NovelToon NovelToon
Nikahi Aku Kuberikan Rahimku

Nikahi Aku Kuberikan Rahimku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cerai / Pelakor / Romansa
Popularitas:37.8k
Nilai: 5
Nama Author: VivianaRV

"Urusan kita belum selesai, saya ada penawaran kalau kamu setuju maka kamu harus mau mengandung anak saya."

"Saya tidak setuju."

"Benarkah kamu tidak setuju? saya ini akan memberikan penawaran yang sangat menarik, bukankah sekarang kamu sedang mencari seorang pria?"

Apa sebenarnya yang akan di tawarkan oleh laki laki itu hingga dia percaya diri sang perempuan tidak akan menolak.


Jangan Lupa Like Dan Komen! Wan Kawan 🤗😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon VivianaRV, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18

"Sudah kamu tenang aja kalau memang udah saatnya kamu pasti akan ketemu dengan pangeran yang kamu inginkan itu."

"Tapi kapan Ri? Aku inginnya saat ini juga."

"Astaga semua yang ada di dunia ini itu enggak ada yang instan, udah sekarang ayo kita tidur aja dan lanjutkan hayalan kamu di mimpi saja dari pada kamu frustasi enggak jelas seperti ini."

Riri mulai menata bantalnya lalu merebahkan dirinya ke atas ranjang. "Ri aku malam ini tidur sama kamu ya karena kan besok kamu sudah harus berangkat ke kampung halaman."

"Iya, sini kita tidur bareng."

Dengan penuh semangat Linda menata bantalnya dan menyelimuti tubuhnya. Linda menghadap ke Riri dengan bibir tersenyum.

"Kamu ngapain senyum senyum enggak jelas seperti itu."

"Enggak papa kok, ayo tidur besok kan kamu harus berangkat pagi."

Linda dan Riri pun akhirnya tertidur pulas memasuki alam mimpi. Mereka tidur saling memeluk satu sama lain. Baru tertidur lima jam dering telepon berbunyi.

"Eunghhh... Riri itu telepon kamu matiin ini masih pagi banget, beringsik tahu" ucap Linda dengan suara parau.

Riri yang masih tertidur pun lekas bangun mengambil teleponnya yang berada di nakas. Riri mengambil teleponnya lalu berusaha untuk mematikan telepon, dia mengira bahwa suara telepon itu alarm yang dia pasang ternyata dering telepon tadi berupa panggilan masuk.

"Siapa sih pagi-pagi begini telepon seperti enggak ada kerjaan aja" tanpa melihat siapa yang menelponnya Riri langsung menolaknya lalu lanjut tidur kembali.

Baru akan menutup mata telepon kembali berbunyi. Karena kesal Riri akhirnya menjawab telepon itu.

"Kamu siapa sih gabut banget nelpon orang pagi buta seperti ini" ucap Riri marah.

"Saya tunggu kamu di bandara selama setengah jam apabila kamu tidak segera datang berarti kita tidak jadi ke kampung halamanmu tapi perjanjian kita tetap berlanjut" setelah penelpon mengatakan itu telepon dimatikan secara sepihak.

Mata Riri yang semula masih terpejam langsung terbuka lebar. Dilihatnya nomor yang baru saja menelponnya ternyata nomor Regos. Riri seketika langsung melonjak dari tempat tidurnya.

"Astaga aku harus bersiap saat ini juga" Riri langsung lari tunggang langgang menuju kamar mandi tidak lupa membawa baju gantinya juga.

Linda yang mendengar grasak grusuk bangun sambil mengucek kedua matanya. Dilihatnya ke samping ternyata Riri sudah tidak ada, saat Linda akan panik dia mendengar suara gemericik dari kamar mandi.

"Aku kira tadi Riri sudah berangkat untung saja dia belum berangkat."

Linda segera turun dari ranjang lalu menuju kamarnya sendiri untuk cuci muka dan sikat gigi. Sesudah melakukan itu Linda kembali lagi ke kamar Riri.

"Kamu kenapa kok tergesa gesa seperti dikejar hantu."

"Linda ayo saat ini kamu anterin aku ke bandara, aku enggak mau telat."

"Santai aja kalik kan pesawat yang kamu naiki nanti pasti agak siang berangkatnya."

"Kata siapa? Saat ini aku harus sampai di bandara kalau enggak Regos akan membatalkannya, ayo cepat Linda anterin aku ke bandara."

"Ya sudah ayo sekarang juga kita berangkat nanti keburu telat, sini biar aku saja yang bawa kopernya."

Linda yang semula tenang menjadi panik, dia dengan tergesa membawa koper Riri lalu memasukkannya ke bagasi mobil. Sedangkan Riri sibuk menyisir rambutnya dan mengecek tasnya apabila ada yang tertinggal, ternyata semuanya aman.

Linda langsung tancap gas menuju bandara. Riri yang belum siap sempurna pun selama perjalanan memoles wajahnya ala kadarnya yang penting tidak terlihat pucat saat dilihat oleh orang lain.

1
sunshine wings
Luar biasa
sunshine wings: ♥️♥️♥️♥️♥️
vivi: Terima kasih 🤗
total 2 replies
Herlina Susanty
lanjut thor smgt
vivi: siap kakak 👍 terima kasih ya sudah membaca cerita ini🙏
total 1 replies
sunshine wings
Waaa gercep sekali.. 👍👍👍👍👍
sunshine wings
🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️
sunshine wings
Jangan lepaskan peluang Ri..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!