Ikhtisar :
Untuk menyelamatkan pesantren dari seorang mafia yang ingin menggusur pesantren yang bernama Jack Jatnika, Khalisa Amira rela menjadi istri Jack sekaligus menjadi budaknya. Tapi siapa sangka Khalisa bukan wanita biasa, yang menerima apa yang terjadi padanya. Jack terkejut saat mengetahui masa lalu Khalisa, bahkan dialah tunduk padanya. Taktik apa yang Khalisa gunakan untuk menaklukkan mafia kejam sepertinya itu ?
Baca selengkapnya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 Orang Kepercayaan
Suara adzan membangunkan Jack, dia bangun dan melihat sekeliling. Istrinya tidur tepat di pelukannya, Jack tersenyum dia mencium pipi Khalisa. Wangi tubuhnya yang khas membuat Jack menciumnya beberapa kali.
“Jack” Ucap Khalisa, matanya terbuka
“Biasanya kamu bangun duluan, makanya aku membangunkanmu” Jawab Jack
“Terima kasih kamu sudah membangunkanku” Ucap Khalisa, dia sedikit pusing
“Khalisa kamu kenapa ?” Tanya Jack, dia memegangi pipi istrinya
“Kamu demam ?” Tanya Jack katena merasa jidat istrinya panas
“Sedikit” Jawab Khalisa
“Kalau kamu sakit bagaimana aku menjadikan kamu budak ?” Tanya Jack
Khalisa tersenyum, dia mengelus dagu Jack
“Aku sakit bukan berarti lemah” Jawab Khalisa
Jack tersenyum, dia menciun Khalisa dan Jack bisa merasakan kalau Khalisa memang sedang sakit.
“Kamu sakit” Ucap Jack
Khalisa bangundan merapikan rambutnya lalu mengikatnya ke belakang.
“Aku tidak apa-apa, jangan khawatir” Jawab Khalisa, dia berdiri ingin melangkah kepalanya tampak berputar. Dia kehilangan keseombangan untungnya Jack bisa menangkapnya
“Kamu membutuhkanku” Ucap Jack, dia membopong Khalisa membawanya ke toilet
“kamu mau mandi atau berwudhu ?” Tanya Jack
“Dua-duanya, bersamamu” Jawab Khalisa
Jack tersenyum lalu menutup toilet, beberapa menit kemudian Jack tampak segar keluar dari toilet sambil membopong Khalisa. Dia matap istrinya.
“Kenapa kamu menatapku seperti itu ?” Tanya Khalisa
“Aku takut kehilangan budakku, padahal aku belum mendapatkan keuntungannya” Jawab Jack
“Kenapa tadi kamu tidak mengambil keuntungannya ?” Tanya Khalisa
“Aku akan mengambilnya saat aku percaya tidak ada lagi rahasia dan jarak diantara kita” Jawab Jack
Khalisa terdiam, kata-kata Jack seperti mengandung sebuah arti. Jack menurunkan Khalisa, istrinya itu memakai pakaiannya begitu pun Jack lalu mereka sholat subuh berjamaah. Jack memimpin Khalisa untuk menjadi imam sholatnya.
Setelah sholat Jack mendengarkan Khalisa membaca aya-ayat suci AL-qur’an, suaranya bergitu merdu dan menyejukkan hatinya.
“Khalisa sejak kapan kamu busa membaca Al-qur’an ?” Tanya Jack
“Sejak aku merasakan dinginnya tempat yang gelap dan kehilangan kebebasan” Jawab Khalisa
Jack terdiam, dia menyipulkan apa yang di katakana oleh Khalisa.
“Siapa yang mengajarimu membaca Al-qur’an ?” Tanya Jack
“Kyai Rozak” Jawab Khalisa
“Dimana pertama kali kamu bertemu dengannya ?” Tanya Jack
“Di tempat yang baru saj aku sebutkan” Jawab Khalisa
Jack terdiam, sepertinya dia mulai paham apa yang di katakana istrinya itu.
