NovelToon NovelToon
Suami Sewaan Nona Muda Arogan

Suami Sewaan Nona Muda Arogan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahkontrak / Nikahmuda / Cintamanis
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: alya aziz

Warning! Area 21+ yang masih di bawah umur harap tidak membaca novel ini. 🙏😁


Seorang gadis bernama Elisa yang punya segalanya dalam hidup, ia cantik, populer dan kaya raya. Hidupnya begitu sempurna, namun tak banyak yang tahu jika ia mempunyai trauma masa kecil karena penghianatan sang ayah yang menyebabkan ibunya meninggal bunuh diri.


Lima belas tahun berlalu. Sebelum sang ayah meninggal, beliau menulis sebuah surat wasiat yang bertuliskan bahwa seluruh harta kekayaannya akan jatuh ke tangan sang putri tunggalnya. Dengan syarat Elisa harus menikah dan melahirkan keturunan penerus keluarga.


Elisa yang tak percaya dengan adanya cinta sejati mulai mencari cara agar ia mendapatkan warisan tersebut. Dan saat itulah seorang pria sederhana muncul di hadapannya karena meminta Elisa membatalkan penggusuran pemukiman tempat pria itu tinggal.



"Aku akan membatalkan penggusuran itu dengan satu syarat, menikahlah denganku, setelah aku hamil dan melahirkan kamu akan aku bebaskan." Elisa Eduardo.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alya aziz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.4 (Tawaran gila)

Reynad mencengkram erat kedua tangannya, saat melihat sang adik berlutut di hadapan seorang wanita. Tanpa ia sadari di tengah kerumunan orang, ia berteriak memanggil nama sang adik. Saat perhatian Melvin dan semua orang tertuju padanya, tanpa ragu ia melangkah mendekat. "Ayo bangun, kenapa kamu datang kemari tanpa izin kakak!"

Melvin yang tadi menunduk, kini mulai berdiri dari posisinya dan langsung menatap sang kakak. "Gimana aku bisa diam saja kak, saat melihat tempat tinggal kita mau di gusur, aku bukan lagi bocah yang harus menunduk patuh dan percaya dengan kata-kata kakak, aku juga bisa bertanggung jawab untuk kita!" Melvin melangkah keluar dan meninggalkan sang kakak.

Reynald hanya bisa memandangi kepergian sang Adik seraya menghela napas berat. Ia sadar Melvin pasti sangat terpukul saat mengetahui mereka kalah atas hak tanah dari ruko yang saat ini mereka tempati. Ia sudah berusaha mempertahankan hak mereka, namun mereka kalah akan banyak hal termaksud, kekuasaan.

Elisa yang mulanya bingung, kini sudah mulai mengerti situasi saat Viola membisikkan sesuatu kepadanya. Ide gila mulai muncul di kepalanya, ia pikir ini adalah kesempatan bagus, ia membutuhkan laki-laki yang akan menuruti kemauannya dan ia yakin laki-laki yang saat ini berdiri di hadapannya akan melakukan apapun demi mempertahankan ruko itu. Perlahan ia maju mendekati Reynald, "Apa kita bisa bicara? Empat mata."

Reynald yang hendak melangkah pergi, kembali diam terpaku saat wanita cantik bermata indah itu tiba-tiba saja mencegat langkahnya. Ia diam membisu sejenak, menatap Elisa, ia pikir ini adalah kesempatan bagus, setidaknya ia harus berusaha satu kali lagi. Demi apapun aku harus mempertahankan Ruko itu, batin Reynald.

**

Di dalam sebuah ruangan. Reynald duduk di hadapan Elisa. Sesekali ia menggedarkan pandanganya, melihat sekeliling ruangan yang nampak sangat mewah. Sebenarnya ia juga ingin menghindari tatapan Elisa, yang sejak tadi hanya diam dan terus memperhatikannya.

Melihat tingkah Reynald, Elisa hanya tersenyum miring seraya berpangku tangan, sampai akhirnya Viola memasuki ruangan itu dengan membawa sebuah map besar di tangannya. Ia segera memberikan map itu kepada Elisa.

