NovelToon NovelToon
One Night In Paris

One Night In Paris

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / One Night Stand / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.6M
Nilai: 5
Nama Author: DF_14

"Lupakan tentang kejadian di Paris. Anggap saja tidak terjadi apa-apa. Tubuhmu sama sekali tidak menarik. Aku tidak akan pernah sudi menyentuhmu lagi! Apalagi aku sudah punya kekasih."

Itulah yang diucapkan oleh Devano kepada Evelyn.

Devano sangat membenci Evelyn karena Evelyn adalah anak dari ibu tirinya.

"Kamu pikir aku mau melakukannya lagi? Aku juga tidak sudi disentuh lagi olehmu!"

Evelyn tak mau kalah, dia tidak ingin ditindas oleh kakak tirinya yang sangat arogan itu.

Tapi bagaimana kalau ternyata setelah kejadian malam itu, Devano malah terus terbayang-bayang bagaimana indahnya tubuh Evelyn? Membuatnya tidak bisa melupakan kejadian malam yang indah itu di kota Paris

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

"Yeee, akhirnya kamu ikut pulang ke Indonesia juga!" seru Jovita, sambil memandangi Evelyn yang sedang duduk di sampingnya di dalam pesawat.

Evelyn hanya tersenyum samar. Sebenarnya dia tidak terlalu bersemangat dengan perjalanan ini. Dia terpaksa harus meninggalkan kota Paris yang telah menjadi rumahnya selama beberapa tahun terakhir, demi mengikuti keinginan ibunya untuk menjadi asisten Devano, kakak tirinya yang sangat arogan itu.

Pesawat yang mereka tumpangi mulai lepas landas, meninggalkan kota Paris yang indah dan memasuki langit yang luas. Evelyn memandang keluar jendela pesawat, menatap kota Paris yang mulai menjauh. Sebuah kota yang memiliki banyak kenangan untuknya.

Walaupun Evelyn sangat merasa kesal, mengapa kenangan yang terakhir dia ingat adalah kejadian pada malam hari itu. Mungkin untuk malam yang pertama, dia tidak begitu mengingatnya. Saat itu dia sedang dalam keadaan mabuk.

Tapi bagaimana dengan malam yang kedua?

Ah, Evelyn tidak bisa berkata-kata lagi. Sangat sulit untuk dia ungkapkan dengan uraian kata.

Rasa marah, benci, dan kesal telah berbaur dengan rasa kenikmatan. Sebuah kenikmatan yang belum pernah Evelyn rasakan sebelumnya. Sehingga membuat Evelyn tidak bisa marah kepada Devano.

"Jadi kamu setuju jadi asisten kakak tirimu itu?" tanya Jovita kepada Evelyn yang sedari tadi diam.

Evelyn pun menghela nafas dalam-dalam. Sepertinya dia sedang mencoba untuk melupakan apa yang pernah terjadi di kota Paris. Seakan dia sedang melakukan reset ulang semua isi di dalam otaknya.

Kemudian Evelyn tersenyum ceria.

Apapun yang terjadi, Evelyn harus kembali menjadi seorang Evelyn yang selalu bersikap ceria. Dia ingin menjadi Evelyn yang seperti dulu lagi.

"Ya, aku terpaksa harus setuju. Walaupun aku tidak tahu bagaimana nasibku nanti. Kamu tahu sendiri kan Kak Devano selama ini selalu menindasku? Dia pasti akan melakukan banyak cara untuk mengerjaiku."

Jovita menyanggah perkataan sahabatnya itu. "Bukan itu yang aku pikirkan. Tapi kamu akan merasa canggung gak, Ve? Secara kalian pernah skidipapap?"

Evelyn menjadi salah tingkah. Mengapa Jovita harus mengingatkannya lagi dengan kejadian pada malam hari itu.

"Aku jamin Kak Devano sudah lupa. Aku kan udah bilang, aku tidak berarti untuknya. Jadi yang harus aku lakukan adalah aku harus pura-pura lupa. Aku harus bersikap seperti biasanya. Dengan begitu aku akan aman."

...****************...

"Gue akan pura-pura lupa. Gue harus bersikap seperti biasanya kepada Evelyn."

Jawaban Devano dan Evelyn hampir bersamaan, ketika diberikan pertanyaan yang sama oleh sahabat mereka.

"Lu yakin, Dev? Sedangkan selama ini lu belum bisa melupakan kejadian malam itu? Bahkan lu susah melampiaskannya ke cewek lain." Frans merasa tak yakin Devano akan bisa menahan diri jika terus berada di dekat Evelyn.

Devano malah mengelak, "Gue gak bisa melakukannya dengan cewek lain, bukan berarti gue menginginkan Evelyn lagi. Mungkin aja gue memang akhir-akhir ini sangat sibuk, sering kecapean. Makanya hasrat gue berkurang."

"Oke, oke. Gue catet omongan lu, Dev. Tapi gue berani taruhan. Lu gak bakalan bisa nahan. Kalau tebakan gue salah, gue siap lari pakai rok mini keliling kota Jakarta. Tapi sebaliknya, kalau tebakan gue benar, lu yang harus lari pakai rok mini." tantang Frans.

Sepertinya Evelyn dan Devano benar-benar yakin dengan keputusannya, untuk menganggap apa yang terjadi di kota Paris tidak pernah terjadi. Mereka harus bersikap seperti biasanya. Dan sama-sama menjamin kejadian malam itu tidak akan pernah terulang kembali.

Tapi jika mereka hampir setiap waktu selalu menghabiskan waktu bersama sebagai seorang CEO dan asistennya, apakah mereka jamin tidak akan merasakan getaran apapun?

1
nonoyy
good girl 🫶👍
Felycia R. Fernandez
akhirnya kebukak juga bijik mata nya Ericka 😆
Lily Miu
untungnya ada ericka yg nasehatin
Lily Miu
nah gitu pinter
Lily Miu
yo terima aja eve dan hidup bahagia, jgn terlalu byk mikir
Lily Miu
wah ramos pingin cuci tangan nih kl smp ketauan
Lily Miu
aq percaya kmu mampu Al
Lily Miu
ramos ini, wuih penjahat mengerikan
Lily Miu
mmg bodoh bapaknya dev ini
Lily Miu
oalah otakmu dev ngarah situ aja
Lily Miu
wkwkwk malah jd lucu dev jd lebay
Lily Miu
wkwkwk kasian deh lu dev
Lily Miu
semangat dev
Lily Miu
hihihi rasain susah dulu dunk
Lily Miu
pede amat yo bedalah, hrs berjuang. dl
Lily Miu
ciyeeee dev akhirnya ngungkapin oerasaan
Lily Miu
akhirnya terucap juga setelah sekian purnama😆
Lily Miu
ayo dev bahagiakan eve dan segera hukum bu soraya
Lily Miu
please cepet jujur
Lily Miu
oalah ternyata dia dendam, ih tp jahat bgt buat eve menderita, smg dpt hukuman setimpal
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!