dan bersembunyi di belakangnya.

"Mau kemana akh--"

Gadis itu berteriak kesakitan. Ketika ia akan menarik gadis pemilik gelang, justru Jessy lebih dulu mencekal tangan nya dan memelintir nya ke belakang. "Lepas!" teriaknya.

Teman gadis itu tidak tinggal diam, saat akan memukul Jessy. Nyata nya ia lebih dulu tersungkur setelah mendapatkan tendangan dari Jessy.

Kemudian Jessy mendorong gadis yang masih ia pegang hingga terjatuh bersama teman nya tadi. "Kalau tidak bisa memiliki apa yang kalian inginkan, maka jangan merebut milik orang lain."

Setelah mengucapkan itu Jessy kemudian pergi menuju tempat banteng dan di ikuti gadis yang di tolong nya.

"Awas lo... " teriak dua gadis yang masih terduduk di lantai parkiran.

Tapi Jessy dan gadis tadi sudah pergi dari sana.

Ketika motor Jessy sudah melaju cukup jauh dari mall, ia menepi di bahu jalan. "Turun," ujar Jessy.

Sebenarnya tadi Jessy tidak berniat mengajak gadis yang ia tolong pulang bersama nya. Tapi gadis itu naik begitu saja, jadi mau tidak mau Jessy membawa nya juga.

"Gue bukan tukang ojek," jelas Jessy.

Gadis yang berada di jok belakang banteng langsung turun dan berdiri di samping Jessy. "Terima kasih," ucapnya tulus dengan senyum lebarnya.

"Iya."

"Oh ya, aku Meili." Dengan mengulurkan tangan nya.

Belum sempat Meili mengetahui nama Jessy, Jessy sudah melesat dari sana.

"Ya ampun, dia seperti pahlawan super." ujar Meili yang hanya bisa melihat punggung Jessy yang kian menjauh.

...----------------...

...Sidoarjo, 22.15...

...Selamat malam semuanya, semoga sehat selalu....

...Sidoarjo beberapa hari ini hujan terus....

1
Sandisalbiah
hadeh.. Meili... 🤦‍♀😅😅
Fajar Ayu Kurniawati
.
Dini Mariani s
lanjut thor
Dini Mariani s
/Sob/
Dini Mariani s
hahaha..nakal juga jessy
Dini Mariani s
kalau sudah suami istri berapa ronde pun halal....pastilah Nathan ketagihan
Dini Mariani s
keluarga yg lucu.....
Dini Mariani s
😂lucunya Jessy.,
Dini Mariani s
Buruk
🍁Angela❣️
diih Jessy 🤪🤪🤪🤪🤪 please jgn bikin nenek pusingg
🍁Angela❣️
mending tinggal sama nenek kau Jess biar hidup lebih tenang
🍁Angela❣️
harus sebagai papa tetap prioritas kan anak dunkk
🍁Angela❣️
ehh bener tuh cinta dan benci jaraknya setipis tisue
Rini Anggraini
Luar biasa
ibeth wati
bukan tuhan yg jahat Tasya tapi kamu yg serakah SDH dapet cinta Danu dan Mira sepenuhnya msh mau cintanya Nathan jg
ibeth wati
orang seperti meili ini bisa tertawa untuk menutupi luka adalah orang yg sangat tulus JK punya teman seperti ini harus benar" dijaga Krn dulu saya punya teman seperti ini tapi sekarang SDH almarhum
ibeth wati
Luar biasa
ibeth wati
seandainya si Danu ini ada didunia nyata pingin tak getok kepalanya pakai tongkat bisbol biar sadar diri
Dwi Vella
Luar biasa
Kadek Bella
lanjut thoor,,, season 2 nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!