NovelToon NovelToon
TERBAKAR PESONA ZARA

TERBAKAR PESONA ZARA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Teen School/College / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Telo Ungu

"Kenapa selalu gue yang harus ngertiin dia? Gue pacar elo Marvin! Lo sadar itu ga sih? Gue capek! Gue muak!" ucap Ranu pada kekasihnya dengan nada marah.

"Maafin gue, Ranu. Gue ga maksud buat ngerebut Kara dari elo" Zara menatap takut takut pada Ranu.

"Diem! Gue ga butuh omongan sampah elo ya" Ucap Ranu dengan nada tinggi.
.
.
.

"Shit! Mati aja elo sini Zara!" hardik Fatiyah setelah membaca ending cerita pendek tersebut.

Fatiyah mati terpanggang setelah membakar cerpen yang dia maki maki karena ending yang tak dia sukai. Dia tidak terima, tokoh kesayangannya, Ranu harus mati mengenaskan di akhir cerita. Tapi, siapa sangka kalau Fatiyah yang harusnya pergi ke alam baka malah merasuki tubuh Zara. Tokoh yang paling dia benci. Bagaimana kelanjutan kisahnya. Kita lihat saja. Apakah Fatiyah bisa menyelamatkan tokoh favoritnya dan mengubah takdir Ranu? Apakah dia malah terseret alur novel seperti yang seharusnya?

sorry guys, harus revisi judul dan cover soalnya bib...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Telo Ungu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Empat

PLAK

Baru saja Fatiyah melangkah kakinya ke dalam ruang tamu, Fatiyah sudah diteriaki oleh perempuan paru baya.

"Zara!!! Sini kamu!" titahnya tak terbantahkan.

Refleks Fatiyah berlari kecil menghampiri perempuan tersebut. Belum ada sekian detik Fatiyah ingin membuka suaranya tiba tiba ia mendapatkan serangan mendadak lainnya. Pipinya ditampar oleh perempuan paru baya yang tidak Fatiyah kenali hingga menoleh ke kiri. Fatiyah terkejut untuk kesekian kalinya.

Ada apa dengan hari ini? Kenapa Fatiyah merasa dirinya sudah seperti samsak tinju. Kesialan terus mendatanginya bertubi tubi. Di sekolah wajahnya sudah ke siram es teh, dijambak rambutnya, didorong sampai lututnya jatuh, terus diancem juga. Hei, sekarang ditampar lagi.

Fatiyah rasanya ingin mencak mencak sekarang saking kesalnya. Tapi, mati Matian dia tahan. Fatiyah butuh penjelasan dari perempuan yang ia tebak sebagai ibunya Zara. Fatiyah hanya bisa menjerit kesakitan.

"Arghh, sakit!" keluh Fatiyah sambil mengelus pipinya.

"Apa lagi yang kamu rencanakan Zara? Hal konyol apalagi yang kamu mau lakuin? Bisa tidak jangan bikin ulah terus. Mama pusing terus terusan ngadepin pikiran dan tindakan bodoh kamu" todong Mona. Ibu Zara ini terlihat begitu emosi terhadap anaknya. Terlihat jelas dari helaan napasnya yang berat.

"Tunggu! Tunggu ma! Apa maksudnya? Aku ga ngerti apa apa. Aku baru saja pulang. Tapi, mama tiba tiba nampar aku tanpa alasan!" Fatiyah memegang tangan ibunya Zara yang terlihat akan menamparnya lagi.

Mona menepis tangan anaknya dengan keras. "Tanpa alasan kamu bilang? Zara! Sudah mama bilang untuk kesekian kalinya ya. Jangan dekat dekat dengan Marvin atau sampai berhubungan sama Marvin. Tapi, kamu masih ngeyel buat deket-deket dia. Kamu pikir mama ga tahu rencana kamu selama ini. Kamu mau menggagalkan usaha mama buat nikah sama papanya Marvin kan? Ngaku kamu! Kamu emang susah dibilangin ya Zara. Masih aja ngebela bapakmu yang miskin itu!" hardik Mona pada anak semata wayangnya.

