Andara adalah gadis yang cantik pemilik kios bunga .Suatu hari dia harus menelan pil pahit sebuah penghianatan dari sahabat dan kekasihnya yang dipacarinya selama hampir 6 tahun. Tapi takdir berkata lain dan membawanya pada seorang pemuda dingin yang lumpuh putra seorang konglomerat.
Entah bagaimana mereka bisa bertemu di atas menara setinggi 50 kaki. Dan dari sanalah cinta mereka bersemi .
Nah untuk mengetahui cerita lebih lanjut, yuk simak di novel terbaruku.
Novel kali ini bergenre remaja labil yang mudah mudahan bisa menginspirasi para kaula muda untuk tidak putus asa dan tidak pernah menyerah.
Tetap semangat dan selamat membaca 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewidewie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CDAM: 34
Andara sudah siap untuk berangkat bekerja. Begitu juga dengan Devan yang sudah rapi.
" Andara, kamu hati hati ya " Ucap Devan yang membuat Andara terperangah karena untuk pertama kalinya suaminya bersikap romantis seperti benar benar pasangan suami istri yang saling mencintai.
" Iya suamiku, kamu juga hati hati ya" Jawab Andara kemudian mencium tangan Devan.
Devan tersenyum dan mengusap rambut Andara membuat pemiliknya juga merasa sangat senang dengan senyuman yang terus menghiasi wajah cantiknya.
"Ehem ehemm" Aldo mengagetkan keduanya kemudian saling melepaskan tatapan lembut di antara keduanya.
"Kalian benar benar membuat ku iri" Gumam Aldo.
Devan menghela nafas kemudian meminta Aldo untuk segera membawanya berangkat ke kantor.
Andara pun segera berangkat dengan mobilnya sendiri. Dia melajukan dengan kecepatan sedang memecah padatnya jalanan ibu kota.
Setelah sekitar satu jam perjalanan, Andara tiba di kios bunganya yang baru dan cabang yang ke sekian.
Dengan senyum bahagia, Andara menata dan merapikan bunga bunga segar dan cantik.
" Bu Andara, kok tumben pagi pagi senyum senyum sendiri? " Tanya Alia (pegawainya).
" Ehm masasih Al, perasaan biasa aja deh, kamu kali yang gak pernah perhatian sama aku".
Alia mengangkat kedua alisnya " Ah masasih perasaan memang bu Andara dari pagi sudah senyum senyum sendiri ".
Andara menatap Alia kemudian tersenyum lagi sedikit tertawa " Hahahaha, Alia kamu pernah jatuh cinta gak? ".
" Eh bu Andara kok tanya itu sih".
" Jawab aja"
" Ya pernah sih tapi dulu sebelum kerja di sini bu".
Andara meletakkan bunganya dan menatap Alia.
"Terus sekarang bagaimana? Masih punya pacar? ".
Alia menggeleng perlahan sambil menata bunga bunga " Bu Andara jatuh cinta ya? Ih so sweet banget sih bu, sudah menikah baru jatuh cinta. Pasti bahagia sekali dan pak Devan sangat beruntung memiliki bu Andara".
" Benarkah? "
" Iya selain cantik dan mandiri, bu Andara baik dan suka menolong".
Andara menghela nafas " Hhh apa aku sedang jatuh cinta ya, ah mana mungkin. Orang bilang jatuh cinta itu hanya sekali seumur hidup. Apa itu berarti orang yang aku cintai tetap mas Bayu. Tidak tidak mas Bayu sudah jahat kepadaku dan mengkhianatiku".
Dan di saat bersamaan sedang memikirkan Bayu, dia benar benar berada di sana.
Andara tersentak dan melotot tajam kemudian memalingkan wajahnya.
"Andara " Teriak Bayu.
Andara terdiam tak mengatakan sepatah kata pun kemudian masuk ke dalam kios.
Bayu berlari mengejar Andara dan berhasil meraih tangannya.
" Andara kumohon berikan aku satu saja kesempatan" Rengek Bayu sambil menggenggam kedua pergelangan tangan Andara.
Andara tak menjawabnya, dia hanya terdiam dan perlahan menarik kedua tangannya.
"Andara"
Tiba tiba seseorang memanggilnya dari arah berlawanan.
Andara menoleh dan matanya kembali membulat sempurna.
" Devan, kamu di sini? "
Devan tak menjawab, hatinya runtuh untuk kesekian kalinya.
Bayu menunduk kemudian memberanikan diri berjalan ke arah Devan yang merupakan bosnya " Pak Devan, sebaiknya anda tahu kalau saya dan Andara dulu adalah pasangan kekasih ".
" Dan karena kamu selingkuh dengan Vania, Andara pergi darimu" potong Devan yang membuat Andara melotot tajam sambil tersenyum tipis.
