ini novel pertama yang saya tulis, tentang seorang gadis yang memperoleh Sistem Dewi yang merubah hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiindy ArAs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ada perasaan tak nyaman
Enzy datang ke tempat kejadian, dia langsung turun dari mobilnya saat melihat Alyssa yang sedang duduk di pinggir jalan dengan luka dan pakaian yang robek di sana sini. Enzy berlari panik menghampiri Alyssa.
"Nona, apa anda baik-baik saja. Maafkan saya tidak melindungi anda saat anda membutuhkan saya" Ucap Enzy menyesal saat melihat luka Alyssa.
"Tidak masalah, aku bisa menyembuhkannya nanti. Tapi aku sedang tidak membawa obat pribadiku, untungnya aku bawa Pil darah untuk menahan rasa sakit dan menghentikan pendarahan, jadi saat ini aku tak merasakan sakit sama sekali" Ucap Alyssa setengah berbohong
Enzy ingat tentang obat ajaib yang Alyssa berikan saat bertemu dirinya pertama kali. Jadi dia bernafas lega, Alyssa bisa sembuh setelah meminum nya nanti.
"Saya begitu panik saat mendengar nona kecelakaan, jadi saya memanggil ambulans, saya lupa jika nona memiliki Obat Ajaib" Ucap Enzy sedikit malu.
Alyssa yang paham dengan kepanikan Enzy terhadap dirinya. Dia juga berterima kasih karena Enzy begitu tulus dan siap tanggap tentang dirinya.
Tak berapa lama ambulans datang berikut mobil yang di tumpangi anak buah Enzy yang dia Rekrut saat dia mulai membantu bisnis Alyssa.
Alyssa dan Lima orang yang menyerang Alyssa di bawa ke rumah sakit dengan ambulans.
Enzy dan anak buahnya mengurus laporan ke pihak kepolisian. Dan untuk masalah penembakan yang menewaskan satu orang penyerang, di konfirmasi sebagai tembakan bunuh diri, karena tidak di temukan sidik jari lain selain sidik jari dirinya sendiri.
Jelas, karena Alyssa menempatkan senjatanya di ruang penyimpanan, begitu juga CCTV yang tidak terpasang di jalan itu. Jadi bukti dia yang membunuh dan membuat empat orang lainnya cedera serius, tidak ada.
Alyssa ditetapkan sebagai korban tabrakan karena di lihat dari kerusakan motor dan bekas benturan di bumper depan mobil tersangka.
Dan untuk cedera yang di alami 4 orang dan 1 meninggal, aparat kepolisian menyatakan kemungkinan mereka berlima memiliki masalah pribadi.
Sedikit aneh, namun tidak ada alasan lain yang lebih tepat. Karena di tempat kejadian hanya ada 6 orang. Dan polisi tidak mungkin mencurigai Alyssa yang korban penabrakan, seorang gadis dengan kondisi luka-luka bisa menyerang mereka berlima bahkan dengan kondisi yang memprihatinkan penuh luka.
Alyssa di bawa ke Health Hospital, Dokter mengatakan Alyssa harus di rawat, sembari menunggu hasil cek laboratorium dan radiologi keluar.
Enzy mengurus semuanya, Alyssa di rawat di ruangan VIP kelas 1.
Ceklek!
"Al, Ya Tuhan kenapa kamu bisa seperti ini? Kamu nggak apa-apa kan sayang?" Hanin masuk sambil menangis.
Dia datang bersama Hesti yang saat itu berpapasan di Lift Apartement, dan melihat Hanin gelisah. Saat mengetahui Alyssa kecelakaan dan di bawa ke rumah sakit. Hesti yang mendengarnya juga khawatir, jadi dia ikut pergi ke rumah sakit.
"Iya sayang gimana kondisi kamu sekarang?" Ucap Hesti
"Alyssa nggak kenapa-napa kok tante, cuma luka ringan" ucap Alyssa tersenyum
"Syukurlah kalau begitu" ucap Hanin dan Hesti bernafas lega.
Hanin pun hanya menjenguk Alyssa sebentar, karena dia harus mengantar Hesti pulang.
Alyssa juga meminta Hanin untuk pulang, karena sudah ada Enzy yang menjaganya.
Saat Hanin dan Hesti pulang, Alyssa memanggil Enzy.
"Enzy, tolong kamu selidiki tentang Bianca, putri CEO Sinar Mulia Tbk, karena dia orang di balik penyerangan ini" Ucap Alyssa
"Apa?? Kalau begitu biar saya kasih dia pelajaran karena sudah membuat nona terluka" ucap Enzy
"Tidak! Biar aku sendiri yang membalasnya. Tugas kamu hanya mencari tau tentang dia" Ucap Alyssa
"Baik nona" ucap Enzy
CEKLEK!!
