"Lupakan tentang kejadian di Paris. Anggap saja tidak terjadi apa-apa. Tubuhmu sama sekali tidak menarik. Aku tidak akan pernah sudi menyentuhmu lagi! Apalagi aku sudah punya kekasih."
Itulah yang diucapkan oleh Devano kepada Evelyn.
Devano sangat membenci Evelyn karena Evelyn adalah anak dari ibu tirinya.
"Kamu pikir aku mau melakukannya lagi? Aku juga tidak sudi disentuh lagi olehmu!"
Evelyn tak mau kalah, dia tidak ingin ditindas oleh kakak tirinya yang sangat arogan itu.
Tapi bagaimana kalau ternyata setelah kejadian malam itu, Devano malah terus terbayang-bayang bagaimana indahnya tubuh Evelyn? Membuatnya tidak bisa melupakan kejadian malam yang indah itu di kota Paris
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
"Yeee, akhirnya kamu ikut pulang ke Indonesia juga!" seru Jovita, sambil memandangi Evelyn yang sedang duduk di sampingnya.
Evelyn hanya tersenyum. Saat ini dia dan Jovita sedang berada di dalam pesawat. Evelyn terpaksa harus pulang ke Indonesia dan mengikuti keinginan ibunya untuk menjadi asistennya Devano.
Pesawat yang mereka tumpangi mulai lepas landas, meninggalkan sebuah kota yang memiliki banyak kenangan bagi Evelyn.
Walaupun Evelyn sangat merasa kesal, mengapa kenangan yang terakhir dia ingat adalah kejadian pada malam hari itu. Mungkin untuk malam yang pertama, dia tidak begitu mengingatnya. Saat itu dia sedang dalam keadaan mabuk.
Tapi bagaimana dengan malam yang kedua?
Ah, Evelyn tidak bisa berkata-kata lagi. Sangat sulit untuk dia ungkapkan dengan uraian kata.
Rasa marah, benci, dan kesal telah berbaur dengan rasa kenikmatan. Sebuah kenikmatan yang belum pernah Evelyn rasakan sebelumnya. Sehingga membuat Evelyn tidak bisa marah kepada Devano.
"Jadi kamu setuju jadi asisten kakak tirimu itu?" tanya Jovita kepada Evelyn yang sedari tadi diam.
Evelyn pun menghela nafas dalam-dalam. Sepertinya dia sedang mencoba untuk melupakan apa yang pernah terjadi di kota Paris. Seakan dia sedang melakukan reset ulang semua isi di dalam otaknya.
Kemudian Evelyn tersenyum ceria.
Apapun yang terjadi, Evelyn harus kembali menjadi seorang Evelyn yang selalu bersikap ceria. Dia ingin menjadi Evelyn yang seperti dulu lagi.
"Ya, aku terpaksa harus setuju. Walaupun aku tidak tahu bagaimana nasibku nanti. Kamu tahu sendiri kan Kak Devano selama ini selalu menindasku? Dia pasti akan melakukan banyak cara untuk mengerjaiku."
Jovita menyanggah perkataan sahabatnya itu. "Bukan itu yang aku pikirkan. Tapi kamu akan merasa canggung gak, Ve? Secara kalian pernah skidipapap?"
Evelyn menjadi salah tingkah. Mengapa Jovita harus mengingatkannya lagi dengan kejadian pada malam hari itu.
"Aku jamin Kak Devano sudah lupa. Aku kan udah bilang, aku tidak berarti untuknya. Jadi yang harus aku lakukan adalah aku harus pura-pura lupa. Aku harus bersikap seperti biasanya. Dengan begitu aku akan aman."
...****************...
"Gue akan pura-pura lupa. Gue harus bersikap seperti biasanya kepada Evelyn."
Jawaban Devano dan Evelyn hampir bersamaan, ketika diberikan pertanyaan yang sama oleh sahabat mereka.
"Lu yakin, Dev? Sedangkan selama ini lu belum bisa melupakan kejadian malam itu? Bahkan lu susah melampiaskannya ke cewek lain." Frans merasa tak yakin Devano akan bisa menahan diri jika terus berada di dekat Evelyn.
Devano malah mengelak, "Gue gak bisa melakukannya dengan cewek lain, bukan berarti gue menginginkan Evelyn lagi. Mungkin aja gue memang akhir-akhir ini sangat sibuk, sering kecapean. Makanya hasrat gue berkurang."
"Oke, oke. Gue catet omongan lu, Dev. Tapi gue berani taruhan. Lu gak bakalan bisa nahan. Kalau tebakan gue salah, gue siap lari pakai rok mini keliling kota Jakarta. Tapi sebaliknya, kalau tebakan gue benar, lu yang harus lari pakai rok mini." tantang Frans.
Sepertinya Evelyn dan Devano benar-benar yakin dengan keputusannya, untuk menganggap apa yang terjadi di kota Paris tidak pernah terjadi. Mereka harus bersikap seperti biasanya. Dan sama-sama menjamin kejadian malam itu tidak akan pernah terulang kembali.
Tapi jika mereka hampir setiap waktu selalu menghabiskan waktu bersama sebagai seorang CEO dan asistennya, apakah mereka jamin tidak akan merasakan getaran apapun?
skrg kok aku mlh dukung Evelyn dgn Devano, aku merasa was was dan harus menghindari Gio tuh Evelyn. ada sesuatu yg sulit untuk dijelaskan 🫢
mungkin Evelyn itu Anak dr tetangga atau saudaranya bu soraya Kali ya,Anak yatim piatu Jadi di manfaatkan DIA utk menggaet Mr Anderson Karna DIA yg amat bodo0h KD gampang di tipu
Sama iyanya, kesempatan emas buat Devano...
Wkwkwkw ayo Vel jangan mau kalau perlu kasih sedikit pelajaran buat kakaq reseh 😆...
Kasih tendangan Madun eehh tapi itu salah satu aset masa depan kalian yaaakk 🙊😆✌...
Atau jepit hidungnya dia saja Vel 😆...
Please deh untuk kalau ini jangan manut dan nurut kemauan dia..
Manfaatkan bogem nungilmu dengan sepenuh hati...
Sampai dua kali malahan, reka ulang adegan yang terakhir bahkan dirimu sempat cosplay jadi pencuri aset /Sob/...
Jangan seolah-olah jadi kakaq yang sok bijak kalau aslinya malah bangsatriooo 🙊😆✌...