Anak Sultan Milik CEO
"Ji, bisa tolong antarkan ini ke kantor Dirgantara Corp yang di sana?" Ucap Suci yang mendapatkan pesanan terakhir mereka pada pukul 21.00.
"Kamu 'kan se arah Ci, kamu aja ya!" ucap Fajira menolaknya.
"Ayo lah, Ji. Pacarku sudah menunggu di luar dan aku harus segera pergi. Selamat malam semuanya!" Ucap Suci berlalu dan meninggalkan Fajira bersama dengan beberapa karyawan lainnya.
"Antar saja, Ji. Dekat juga 'kan? Jalan saja dari sini nanti pulang baru pesan ojek onlinenya," ucap salah satu karyawan di sana yang bertugas untuk menutup restoran.
"Ya udah deh." Ucap Fajira pasrah.
Perempuan manis itu mengambil makanan yang sudah dibungkus tadi dan segera pergi menuju ke perusahaan. Tak lupa ia membawa tas dan barang-barangnya yang berada di dalam laci. Dengan berjalan kaki sekitar 250 meter ia menapaki trotoar sambil menikmati malam yang masih di padati oleh pengendara bermotor.
Huh kapan aku bisa memiliki motor seperti mereka, minimal sepeda deh. Boro-boro gaji aja gak cukup untuk sebulan. Batkn Fajira lesu.
Ia hanya bekerja sebagai pegawai restoran dengan gaji pas-pasan hanya cukup untuk membayar uang sewa kontrakan dan makannya sehari-hari. Itupun jika gajinya tidak di potong untuk membayar bon di restoran.
Fajira Hanindya, hanya seorang anak yatim piatu yang mencoba untuk bertahan hidup menghadapi kejamnya dunia. Semenjak Ibu, Ayah dan adiknya meninggal dalam kecelakaan dua tahun silam ketika ia masih berada di bangku SMA kelas dua, dunianya terasa runtuh karna ia di tinggal sendiri tanpa ada sanak saudara yang mau menampungnya.
Di sinilah ia, memilih untuk pergi jauh dari kampung dan merantau ke kota besar setelah sempat menjual rumah peninggalan orang tua yang menjadi satu-satunya harta yang ia milik.
Tak terasa ia sudah sampai di loby perusahaan, terlihat disana dijaga oleh dua orang satpam yang tengah duduk di depan pintu masuk. Tanpa menunggu lama Fajira segera melangkahkan kakinya menuju pintu utama sambil membawa paper bag yang berisikan makanan.
"Selamat malam, Pak. saya dari restauran, ingin mengantarkan pesanan atas nama, bapak Irfan!" ucap Fajira ramah.
"Coba saya lihat dulu!" ucap salah satu satpam disana lalu memeriksa makanan yang di bawa oleh Fajira.
"Silahkan diantar, lantai 7 nanti lurus saja kamu sampai di ruangan CEO," ucapnya.
"Hmm, apa tidak bapak saja yang mengantarkannya?, Apa bapak percaya kalau saya orang baik?" tanya Fajira ragu.
"Iya saya percaya dan tolong jaga kepercayaan itu atau usaha kamu akan kami tutup secara paksa!"
"Eh jangan Pak! Baiklah terima kasih. Permisi, Pak!" ucap Fajira pamit.
"Hmm."
Fajira segera masuk dan mencari lift yang ada disana.
"Lantai 7 ya?"
Ting...
Lift bergerak membawa gadis muda itu hingga ke lantai 7 dimana ruangan CEO berada. ketika lift terbuka, Fajira terkejut melihat seorang laki-laki berlari ke arahnya dan mendorong Fajira keluar. Sementara laki-laki itu bergegas memencet tombol lift untuk turun ke lantai dasar.
"Hei, gadis. Tahan dia, tahan!" Teriak seseorang yang sedang mengejar laki-laki tadi.
"Ap... it-itu, ha?" Fajira mengedipkan matanya kaget dengan apa yang terjadi barusan.
"Kamu kenapa tidak menahannya, ha?" bentak seorang pria tampan.
Laki-laki berpakaian rapi itu segera berjalan menuju lift khusus CEO dan menekan tombol turun mengejar pria tadi.
"A-ada apa ini?" ucapnya masih mematung disana. "Ah iya makanannya." sentak Fajira beranjak dari sana dan segera menuju keruangan yang bertuliskan 'CEO DIRGANTARA CORP'.