"Jadi EA grup memenangkan hak sengketa tanah dari ruko yang berada di pusat kota?" tanya Elisa kepada Viola.

"Benar sekali Nona, tanah itu dan kawasan di sekelilingnya akan di jadikan tempat pembangunan Mall baru EA grup," jawab Viola.

Reynald mulai menegapkan posisinya, menatap Elisa yang saat ini masih membaca map di tangannya. "Saya adalah pemilik tanah yang sah, orang tua saya sudah membeli tanah itu sejak lama. Sekarang saya minta, anda membatalkan penggusuran itu."

Elisa mengangkat kepalanya, menatap Reynald yang mulai angkat bicara. "Membeli tanah tanpa surat dan sertifikat yang sah, apa itu bisa menjadi jaminan? Sekarang saya hanya ingin bertanya satu hal ... apa kamu akan melakukan apapun agar tempat itu tidak di gusur?"

Suasana tiba-tiba kembali hening. Reynald kembali terdiam seraya merenungi ucapan Elisa. Ia terkenang saat-saat bahagia yang ia lalui bersama adik dan kedua orangtuanya di masalalu. Membayangkan Ruko itu rata dengan tanah membuat rongga dadanya terasa sesak. Pelahan Ia kembali menatap Elisa yang sedang menunggu Jawaban darinya. "Ya, saya akan melakukan apapun."

Elisa nampak puas mendengar jawaban dari Reynald. Ia menoleh ke sisi kirinya di mana Viola sedang berdiri. "Vio, kamu bisa tinggalkan kami berdua. Ada hal penting yang harus kami bicarakan berdua." Elisa kembali mengalihkan pandangannya ke Reynald, entah sejak kapan tapi ia punya firasat jika pria yang ada di hadapannya saat ini adalah pria yang tepat.

"Baik Nona." Viola melangkah keluar ruangan dengan sejuta tanda tanya. Tiba-tiba saja Viola teringat perkataan sang Ibu, bahwa Elisa adalah orang yang spontanitas, ia bisa melakukan dan memutuskan sesuatu tanpa berpikir dampak yang akan terjadi. Semoga saja Nona Muda tidak membuat masalah, tapi kenapa firasat ku kurang baik tentang ini. batin Viola.

**

"Selamat siang Ma," ucap gadis remaja itu seraya berhambur memeluk dan mencium Eva yang tengah duduk di ruang tengah Apartemennya.

"Tasya, kamu dari mana kenapa baru pulang?" tanya Eva dengan raut wajah kesalnya.

"Dari tempat teman lah Ma, kenapa sih dari kemarin muka Mama nggak enak banget di liat, hati-hati nanti keriput makin banyak," ujar Tasya seraya terkekeh sendiri.

"Kamu masih bertanya karena apa? Ya sudah pasti karena si Elisa sombong itu," jelas Eva seraya menatap tajam kearah sang putri.

"Ya ampun Ma, kenapa sih benci banget sama kak El, dia itu aslinya baik kalau kita juga baik, aku suka. Apa lagi style pakaiannya, wah aku suka sangat fashionable," sanggah Tasya.

"Jadi sekarang kamu belain Elisa? Dia itu anak sombong, jahat. Mama yakin tidak akan ada laki-laki yang mau menikah dengan gadis seperti dia," gerutu Eva lalu melangkah pergi meninggalkan Tasya sendiri.

Tasya hanya bisa menghela napas panjang seraya memandangi kepegian sang Mama. Ia masih bingung dengan situasi keluaga mereka yang harus renggang hanya karena harta dan tahta.

**

"A-apa, menikah?" Reynald nampak syok saat mendengar pernyataan Elisa kepadanya. Ternyata maksud CEO AE grup itu ingin bicara dengannya adalah tentang pernikahan kontrak .

"Iya kamu bilang kamu belum punya pacar dan istri jadi aku mau kamu menikah dengan ku ... tenang saja ini hanya pernikahan kontrak sampai aku hamil dan melahirkan keturunan penerus keluarga, setelah itu aku akan melepaskan kamu," ujar Elisa yang nampak santai.

