5 Tahun pernikahan nyatanya Aulia tidak bisa membuat William mencintai nya.Lelaki itu menganggap nya sebagai wanita murahan karna sebuah kesalahan yang mereka lakukan 5 tahun lalu yang membuat mereka sampai menikah.William memperlakukan Aulia dengan sangat kejam seperti menghukum narapidana kelas kakap, tanpa ampun dan belas kasih selama bertahun-tahun.
Sama seperti William,putranya juga sama halnya tidak menganggapnya sebagai ibu dan selalu mengharapkan perceraian mereka.
"Kupenuhi semua keinginan kalian,akan ku tandatangani surat cerai ini"
"Kau tidak akan bisa kembali lagi setelah menandatangani surat itu.Lagipula kau bisa apa tanpaku?, Keluarga mu juga tidak mau dengan mu lagi.Bersikaplah baik dan penurut,aku akan melupakan hal ini"
"Pa biarkan saja dia pergi.Kau bisa menikah dengan bibi Teresa setelah bercerai dengan nya kan?"
Aku tidak sanggup lagi, jadi tanpa berfikir panjang kutandatangani surat itu dan pergi sejauh mungkin sampai mereka tidak akan menemukanku lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hantari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sebagai gantinya
"Pak,saya sangat minta maaf karna sudah terlambat masuk kantor"
"Bahkan saya sudah merepotkan anda pak,saya benar-benar merasa tidak enak sekarang.Nanti saya pasti akan membalas kemurahan hati bapak"
Sepanjang perjalanan menuju kantor Aulia sangat berterimakasih pada Mahendra,Ia juga beberapa kali mengucapkan kata-kata itu.
Bagaimana tidak,jam sudah pukul 8,pulang ke apartemen tidak sempat karna jarak ke apartemen nya sangat jauh,bahkan akan memakan waktu setengah jam dari hotel, sementara Ia harus stay di kantor jam delapan.
Jadi dengan berbaik hati Mahendra menyuruh nya untuk tidak pulang, bahkan membeli pakaian kantor, dari pakai hingga sepatu bahkan sesuatu yang seharusnya tidak begitu penting TAS.
Bahkan tas nya juga sangat mahal, bahkan mungkin itu adalah tas termahal yang Aulia miliki karena Ia memang tidak pernah royal untuk barang-barang seperti tas, sepatu dan perhiasan.
Bisa di tebak,semua yang di beli semuanya barang-barang mahal dari brand-brand ternama.
Aulia sampai pusing ketika menghitung semua totalnya,Ia benar-benar tidak pernah berfikir untuk mengeluarkan uang tak terduga sebesar itu.
Tapi Ia tidak menduga kalau Mahendra justru tidak menerima uang ganti nya,bahkan ketika Ia berisi keras untuk mengganti nya pria itu malah meminta untuk mengganti tiga kali lipat dari setiap harga barang.
Pada akhirnya karena tidak mau rugi Ia memilih untuk tidak membayar saja, bagaimana pun itu pasti tidak seberapa untuk seorang Mahendra Anderson.
Bahkan lebih dari itu,pria itu juga membawanya ke perusahaan dengan tumpangan gratis.
Yah,bagi seorang Aulia tidak ada yang gratis di dunia ini,selain jika seseorang memaksa untuk memberikan nya gratis khusus nya seperti yang di lakukan oleh Mahendra.
"Setelah ku pikirkan,kamu memang harus membayar nya"
"Oh tentu saja,jika pak Mahendra ingin saya membayar saya pasti akan membayar nya",dengan tegas dan ikhlas Aulia mengatakan nya.
Mahendra sampai mendegus dengan sikap Aulia yang selalu berfikir tentang uang."Bukan membayar dengan uang,tapi bayar dengan makan malam"
"Maksud nya pak?"
