NovelToon NovelToon
CINTA SHERINA

CINTA SHERINA

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik etika / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Karir / Cinta Murni / Anak Lelaki/Pria Miskin / Romansa
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: santi.santi

Sherin mempunyai perasaan lebih pada Abimanyu, pria yang di kenalnya sejak masuk kuliah.

Sherin tak pantang menyerah meski Abi sama sekali tidak pernah menganggap Sherin sebagai wanita yang spesial di dalam hidupnya.

Hingga suatu ketika, perjuangan Sherin itu harus terhenti ketika Abi ternyata mencintai sahabat Sherin sendiri, yaitu Ana.

Lalu bagaimana kisah mereka setelah beberapa tahun berlalu, Abi datang lagi dalam kehidupannya sebagai salah satu kreditor di perusahaan Sherin sedangkan Sherin sendiri sudah mempunyai pria lain di hatinya??
Apa masih ada rasa yang tertinggal di hati Sherin untuk Abi??

"Apa sudah tidak ada lagi rasa cinta yang tertinggal di hati mu untuk ku??" Abimanyu...

"Tidak!! Yang ada hanya rasa penyesalan karena pernah mencintaimu" Sherina Mahesa....

Lalu, bagaimana jika Abi baru menyadari perasaanya pada Sherin ketika Sherin bukan lagi wanita yang selalu menatapnya dengan penuh cinta??
Apa Abi akan mendapatkan cinta Sherin lagi??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hari patah hati

Malam ini Abi sudah rapi dengan setelan jas hitamnya, membuat pria itu semakin terlihat tampan. Tapi sayang, penampilannya itu tidak di dukung dengan raut wajahnya saat ini.

Tidak ada senyum sama sekali di bibirnya. Hanya wajah muram yang dia perlihatkan selama satu minggu ini.

"Ngapain muka lo kaya gitu?? Lama-lama nama lo jadi Abimanyun, bukan Abimanyu" Abi hanya melirik Anjas dengan malas.

Sahabatnya itu tiba-tiba masuk ke dalam apartemennya tanpa permisi dan malah semakin membuat moodnya memburuk.

"Udah siap lo?? Ayo berangkat sekarang aja" Abi berjalan lebih dulu di depan Anjas.

"Lo yakin mau datang??"

Abi berbalik menatap Anjas karena pertanyaan yang dilontarkan Anjas itu.

"Ya gue harus dateng, dia ngundang gue secara pribadi. Masa iya gue nggak datang ke acara pertunangan rekan bisnis gue sendiri" Abi tersenyum kecut karena memperjelas hubungannya dengan Sherin.

"Gue tau kalau sekarang lo hancur karena baru menyadari perasaan lo Bi" Anjas berubah serius.

Abi terdiam, karena memang benar apa yang Anjas katakan. Meski nanti di sana Abi akan sakit melihat bagaimana Sherin bahagia dengan pria pilihannya. Tapi, dia ingin melihat wanita yang ternyata mengisi hatinya sejak lama itu.

Sudah satu munggu ini dia tidak bisa bertemu dengan Sherin. Terakhir Abi melihat Sherin adalah di tempat Mang Jaya waktu itu. Setelah itu, Sherin terlalu sibuk mengurus acara pertunangannya, bahkan untuk meminta pendapat Sherin tentang produksi mereka saja harus Nana yang mewakili.

Tak ayal, hal itu membuat Abi di landa rasa rindu. Wajah Sherin selalu memenuhi matanya setiap saat, tapi tak bisa melihatnya langsung itu sangat menyiksa bagi Abi. Sedangkan Abi tidak berani untuk menghubungi Sherin lebih dulu.

Abi hanya bisa menahan rindunya. Namun malam ini, dia ingin melihat wajah Sherin meski harus di iringi rasa sakit.

Tapi tenang, Abi sadar dirinya sebenarnya tak pantas memiliki rasa itu. Tapi sungguh, dia tidak bisa mengendalikan perasaannya itu.

