NovelToon NovelToon
Istri Kecil Sang Pewaris

Istri Kecil Sang Pewaris

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO / Romansa-Solidifikasi tingkat sosial / Cinta pada Pandangan Pertama / Suami ideal / Istri ideal
Popularitas:132.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Rifani

Gabrielle Shaquille Ma, pria tampan dengan nama keren, kekayaannya membuat semua wanita tergila-gila dengannya, bahkan banyak dari mereka berharap bisa tidur dengannya satu malam saja.
Tidak disangka, hati pria yang dingin dan suka menyendiri ini akan tergerak oleh seorang pelayan restoran yang sedang dipermalukan di depan umum.
Sejak detik itu juga, gadis ini telah tertancap di hatinya.


Halo gengsss, selamat datang di dunia ke-uwuan kita. Novel ini adalah pecahan dari novel History Of Liang Zhu(Reinkarnasi Kedua). Di sarankan banget buat baca novel itu dulu sebelum lanjut baca ke novel yang ini biar kalian nggak bingung. Selamat membaca dan semoga terhibur ya 😉😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sindrom

Levi berdiri dengan raut wajah yang terlihat kesal di depan pintu masuk perusahaan Gabrielle. Semalaman dia merasa tidak tenang karena terus memikirkan nasib teman kecilnya yang kini sudah menjadi istri dari pria tengik itu.

"Awas saja kau Gabrielle. Kalau sampai makhluk kecil itu lecet, akan kupukul kepalamu!" gerutu Levi.

Para penjaga yang berdiri di dekat pintu hanya berdiri diam sambil mendengarkan gerutuan wanita yang sering bertengkar dengan bos mereka. Tak ada satupun dari mereka yang berniat mengusir wanita itu. Mereka tahu kalau wanita ini memiliki perangai yang cukup buruk. Sekelas bos mereka saja dia berani memarahinya, apalagi mereka.

"Apa kalian lihat-lihat, belum pernah ya melihat wanita cantik marah!" omel Levi pada beberapa karyawan yang menatapnya.

"Hei, bukankah dia itu model Levita Foster. Apa yang dia lakukan di perusahaan kita?".

"Ssstttt, jangan asal bicara. Bos memiliki hubungan yang cukup dekat dengannya. Lebih baik kita masuk ke dalam, jangan mencari masalah dengan wanita itu. Kalau Tuan Muda tahu karier kita bisa berada dalam bahaya".

"Astaga, ayo-ayo cepat masuk. Untung saja kau mengingatkan aku!".

Levi mendengus jengkel mendengar bisik-bisik para karyawan. Dia kemudian melihat kearah penjaga.

"Dimana bos kalian yang sok cool itu hah! Sudah siang seperti ini masih saja belum menampakkan batang hidungnya!" tanya Levi sambil berkacak pinggang.

"Tolong jaga bicara anda, Nona. Jangan berkata sembarangan tentang Tuan Muda kami!".

"Cihhh, memangnya kenapa. Tuan Muda kalian itu tidak hanya sok cool, tapi dia juga brengsek, pedofil, dan juga menyebalkan. Kenapa, kalian mau apa kalau aku memaki pria sialan itu hah!" sahut Levi dongkol.

Para penjaga dan karyawan begitu tercengang mendengar Levi yang berani memaki bos mereka dengan begitu gamblang. Sesuatu yang tidak pernah berani mereka sebutkan meskipun hanya di dalam hati.

"Astaga, apa wanita ini sudah gila. Berani sekali dia memaki Tuan Muda seperti itu!".

"Sepertinya dia sudah tidak waras".

"Apa kalian bilang? Tidak waras? Hei aku beritahu ya pada kalian semua, yang tidak waras itu Gabrielle. Dia....

"Apa yang kau lakukan di sini? Berani sekali kau membuat kegaduhan di perusahaan Tuan Muda!".

Levi segera berbalik saat ada seseorang yang memotong perkataannya. Dia memutar bola matanya kesal begitu tahu siapa orang tersebut.

"Mana makhluk kecil itu?" tanya Levi sambil melihat ke belakang Ares.

Gabrielle menghela nafas panjang. Pagi-pagi dia sudah harus menghadapi wanita bar-bar yang selalu bernafsu merebut Elea dari sisinya.

"Aku tidak mengenal siapa orang yang kau maksud" jawab Ares datar.

'Kenapa wanita ini selalu bertindak semaunya. Apa dia sama sekali tidak merasa takut pada kemurkaan Tuan Muda. Makhluk kecil? Astaga, Nyonya Elea itu adalah menantu di Keluarga Ma. Wanita ini benar-benar!'.

"Tidak usah berpura-pura kau. Apa pria tengik itu yang mengancammu untuk tutup mulut? Begitu?" tuduh Levi.

"Kau...