Lagi lagi Fatiyah hanya bisa meringis pelan. Dalam hatinya Fatiyah begitu frustasi. "*Tuhan, bisa ga adegan kekerasa*nnya di skip gitu. Jujur, badan gue udah mau remuk ini dari awal udah kayak samsak hidup. Pipi memar. Tangan cekit cekit ngilu. Pada gila gila nampol orang ini tokoh tokoh ini! Zara gue sehari jadi elo udah kena mental blok! Tolong"

Pipi Fatiyah terasa kebas sekarang. Kemungkinan pipinya sudah memar memerah. Fiks! Fatiyah rasanya sudah seperti kena gejala serangan jantung. Dia sudah terlalu banyak disuguhkan kejutan demi kejutan baru hari ini.

Fatiyah tidak menyangka alasan dibalik tindakan Zara berusaha merebut Marvin dari Ranu adalah mencegah ibunya menikah lagi dengan papa Marvin. Berita yang sangat mengejutkan.

Sialnya, di cerpen itu tidak pernah ada since yang menjelaskan hal ini. Hanya ada sepenggal cerita kalau Zara sering cekcok dengan mamanya. Puncaknya dia diusir oleh Mamanya dari rumahnya dan ditampung oleh Marvin.

"Jawab! Kenapa diam saja? Kaget kenapa mama bisa tahu rencana kamu?" todong Mona dengan wajah mencibir.

"Aku, aku ga pernah ada kepikiran buat deket deket sama Marvin ma. Aku ga ada apa apa. Kenapa mama bisa nuduh aku kayak gitu" kilah Fatiyah.

Jujur saja ya, Fatiyah sendiri bingung mau merespon seperti apa tuduhan ibunya Zara. Kalau dirinya sendiri baru tahu kebenarannya.

"Masih mau mengelak dari mama? Lalu ini apa? Kamu bisa jelaskan ke mama, apa maksud semua ini?" sahut Mona sambil melempar buntalan dari sobekan kertas ke wajah Fatiyah.

Fatiyah mengambil sobekan kertas tersebut dengan dongkol. Wajahnya cemberut karena mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari tokoh tokoh cerpen ini. Bisa disomasi ga sih mereka semua ini dengan pasal perbuatan tidak menyenangkan? Fatiyah lama lama muak dituduh tuduh terus. Padahal dia buta arah begini. Alur cerpen yang dia tahu tak menjelaskan secara rinci. Sialnya juga Zara tidak memberikan ingatan apapun.

Dibukanya buntelan kertas itu dengan seksama hingga lurus kembali menjadi kertas utuh. Mata Fatiyah membaca kalimat demi kalimat yang ada di kertas lecek tersebut.

Matanya terbelalak membaca isi tulisan tersebut. "Mama dapat darimana semua ini? Jangan bilang_" tanya Fatiyah terkejut.

"Mama ambil dari buku diary kamu. Inget ya Zara. Berhenti buat melakukan hal hal bodoh. Mama lakuin semua ini demi kamu. Demi kamu hidup layak. Kamu pikir kalau mama tidak berhubungan dengan papa Marvin, kamu bakalan bisa hidup enak selama ini. Kamu pikir darimana uang yang kamu nikmati selama ini? Dari papa Marvin! Dari uang papa Marvin makanya kamu sekolah, beli baju, makan enak, bisa kemana mana di anter supir. Kamu ga mungkin kan mikir kalau semua yang kamu dapatkan selama ini dari papa kamu? Mimpi Zara! Mimpi! Apa yang kamu harapkan dari orang sudah bangkrut eh?" sentak Mona sambil menunjuk dahi anaknya dengan telunjuknya.

Lalu, Mona mencengkram dagu anak semata wayangnya. "Tatap mata mama Zara!" pinta Mona dengan tegas.

Sontak Fatiyah menatap bola mata Mona yang kelam. Mata yang menatapnya dengan penuh amarah. "Berhenti sekarang Zara! Kalau kamu tidak mau ikut aturan mama, silakan angkat kaki dari rumah ini. Kamu perlu tahu rumah ini juga pemberian dari papa Marvin dan usaha bakery yang mama punya juga dari papa Marvin. Semua yang kamu nikmati ini berkat papa Marvin. Kalau mama masih mendengar kamu melakukan rencana konyol mu itu, jangan salahkan mama. Mama yang akan membereskan kamu dengan tangan mama sendiri. Ngerti?!"