"Udahlah Njas, lebih baik kita berangkat sekarang"

Mau memberikan pernyataan apalagi untuk Anjas?? Pria itu jauh lebih tau perasaan Abi saat ini.

Mereka pun tiba di hotel tempat diadakannya acara pertunangan yang begitu mewah mengalahkan acara pernikahan itu.

"Inilah salah satu alasan kenapa aku tidak mau menerimamu dulu Sherin. Aku hanyalah butiran pasir di tengah bongkahan berlian" Abi menatap nanar ke arah pintu masuk tempat di gelarnya acara pertunangan itu.

"Sayang"

Abi terkejut dengan seseorang yang tiba-tiba bergelayut di lengannya.

"Mau apa kumu ke sini??" Abi melepaskan tangan Ana yang memeluk lengannya.

"Heh, jangan bikin gara-gara di sini lo ya!!" Ancam Anjas.

"Sayang, aku jelas mau temenin kamu dong sayang. Nggak mungkin kan kamu sendirian ke acara pertunangan Sherin??" Ana datang sudah rapi dan cantik dengan gaun malamnya yang berwarna merah menyala.

"Mau sendirian apa satu RT juga nggak ada masalah. Yang maslaah itu lo, ngapain lo bisa sampai di sini, sedangkan gue yakin kalau undangan aja lo nggak punya"

"Terserah lo mau ngomong apa!! Ini urusan gue sama Abi, jadi lo nggak usah ikut campur"

"Ayo sayang kita masuk" Ana kembali bersikap manis ingin menggenggam tangan Abi.

"Ana" Abi kembali melepas tangan Ana.

"Apa yang kemarin kurang jelas?? Kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi, jadi berhenti memanggilku seperti itu. Aku nggak nyaman" Ana yang masih berharap hubungannya dengan Abi kembali membaik tentu saja tidak terima.

"Abi, aku yakin kamu ambil keputusan itu cuma lagi marah sama aku aja kan?? Makanya aku kasih kamu waktu buat berpikir dengan kepala dingin. Udah lima tahun loh Bi, kamu nggak sayang sama hubungan kita??" Ana menatap Abi dengan sendu.

"Dan selama itu juga kamu terus membohongiku!!" Jawab Abi dengan cepat dan membuat Ana terdiam seketika.

"Sudah Ana, aku tidak mau berdebat. Keputusan ku udah bulat. Kita nggak ada apa-apa lagi!! Kalau kamu keberatan karena kamu merasa jadi orang yang selalu ada buat aku selama ini, aku akan beri kompensasi untuk membayar semua itu, kamu tenang saja. Ayo Njas!!"

Anjas sangat puas dengan kalimat menyakitkan dari Abi itu. Wajah Ana yang memerah tak bisa berbuat apa-apa juga semakin membuat Anjas tak bisa menahan tawanya.

"Sukurin!!" Ledek Anjas sambil menunjukkan jari tengahnya pada Ana. Kemudian Anjas mengejar Abi yang sudah masuk lebih dulu.

Ketika Abi dan Anjas tiba di dalam, tamu undangan sudah banyak yang hadir. Sebagian besar, Abi mengenal wajah-wajah mereka. Para pengusaha terkemuka di Indonesia.

Mereka berdua pun mencari meja dengan nama mereka sendiri. Sungguh Abi tidak bisa membayangkan jika dirinya yang menjadi pasangan Sherin, apa bisa dia bisa mengadakan acara yang semewah ini.

"Hey Bro!! Gue nggak tau kalau kalian juga di undang acara ini" Tiba-tiba saja Belva datang menepuk bahu mereka.

"Lo juga di sini??" Tanya Anjas.

"Iya, Abang gue nggak bisa datang, jadi gue yang datang" Kebetulan pula meja mereka bersebelahan, jadi Belva meminta tukar dengan tanu yang lain agar bisa satu meja dengan sahabatnya itu.

"Oh ya Bi, gimana sih lo?? Masa si Ana lo tinggalin gitu aja, kasihan tuh dia nggak bisa masuk. Untung ada gue" Oceh Belva yang tak tau apa-apa.

