Pernah dengar orang bilang tidak ada yang namanya pertemanan antara laki laki dan perempuan. Percaya nggak sihh? Bingung juga yaa. Banyak yang bilang kalau laki laki dan perempuan berteman tuhh, pasti salah satu dari mereka memendam rasa suka. Bener nggak sih?
Salma dan Nathan bakal jawab itu semua. Ikuti terus ceritanya yaa😉.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenni Dea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34
30 menit perjalanan, kini Nathan dan Salma sudah sampai di depan rumah Salma. Tak berselang lama taksi yang membawa barang mereka pun juga sampai. Supir taksi itu pun membantu Nathan mengeluarkan barang yang hanya 2 tas saja.
"Ini pak ongkosnya, terima kasih"ucap Nathan seraya menyerahkan beberapa lembar uang.
"Sama sama mas"jawab sang supir dan segera berlalu.
Salma pun tersenyum melihat Nathan yang menenteng tas miliknya juga milik Nathan.
"Masuk dulu yuk"ajak Salma dan di angguki oleh Nathan.
Nathan dan Salma berjalan beriringan memasuki rumah Salma. Sampai di dalam ternyata ada orang tua Salma yang sedang menonton tv.
"Papa, mama, Salma pulang"ucap Salma gembira.
"Ehh,, Salma udah sampai"sahut Heni tersenyum.
"Ada Nathan juga"sambung Heni.
"Sore om, Tante"sapa Nathan sopan.
"Sore Nath"jawab Heni dan Abimana bersamaan.
"Sini tasnya, biar aku bawa ke kamar"sela Salma mengambil alih tas miliknya.
Nathan pun mengangguk seraya mengulurkan gyas milik Salma. Dengan senyum manis Salma menerima tas itu dan segera berlalu ke kamarnya. Sedangkan Nathan kini bergabung dengan Heni dan Abimana.
"Gimana kabar nek Yanti Nath? sehat?"tanya Heni.
"Sehat Tante"jawab Nathan dan di respon anggukan oleh Heni.
"Udah hampir malam petang Tan, om, Nathan pamit dulu ya"pamit Nathan saat melihat jam sudah menunjukan hampir setengah 6.
"Lhoo kamu nggak nginep di sini aja"tawar Heni.
"Nggak usah deh Tante, Nathan di rumah aja"tolak Nathan.
"Nath, jangan gitu dong, nggak usah sungkan sama Tante sama om, nginep sini aja ya"ucap Heni sedikit memaksa.
"Iya Nath, nginep sini aja, lagian orang tua kamu juga nggak di rumah kan"tambah Abimana.
"Masa Nathan ngrepoti om sama Tante terus"ujar Nathan tak enak.
"Kamu itu kayak sama siapa aja, udah sana tasnya bawa ke kamar"ucap Heni menyuruh Nathan ke kamar yang biasa dirinya tempati.
"Ya udah dehh, Nathan nginep karena di paksa om sama Tante yaa"sahut Nathan cengengesan.
Heni dan Abimana hanya bisa geleng geleng kepala melihat tingkah Nathan. Sedangkan Nathan kini sudah menaiki anak tangga.
.
Sampai di lantai 2 Nathan segera membuka pintu kamar. Eits, tapi bukan pintu kamarnya, melainkan kamar Salma. Ya Nathan memang sengaja masuk ke kamar pacarnya itu.
Beruntungnya kamar Salma tidak di kunci. Jadi Nathan dengan wajah senangnya segera masuk. Sampai di kamar Salma ternyata sang pemilik kamar masih di kamar mandi.
Tak ingin keluar, Nathan memilih menunggu Salma disana. Nathan merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk milik Salma.
"Wahh,, enaknya bisa rebahan"ujar Nathan.
Ternyata 30 menit berkendara membuat Nathan lelah. Bahkan tanpa sadar Nathan kini sudah tertidur
Salma yang baru saja keluar dari kamar mandi pun terkejut melihat pemandangan di atas kasur. Beruntung Salma sudah berpakaian di dalam kamar mandi, jika tidak wahh, bisa gawat.
Salma mengelus dada karena kaget. Dengan langkah pelan Salma Nathan yang tampak tertidur pulas. Salma duduk di tepi ranjang, menatap wajah tampan Nathan. Tangannya pun terulur merapikan rambut Nathan yang sedikit berantakan.
Namun karena Salma baru saja keramas dan belum sempat mengeringkan rambutnya. Tanpa Salma sadari ternyata air dari rambut Salma menetes mengenai wajah Nathan. Tentu saja Nathan merasa terganggu.
Dengan perlahan Nathan membuka mata dan nampak lah wajah ayu Salma di hadapannya. Salma yang kaget pun langsung memaku di tempat.
Melihat Salma yang terkejut, Nathan menarik tangan Salma yang masih bertengger di wajahnya untuk dia genggam. Dengan sedikit tenaga, Nathan menarik tangan itu hingga membuat Salma terjatuh menimpa dirinya.
Beruntung Salma duduk di pinggir tempat tidur, jadi tidak sampai seluruh tubuhnya yang jatuh. Wajah Salma yang berada tepat di hadapan Nathan langsung merah merona karena malu juga kaget.
Tanpa pikir panjang, Nathan segera menyatukan b*birnya dengan Salma hingga keduanya saling menikmati. Dan entah setan apa yang merasuki, tangan Nathan yang tadinya menahan tengkuk Salma kini sudah bergerak naik turun mengusap lembut punggung Salma.
Salma yang juga kerasukan setan asmara pun menikmati sentuhan itu. Bahkan saat Nathan melepas tautan b*birnya untuk mengambil nafas pun Salma terlihat kecewa.
"Kenapa? mau lagi"goda Nathan.
"Ishh, apaan sih"kesal Salma mengalihkan pandangannya namun masih dengan posisi yang sama. Sedangkan Nathan hanya terkikik pelan.
"I Love You"bisik Nathan lalu kembali melanjutkan c*uman yang tadi.
Dengan senyum di bibirnya Salma menyambut kembali c*uman yang di beri Nathan. Keduanya sama sama memejamkan mata saling menikmati.
Puas bergulat lidah, kini Nathan sudah membenamkan wajahnya di leher Salma. Sesekali Nathan meng*cup, menj*lat bahkan mengh*sap leher Salma hingga membuat Salma sedikit kewalahan. Tak lupa pula tanda kissmark terlihat di leher putih Salma.
Keduanya masih menikmati hal itu. Dengan bisikan bisikan setan yang terdengar merdu di telinga, mereka seolah lupa jika hal itu sudah melebihi batasnya. Setan setan itu pun semakin gencar menggoda dua makhluk yang masih di mabuk cinta ini. Bahkan dengan pelan tapi pasti, kini tangan Nathan sudah bertengger di dada Salma.
Awalnya Salma sedikit kaget, namun Nathan yang pintar memberi sentuhan, membuat Salma kembali terbuai. Di tambah lagi saat jemari Nathan dengan lihai mer*mas p*yudara Salma dengan lembut. Membuat Salma mendesah pelan.
TOK TOK TOK
TBC
ngak bagussss