NovelToon NovelToon
Pembalasan Anak Yang Ditukar

Pembalasan Anak Yang Ditukar

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Konflik etika / Keluarga / Romansa / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: LaQuin

Hati siapa yang tidak tersakiti bila mengetahui dirinya bukan anak kandung orang tua yang membesarkannya. Apalagi ia baru mengetahui, jika orang tua kandungnya menderita oleh keserakahan keluarga yang selama ini dianggap sebagai keluarganya sendiri.

Awalnya Rahayu menerima saja, karena merasa harus berbalas budi. Tetapi mengetahui mereka menyiksa orang tua kandungnya, Rahayu pun bertekad menghancurkan hidup keluarga yang membesarkannya karena sudah membohongi dirinya dan memberikan penderitaan kepada orang tua kandungnya.

Bagaimana kisah selanjutnya?
Yuk, simak ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaQuin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Bab 23

POV Author

"Ada cara sih Mas. Tapi ini kayaknya bakalan merepotkan Mas Arka."

"Apa itu Yu? Tidak apa-apa kalau repot sedikit atau banyak, bagiku tidak masalah."

"Saya akan pura-pura ketinggalan barang. Saat mulai mencari, Mas Arka coba alihkan perhatian dengan bertanya alamat. Saya rasa saat ini mereka semua sedang berkumpul karena tidak menduga kehadiran saya. Tapi jika Arumi melihat Mas, saya rasa semua yang ada disana pasti mencoba untuk mengenal Mas Arka karena Arumi."

Arka manggut-manggut.

"Boleh juga."

"Baiklah, saya habiskan ini dulu." Ujar Rahayu setelah melihat mangkok Arka yang sudah kosong.

Arka terkekeh, dan membiarkan Rahayu menikmati makanan.

Setelah memberi jeda pada perut yang baru saja terisi, mereka pun beranjak dan pergi menuju kediaman orang tua Rahayu kembali.

Seperti tadi, Arka menurunkan Rahayu sedikit menjauh. Rahayu pun berjalan menuju rumahnya sedangkan Arka mengulur sedikit waktu sebelum melakukan tugasnya.

"Loh, kok datang lagi?" Marlina sedikit terkejut melihat kehadiran Rahayu di depan pintu rumahnya.

"Oh, ada barang yang tertinggal Bu, boleh Ayu masuk?"

"Umm.. ya, masuklah."

"Siapa Mar?"

"Rahayu Bu."

Meski suasana berubah tidak nyaman ketika Rahayu masuk ke dalam rumah, namun Rahayu tetap bersikap tenang untuk menjalankan rencananya.

"Permisi..."

Tidak lama terdengar suara lelaki yang Rahayu yakini itu adalah Arka. Dan lihatlah, Arumi langsung keluar begitu mendengar suara tersebut karena Rahayu yakin, gadis itu sudah hafal dengan suara lelaki pujaannya.

"Loh, Kak Arka."

"Eh, Arumi. Ini rumahmu?"

Dari dalam ruang tamu bisa didengar percakapan antara Arumi dan Arka.

"Kak Arka ngapain kesini? Mau main ke rumah aku ya?"

"Oh, ini rumahmu?"

Dan benar saja. Karena Arumi mengenal siapa tamu di depan rumah itu, Ibu dan sang Nenek pun keluar mendekati Arumi, ingin tahu siapa lelaki tersebut.

"Ibu, Nenek, ini Kak Arka. Teman kampus Arumi."

"Oh, gantengnya. Saya Ibunya Arumi. Masuk dulu yuk?"

"Oh, saya Arka Bu, Nek. Tapi maaf Arumi, aku tadi cuma mau tanya alamat ini."

Sekaranglah kesempatan Rahayu. Gadis itu tidak menyia-nyiakan waktu dan langsung membuka laci tadi dan mengambil album yang ia letakkan paling bawah di tempatnya semula.

Sepertinya belum ada yang menyadari tindakan Rahayu yang gadis itu pun segera mengambil album tersebut dan menyembunyikan di dalam bajunya bagian punggung yang di selipkan ke dalam celana jeans yang ia pakai di pinggangnya. Lalu segera ia tutup dengan sweeter yang ia gunakan.

Cukup menegangkan karena Rahayu baru sekali ini mencuri di rumahnya sendiri. Meski punggungnya merasa tidak nyaman, namun Rahayu berusaha untuk bisa menutupi agar tidak menimbulkan kecurigaan.