"Iya,nanti malam aku ada pertemuan dengan rekan bisnis ku.Mereka semua selalu membawa pasangan masing-masing setiap pertemuan,jadi aku ingin kau menjadi pasangan ku malam ini untuk bertemu dengan mereka"
Jelas Aulia langsung menolak, rasanya terdengar seperti wanita bayaran bukan?
"Maaf pak Mahendra,saya bukan wanita bayaran yang bisa anda minta melakukan semua hal yang anda mau.Lebih baik saya membayar nya saja,jangan khawatir saya akan bayar cash."
"Tiga kali lipat kan?,bapak bisa mengirim struck pembayaran ke wa saya"
Mahendra begitu jengah dengan sikap Aulia yang semakin menjadi,tapi Ia juga jadi merasa bersalah karna mengatakan hal yang barusan Ia katakan.
"Aku minta maaf,bukan maksud ku seperti itu.Tidak perlu membayar apapun,aku memang berniat membelikan itu semua untuk mu karna kinerja mu yang sangat bagus selama bekerja"
"Jika kau memang tidak mau ikut dengan ku,sama sekali tidak masalah.Aku tidak mempunyai pikiran seperti yang kau pikirkan"
"Aku juga tidak pernah memandang mu sebagai wanita seperti yang kau pikirkan itu"
Aulia jadi terdiam, ucapan yang keluar dari mulut Mahendra terdengar sungguh-sungguh dan tulus,ekspresi wajahnya juga selalu menunjukkan keseriusan mirip seperti seseorang tapi Ia tidak tau dengan siapa Mahendra mirip.
Ia mencuri pandang ke samping melihat pria itu,yang begitu serius menyetir di tengah kesunyian yang terjadi di tengah-tengah mereka.
"Tunggu sebentar,kenapa siluet nya sangat mirip dengan siluet pria yang selalu muncul di mimpi ku?"
Ia mengingat dengan keras pria dalam mimpi nya, yang memang sering hanya terlihat siluet nya dan wajah yang tidak jelas atau lebih buram.
"Tidak mungkin,jelas pria itu berbeda dengan pak Mahendra yang jelas sangat tampan dan cool.Sementara pria di dalam mimpi ku memakai kaca mata bulat dan sedikit terlihat culun dengan tampilan anak kutu buku.Yah jelas mereka berbeda."
Meski sudah meyakinkan hal itu, nyatanya Aulia masih memperhatikan siluet itu.
"Saya setuju ikut dengan bapak"
"Tidak apa-apa jangan memaksakan diri,aku sama sekali tidak marah atau sedang menekan mu"
"Saya tidak terpaksa", tegasnya kemudian keluar dari dalam mobil,dimana kebetulan mereka memang sudah sampai di depan perusahaan.
Ketika Aulia sudah keluar,Mahendra tidak bisa menyembunyikan senyum nya.
***
Sementara di bandara Americ internasional,sebuah pesawat baru saja mendarat dari negara Ind.
Sehingga membuat penumpang meramaikan bandara dengan tujuan mereka masing-masing setelah dari pesawat.
Begitupun dengan seorang pria dengan seorang anak yang tampaknya berusia 7 tahun, mereka langsung menaiki sebuah mobil yang sudah siap di sana menunggu kedatangan mereka.
"Ke apartemen Delux"
"Baik tuan"
"Kau akan bersekolah di sini mulai sekarang.Karna semua sekolah di negara kita bahkan tidak bisa lagi mengajari mu bahkan semua sekolah tidak mau lagi menerima mu"
Orang yang di katakan justru hanya diam dengan wajah dingin melihat ke luar jendela,dengan tatapan datar dan tajam.
"Papa akan kembali seminggu lagi,kau akan tinggal di asrama.Kau dengar kan"
"Iya"
***
Setelah menyelesaikan pekerjaan nya,Aulia segera bersiap untuk pulang.
Hari ini Ia menyelesaikan pekerjaan nya lebih cepat, mengingat Ia harus bersiap untuk pergi dengan Mahendra malam ini.
"Astaga!"
Aulia terkejut ketika tiba-tiba Ia keluar dan langsung menemukan Mahendra di depan pintu, sudah menunggu nya.
