Ayunda Ayuningtyas adalah seorang single parent untuk anak laki-lakinya yang bernama Alif Permana. Dia bukan seorang janda tapi bukan pula seorang gadis.
Kebencian membuat seseorang tega menculik dan membiusnya juga membiarkan Ayu kehilangan kehormatan oleh orang yang tidak dikenalnya.
Arkana Adhitama adalah seorang pria yang telah mengambil kehormatan Ayu. Anak pertama seorang pengusaha sukses. Namun, ia pun korban dari orang yang sama.
Setelah lima tahun berlalu, mereka kembali dipertemukan. Arka yang ingin bertanggung jawab harus berjuang lebih keras karena Ayu yang mengalami trauma, tak pernah mau dekat dengan laki-laki yang tidak dikenalnya.
Happy reading!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CUA 21 Ciuman Pertama
Cinta Untuk Ayunda (21)
" Soal pacar ya?"
" Iyalah. Jangan sampai ada laki-laki datang dan mengaku sebagai pacarmu", timpal Arkana.
" Soal itu, sebenarnya aku...",
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
Ayu dan Arkana sudah ada di dalam kamar. Keduanya sudah bersiap untuk tidur.
" Malam ini, boleh aku tidur sambil memelukmu ?," Arkana meminta izin.
Ia sedang berusaha agar Ayu terbiasa dengan sentuhannya. Khususnya saat ia sedang tertidur.
Ayu sebenarnya khawatir, mungkinkah ia bisa tidur nantinya.
" Aku akan berhenti memelukmu jika kamu mulai tak nyaman", Arkana berbicara lagi.
Ayu akhirnya mengangguk. Ia pun ingin terbebas dari segala trauma yang melelahkan ini.
Keduanya berbaring dengan berhadapan. Arkana bahkan menarik Ayu agar berada dalam dekapannya.
Deg..Deg..Deg..
Jantung keduanya berdegup kencang.
Tak ada yang berbicara lagi, keduanya seolah sedang menikmati rasa yang entah, tidak bisa di jelaskan dengan kata-kata.
Aneh. Batin Ayu.
Perasaan khawatir tadi seakan lenyap begitu saja saat Arkana mendekapnya. Ia justru merasa hatinya menghangat. Seakan merasa terlindungi.
Perasaan nyaman itu membuatnya terlelap dengan mudah.
Melihat Ayu yang sudah tertidur, Arkana menghela nafas. Ia pun memejamkan matanya.
Hingga tengah malam, Arkana terbangun karena terganggu dengan pergerakan Ayu. Ayu terlihat gelisah dalam tidurnya.
Arkana yang menyatakan Ayu sedang bermimpi buruk seperti malam sebelumnya, langsung menggenggam tangan yang terasa dingin.
" Tenanglah. Itu hanya masa lalu. Aku akan menjagamu mulai sekarang", Bisik Arkana di telinga Ayu sambil mengeratkan pelukannya.
Perkataan itu seolah mujarab untuk membuat Ayu agar tidak gelisah. Entahlah, apa Arkana lupa, bahwa dialah penyebab dari semua mimpi buruk Ayu?
Arkana tidak langsung memejamkan matanya kembali. Ia mengusap-usap punggung Ayu. Menyalurkan rasa nyaman.
Hingga akhirnya ia lelah dan kembali terlelap.
...***...
Di rumah Pak Hendra, terasa ketegangan. Pak Hendra sedang duduk di ruang tamu bersama Bu Mawar dan Jasmine. Sebenarnya Bu Mawar dan Jasmine saja yang merasa tegang. Sementara Pak Hendra sendiri justru terlihat sangat tenang.
Bu Mawar yang tadi mendapatkan informasi mengenai pernikahan Ayu dengan Arkana segera menghubungi Jasmine.
Flashback on
Jasmine tergesa-gesa masuk ke dalam rumah setelah sang ibu menghubunginya. Ia yang saat itu sedang shopping dengan teman-temannya, segera pulang untuk menyusun rencana agar keduanya bisa menjawab dengan kompak saat Pak Hendra menanyai mereka.
Bu Mawar dan Jasmine sedang menyusun rencana agar tidak di depak kembali ke jalan. Mereka hanya tahu bahwa Arkana dan Ayu sudah menikah. Tanpa keduanya tahu, bahwa Pak Hendra sendirilah yang menjadi wali nikahnya.
flashback off
"Apa ayah sudah tahu berita tentang pernikahan Ayu dan Arkana?", tanya Bu Mawar hati-hati.
" Tentu saja, beritanya sedang trending ", jawab Pak Hendra
" Ayah juga tahu bahwa Arkana adalah ayah dari anaknya Ayu?", tanya Bu Mawar lagi.
" Tentu. Pak Alex mengumumkan itu secara jelas", Bu Mawar terdiam.
" Aku tadinya akan menemui Arkana mencari tahu kebenarannya. Jika anak Ayu adalah anaknya, itu artinya Arkana-lah lelaki b3jat yang membeli kehormatan Ayu?", tanya Pak Hendra sedang menjalankan rencananya.
" Ayah berhasil menemuinya?", tanya Jasmine berdebar-debar.
" Sayangnya tidak, dia sedang bulan madu dengan Ayu", jawab Pak Hendra menunjukkan rasa kecewanya. " Mungkin aku akan menemuinya Minggu depan setelah mereka pulang bulan madu ", tambahnya.
Bu Mawar dan Jasmine bingung harus berkata apa.