“Maksuda kamu tempat itu penjara kan ?” Tanya Jack
“Apa ada tempat selain itu yang pernah aku tempati setelah berpisah dengan keluargaku ?” Tanya Khalisa menatap wajah Jack
“Untuk kasus apa kamu ada di tempat itu ?” Tanya Jack
Khalisa meletakkan kitab suci it uke tempatnya, lalu melipat sajadah dan mekunanya kemudian mendekati Jack yang berada di atas ranjang.
“Menurutmu seseorang ada di tempat itu kerena apa ?” Tanya Khalisa
Jack menari khalisa ke dalam pelukannya
“Karena kamu jahat” Jawab Jack
Khalisa mengelus pipi Jack, dia memperhatikan ekspresi Jack.
“Kamu menyesal menikahi seorang penjahat ?” Tanya Khalisa
Jack mengambil tangan Khalisa dan menciumnya.
“Aku lebih suka memiliki istri seperti kamu, aku dan kamu memiliki duania yang sama, dunia gelap” Jawab Jack
“Tidak jack, aku sudah memutuskan untuk menutup buku dan membuka lembaran baru. Semua ini cara ku untuk memperbaiki kesalahanku dan menebus semua dosa-dosa yang sudah aku perbuat” Ucap Khalisa
“Kenapa ? kita bisa menjadi sepasang penjahat yang tak terkalahkan” Tanya Jack
“Aku ingin hidup tenang dan damai, memiliki kamu dan anak-anak kita” Jawab Khalisa
Jack tertawa lepas mendengar apa yang di katakana Khalisa.
“Kenapa kamu berpikir sejauh itu ?, kamuy akin kita akan memiliki hubungan sejauh itu ?” Tanya Jack
“Kenapa tidak ?, kamu saja yang takut memulainya” Jawab Khalisa lalu dia melepas pelukan Jack lalu menggunakan jilbabnya kembali
Jack terdiam, dia memikirkan ucapan Khalisa.
“Kita harus kembali ke pesantren, aku sudah berjanji sarapan pagi bersama umi dan abi” Ucap Khalisa
“Apakah aku harus ikut ?” Tanya Jack
“Harus” Jawab Khalisa
“Bagaimana kalau aku tidak mau ?” Tanya Jack
“Sebentar aku akan membuatmu berpikir ulang” Jawab Khalisa
Jack heran denga napa maksud Khalisa berpikir ulang, dia memperhatikan istrinya itu sampai dia membuka pintu dan masuklah singan besarnya.
“Lion, ada sarapan pagi untukmu” Ucap Khalisa
“Sayang, kamu apa-apaan ? kamu menyuruh Lion memakanku ?” Tanya Jack, dia yang tadinya sedang duduk santai langsung bangun. Jack memang mengadopsi Lion tapi dia tidak akrab dengannya secara emosional, dia hanya sebatas memelihara.
“Menolak sarapan dengan abi dan umi berarti siap menjadi santapan pagi untuk Lion” Jawab Khalisa mengancam, Jack berjalan kea rah laci mencari pistol miliknya namun ternyata tidak ada.
“Kamu mencari ini ?” Tanya Khalisa, dia memperlihatkan pistol milik Jack di tangannya
“Sial ! istriku lebih licik dari seekor ular” Batin Jack
“Sayang, kita bisa bicarakan ini dengan cara yang romantis” Jawab Jack, yang benar saja dia akan melawa Lion seekor singa besar itu. Singa besar itu pastil apar dan Jack akan menjadi santapannya
“Tidak ada kata lain selain kamu harus ikut pergi bersamaku” Ucap tegas Khalisa
“Oke, sayang kita pergi” Jawab Jack
“Bagus” Ucap Khalisa
*****
Beberapa menit yang lalu, Jack sudah rapi dengan koko dan peci. Khalisa tertawa kecil melihat Jack seperti itu.