Rahayu bergegas bergerak keluar untuk segera pamit dan meninggalkan rumah itu.

"Oh, ini di komplek perumahan sebelah." Jawab Marlina.

"Oh, syukurlah saya bertanya." Kata Arka.

"Ibu, Nenek, Ayu pamit ya..." Ujar Rahayu seolah tidak peduli kedatangan Arka agar tidak menimbulkan kecurigaan Arumi.

"Sudah ketemu barang yang kamu cari?"

"Sudah Bu. Ini.. flashdisk Ayu." Ungkap Rahayu sambil menunjukan sebuah benda di tangannya.

Padahal benda tersebut memang selalu ada di dalam tas kecilnya.

"Ya sudah. Jadi Nak Arka tidak mau masuk dulu ini? Bisa ngobrol sama Arumi di dalam nanti Ibu siapin camilan dan juga es seger, loh."

"Bu, Ayu pamit ya. Assalamualaikum..."

"Iya sana. Waalaikumsalam..."

"Ayo Kak Arka, masuk dulu yuk!"

"Oh, tapi saya lagi buru-buru. Lain kali saja ya?"

Sambil berlalu pergi Rahayu mendengarkan percakapan mereka yang masih bisa terdengar.

"Yah, sekarang saja ya Kak?" Bujuk Arumi.

"Lain kali ya, ini dari tadi sudah di tungguin karena nyasar jadi belum bisa ketemu sama temen. Hehehe..."

Percakapan mereka semakin sayup-sayup terdengar karena Rahayu semakin jauh dari mereka. Namun Rahayu terus melangkah menjauh agar keluarganya itu tidak melihat ia dan Arka berboncengan satu motor nantinya.

Panasnya terik matahari pun membuat Rahayu berkeringat. Sudah 10 menit ia berjalan dan rumah orang tuanya pun sudah tidak terlihat lagi. Rahayu berteduh di bawah pohon untuk beristirahat sejenak. Ia pun mengeluarkan album dari punggungnya dan memeluknya di depan dada dengan kedua tangannya.

Bremm...

Suara motor Arka yang khas sudah dapat dikenali oleh Rahayu. Ia menoleh pada arah suara dan melihat Arka mendekatinya.

Arka memberikan helm milik Rahayu. Kemudian mereka melaju meninggalkan kawasan itu.

"Apa itu?"

"Apa Mas?"

"Yang di tengah?"

"Oh, album foto."

"Kamu ambil albumnya bulan beberapa foto saja?"

"Iya Mas. Ribet, tidak ada waktu buat pilih-pilih."

Pantas saja tidak empuk. Batin Arka.

Setelah itu tidak ada lagi percakapan di atas motor. Arka fokus membawa motor, sedangkan Rahayu banyak melamun memikirkan temuan barunya.

"Sini Yu, kita lihat sama-sama." Ujar Arka mengajak Rahayu duduk di gazebo begitu mereka tiba di rumah.

"Sebentar Mas, waktu dzuhur sudah hampir lewat. Saya sholat dulu ya." Ujar Rahayu.

"Oh ya, kalau kesini nanti minta Bu Aminah bawakan minuman segar sama camilan ya."

"Baik Mas."

Rahayu pun buru-buru pergi untuk menunaikan kewajibannya. Hampir 30 menit kemudian ia pun kembali dengan sebuah nampan berisikan minuman segar serta sepiring kue dan setoples kerupuk.

"Mas Arka sudah lihat albumnya?"

"Belum."

"Kenapa?"

"Tadi aku ketiduran nungguin kamu."

"Ohh."

Rahayu pun meletakkan nampan, kemudian meraih album dan membukanya perlahan. Tepat di foto yang ia curigai, Rahayu memfokuskan matanya mengamati foto itu.

"Benar, Anggrek Bulan. Sepertinya, ini nama ruangan kan Mas?" Ujar Rahayu menunjukkan foto yang ia yakini merupakan sebuah petunjuk.

Arka pun melihat foto tersebut. Dan mengamati dengan seksama seorang wanita yang Arka ingat parasnya baru-baru ini ia temui sedang memeluk seorang bayi di sebuah ruangan yang bertuliskan 'Anggrek Bulan' di diding kamar tersebut. Arka menduga wanita itu adalah Ibunya Arumi maupun Rahayu.

"Benar ini petunjuk. Besok pulang kuliah kita mulai cari rumah sakit yang ruangan ada nama bunga ini." Ujar Arka antusias.

"Tapi Mas, apa tidak merepotkan Mas Arka. Ini kan masalah saya?"