"Sudahlah, Ares. Abaikan saja wanita gila ini. Anggap dia makhluk tak kasat mata!" timpal Gabrielle jengah.

Sudut bibir Ares berkedut.

"Baik Tuan Muda!".

"Yakkkk Gabrielle sialan, apa yang baru saja kau katakan hah!" amuk Levi tak terima.

"Aku rasa telingamu belum tuli" sahut Gabrielle santai sambil berjalan masuk ke dalam perusahaan.

Kesal karena terus di ejek seperti itu, Levi nekad melompat ke punggung Gabrielle kemudian mencekik lehernya. Untung saja tadi pagi dia memilih untuk memakai celana panjang, jadi serangannya kali ini bisa berjalan tanpa halangan.

"Rasakan, ini akibatnya kalau berani membuat seorang Levi kesal!".

Ares dan semua orang begitu tercengang melihat kenekatan Levi. Sementara Gabrielle sendiri tidak memperlihatkan respon apapun terhadap serangan yang tidak berasa apa-apa di tubuhnya.

"Levita Foster" panggil Gabrielle sembari menghela nafas berat.

Kesal. Bukan karena cekikan di lehernya, tapi rasa malu dan jijik karena tubuhnya bersentuhan dengan tubuh orang lain. Itulah yang sedang di rasakan oleh Gabrielle sekarang.

"Apa, ingin menyerah, hemm?" tanya Levi merasa menang.

"Lain kali makanlah yang banyak. Tubuhmu sangat ringan, bahkan angin saja bisa membawamu terbang ke langit. Dan juga berlatihlah ilmu bela diri agar cekikanmu bisa bermanfaat. Tenagamu yang sekarang hanya membuatku merasa geli!".

Skak mat. Wajah Levi langsung pias setelah mendengar hinaan yang di lontarkan oleh Gabrielle. Sambil menahan malu, Levi akhirnya memutuskan untuk menunda penyerangannya.

'Sial, bukannya menyerah aku malah di permalukan seperti ini. Apa iya cekikanku tidak berasa apapun padanya? Jangan-jangan lehernya Gabrielle terbuat dari batu beton!'.

Ares dan para penjaga menahan untuk tidak tertawa melihat wajah Levi yang memerah karena malu.

"Apa kalian?" kesal Levi.

Mengabaikan keberadaan wanita bar-bar ini, Gabrielle kembali berjalan kearah lift khusus menuju ruangannya. Dia menatap tidak suka saat Levi kembali mengekorinya dan bahkan sekarang menahan pintu lift agar tidak tertutup.

"Jangan memancing kemarahanku, Levi. Aku sedang tidak ingin berdebat denganmu hari ini!".

"Siapa juga yang ingin berdebat dengamu. Percaya diri sekali kau!" sanggah Levi.

"Lalu kenapa kau menghadang di depan pintu? Apa kau ingin mati tergencet lift?" tanya Gabrielle mulai jengkel.

Levi menelan ludah. Dia lalu memutuskan untuk ikut masuk daripada harus mati dengan cara yang mengenaskan.

Di dalam lift, tidak seorang pun yang bicara. Meskipun raga Gabrielle berada di perusahaan, tapi hati dan pikirannya tertinggal di rumah. Dia sebenarnya tidak begitu tenang meninggalkan istrinya yang sedang sakit, namun dia juga tidak bisa mangkir dari beberapa pekerjaan yang mengharuskannya datang ke perusahaan.

"Ekkhhmmmm... Itu Gabrielle, dimana makhluk kecil itu?" tanya Levi hati-hati.

Dari aura yang terpancar di wajah Gabrielle, Levi bisa menebak kalau pria tengik ini benar-benar sedang tidak ingin di ganggu. Tapi meskipun begitu, Levi harus tetap tahu dimana keberadaan Elea. Dia perlu memastikan keutuhan teman kecilnya setelah di nikahi oleh pria beku ini.

"Nyonya tidak ikut datang ke perusahaan. Beliau sedang istirahat di rumah!" jawab Ares mengantikan Tuan Muda-nya bicara.

'Ya Tuhan, kecurigaanku benar. Semalam Gabrielle pasti menjamah tubuh ringkih Elea dengan begitu brutal sampai dia tidak bisa turun dari ranjang. Apa yang harus aku lakukan sekarang ya? Dosakah jika aku membawa kabur istri orang?'.

Gabrielle yang mendengar niatan Levi semakin bertambah kesal. Rahangnya mengetat dan kedua tangannya terkepal kuat.

Pllaaaalkkkkk

"Yaakkkkkk brengsek, kenapa kau memukul kepalaku!" pekik Levi kaget sambil mengusap kepalanya.

Gabrielle diam tak menjawab.

"Nona Levi, kalau kau terus bicara kurang ajar pada Tuan Muda, aku tidak akan ragu lagi untuk melemparkanmu keluar dari jendela perusahaan ini. Tolong jaga cara bicara anda!" gertak Ares tak terima.

