NovelToon NovelToon
Jangan Rebut Anakku!

Jangan Rebut Anakku!

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Single Mom / Anak Genius / Anak Kembar
Popularitas:813.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: ROZE

Raya yang baru saja melakukan ujian nasional, mendapatkan musibah saat akan datang ke tempat tinggal temannya. Kesuciannya direnggut oleh pria tak dikenal. Raya memutuskan untuk melaporkannya ke polisi. Bukannya keadilan yang dia dapatkan, namun ancaman. Tidak hanya sampai di situ saja, dia dinyatakan hamil akibat insiden itu. Lagi-lagi bukannya keadilan yang dia dapatkan, namun perlakuan buruk yang dia terima.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ROZE, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21 Tokoh Antagonis

Malam itu juga mereka langsung membereskan barang-barang mereka. Untung saja tidak banyak. Yang bisa mereka bawa, maka akan mereka bawa.

"Kita tinggal di sini?" tanya Raya. Berapa banyak uang sewa yang harus mereka keluarkan setiap bulannya untuk tinggal di sini? Memang, secara posisi, ini jauh lebih strategis dan nyaman.

"Tenang saja, kita tinggal di sini gratis."

"Maksudnya?"

"Ini fasilitas dari perusahaan tempatku bekerja. Seharusnya masih akhir pekan, baru kita bisa pindah, karena belum dibersihkan."

"Benarkah?"

"Iya, setidaknya kita berdua bisa menghemat lebih banyak lagi."

Raya menghela nafas lega. Tempat ini memang lebih nyaman untuk mereka berempat, terutama Rean dan Rion.

"Kita bersihkan saja dulu seadanya. Untung saja sudah ada kasur."

Raya dan Nina membaringkan Rean dan Rion di kasur, setelah itu mereka menyapu dan mengepel.

Pagi harinya, Rean dan Rion bangun dalam keadaan bingung. Suasana kamar yang asing, membuat mereka segera berlari ke luar.

"Mom, Ma."

"Pagi, anak-anak tampan."

"Ini di mana?"

"Sekarang ini tempat tinggal kita."

Raya dan Nina akhirnya pergi bekerja dalam keadaan mengantuk. Begitu keduanya pergi, Rean dan Rion langsung merapihkan tempat tinggal mereka yang baru. Dari jendela, mereka bisa melihat gedung-gedung, dan jalanan utama. Kedua anak itu merapihkan sendiri barang-barang mereka, juga memasukkan baju-baju Raya dan Nina. Menata barang, makanan di tempatnya.

"Di situ ada taman."

Keduanya menatap taman itu, mungkin nanti mereka bisa bermain di sana.

Selesai membersihkan apartemen, mereka membuka laptop, dan mulai sibuk dengan dunia mereka sendiri.

Hari ini, Justin dan istrinya, juga dokter Bian dan keluarganya akan ke luar negeri, karena ada urusan di sana. Perusahaan yang ada di sana dengan mengalami masalah yang cukup serius. Sudah beberapa kali terjadi, tapi kali ini mereka akan melihat keadaan secara langsung.

Malam harinya, Raya dan Nina pulang di waktu yang bersamaan. Mereka bertemu di lobi apartemen. Apartemen ini termasuk apartemen mewah, namun mereka berada di unit yang standar, yang ada di lantai tujuh.

Saat mereka masuk, mereka dibuat tercengang karena keadaan apartemen yang sudah bersih. Tidak ada lagi barang-barang yang berantakan.

"Kita makan pakai telur saja, ya."

Raya dan Nina sudah terlalu lelah untuk memasak. Saat pulang pun, terlalu malas untuk singgah. Mau memesan, tapi sudah tidak sanggup untuk menunggu.

Ya, terlalu banyak alasan malas gerak untuk hari ini.

