NovelToon NovelToon
OM...! Selingkuh YUK!

OM...! Selingkuh YUK!

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Selingkuh / Cinta Terlarang / Beda Usia / Romansa
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Rere ernie

Bukan area bocil, harap minggir💃🏻

Divya hanya seorang wanita rumah tangga biasa, berbakti pada suami yang memintanya menjadi ibu rumah tangga yang baik dengan hanya mengurusi perihal pekerjaan di rumah dan mengurusinya sebagai suami. Meskipun Divya lulusan S-1, namun wanita itu menurut pada lelaki yang sudah sah menjadi suaminya itu dengan tidak menjadi wanita karir.

Namun, seketika rumah tangga mereka yang baru saja menginjak usia 2 tahun hancur karena orang ketiga. Bahkan orang ketiga itu sudah mempunyai seorang suami.

"Kau tega mengkhianati ku dengan wanita murah4n ini, Bang!" Divya menjambak selingkuhan suaminya itu dengan emosi.

Dughh!!!

Tubuh Divya tersentak, bagian belakang kepalanya dipukul dengan benda keras. Tak lama tubuh Divya terjatuh ke lantai, meregang nyawa dengan dendam yang ia bawa mati.

Namun, tiba-tiba Divya terbangun kembali. Dalam tubuh seorang gadis SMA berusia 18 tahun lalu dengan memakai tubuh gadis yang bernama Ellia itu, Divya membalas dendam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. Kamu Sengaja Menggodaku.

Ellia - 18 tahun.

Divya - 30 tahun.

Emilio - 35 tahun.

Fayyana - 32 tahun.

Finn - 33 tahun.

.

.

Dengan jantung berdegup hebat, Emilio membenarkan pakaiannya. Menatap nanar ke arah tubuh Ellia yang bergetar di atas sofa, matanya tak sengaja melihat noda darah di sofa.

"Shittt! Kau masih PW?!"

Hah?! Divya terkejut dengan perkataan Emilio, dia juga akhirnya tersadar jika Ellia ternyata masih gadis bersegel pantas saja tadi rasanya sakit saat di awal.

Aku jadi ngerasa bersalah, gadis ini menjaga kesuciannya dengan baik tapi aku malah menghancurkannya.

'Tidak! Nanti aja aku ngerasa bersalahnya, misiku belum selesai. Singa di depan ku ini masih harus aku jinakkan, dia galak banget!'

"Hiks, Om pikir aku udah nggak suci? Om pikir aku gadis nakal... kok pikiran Om jahat banget..." karena rasa sakit di bagian in ti nya, Divya turun dari sofa dengan kesusahan. Ia berdiri lalu membenarkan tank top dan rok yang sudah kusut. Divya berjongkok mengambil CD yang teronggok di lantai lalu memakainya tanpa menatap Emilio sedikit pun.

"El tau Om nyesel 'kan ngebuka segel El, kalo gitu kita lupakan yang udah terjadi tadi," dengan lemah Divya keluar dari kamar mandi, meskipun banyaknya sandiwara tapi tubuh lemesnya itu nyata, ya guys ya.

Emilio hanya termangu menatap setiap gerakan demi gerakan dari Divya, saat ia tersadar sosok Ellia sudah tidak ada di sana.

"Astaga! Kau brengsek, Emilio! Dia keponakan istrimu! Sial! Apa yang harus aku lakukan sekarang!" dengan wajah frustasi Emilio berjalan ke arah shower ingin mendinginkan tubuh dan sesuatu yang menggelitik di hatinya. Jujur saja, saat tadi berhubungan badan dengan Ellia ada suatu rasa yang bergejolak, namun ia masih belum mengerti perasaan apa itu.

Emilio menggeleng, "Itu hanya hasr@tku! Karena gairahku mendominasi jadi perasaanku ikut bergelenyar. Ini bukan perasaan apa-apa, ya... ini bukan apa-apa." Lelaki itu meyakinkan dirinya sendiri.

Dikamar yang dia tempati sekarang, Divya langsung membersihkan tubuh lengketnya. Bagian bawahnya sangat sakit, apalagi ukuran si buyung Emilio sangat besar dan...

