Sovia dan Angga baru menikah beberapa Minggu, ayah Angga kemudian menikah dengan seorang wanita yang usianya sana seperti Angga. pernikahan Sovia di penuhi kebahagiaan, namun setahun setelah itu tiba-tiba banyak kejadian yang mencurigakan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shafrilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menginap
Ketika melihat pagar rumah yang terkunci juga rumah dan gudang yang tertutup rapat, hal itu membuat Adi langsung menelpon Angga. Namun sayangnya Angga yang sedang sibuk untuk rapat bersama dengan beberapa atasannya dia tidak membawa ponselnya. Setelah tidak bisa menelpon Angga Adi menelpon Sofia, Sofia yang sedang dalam perjalanan menuju tempat konveksi tentu saja dia tidak bisa menjawab panggilan telepon.
"Mbak, kelihatannya ponselmu terus berdering, apa mas Angga menelpon mu?" tanya Lina.
"Entahlah." jawab Sofia yang kemudian merogoh tas kecilnya untuk melihat siapa yang dari tadi menelponnya.
Angkutan umum menjadi sarana transportasi mereka, karena untuk menunggu bus ke tempat konveksi akan membutuhkan waktu yang cukup lama, hal itu membuat Sofia lebih memilih angkutan umum.
"Siapa yang menelpon?" ucap Sofia yang kemudian mengambil ponselnya, ketika dilihat ternyata yang menelpon adalah Ayah mertuanya.
"Siapa yang menelpon Mbak?" tanya Lina.
"Ayah mertuaku." jawab Sofia yang kemudian menjawab panggilan telepon dari Adi.
"Kamu ada di mana Sofia?" tanya Adi yang masih berada di luar rumah Sofia.
"Aku sedang keluar, Ayah. Aku sedang ke tempat konveksi untuk mengambil barang-barang stok toko yang habis." jawab Sofia.
"Lalu kapan kamu akan pulang?" tanya Adi.
"Mungkin sedikit lama, Ayah. Karena aku baru berangkat, memangnya ada apa Ayah?" tanya Sofia.
"Ayah berada di depan rumahmu, pagar sama rumahmu terkunci rapat." kata Adi.
"Ayah sudah ada di rumah?" Sofia nampak terkejut ketika mengetahui Ayah mertuanya sudah berada di rumahnya. Sofia sedikit kebingungan entah dia harus mencari alasan apa untuk mengusir Ayah mertuanya.
"Iya, aku ada di depan rumahmu, Ayah ingin bertemu denganmu juga Angga." jawab Adi.
Sofia semakin kebingungan karena ternyata Adi sudah berada di rumahnya, menolak untuk dikunjungi pun itu percuma karena pria itu sudah ada di sana.
"aduh bagaimana ini tidak mungkin aku mengusir ayah saat ini." gumam Sofia dalam hati. "Ayah ke tetangga sebelah saja, minta kunci sama ibu RT, aku tadi memberi kunci padanya karena takutnya anggap pulang." kata Sofia.
"Ya sudah kalau begitu, aku ambil kuncinya dahulu. Apa kamu lama mengambil stok bajumu?"
"Mungkin tidak juga Ayah, tapi mungkin sore nanti baru pulang sih." jawab Sofia. "Oh ya Ayah apa Ayah datang sendiri atau sama siapa?"
"Ya tentu saja aku tidak datang sendiri, aku datang sama ibumu memangnya kenapa?"
"Ah tidak ada apa-apa Ayah, aku kira Ayah sendirian." jawab Sofia.
Setelah pembicaraan itu Sofia mematikan ponselnya, Dia sedikit bingung karena Inggrid malah berada di rumahnya bersama dengan ayah mertuanya.
"Ada apa Mbak?" tanya Lina.
"Ayah mertuaku ada di rumah." jawab Sofia.
"Waduh ayah mbak Sofia kenapa tiba-tiba nongol, apa Dia datang sendiri atau sama istrinya?" tanya Lina.
"Sama istrinya." jawab Sofia.
Adi yang berada di tempat Sofia, dia mengambil kunci ke tetangga sebelah rumah Sofia, setelah mengambilnya dia membuka pintu pagar juga rumah Sofia. Inggrid keluar dari mobil dia menatap rumah kecil sederhana milik Angga dan Sofia. "Aku yakin Angga tidak bahagia dengan wanita itu, lihat saja dia tidak bisa mendapatkan apa yang dia inginkan." gumam Inggrid dalam hati yang kemudian masuk ke dalam rumah Sofia.