"Selain anak kuliahan, aku ini pengangguran yang hobinya jalan-jalan. Apa yang direpotkan. Sudah, aku tidak suka melihatmu murung. Biar masalah mu cepat selesai, lebih baik ada yang bantu kan?"

Rahayu tampak berpikir.

"Tapi suatu hari bantuannya jangan di ungkit loh Mas, nanti jatuhnya tidak ikhlas."

Arka terkekeh.

"Iya, iya..."

"Terus, kalau bisa kita mulainya dari rumah saja. Jangan boncengan dekat kampus. Apalagi motor Mas Arka itu ngundang perhatian semua orang."

"Iya, terus apalagi?" Tanya Arka sambil tersenyum senang.

"Itu aja dulu deh Mas. Sisanya nyusul."

Arka kembali terkekeh.

Kemudian mereka pun tidak lagi membahas hal yang serius. Rahayu dan Arka pun berbincang seputar hal kampus dan mata pelajarannya.

"Seru Pak?"

"Ih, kamu ini Man! Ganggu saja!" Kata Pak Sugeng melihat Dirman tiba-tiba ada di belakangnya ikut mengintip di gazebo dari lantai 2 ruang kerja lelaki tua itu.

"Informasinya sudah valid Man?"

"Tinggal menunggu hasil DNA nya keluar Pak."

"Kapan?"

"Lima hari lagi Pak."

"Nyogok Man?"

"Tidak Pak. Kan tidak buru-buru."

"Hmm, ya sudah."

"Jadi mereka belum di bantu Pak?"

"Biar saja, mandiri dulu. Lihat usaha dan kerja keras mereka sampai mana. Tapi tetap awasi mereka dari jauh, jangan sampai terjadi apa-apa."

"Baik Pak."

Bersambung...

Jangan lupa like dan komen ya, terima kasih 🙏😊

1
𝐀⃝🥀ᴳ𝐑​᭄𝐚𝐥𝐲𝐚𝐙⃝🦜🏘⃝Aⁿᵘ
alhamdulillah ternyata si kakek juga bantu ayu diam2
𝐀⃝🥀ᴳ𝐑​᭄𝐚𝐥𝐲𝐚𝐙⃝🦜🏘⃝Aⁿᵘ
alhamdulillah arka mau bantu, buat cepat terungkap masalah yang di hadapkan ayu
𝐀⃝🥀ᴳ𝐑​᭄𝐚𝐥𝐲𝐚𝐙⃝🦜🏘⃝Aⁿᵘ
apa yang empuk2 arka, dasar lelaki pikiran nya kesana mulu jadi arka mo boncengin ayu nyari2 kesempatan biar ngerasain empuknya gunung kembar ayu wkwk🤣
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
wah kakek emng yg terbaik 😍
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
baik banget si arka
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
dih dasar arka🤣
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
cukup cerdik nih ayu
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
idenya bagus juga tuh ayu
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
oyyy agak lain/Sob//Sob//Sob/
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
yaelah giliran pujaan hati anaknya di tawarin cemilan dll giliran ayu mana ada nawarin sedikit pun
tina
lanjut kak
☠ᵏᵋᶜᶟթօղเ́αհˢ⍣⃟ₛ
syukurlah kakek sugeng selalu menjaga mereka dari belakang
☠ᵏᵋᶜᶟթօղเ́αհˢ⍣⃟ₛ
mohon maaf mas mau nanya, itu yg tidak empuk apaan ya 🤔🤣🤣🤣🤣
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
malah si kakek memberi ruang buat cucunya modus 😂🏃🏃🏃
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
ooii lah kemana otakmuu 😭
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣🔰π¹¹™🍒⃞⃟🦅ᶠˢᴳ𝐑᭄ 🔵
udah pasti direstui nihh...kakek Sugeng pasti' akan melindungi ayu
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣🔰π¹¹™🍒⃞⃟🦅ᶠˢᴳ𝐑᭄ 🔵
kakek sugeng selalu memantau dan pastinya mendukung arka sama ayu
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣🔰π¹¹™🍒⃞⃟🦅ᶠˢᴳ𝐑᭄ 🔵
kali ini aja enggak empuk ka,
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣🔰π¹¹™🍒⃞⃟🦅ᶠˢᴳ𝐑᭄ 🔵
pinter ayu...arka mengalihkan perhatian Mereka
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
ternyata pak Sugeng ikut juga ya d mencari info siapa ortu ayu yg sbnrnya!!!!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!