"Ahhh, ukurannya lebih memuaskan dari Finn! Eh! Kok jadi nge'banding-bandingin! Ck!" meskipun kesakitan namun Divya memang merasa puas, tidak disangka dirinya bisa menikmati sex dengan lelaki lain selain Finn. Mungkin karena rasa bencinya pada Finn, membuat hatinya tidak merasa keberatan sama sekali.

"Nona." Suara Sisil di dalam kamar, Divya segera menyelesaikan mandinya dan membungkus dengan handuk kimono.

"Gimana? Aman?" tanya Divya dari ambang pintu kamar mandi seraya mengikat tali handuk kimono.

"Aman, Nona. Tadi aku mengikuti Nyonya Fayyana, dia menelepon di kamar lain lama banget. Tadi pas pintu kamar kebuka dan Nyonya Fayyana keluar, aku langsung sembunyi."

"Good, gadis pintar. Nanti aku bicarain soal kamu sekolah lagi ya, tapi saat ini aku masih harus menghindari si Om." Ujar Divya.

"Emang Nona nggak takut sama Tuan, dia galak loh jarang senyum juga. Apanya yang bisa disukai dari Tuan," tanya Sisil dengan wajah heran.

"Ck! Nanti kamu juga akan tau semuanya, tapi sementara ini ikuti saja kemauanku. Dan itu, baju-baju yang aku kumpulkan di atas ranjang bawa aja buat kamu. Kayaknya ukuran kita sama, Sil."

"Itu semua?"

"Iya, masih ada beberapa yang baru kok. Sekarang bawain kotak obat, aku mau minum obat pereda nyeri sama pake salep."

"Siap, Nona." Sisil segera pergi keluar untuk mengambil kotak obat.

Di bawah sana, di lantai satu Fayyana masuk ke dalam kamar setelah puas bertelepon dengan Finn. Matanya memicing saat melihat Emilio bertelanjang dada dan hanya terlilit handuk di bagian bawah dengan rambut basah, bahkan wajah Emilio terlihat sangat segar.

"Kau mandi lagi? Bukannya tadi saat pulang udah mandi?" tanya Fayyana heran.

"Nggak usah banyak tanya, mulai malam ini karena kita selalu bertengkar masalah yang sama, kamu harus pindah kamar. Sebentar lagi para pelayan datang untuk memindahkan semua barang-barang mu."

Fayyana melongo menatap tak percaya pada suaminya itu. "Apa maksudmu?"

"Seperti yang selalu kamu bilang, aku tidak bisa memuaskan mu sebagai suami, kan? Sekuat apapun aku berusaha berobat lagi selama tiga bulan ini tanpa kau dampingi, sekarang sudah nggak ada guna nya lagi. Kau sudah mencari kepuasan diluar sana!"

Deg.

"A-apa maksud kata-katamu?" wajah Fayyana gelisah, takut suaminya sudah mengetahui perselingkuhan nya dengan Finn.

"Bukankah begitu? Sejak tiga bulan lalu kau nggak pernah menemaniku berobat lagi, hanya empat bulan kau mendampingiku. Aku masih berusaha, tapi kau selalu tak sabaran. Setiap hari kamu pergi keluar rumah bersenang-senang diluar sana, dengan teman-teman mu! Terkadang kau pulang malam dan bau minuman, aku harus bersabar menghadapi mu. So, percuma kita tidur satu kamar!"

"Nggak bisa gitu dong, aku nggak mau!" Fayyana menolak.

"Fay, aku muak setiap malam bertengkar denganmu terus. Sebaiknya kita introspeksi diri dan menjauh sejenak, kita nggak berpisah secara hubungan hanya pisah kamar!"

Fayyana masih ingin membantah, namun ketukan di pintu menghentikannya.

Para pelayan hilir mudik membawa barang-barang milik Fayyana dan memindahkan ke kamar tidur besar lainnya di Mansion itu. Tentunya ke kamar yang sama luas dan bagus dengan kamar tidur sekarang.

Sudahlah! Ini lebih baik, aku bisa menghubungi Finn tiap malam dengan bebas. Fayyana akhirnya menerima.

Tanpa bicara lagi pada suaminya, Fayyana keluar dari kamar tidur yang ia tempati selama lima tahun ini bersama Emilio.