Bayu terkesiap " Itu kesalahanku pak. Tapi ketahuilah aku dan Andara menjalin hubungan selama 6 tahun bahkan kami sudah menghabiskan waktu bersama dan berbagi suka dan duka bahkan tinggal bersama ".
Andara melotot tajam dan menggeleng pada Devan yang mengangkat kedua alisnya.
" Mas Bayu kenapa kamu bohong mas, kita tidak pernah melakukan apa apa kan? "
" Tapi Ra apa kamu lupa kalau kamu hanya bisa tidur di dalam pelukanku bahkan kamu dan aku pernah membuat ranjang semakin panas dengan desahan dan".
" Cukup! Apa kalian sudah tidak waras! " Teriak Devan.
"Devan, itu semua bohong Dev, aku dan Bayu tidak pernah melakukan apa apa bahkan sejauh itu".
Andara berusaha menjelaskan semuanya tapi Devan terlanjur kecewa dan meminta Aldo untuk membawanya pergi dari sana.
Aldo pun segera mendorong kursi rodanya tuannya itu " Tunggu Do" Ucap Devan yang membuat Aldo menghentikannya.
Devan kembali menatap Andara, kemudian meminta Alia untuk mendekat.
Alia pun dengan ragu ragu berjalan ke arah Devan " Al, berikan ini kepada Andara ".
" Baik pak" Alia pun menerima sebuah amplop coklat yang Devan titipkan buat Andara.
Andara berlari mengejar Devan " Devan, tunggu Dev jangan pergi".
"Ayo Do jalankan mobilnya"
" Devan! Devan! jangan pergi Dev, aku mencintaimu Devan! " Andara berusaha mengejar mobil yang membawa Devan dengan sekuat tenaga namun tetap saja tidak bisa. Dia pun luruh dan bersimpuh di tengah jalan sambil menangis sesenggukan.
Hatinya kembali hancur berkeping-keping.
Bayu pun mendekati Andara dan berusaha menghiburnya, namun Andara menepis tangannya dan menatapnya tajam.
" Cukup mas! Devan marah padaku, dia salah paham karena kamu! Sekarang kamu puas! Mulai detik ini juga jangan pernah muncul lagi di depanku karena aku sangat membencimu!".
Bayu pun tertunduk penuh penyesalan
" Maafkan mas Ra, mas tidak bermaksud begitu mas hanya ingin kamu kembali padaku".
Tatapan Andara semakin tajam dan penuh kebencian " Kembali padamu, melihatmu saja aku muak mas. Mikir sudah berapa tahun kamu membohongiku, masih pantaskah aku memaafkanmu! ".
Hiks hiks hiks
Andara terus menangis di tengah jalan, untungnya lalu lintas waktu itu sangat sepi.
" Bu Andara, mari aku bantu ibu ke dalam "
Alia berlari ke tengah jalan dan menolong Andara membawanya masuk ke dalam kiosnya.
Bayu diam membeku dan merasakan dadanya sesak karena rasa bersalahnya. Gadis yang dicintainya tidak mengharapkannya lagi bahkan sangat membencinya. Dia pun pergi dari tempat itu menuju ke rumah ibunya.
Sedangkan Andara masih terisak penuh kesedihan di dalam kiosnya.
" Bu, ini ada titipan dari pak Devan " Ucap Alia sambil menyodorkan sebuah amplop coklat kepada Andara.
Dengan antusias Andara segera membuka isinya.
Ternyata sebuah kalung dan cincin berlian satu set bernilai ratusan juta.
Kalung dengan liontin batu safir berbentuk hati dengan mata sebuah berlian di tengahnya.
Andara sempat terperangah mendapatkan hadiah sebanyak dan semahal ini.
"Wah bu Andara coba dipakai saja bu, pasti ibu akan terlihat lebih cantik".
" Tapi Al, Devan memberikan ini dengan marah dan salah paham. Menurutmu apa aku tidak malu mengenakan ini? ".
" Tidak bu, mengapa mesti malu. Ini pemberian dari suami lo bu" Jawab Alia dengan senyumnya.
Andara berusaha kuat dan mulai menata hatinya untuk tidak lagi menangis.
" Tapi Al, sebaiknya aku menemui Devan di kantornya untuk menjelaskannya. Aku takut dia ".
" Tidak bu, pak Devan sama sekali tidak terlihat marah saat memintaku memberikan ini kepadamu. Seperti biasanya dia tersenyum dan sangat tampan. Dia juga berpesan kepadaku untuk menjagamu. Apa maksudnya aku tidak mengerti bu" .
Mendengar penjelasan Alia panjang lebar, Andara pun tersentak dan segera mencari sesuatu di dalam amplop barangkali ada sebuah pesan yang ditulisnya.
Dan ternyata benar Andara menemukan sebuah surat.