"Hah?? Lo bawa masuk tuh ular betina??" Anjas ingin melempar kepala sahabatnya itu dengan sepatunya.

"Emangnya kenapa??"

"Dia sama Abi udah putus. Mata katarak Abi udah sembuh"

"Hah?? Yang bener Bi??" Belva lalu menatap Abi. Dan pria itu hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan Belva.

"Terus gimana dong?? Gue udah terlanjur bawa dia masuk, noh orangnya" Belva menunjuk Ana yang tadi katanya ingin ke toilet lebih dulu.

"Kalau gue jadi lo, bakal gue buang ke laut" Sinis Anjas.

"Hay semua" Ana tiba di meja ketiga bujangan itu.

"Ck, dasar ular" Sindir Anjas tak suka.

"Udahlah, udah terlanjur juga" Belva meringis menatap Abi dan Anjas.

Abi melirik Ana sekilas. Mengabaikan wanita itu yang duduk di sampingnya. Dia tidak ada niat lagi untuk mendebat Ana atau menyuruhnya pergi. Pikirannya hanya terisi Sherin saha saat ini.

"Tapi Bi, gue baru tau kalau ternyata Sherin ternyata CEO Gobal Group, lebih parahnya lagi, dia putri bungsunya Anggara Mahesa. Penguasa bisnis seAsia. Parah si Bi, dia sekaya itu dari dulu" Belva begitu terkejut saat mengetahui Sherin pemilik Global Group yang misterius itu.

"Iya, juga baru tau kemarin saat baca undangan. Dari dulu gue cuma tau dia anak orang kaya, tapi nggak tau latar belakangnya" Jawab Abi lesu. Di saat Sherin setajir itu, dia masih bisa mencintainya yang tak punya apa-apa.

"Terus gimana perasaan lo saat pertama kali ketemu sama dia Bi??"

Telinga Ana sebenarnya sudah sangat panas mendengar mereka bertiga menyanjung Sherin. Tapi dia tidak bisa apa-apa karena takut Abi akan menyeretnya keluar.

"Ya nyesel lah dia. Sekarang dia secakep itu, apalagi udah di tipu habis-habisan sama ular satu itu" Anjas menunjuk Ana dengan dagunya.

"Cukup ya Anjas!! Lo nggak ber..."

"Diam!!" Gertak Abi pada Ana karena Abi saat ini hanya ingin fokus pada wanita anggun yang baru saja muncul dari pintu besar di ujung sana.

1
Devie
Luar biasa
Suyudana Arta
buseeeet merudal/Facepalm/
rinny
AQ suka tokoh Sherin.
rinny
novel yg ke 8 yg AQ baca. semoga ceritanya juga bagus
santi.santi: semoga ygy 😘😘😘
total 1 replies
Aras Diana
Luar biasa
Suyudana Arta
hayooooo chat an sm siapa itu?
Maia Rona Situmorang
disini alurnya si Sherin macam prempuan munafik keputusannya menyatikiti suka menyakiti perasaan org, jancookk
💗vanilla💗🎶
menyala sherin 💥
💗vanilla💗🎶
padahal si ana yg mmg modusin sherin biar dikasi barang .. haah
💗vanilla💗🎶
mlipir ke sini thor 😁
wily andriani
njas.. njas bisa banget candaan lu ya 😂😂
Tisa Larasati
Luar biasa
Firgi Septia
udah tua iri sama anak muda 🤣🤣🤣
Firgi Septia
menjijikan sdh selingkuh mau dapat dua2anya/Puke//Puke/
Firgi Septia
kayaknya bagus cerita Nana dan Anjas di buat tersendiri dan juga cerita Ramon dan sena
Yeni Sandrawati
Lumayan
Ari_nurin
ternyata pelacur .. malah lebih parah dr pelakur 🤨
Ari_nurin
ini mah dokter nya yg terlalu santai..
Ari_nurin
lah klu air ketuban habis ya harus segera di operasi.. kan bahaya buat baby nya .. pie thow dokter nya 🤔🤨
Aisyah Isyah66
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!