Emilio juga memerintahkan pelayan membersihkan kamar mandi terutama noda di sofa, ia berpesan jika noda tidak bisa dibersihkan buang saja sofanya. Lelaki itu lalu keluar kamar, dia melihat Sisil datang dari arah dapur menuju lift.

"Untuk siapa kotak obat itu?" Emilio mencegat Sisil.

"Buat Nona Ellia, Tuan."

"Dia minta obat apa?" tanya Emilio.

"Obat pereda nyeri sama salep, Tuan."

Pikiran Emilio langsung teringat jika Ellia masih PW, pasti gadis itu sangat kesakitan.

"Sini, berikan padaku. Biar aku yang bawa!" Emilio merebut kotak obat dari tangan Sisil.

Sisil hanya mengangguk.

Di atas ranjang Divya sedang berbaring tertelungkup, dia menutup mata sedang merasakan sakit di tubuhnya.

Tak tak tak...

"Sisil, kamu udah dateng. Kamu tolong bantu aku mengolesi salepnya di bawah sana, ya. Tubuhku terasa remuk, nggak mau gerak rasanya," ujar Divya masih dengan mata tertutup, tubuhnya masih dibalut handuk kimono.

Tidak ada jawaban, tapi handuk bagian bawah tersingkap. Divya membiarkan tangan Sisil bekerja, ia merasa nyaman setelah diolesi salep.

'Tunggu! Kenapa jari tangan Sisil sangat kasar seperti jari tangan lelaki?!'

Seketika mata tertutup Divya terbuka lebar, dengan cepat dia membalikkan tubuh dan terkesiap.

"O... Om... ngapain?" Divya mengedipkan kedua matanya.

"Kau menyuruhku mengoleskan salep disana, aku hanya menurutimu. Bibirnya sedikit bengkak, aku sudah mengolesinya." Ujar Emilio merujuk pada bibir di bawah.

Wajah Divya memerah malu, bisa-bisanya Emilio melakukannya dengan santai bahkan bicara se gamblang itu tanpa malu.

"Kenapa wajahmu memerah? Bukannya saat kamu menggodaku, kamu nggak punya rasa malu!" sindir Emilio yang berhasil membuat jantung Divya mencelos.

'Apa dia akan membahas masalah ini sekarang?'

"Bukankah ucapan ku benar, kamu sengaja menggodaku?" Emilio terus mencecar, lelaki itu bahkan sudah berwajah garang.

Idih! Punya wajah ganteng tapi kok banyak garang nya! rutuk Divya namun hanya dalam hati tanpa berani melontarkan nya.

1
Combat 2003
🤣🤣🤣oala div div kok yo sempat2 e iling lagu d masiv...othor jempol1juta buatmu critamu buagus buanget
Combat 2003
🤣🤣🤣🤣
Nabila Al Adibah
Luar biasa
Kartini Rotua Situmorang
si divya kacau bgt
@Ay_k02
Luar biasa
Kartini Rotua Situmorang
saya suka... saya suka....
Ai Maswah
Luar biasa
Ruk Mini
woww..... inspiratif..... walau ada. beberapa yg. kurang. adab..... overall. is ok. mgkn. imajinasi. mu. thorr... semangat trs. berkarya....tq. karya. yg. komplit ,👍👍👍🙏
🍾⃝ͩʜᷞεͧrᷠaͣ☠ᵏᵋᶜᶟ✰͜͡w⃠
Luar biasa
Meiriyana
semua talak ada masa Iddahnya Thor
🔵🦁𝓡iმႶ@ ₭
Byk penghuni surga dan bidadari surga wkwkkwk
Natalia Harizun
aku suka cerita balas dendam org tersakiti gini thor. semangat
Natalia Harizun
/Facepalm/ gpp thor.
Roulysa Marluna
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/kucing birahi yg tak tersalurkan jd stres sendiri/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Roulysa Marluna
Lumayan
Yudi Wahyudi
Luar biasa
Dwisur
ceritanya bagus
, terimakasih ya Thor,
Black Rose🖤: masama kk😘
total 1 replies
RINI NURHAYATI
Luar biasa
Dwisur
ruweet..ruwet
dina
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!