Tok..tok...tok...
"Selamat malam saya pengantar makanan!" ucap Fajira dari luar.
Tok..tok..tok..
Fajira masih menunggu beberapa saat, berharap ada seseorang yang membuka pintu besar itu dari dalam.
"Apa gak ada orang?" Ia celingak-celinguk berusaha untuk mengintip siapapun yang ada di dalam sana.
Betapa terkejutnya ia, ketika melihat seorang laki-laki yang tengah terduduk lemas sambil memegangi kepala. Tanpa menunggu lama, Fajira langsung masuk dan meletakkan makanan yang ia bawa di atas meja, lalu membantu laki-laki itu untuk berdiri.
"Pak, bapak tidak apa-apa?" ucapnya membantu laki-laki itu berdiri.
Namun hal lain terjadi, bukannya berterima kasih, laki-laki itu malah menjambak rambutnya dan memboyong Fajira ke dalam kamar khusus yang ada di dalam ruangan itu.
Setibanya di dalam kamar, Fajira langsung dihempaskan ke atas kasur dengan kasar. Sementara laki-laki itu segera menindihnya sambil melepas satu persatu baju yang melekat di badan gadis cantik itu.
"Dasar jalaang beraninya kau berbuat ini kepadaku! Aku akan membunuhmu kali ini!" teriaknya sambil mencekik Fajira yang masih berusaha untuk memberontak.
"Ja-jangan, Pak!, Saya mohon jangan! hiks," ucap Fajira lirih dengan nafas tercekat.
Tangisnya pecah ketika CEO itu merobek baju terakhir yang masih ia pakai. Sekuat tenaga ia berusaha untuk melawan, namun nihil ia kalah kuat dari laki-laki itu.
"DIAM!" Bentak Irfan di telinga Fajira.
"Ja-jangan Pak saya mohon!. TOLOOONG!! TOLOONG!! TO.. hmm mmpphhh,..." mulutnya di bekap dengan kasar oleh CEO itu menggunakan bibirnya.
"Jangan, Pak! Saya mohon sadar!" jeritnya kembali.
"Kau sudah membuatku menderita jalaang! Jangan harap kau bisa lepas dariku. Kau rasakan ini!" Laki-laki itu menghentakkan dengan kasar pisang laras panjangnya ke tubuh suci milik Fajira.
Tuck...
"AAARRGHHHH!" Jerit Fajira.
"Kau! sejak kapan kau sempit jalaang? dimana kau perbaiki milikmu ini?" racaunya terkejut dan kesal ketika merasa kesusahan untuk menembus Goa perawan Fajira.
Laki-laki perjaka itu seolah sudah pernah merasai bagaimana nikmatnya menembus Goa suci perempuan.
"Sa-sakit, Pak! Tolong jangan lakukan ini, Aaaakhh. Sakit tolong berhenti badjingan!" teriak Fajira yang masih berusaha untuk memberontak.
Plaak!!!
Tamparan keras itu mendarat di pipi mulus yang sudah basah dengan air mata itu.
"DIAM KAU!" Bentaknya lagi.
Irfan masih berusaha untuk menghentakkan miliknya dengan kasar dan membuat Fajira lemah, karena merasakan sakit dan kehilangan tenaga setelah memberontak. Ia hanya pasrah dengan air mata yang tak hentinya menetes.
Aku kotor, tuhan kenapa takdirku seperti ini?.
Fajira pasrah menerima perlakuan dari laki-laki yang akan ia benci seumur hidupnya mulai saat ini.
Kau rasakan ini Vina, kau sungguh tega mengkhianati cinta dan kepercayaan yang sudah kuberikan kepadamu. Irfan meracau dalam hentakannya.
Irfan tidak hentinya memainkan tubuh indah yang berada di dalam kukungannya ini. Ia mengecup tubuh indah Fajira tanpa tertinggal barang seincipun. Seolah tidak puas dengan buah pisang yang sudah terbenam, ia memulai kembali foreplay karna goa itu masih kering dan susah untuk di gerakkan.
Ia menjelajahi Fajira dengan buas dan ganas, seolah tidak ada hari esok baginya. Mendaki gunung melewati lembah ia berusaha agar goa itu basah dan ia bisa menggerakkannya segera, karna hasrat yang sudah mencapai ubun-ubun, mendesak untuk di keluarkan.