Di ruang tengah terpampang foto pernikahan Angga dan Sofia, hal itu membuat Inggrid yang melihatnya nampak menunjukkan reaksi sedikit mual. Inggrid menatap foto itu dengan reaksi yang benar-benar sangat menjijikkan, dalam hati dia terus mencaci bahkan mengatakan beberapa kalimat yang sangat tidak menyenangkan jika didengar.
"Bawalah tas itu di kamar depan ini, biasanya kalau aku kemarin aku tidur di sini." kata Adi.
"Tapi kamarnya kok kecil sekali sayang, tidak adakah kamar yang lebih besar?" tanya Inggrid dengan perkataannya yang sangat menyebalkan.
"Ini rumah satu lantai dan tidak terlalu besar, lagi pula Angga bilang dia tidak suka rumah yang terlalu besar. Kasihan sama Sofia jika mengurus rumah sendiri, apalagi Sofia tidak suka ada pembantu di rumah." jawab Adi.
"Tapi rumah ini benar-benar sangat kecil, sayang. Apa bisa kita tidur di tempat lain? kenapa kamar ini sempit banget." ucap Sofia ketika melihat kamar yang akan menjadi tempatnya dan Adi.
"Sudah jangan banyak bicara, masukkan barangnya aku mau ambil air minum sebentar." kata Adi yang kemudian pergi ke dapur.
Inggrid meletakkan tas yang dia bawa dengan sembarangan ke kamar tamu, setelah itu dia berjalan ke salah satu kamar yang terlihat menarik perhatiannya. Inggrid membuka pintu kamar itu kemudian menatap foto pernikahan Angga dan Sofia.
"Foto tidak bagus aja dipajang di luar dan di dalam, bahkan wajah pengantin wanitanya sangat jelek." kata Inggrid dengan semua caci makinya. Setelah itu dia melangkah maju ke kamar Sofia dan Angga, Dia melihat kemeja yang tergantung di kamar tersebut, Inggrid nampak tersenyum. Dia mengambil kemeja itu kemudian menciumnya. "Aku masih bisa mencium aroma tubuh Angga, aromanya benar-benar sangat menenangkan." ucap Inggrid.
"Apa yang kamu lakukan di sini, sayang?" tanya Adi ketika melihat Inggrid berada di kamar Sofia dan Angga.
Mendengar pertanyaan itu dengan segera Inggrid melempar kemeja Angga ke atas kasur, dia tidak mau ketahuan ketika dia memeluk bahkan mencium kemeja Angga. "Ya ampun sayang, kamar ini benar-benar berantakan, lihatlah kemeja aja berantakan seperti ini. Kelihatannya Sofia itu wanita yang tidak bisa mengurus rumah dengan baik ya." ujar Inggrid yang kemudian keluar dari kamar Sofia dan Angga
"Kamu tidak boleh masuk ke kamar orang lain seperti itu, walaupun dia anak-anak kita, tapi mereka itu punya privasi. jadi jangan masuk sembarangan." Adi memarahi Inggrid.
Sofia yang berada di tempat konveksi nampaknya dia begitu tidak tenang, entah apa yang ada di pikirannya namun yang jelas Sofia sedang memikirkan apa gerangan yang membuat Ayah mertuanya ke rumahnya, Sofia berharap dia mengulur waktu agar Ayah mertuanya itu dan wanita tidak tahu diri itu segera pergi dari sana. Sofia tidak tahu kalau Adi dan Inggrid akan menginap di sana.
Hari ini Angga pulang lebih cepat, dia segera pergi ke konveksi yang sudah dikatakan oleh Sofia. Pria itu menjemput istrinya dengan beberapa barang yang sudah menumpuk di dalam mobil. "Maaf ya Lina kamu harus berdesakan dengan barang-barang itu." ucap Angga.
"Tidak apa-apa mas, lagian aku seneng kok sama barang-barang ini, ini adalah Cuan yang menghidupi aku sama keluargaku.," jawab Lina dengan senyum yang begitu lebar.
*Bersambung*
terima kasih atas dukungannya semoga kalian senang dengan novelku ini. jangan lupa baca novelku yang lain.
*istri barbar bos mafia*
*My sugar Daddy.
*Sugar baby tuan muda lumpuh*