" Sebaiknya ayah tidak perlu menemuinya, ayah tahu sendiri mereka pengusaha hebat dan punya kekuasaan", Bu Mawar mencoba membujuk.
" Justru karena mereka adalah orang hebat, sudah seharusnya memberikan contoh yang baik", kilah Pak Hendra.
" Jangan main-main dengan mereka, Ayah. Nanti perusahaan taruhannya", timpal Jasmine.
" Ayah tidak main-main. Ayah hanya ingin tahu kebenarannya. Bagaimana bisa Arkana yang notabene lahir dari keluarga baik-baik bisa berbuat seperti itu. Apalagi itu pada Ayu. Bagaimana pun, Ayu anak kandung ku. Semua orang tahu itu",
Bisa gawat kalau ayah bertemu Arkana. Kebohongan kita akan terbongkar. Batin Bu Mawar.
" Buat apa sih ,yah repot-repot ngurusin itu. Seenggaknya ternyata kita berbesanan dengan pengusaha hebat. Apapun yang Ayu lakukan di masa lalu anggap saja angin lalu", Bu Mawar terus mencoba merubah niat Pak Hendra.
" Ayah tidak mau tahu, pokoknya ayah akan menemui Arkana Minggu depan ", Pak Hendra pergi meninggalkan Keduanya.
Bu Mawar dan Jasmine ketakutan. Nasib mereka benar-benar di ujung tanduk.
"Bu, bagaimana ini?. Aku enggak mau miskin lagi. Aku juga gak mau masuk penjara", Jasmine mulai merengek seperti anak kecil.
" Diamlah! Cari cara agar semua itu tidak terjadi. Bukan malah merengek seperti itu", Bentak Bu Mawar pusing.
" Kalau tidak ingin semua terjadi, jangan biarkan ayah bertemu Arkana", jawab Jasmin spontan.
" Benar, kita harus menggagalkan pertemuan itu", timpal Bu Mawar.
" Selama ayah ada, pasti akan ada pertemuan itu. Masa kita harus membuntuti ayah setiap saat agar tidak bertemu Arkana?,"
" Kita buat dia tidak ada", jawab Bu Mawar dengan seringai liciknya.
...***...
Sebelum adzan berkumandang, Ayu terbangun dari tidurnya.
Deg
Ayu terkejut ternyata posisinya masih sama seperti saat ia akan tidur tadi malam. Tangan Arkana memeluknya. Apa kami tidur semalaman dengan posisi seperti ini ?. Batin Ayu.
Ayu memandangi wajah Arkana yang tenang dalam tidurnya. Sesaat Ayu tertegun. Ia terpesona melihat wajah suaminya sedekat ini.
" Aku tahu aku tampan", Arkana membuka matanya.
Blushh
Wajah Ayu memerah karena kepergok memandangi wajah Arkana.
" Maaf", ucap Ayu sambil mencoba membuka belitan tangan Arkana di pinggangnya.
" Biarlah seperti ini dulu. Bukankah kita sama-sama merasa nyaman?", tanya Arkana sambil memandangi wajah Ayu yang tetap cantik sekali pun baru bangun tidur.
" Kamu tidak merasa takut lagi?", tanya Arkana.
Ayu menggeleng. " Aku bahkan tidur nyenyak tanpa terbangun sekalipun ", jawab Ayu.
Kamu memang tidak terbangun. Tapi, masih mimpi buruk. Batin Arkana.
" Aku mau bangun. Bisa lepaskan tanganmu?", pinta Ayu.
" Kamu sadar, panggilan kita kembali seperti semula?", alih-alih melepaskan tangannya dari pinggang Ayu, Arkana malah bertanya.
Ayu diam. Bukan tidak sadar, hanya belum terbiasa, sehingga lidahnya kelu. Mereka belum sedekat itu untuk terbiasa menggunakan kata panggilan 'sayang'.
" Aku hanya belum terbiasa",
" Karena itu, biasakanlah ",
" Baiklah. Seiring berjalannya waktu aku rasa akan terbiasa. Mungin karena kita belum terlalu dekat sehingga rasanya lidahku masih kelu untuk mengatakannya ", jelas Ayu.
" Bukankan kita sudah dekat, bahkan sangat dekat?", goda Arkana.
" Bukan jarak kita secara fisik, tapi hubungan kita", jawab Ayu dengan jantung yang semakin berdebar karena Arkana malah mengeratkan pelukannya.
" Lihat aku!", pinta Arkana.
" Ayu mendongak "
Cup
Arkana mengecup bibir Ayu.
" Kita akan melakukan morning kis agar hubungan kita semakin dekat ", jelas Arkana.
Ayu masih diam. Dia mematung. Bibirnya sudah tidak p3rawan.
" Ciuman pertama ku", lirih Ayu memegang bibirnya.
Arkana terkejut. Apa Ayu tidak pernah melakukan hal seperti itu? bukankah dia bilang pernah pacaran?. Batin Arkana. Tapi, kemudian berubah menjadi senyuman.
" Kamu lupa, malam itu bibirmu sudah tidak p3rawan karena...",
TBC
...----------------...
...Jangan lupa tinggalkan jejak like, komentar dan subscribe...
...Terima kasih atas dukungannya...
...🥰🥰🥰...
Mampir juga di karya Author yang lain ya 😉
sembunyiin Ayu n Alif dari Arkana..
kamu memang bodoh, gak mau selidiki dulu apa betul Tasya sakit ato hanya pura pura... makan tuh jebodohanmu