Sementara Fajira hanya pasrah dengan apa yang ia terima dari laki-laki yang paling ia benci mulai saat ini. Perlahan kesadarannya mulai menipis dan ia pingsan!.
"Aakhhh,..." jerit Irfan ketika berhasil menumpahkan benihnya di dalam Goa suci milik Fajira.
Seolah menjadi candu, Irfan mengulanginya hingga beberapa kali tanpa menghiraukan bagaimana keadaan Fajira. Setelah dirasa puas ia terlelap sambil memeluk gadis manis yang sudah pingsan disampingnya.
Irfan yang tengah di pengaruh alkohol itu mengira bahwa Fajira adalah pacarnya bernama, Vina yang sudah berkhianat dan lebih memilih laki-laki lain dibandingkan dirinya.
Irfan yang sudah kalap di tambah lagi dengan kedatangan laki-laki yang memberikan foto-foto mesra Vina bersama dengan pria lain yang membuat emosinya membuncah dan tidak dapat di kendalikan lagi.
Irfan adalah laki-laki dingin yang hanya mencintai Vina, perempuan yang bertahta di hatinya selama lima tahun belakangan ini. Namun dunianya seakan runtuh ketika mengetahui jika wanita yang begitu ia cintai, dengan berani berselingkuh dan pergi bersama laki-laki lain.
Ceklek...
"Tu-tuan?"
Pintu terbuka menampilkan sosok Ray, asisten kepercayaan Irfan. Betapa terkejutnya ia melihat pemandangan yang ada di dalam kamar. Alas kasur yang berantakan, bantal yang sudah berserakan dan perempuan yang tidak mengenakan sehelai benangpun berada di atas ranjang milik tuannya.
Hah? Apa-apan ini? Tu-tuan?. Bathinnya dengan mata terbelalak kaget.
Hal pertama yang ia lakukan terlebih dahulu yaitu mengambil selimut dan menutup dua badan yang tengah tergeletak polos di atas ranjang. Ia masih syok dengan apa yang ia lihat saat ini.
Dengan nafas yang tidak beraturan karna mengejar laki-laki tadi, ia keluar dari kamar itu dan terduduk lemas di atas sofa.
"Apa yang terjadi? permainan macam apa ini. Tuan apa yang sudah anda lakukan?" ucap Raya frustrasi dan menjambak rambutnya.
Ray termenung memikirkan apa yang akan ia lakukan kedepannya. Jika hanya di hadapkan dengan Irfan mungkin ia bisa mengatasi ini, namun bagaimana dengan perempuan itu dan bagaimana dengan nasibnya setelah ini.
"Huft, apa yang harus aku lakukan dengan perempuan itu?, Siapa dia?" Ray mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Matanya mengernyit melihat papper bag tergeletak di atas meja kerja Irfan.
"Tas itu? Apa dia perempuan tadi? Astaga apa yang sebenarnya terjadi Tuhan? kenapa bisa seperti ini?" Ucap Ray semakin frustrasi.
Ia mulai meneliti siapa perempuan yang tengah bermadu kasih bersama Tuannya itu.
Restoran xx?.
Segera ia mencari data dan informasi mengenai gadis itu agar bisa memutuskan langkah apa yang akan ia ambil setelah ini.
Sementara di dalam kamar, sepasang mata mengerjab. Perlahan ia membuka mata dengan rasa sakit yang berangsur mulai merata ke seluruh tubuhnya.
Hiks, sakit! Tuhan apa rencanamu setelah ini? Kenapa aku harus mengalami ini Tuhan?. Batinnya menjerit dengan air mata yang sudah mengalir deras.
Ia merasakan ada sesuatu yang berat menghimpit tubuhnya, namun ia tidak tau apa itu. Jangankan untuk memindahkannya, bersuarapun saat ini ia tidak mampu. Tenaganya sudah habis ketika ia sibuk berteriak untuk meminta pertolongan kepada siapapun.
Perlahan mata indah nanti satu itu kembali terpejam karna rasa kantuk yang menyerang, membuatnya pasrah dengan apa yang akan terjadi setelah ini.
💖💖💖
TO BE CONTINUE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 260 Episodes
Comments
Sri Puji
slm othor 🙏 aq bca ulang critnya sdh lma skli
2024-03-31
1
Putri Minwa
cerita yang menarik say
2023-08-21
0
Diandra
Mampir kak
2022-09-29
1