Wanita ini pasti sudah gila, apa dia pikir pernikahan itu main-main, batin Reynald.

"Maaf tapi saya tidak tertarik, saya kemari bukan untuk mendengar hal ini. Saya memang akan melakukan apapun demi ruko itu tapi tidak dengan menikah dengan Anda, permisi," ucap Reynald lalu beranjak dari tempat duduknya. Ia benar-benar tidak menyangka akan menerima tawaran seperti ini, baginya pernikahan adalah hal yang sakral dan dilakukan saat dua orang saling mencintai satu sama lain.

Pria ini sombong juga, sudah jelas akan kehilangan semuanya malah menolak permintaan ku, kamu tidak akan bisa lepas begitu saja, batin Elisa.

Melihat Reynald berdiri dan hendak melangkah pergi, Elisa segera beranjak dan langsung mencengatnya. "Sebaiknya kamu berpikir realistis, ingat apa yang akan kamu korbankan saat menolak tawaran ku dan apa yang akan kamu dapatkan saat memutuskan menerima tawaran ku." Elisa tersenyum penuh arti lalu mendekat ke telinga Reynald. "Ingat, kamu membutuhkan kekuasaan ku dan aku membutuhkan kamu." Elisa kembali ke posisinya seraya berpangku tangan.

Bulu kuduk Reynald terasa berdiri saat bisikan Elisa di telinganya terdengar sebagai ancaman yang tak terhindarkan. Jika mundur, itu berarti dia akan mengorbankan Melvin dan Ruko peninggalan kedua orangtuanya. Namun jika ia maju dan menerima tawaran Elisa, itu berarti dia mengorbankan dirinya sendiri. Mana yang lebih penting? Keputusannya akan menjadi hal besar dan mengubah banyak hal, baik itu mengorbankan atau dikorbankan.

Jangan lupa like+komen+vote+hadiahnya readers 🙏😊

1
Edy Sulaiman
gak di ajak sekalian Viola nya.
DG s
Luar biasa
Edy Sulaiman
Lucu si Elisa sdh di embatt masih takut dan malu meluhat si JONI...hhhh. .mntap
Edy Sulaiman
Reynald bagaikan dpt durian runtuh sebenarnya bila tdk terlalu gengsi...
Jamayah Tambi
Rq athur/Good/
Jamayah Tambi
Kenapa baik sangat 2 anak manusia ni.Sangat memaafkan.Maka itu tg terbaik./Drool//Drool//Drool//Drool/
Jamayah Tambi
Tak faham bahasanya mama Jack
Jamayah Tambi
Nasib baik Elisa masih ada perikemanusiaan.
Jamayah Tambi
Sakit oo cinta tak berbalas.Apa lagi cinta pandang pertama/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
Manisnya mulut lelaki saat masih mencintai.Cuba klu selingkuh,manis itu utk selingkuhinya.
Jamayah Tambi
Kau yg pilih.Dulu masa Rey menyukai kamu buat tidak tau saja.Tp bila Reyvdah bersama Elusa kamu mau merebutnya kembali.Memang tak lah./Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
Sifia berubah lah.Jangan dirayu pada yg tak sudi.Cuba pikir deh, kamu tak ada apanya berbanding Elisa.Jadi logoknya Reyctak akan meninggalkan Elisa demi kamu wp kamu cinta pertamanya/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
Ngaco,
Jamayah Tambi
Ah bahagianya mereka/CoolGuy//Tongue/
Jamayah Tambi
Tabungan utk masa depan.Gara2 ketahuan habis wang mu Jack/CoolGuy/
Jamayah Tambi
Enak ya dipeluk sama pacar.
Jamayah Tambi
Bijak kau Elisa/Good/
Jamayah Tambi
Bawa ke RSJ jer.Biar sembuh
Jamayah Tambi
Orang gila memang tidak pernah rasa bersalah.Wp dia memang salah.Dasar ular/Determined//Determined//Determined/
Jamayah Tambi
Sah2 memang otak sofia dah tak betul.Dasar sakit mental.Harap muka je cantik.Hati kotor/Puke//Puke//Puke//Puke/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!