Pintu terbuka
Alvin masuk dengan terburu-buru dan langsung menghampiri Alyssa
"Alyssa apa kamu tidak apa-apa? Apa yang sakit? Siapa yang melakukan ini padamu?" Serentetan pertanyaan keluar dari mulut Alvin begitu sampai di depan Alyssa.
Alyssa jujur saja terkejut melihat kedatangan Alvin. Karena dia tahu Alvin masih ada di ibukota saat berkirim pesan siang tadi.
"Kenapa kamu bisa disini, kapan kamu sampai Kota M?" ucap Alyssa, bukannya menjawab tapi malah bertanya balik
"Aku baru saja turun dari pesawat dan langsung kesini. Aku kesini setelah mendengar kamu kecelakaan dan di keroyok orang" ucap Alvin
Alyssa tentu saja makin bingung, entah dari mana Alvin tahu dia mengalami kecelakaan.
Doni paham tuan mudanya butuh privasi, dia kemudian menarik Enzy keluar dari ruang inap itu.
"Katakan padaku dimana yang terasa sakit?" ucap Alvin dengan wajah yang penuh rasa khawatir melihat luka di kaki dan tangan Alyssa yang di balut perban.
Alyssa tersenyum, dia merasakan perasaan hangat saat Alvin mencemaskan dirinya. Dia merasa banyak sekali kupu-kupu terbang di hatinya, bergetar menyenangkan.
"Aku tidak apa-apa, hanya luka ringan" ucap Alyssa
"Tidak, aku yakin ini pasti sakit bukan?" ucap Alvin lagi
"Kamu lupa Pil yang aku berikan padamu dulu waktu kita pertama kali bertemu? aku sudah meminumnya, dan aku tidak merasakan sakit sama sekali" Ucap Alyssa
Alvin ingat akan itu, memang benar Pil itu sangat bagus. Alvin sedikit lega, namun kemudian Alvin memikirkan bekas luka yang akan membekas di kaki dan tangan Alyssa.
Alvin tidak masalah dengan bekas luka itu, namun dia khawatir Alyssa akan kurang percaya diri karenanya. Karena setahu dia, wanita selalu peduli akan penampilannya.
"Setelah kau sudah baikan, aku akan membawamu ke dokter kulit Ahli yang akan membantu merawat lukamu" ucap Alvin
Alyssa tahu maksud Alvin dan dia tidak tersinggung, justru dia senang Alvin peduli padanya.
"Tidak perlu, aku punya obat yang lebih manjur. Aku bisa menghilangkan bekas luka ini dalam sekejap" ucap Alyssa, dia tidak keberatan berbicara jujur tentang dia punya obat. Namun dia tidak memberi tahu tentang dia dapat dari sistem.
Alvin yang mendengarnya tentu saja terkejut, namun dia percaya karena ia pernah merasakan khasiat obat Alyssa meskipun bekas luka di tubuhnya tidak hilang namun rasa sakit dan penyembuhannya sangat cepat, di tambah dia tahu kemampuan apukuntur Alyssa .
"Lalu kenapa kau tidak meminum itu segera agar kamu cepat pulih?" Tanya Alvin penasaran
"Aku sedang tidak membawa obat itu sekarang" ucap Alyssa "Kamu akan melihat khasiat obat itu nanti" ucap Alyssa lagi, Alvin mengangguk.
Ring! Ring! Ring!
Telepon masuk
"Halo" ucap Alyssa
"Halo, Alyssa apa kamu tak apa-apa? Bagaimana kondisimu? Apa kamu merasakan sakit sekarang, di bagian mana?" Ucap Bryan panik
Alvin mendengar suara laki-laki di telepon Alyssa. Mendengar ada lelaki lain yang mengkhawatirkan Alyssa hatinya merasa tak nyaman.
"Hei, aku tak apa-apa, kenapa kamu begitu panik" Ucap Alyssa
"Bagaimana aku tak panik, aku dengar kamu kecelakaan,dan masuk rumah sakit. Aku ingin kesana sekarang, sayangnya tiket pesawat ke kota M sampai besok lusa penuh" ucap Bryan dengan nada sedikit kecewa karena tidak mendapat tiket pesawat.
"Aku sungguh tak apa-apa, kau tak usah kemari. Aku hanya luka ringan, tak usah khawatir" Ucap Alyssa
"Tapi siapa yang akan menjagamu di sana?" ucap Bryan
"Ada Enzy yang menjagaku, kau tak usah khawatir, mungkin besok aku sudah bisa pulang dari rumah sakit, terimakasih sudah mengkhawatirkanku" Ucap Alyssa tulus
"Ya, syukurlah jika kamu baik-baik saja, aku tenang sekarang. Aku akan ke kota M jika aku ada kelas kosong nanti" ucap Bryan
"Baiklah" ucap Alyssa
"Sekarang kamu istirahat, semoga cepat sembuh" ucap Bryan
Alyssa mematikan teleponnya, entah mengapa dia merasakan merinding pada tengkuknya, dia menoleh ke samping, dan dia mendapati 'Alvin yang sedang menatapnya tajam.