“Kamu senang penampilanku seperti ini seperti ustad padalah aku seorang mafia” Keluh Jack
“Kamu semakin tampan sayang, kalau begini menjadi judulnya Suamiku seorang mafia yang sholeh” Jawab Khalisa
Jack memasang muka masam, bagaimana tidak dia harus berpenampilan kalem dan alim. Khalisa menggandeng tangan Jack menuruni tangga dengan bangganya, dia melihat dua wanita penggoda memperhatikan mereka berdua.
“Kenapa ? yang semalam kurang ?” Tanya Khalisa pada kedua wanita itu
“Ampun bu bos” Jawab Mereka berdua hanya bisa meminta ampun, mana berani macam-macam
Khalisa dan Jack keluar dari rumah besar itu
“Bos kita kehilangan wibawa kita” Ucap Wanita 2
“Iya, sekarang neraka jadi ikut dingun semenjak bos memiliki istri berjilbab itu” Jawab Wanita 1
*****
Di Pesantren Fisabilillah Kyai Rozak duduk bersama umi Habibah dan Iman di ruang tamu, mereka terlihat serius membahas penarikan saldo secara berturut-turut. Ada seseorang yang di duga mengambil uang tanpa sepengetahuan mereka.
“Assalamu’alaikum” Sapa Marwa
“Wa’alaikumsalam” Jawab Kyai Rozak dan yang lainnya
Marwa masuk ke dalam, mencium tangan kedua orang tuanya kemudian dia pamit untuk ke kamarnya. Baru saja melangkah kakinya beberapa langkah suara kyai Rozak memanggilnya.
“Duduklah sebentar, ada yang ingin abi tanyakan sama kamu” Ucap Kyai Rozak
Marwa mengangguk, dia berbalik dan duduk bersama mereka bertiga.
“Semalam kamu kemana nak ?” Tanya Kyai Rozak
“Semalaman aku pergi ke butik dan aku tidur di sana abi” Jawab Marwa
“Apak amu sempat ke rumah ?” Tanya Kyai Rozak
Marwa menunduk
“Jawab Marwa” Titah Kyai Rozak
“Maaf bi, aku sempat pulang sebentar lalu pergi lagi” Jawab Marwa
Kyai Rozak terdiam sejenak, terlihat memikirkan sesuatu.
“Kamu yang mengambil uang tabungan pesantrenkan ?” Tanya Kyai Rozak
Deg …
Semua orang di ruangan itu terkejut, termasuk uma Habibah dan Iman. Mereka tidak berpikir Marwalah pelakunya, dia wanita yang sholehah dan sangat di percaya tidak mungkin mengambil uang tabungan milik pesantren Marwa hanya menunduk dan terdiam.
“Jawab pertanyaan abi Marwa !” Sarkas Kyai Rozak
“Iya abi, maaf” Jawab Marwa
“Abi tidak pernah mengajari kamu mencuri atau mengambil yang bukan milik kamu” Sarkas Kyai rozak
“Maaf abi, Marwa siap di hukum” jawab Marwa
“Abi sabar, kita dengar dulu penjelasan dari Marwa” Ujar Umi Habibah sambil mengelus dada suaminya untuk menenangkan
Kyai Rozak menarik nafasnya panjang, dia berusaha untuk tetap tenang. Benar kata istrinya agar membiarkan Marwa menjelaskan semuanya.
“Jelaskan pada abi, kenapa kamu mengambil uang tabungan pesantren ?” Tanya Kyai Rozak
“Hukum saja Marwa abi” Jawab Marwa karena dia tidak bisa menjelaskan
“Kenapa kamu memilih di hukum dari pada menjelaskan ?” Tanya Kyai Rozak, dia heran kenapa putrinya lebih rela di hukum dari pada menjelaskan bertindak seperti itu
Marwa hanya diam saja, tetap menundukkan kepalanya.
“Marwa ! jawab aku !” Titah Kyai Rozak, dia merasa benar-benar kecewa dengan putrinya padahal selama ini dia sangat percaya kepada puti-putrinya.