Fatiyah mengangguk cepat sebagai balasan. "Bagus, itu baru anak mama. Pergi ke kamar kamu. Ganti baju. Habis ini kita makan malam bareng sama papa Marvin!" perintah Mona tegas.

Fatiyah langsung pergi ke kamarnya di lantai atas. Dia buru buru masuk ke kamar yang bertulisan "Zara's room". Tas yang digendong Fatiyah dilempar sembarangan. Ia merebahkan tubuhnya di kasur dengan posisi kaki yang masih menjuntai menyentuh karpet bulu.

Fatiyah masih meringis pelan saat mengusap pipinya yang habis ditampar ibunya Zara. "Gue lama lama bisa gila ini. Baru sehari gue jadi elu. Tapi, gue udah remuk rasanya. Hari ini aja cobaannya udah kayak sinetron azab. Bertubi tubi banget. Entah disiram, didorong, diancem, ditampar, eh dicengkram juga dagunya. Besok besok gebrakan baru apalagi yang harus gue terima. Harusnya, ganti aja judul cerpennya jadi Azab Zara! Ga ada orak semuanya. Main tangan. Gue mau ngelawan tapi takut mereka curiga kalau gue bukan Zara Arghhhhh!"

Fatiyah membawa tangannya ke rambutnya sendiri. Lalu, mengacak ngacaknya dengan gemas demi melampiaskan rasa frustasinya.

"Gue ga bisa terus terusan begini. Gue harus lakuin sesuatu. Gue harus segera buat alur cerpen ini melenceng jauh. Gila aja si Zara bikin rencana tolol kayak gitu demi ibunya biar ga jadi sama papa Marvin. Gue harus nyari tahu dulu latar belakang Zara. Kemana bapak kandungnya, apa hubungan papanya sama ibunya" gumam Fatiyah pada dirinya sendiri.

Fatiyah melepas seragamnya dan menaruhnya di keranjang cucian. Ia masuk ke kamar mandi dan menyalakan shower. Fatiyah butuh mandi air dingin supaya pikirannya jernih.

"Yang gue inget, papa Marvin itu pengusaha. Ibunya juga punya usaha butik. Mereka berdua ga cerai kan. Tapi, kenapa ibunya Zara bisa ada hubungan sama papa Marvin? Jangan jangan ibunya Zara jadi gundik? Njir! Beneran ani-ani nih dari bau baunya. Pantesan dandannya ibu Zara kek ani-ani kelas atas" seru Fatiyah senang.

"Makanya, Zara buat rencana ngerayu Marvin buat tidur bareng dia supaya ngegagalin rencana mamanya buat nikah sama papa Marvin" sambungnya.

"Eh, tapi bego ga sih rencananya. Daripada buat rencana tolol kek gitu. Kenapa ga cepuin aja kelakuan bapaknya Marvin ke anaknya. Kenapa cari jalan susah kalau ada yang lebih gampang" Fatiyah terus bergumam sambil menggosok punggungnya dengan spons yang sudah bercampur sabun.

"Namanya anak SMA kali ya. Otaknya belum tumbuh. Tapiiiiii, apa mungkin ada plot twist tersendiri dari rencana Zara. Bisa aja kan tahu tahuan ada hal tak terduga. Secara ini dunia cerpen. Apapun bisa terjadi. Yang pasti sih, sekarang gue bakalan jalanin rencana gue sendiri. Zara dimanapun elo berada, gue ga peduli. Ini badan elo udah jadi milik gue. Jadi, terserah gue mau pakai badan elo kayak gimana. Pokoknya, tekad gue udah bulat. Gue bakalan rusuhin alur cerpen ini sampai hancur. Gue ga mau Ranu jadi korban lagi!" seru Fatiyah penuh ambisi. Matanya terlihat berkobar kobar penuh semangat membara untuk menyelamatkan tokoh kesayangannya dari ending yang membangongkan.

1
Nur Adam
lnjut
Cicih Sutiasih
aku mampir😊
Telo Ungu: terima kasih sudah mampir. love love
total 1 replies
Ayari Khana
Keren parah!
Telo Ungu: wow, terima kasih kak
total 1 replies
bea ofialda
Aku suka banget tokoh utamanya, terasa sangat hidup. ❤️
Telo Ungu: terima kasih komentarnya kak.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!