Pagi-pagi sekali akhirnya Raya bangun. Menatap ke jalanan yang ada di bawah sana. Pikirannya menerawang jauh. Dia pikir, setelah pergi jauh, hidupnya akan baik-baik saja. Dia pikir, dia tidak akan pernah bertemu lagi dengan salah satu dari mereka.

Nyatanya, takdir kembali membawa dia pada tokoh antagonis dalam hidupnya. Raya menghela nafas dalam-dalam.

Keanu menatap jalanan dari jendela kamarnya. Sudah beberapa hari doa ada di sini, dan tidak ada tanda-tanda dia akan kembali ke negaranya.

Di sini, seolah ada magnet yang membuat dia tetap bertahan. Bukan hanya karena masalah pekerjaan. Dia melihat ke taman yang tidak jauh dari apartemennya. Banyak keluarga kecil yang ada di sana. Seorang ayah yang mengajari anaknya bermain sepeda. Seorang ibu yang menyuapi balitanya makan. Atau sepasang kekasih yang sedang berkencan.

Keanu tidak tahu bagaimana rasanya seperti itu. Yang ada dalam dirinya hanya kehampaan. Mata tajamnya terus melihat ke sana, enggan untuk berpaling.

Sore harinya, Nina mengajak Rean dan Rion ke minimarket. Kedua anak itu terus menggandeng tangan Nina.

"Caren!"

Nina tersentak saat nama itu disebut.

"Aku mau bicara, tolong jangan kabur lagi. Mereka ... anakku, kan?"

"Bu ...."

"Ma."

"Jangan bohong, mereka memanggil kamu mama. Lagipula wajahnya ... sedikit mirip denganku."

Meski hanya melihat dari samping dan sekilas saja—karena selalu ditutupi oleh Nina—dia melihat kemiripan wajahnya.

"Jangan bicara sembarangan kamu! Ini anak-anak aku, bukan anak kamu! Pergi kamu, jangan pernah menunjukkan wajah kamu lagi di hadapan kami. Kami tidak butuh kamu! Hidup kami juga sudah bahagia. Sudah kan, bicaranya?"

Nina langsung membawa Rean dan Rion pergi.

"Ma, apa laki-laki itu papa kami?"

Nina menghela nafas dalam, tidak langsung menjawab. Rean dan Rion mendadak murung. Baik Nina atau pun Raya, tidak pernah ada yang menyebut nama papa mereka.

Yang sering mereka dengar secara diam-diam, Raya atau Nina hanya berkata, "Si Brengsek, Si Bajingan ...."

Apa nama papa mereka Brengsek Bajingan?

Malam harinya, Raya, Nina, Rean dan Rion akan makan di salah satu restoran. Ini adalah perayaan atas kenaikan pangkat Nina, makanya dia juga bisa mendapatkan fasilitas apartemen.

Keempatnya menaiki taksi dan tiba tidak lama kemudian, karena jaraknya tidak terlalu jauh. Rean dan Rion yang memiliki wajah tampan dan menggemaskan, menjadi pusat perhatian saat memasuki restoran itu.

Begitu memasuki restoran, jantung Raya berdetak kencang, mungkin karena dia terlalu grogi memasuki tempat mewah seperti ini. Mereka di antara ke salah satu meja yang sudah dipesan lebih dulu. Untung saja Raya pernah beberapa kali diajak makan di restoran mahal. Berbeda dengan Rean dan Rion yang memang untuk pertama kalinya makan di tempat seperti ini.

"Pilih yang kalian mau. Jangan khawatir, mama mendapatkan kenaikan gaji dan tunjangan."

Rean dan Rion yang memang sudah bisa membaca meski masih kecil, terlihat bingung. Mereka tidak tahu makanan apa itu, ingin memilih yang kelihatanya paling enak, tapi harganya juga paling mahal.

Raya dan Nina yang tahu apa yang dipikirkan oleh kedua anak itu, langsung memilih apa yang diinginkan oleh Rean dan Rion.