"Matamu buta ya, kau tidak lihat tadi kalau Tuan Muda-mu ini melakukan penganiayaan padaku. Tidak lihat ya!" bentak Levi sengit.

"Kami tidak melihat apapun!" sahut Ares dan para penjaga.

Mulut Levi ternganga. Dia tidak percaya melihat kekompakan mereka dalam berbohong demi melindungi pria tengik ini.

"Istriku sedang tidak enak badan, dia terserang sindrom aneh!" ucap Gabrielle sambil melangkah keluar dari lift.

"Sindrom aneh? Maksudmu Elea penyakitan?" tanya Levi.

Gabrielle menggeleng. Dia berbalik menatap sedih kearah Levi.

"Dia mengalami sindrom menyeramkan setiap tamu bulanannya datang. Dan tamu itu datang tepat di saat aku akan membuka malam pertama kami. Tidakkah menurutmu ini adalah sindrom yang sangat mengerikan?".

Lorong ruangan itu mendadak sunyi setelah Gabrielle mengeluarkan kesedihannya.

"Bhahahahahhaaaa............!".

Levi tak kuasa untuk menahan tawanya lagi setelah mengetahui penderitaan Gabrielle. Matanya bahkan sampai meneteskan airmata saking lucunya.

"Puas?" tanya Gabrielle jengkel.

"Hahahaha,, astaga, hahahahha.... ".

Levi kesulitan saat ingin menghentikan tawanya. Tubuhnya bahkan sampai terbungkuk-bungkuk menahan tawa.

"Menyingkir dari hadapanku sekarang juga, Levi. Kau sangat menjengkelkan!" usir Gabrielle tak tahan.

"Oke, maaf-maaf, aku tidak akan tertawa lagi" sahut Levi berusaha untuk diam.

Ares menghela nafas melihat kelakuan Levi. Dia tak habis fikir dengan wanita ini.

"Gabrielle, kalau begitu aku akan mengunjungi Elea sekarang. Katakan pada anak buahmu untuk memberiku akses agar bisa masuk menemui makhluk kecil itu. Oke!".

"Siapa yang mengizinkanmu untuk pergi menemui Elea hah?" tanya Gabrielle curiga.

"Terima kasih atas izinmu. Selamat tinggal!".

Gabrielle dan Ares menatap tak percaya kearah Levi.

"Apa kau mendengar aku memberikan izin padanya?".

Ares menggeleng.

"Tidak Tuan Muda!".

"Aku bisa gila jika berhadapan dengan gadis bar-bar itu!" ucap Gabrielle.

"Haruskah saya meminta penjaga untuk menahan Nona Levi?" tanya Ares prihatin.

"Percuma. Biarkan saja dia menemui istriku. Minta pada Nun untuk selalu mengawasi gerak geriknya. Aku khawatir Levi akan nekad membawa Elea kabur dari rumah!" jawab Gabrielle pelan.

"Baik Tuan Muda!".

🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄

🌻 VOTE SEBANYAK-BANYAKNYA YA GENGSSS..

LIKE, COMMENT, DAN RATE BINTANG LIMA

🌻 IG: nini_rifani

🌻 FB: Nini Lup'ss

🌻 WA: 0857-5844-6308

1
Bundana Irpan Sareng Faizal
/Facepalm/
andrana maula
Luar biasa
Siti Nurindrayani
aku love2222 ibu liona , andai nnti punya calon mertua seperti ibu liona psti bahagia bangett ☺️☺️☺️
Bundana Irpan Sareng Faizal
sangat baagus
Bundana Irpan Sareng Faizal
pertama baca novel ini sekitar 3 thn lalu kalau ga salah dan sekarang mampir lg
Sofia Wahyudi
😭😭😭😭😭aku g kuat sedih banget 😭😭😭
Sintia Dewi
bawa aja bawa bungkus sekalian
Vani_27
bodohhhh katak2 ini cocok untuk mereka semuaa
Siti Nurindrayani
Ares tega bener km Sam temn nya 🤭🤭
Siti Nurindrayani
banyak2 bersabar yang Abng Ares ,yang penting gjii nya naik terus,nam ny juga suami nya elea ya JD begitu ,🤭🤭
Siti Nurindrayani
terlalu kepedean kau Patricia
DozkyCrazy
Luar biasa elea💃💃💃
DozkyCrazy
part terngakak 👏👏
Gilang Lubis
🤣🤣🤣🤣🫢
Ira Rachmad
nice story
Santy Doank
Siapa yg sudah baca setahun lepas tpi kangen elia balik lagi baca dari awal
Ira Rachmad
😁😁😁😁😁😁
Ira Rachmad
dih..

ga tau diri
Ira Rachmad
kwkwkkw...bengek aku tu
Ira Rachmad
bengek aku jadinya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!