"Tinggalkan semua berkas mu, tidak perlu kembali ke apartemen."
"Kalau saya tidak pulang ke apartemen saya, bagaimana saya akan bersiap?", jengah nya.
"Tidak usah khawatir Aulia, selagi kamu bersama ku tidak perlu memikirkan apapun.Kau hanya perlu bernafas"
"Dan berada di samping ku",ingin sekali Mahendra mengatakan itu,tapi Ia tahan.
Aulia seketika merinding mendengar nya,tidak biasanya Mahendra menyebut nama nya seperti itu apalagi dengan ucapannya itu, sungguh Ia sangat merinding."Bapak ingin membelikan saya pakaian lagi?, tidak perlu pak saya bisa pulang ke rumah dan bersiap dengan cepat.Bapak tidak perlu khawatir"
"Tidak,kau ikut saja dengan ku"
Sebelum Aulia Kembali menolak, Mahendra langsung menarik berkas-berkas dari tangan nya kemudian menarik nya pergi dari sana,tentu saja tidak lupa mengunci pintu ruangan nya.
"Pak saya bisa bersiap dengan cept sesuai waktu nya"
"Tidak Aulia.", ucap Mahendra dengan nada yang tidak bisa di tolak.
***
Dan di sinilah akhirnya,Aulia berada di kamar ganti setelah memilih-milih pakaian yang cocok.Dengan seorang pegawai butik yang membantunya.
Sebenarnya Aulia sudah sedikit lelah,karna mereka sudah sampai di butik itu setengah jam yang lalu,dan Ia juga sudah mencoba beberapa dress dan menunjukkan nya pada Mahendra tapi pria itu terus mengatakan tidak cocok dan tidak cocok.
"Setelah ini jika dia masih tidak setuju,aku lebih baik tidak menerima pendapat nya lagi",tekad nya kemudian keluar bersama pegawai itu.
Mahendra yang duduk di sofa dengan memainkan ponselnya sejak tadi, memalingkan pandangannya dengan santai hingga beberapa detik kemudian matanya sedikit membelalak dengan begitu tertegun melihat pemandangan indah di depan nya sekarang.
Aulia dengan dress hitam yang pas di tubuh,dengan model Sabrina namun masih tertutup meski sedikit belahan dada yang terlihat,tapi itu justru membuat tubuh Aulia sangat indah dengan dress itu.
Dress itu bukan hanya menonjolkan tubuhnya yang indah,tapi menonjolkan kecerahan kulit dan keindahan tubuhnya yang sangat mulus,dengan garis dada yang sangat bagus.
Aulia suka dengan dress itu,karna Ia merasa itu sesuai, selain elegan dress itu juga dress yang paling tidak terbuka di bandingkan dengan dress lainnya.
Sebenarnya Mahendra tidak setuju,karna entah mengapa Ia tidak rela harus membiarkan orang lain melihat keindahan itu.
Padahal Mahendra jelas tau bagaimana pakaian-pakaian wanita yang selalu jadi pasangan teman-teman atau rekan-rekan bisnis nya,juga pakaian wanita di pesta atau berbagai besar acaranya,semua wanita selalu memakai pakaian yang sangat terbuka,bukan hanya di bagian dada tapi punggung,paha dan bahkan lebih parah lagi.
Orang-orang di kalangan atas,atau wanita di acara kalangan atas memang suka memperlihatkan keindahan tubuh mereka, untuk menunjukkan seberapa bagus tubuh mereka bahkan bisa menjadi ajang perlombaan menunjukkan tubuh siapa yang paling bagus,dan jika suka memakai pakaian tertutup mereka akan berfikir kalau sedang menutupi tubuhnya yang tidak bagus karna malu.
Pada akhirnya Mahendra setuju juga, bagaimanapun Aulia juga sudah mengancam nya jika masih menolak maka tidak usah ikut dengannya.
***
Terimakasih 💖💖💖💖