Rion menatap lampu-lampu di dalam restoran itu. Semua yang datang ke sini terlihat seperti orang kaya. Cara mereka makan pun, terlihat elegan. Rean dan Rion memperhatikan cara makan mereka, yang bagi anak kecil seperti mereka, itu terlalu ribet.

Raya dan Nina begitu gemas dengan ekspresi keduanya. Wajah tampan, hidung mancung, alis tebal dan bibir yang merah.

"Aku mau ke toilet dulu," ucap Raya.

Raya merapihkan riasannya yang tipis itu. Hanya merapihkan rambutnya dengan tangan.

Raya kembali ke mejanya, tanpa memperhatikan ada beberapa pasang mata yang menatap dirinya. Merasa diperhatikan, Raya lalu menoleh.

Jantungnya berdebar tak karuan.

Di sana, di meja itu ... ada beberapa orang. Orang-orang di masa lalunya.

Raya memundurkan tubuhnya, dan tidak sengaja menyenggol pelayan yang membawa makanan.

"Aya, ada apa?" tanya Nina mendekat dengan perasaan cemas.

"Mommy!"

Suara anak kecil yang terdengar menggemaskan, mengalihkan perhatian orang-orang itu.

Mata mereka terbelalak melihat anak-anak itu.

"Anak itu ...."

1
itin
ini ceritanya sudah berlalu berapa tahun ya? kalau ikutkan semester kuliahnya, semester 3 berarti 1.5 tahun
Asih Sulastri
Luar biasa
Zieya🖤
itu anak kembar berapa umur....
tapi di bab 9, judulnya 1 tahun kemudian... gak mungkin juga anak Raya kerna si kembar suda bisa ngomong.... timeline nya agak mengelirukan....
Sugiharti Rusli
dan bayi" yang akan dilahirkan juga nanti banyak, walo waktunya beda"
Sugiharti Rusli
belum lahiran heboh, pas lahiran pasti tambah heboh yah nanti😆😆😆
Tri Lestari Endah
sambil nunggu momy nya lahiran , bisa tiba tiba raya lahiran juga😍


lanjuut thor , semangat💪💪
Dlaaa FM
Lanjutannnn
Azlin Hamid
Luar biasa
Roze: Makasih, kak, atas dukungannya 🙂😀😃🤩🙏 Follow akunku biar dapat info cerita terbaru 🙏 baca ceritaku yang lain juga ya 🤗
total 1 replies
Sugiharti Rusli
cuma nanti kalo pada akhirnya Raya jadi ketularan ikut lahiran gimana yah🤭🤭
Sugiharti Rusli
semoga lahiran adik Raya berjalan lancar yah,,,
Sugiharti Rusli
dasar yah laki" yang belum pernah menemani istrinya lahiran, jadi malah bikin pusing sendiri yang melihatnya🙉🙉🙉
Dlaaa FM
Lanjutannnn
Milka Budi
Luar biasa
Roze: Makasih banyak kak, atas dukungannya. Follow akunku ya, biar dapat info cerita terbaru 🤩🤗🙏
total 1 replies
Dlaaa FM
Lanjutannnn
Sugiharti Rusli
para pria pasti pada heboh kalo dapat kabar, atau bahkan panik sendiri nanti si Justin🤣🤣🤣
Sugiharti Rusli
waduh jangan" entah senam atau makan rujak yang mancing kontraksinya tuh
Sugiharti Rusli
memang si Mikhayla dah mendekati hpl nya yah🙄🙄🙄
Sugiharti Rusli
kalo perempuan" apalagi yang pada hamil tinggal jadi penonton sambil makan dan minum yah😝😝😝
Sugiharti Rusli
membuat arena bermain ternyata pilihan yang tepat, disamping membuat Rean dan Rion bahagia, ternyata para laki" dewasa dan tua bahagia bermain di sana
Sugiharti Rusli
ternyata masa kecil mereka beneran kurang bahagia yah,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!