NovelToon NovelToon
Anak Rahasia Sang Ceo

Anak Rahasia Sang Ceo

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Lari Saat Hamil
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Fafacho

Follow IG=> Fafacho88


Gibran Montana Sinaga harus mengalami penyesalan yang teramat sangat menyiksa dirinya. Penyesalan yang membuat hidupnya tak berarti lagi setelah kepergian perempuan yang telah ia jadikan budak dalam hidupnya, perempuan itu pergi membawa anaknya membuat dirinya cukup menderita..

Lima tahun kemudian ia melihat seorang perempuan yang begitu mirip dengan istrinya membuatnya begitu penasaran apakah itu istrinya atau bukan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fafacho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep 14

Naina perlahan membuka matanya ia merasakan pusing di kepalanya saat ini, ia melihat sekeliling yang serba putih dan ada beberapa alat medis di ruangan tersebut. Saat dia menoleh kesebelah kanan bola matanya menangkap seorang pria yang tengah berdiri membelakangi dirinya saat ini.

Dengan memegang kepalanya, ia perlahan mendudukkan dirinya. Karena pergerakannya tersebut membuat orang yang sedari tadi membelakanginya langsung berbalik dengan cepat saat mendengar pergerakan dari Naina.

“Naina kau sudah sadar?” tanya Khalif langsung mendekati Naina saat ini.

“mas Khalif, aku dimana mas?” tanya Naina yang dibantu Khalif untuk bersandar di sandaran ranjang rumah sakit.

“Kamu di rumah sakit sekarang” jawab Khalif nada suaranya berubah dingin.

“Dirumah sakit?”

“hemmm”

“Siapa yang menghamilimu Naina..?” tanya Khalif setelah keduanya saling diam.

“Maksudnya mas,”

“Nggak usah sok polos Naina, aku nggak nyangka kamu melakukan hal murahan seperti ini. aku pikir kau perempuan yang baik” tukas Khalif menahan emosinya, dia benar-benar kecewa dengan Naina saat ini. bisa-bisanya perempuan itu hamil padahal belum memiliki suami.

“Mas..mas Khalif maksud mas siapa yang hamil. aku benar-benar nggak ngerti dengan ucapan kamu mas” Naina mulai gelisah, ketakutan mulai hinggap dihatinya saat ini.

“Siapa lagi yang hamil kalau bukan kamu, siapa Naina? Siapa yang menghamili kamu Naina” Khalif benar-benar tampak kecewa dia mencengkram kuat bahu Naina saat ini.

“Aku mas? mas Khalif nggak bercandakan. Nggak mungkin mas, nggak mungkin aku hamil mas” Naina melepaskan tangan Khalif dari bahunya ia begitu tak percaya kalau dia tengah hamil saat ini.

Wajah Khalif yang tadinya tampak kecewa dan marah terlihat bingung serta menatap aneh pada Naina yang tampak terkejut.

“nggak, nggak mungkin..” Naina berusaha tak percaya kenyataan saat ini. meskipun dia sudah memperkirakannya tapi semua ini sungguh tidak ia duga akan secepat ini. dia saja belum siap untuk hamil anak dari Gibran, dia takut kalau ia melahirkan nanti anaknya akan diambil oleh pria itu.

“Mas Khalif tolong aku mas, tolong aku. tolong bawa aku pergi dari sini mas” lanjut Naina tiba-tiba saja memohon pada Khalif. Dia menggenggam tangan pria itu kuat.

“naina, Naina tenang dulu. kenapa kau malah minta tolong, ada apa? jawab dulu pertanyaanku siapa yang menghamilimu hah”

“Pak...pak Gibran mas” lirih Naina menahan isak tangisnya.

“Apa, dia yang menghamili mu. Kurang ajar...aku akan memberinya pelajaran sekarang. Bisa-bisanya dia menghamili dirimu disaat dia sudah menikah. Aku tidak akan melepaskan Gibran..”geram Khalif sambil mengepalkan kedua tangannya.

“Pak Gibran suamiku mas, aku istrinya” jawab Naina,

Mendengar itu Khalif semakin dibuat terkejut,

“APA?” ucapnya menatap Naina.

“Aku...aku istrinya.”

“Nggak mungkin Naina, jangan bohong padaku Nai..kau bukan istrinya kan?”

“benar mas aku istri pak Gibran, dia memang sengaja merahasiakan semuanya. Tapi aku mohon mas tolong bawa aku pergi dari hidup pak Gibran. Aku...aku tidak ingin tinggal dengannya lagi, aku..aku juga tidak ingin dia mengambil anakku mas. Aku mohon tolong aku” tangis Naina semakin pecah, dia menggenggam tangan Khalif memohon pada pria itu agar membawanya pergi.

“naina, kau serius..aku..aku masih belum percaya kalau kau istri dari sepupuku. Kalau memang benar kau istrinya rasanya berat untukku membawamu pergi. Keluarganya begitu berjasa bagiku..”

“Mas..Mas Khalif aku mohon mas. Aku sudah tidak tahan dengan pak Gibran mas, dia..dia..” Naina tak bisa melanjutkan ucapannya sebagai gantinya ia menarik lengan bajunya hingga keatas.

Melihat banyaknya lebam di kedua tangan Naina membuat bola mata Khalif melebar, ia tampak syok melihat lebam-leb tersebut.

“apa ini Nai...siapa yang melakukannya padamu” tukas Khalif memegang lengan Naina pelan.

“Jangan bilang Gibran yang melakukannya,.” Lanjut Khalif saat Naina tak bisa menjawab.

Naina yang menangis hanya bisa mengangguk mengiyakannya, melihat itu Khalif semakin tak habis pikir dengan semua ini.

“Astaga, Gibran..” geram pria itu. tangannya semakin mengepal menahan amarah.

“Baiklah, aku akan membawamu pergi Naina. Mulai hidup barumu jauh dari pria brengsek seperti itu, aku akan membantumu” tukas Khalif yang akhirnya mengambil keputusan.

“Terimakasih mas, terimakasih..” naina langsung menggenggam tangan Khalif penuh syukur, dia menangis sejadi-jadinya karena Khalif mau membantunya.

Khalif langsung memeluk Naina, mengusap bahu perempuan itu pelan.

“Tenang Nai, aku akan membawamu pergi dari sini. Aku janji, kita mulai kehidupan baru Nai” ucap Khalif sambil terus memeluk Naina yang tengah menangis. Dia janji pada dirinya sendiri, ia bakal membawa perempuan itu pergi dari hidup sepupunya itu.

................................................

Gibran berlari di koridor rumah sakit BMC Hospital tempat dimana Khalif membawa Naina, Gibran langsung pergi kerumah sakit saat Tari memberitahunya kalau Naina dibawa Khalif pergi kerumah sakit. Entah mengapa dia merasa cemas saat mendengar itu, bahkan dia meninggalkan kekasihnya begitu saja di kantor.

“Dimana pasien bernama Naina dirawat sekarang?” tanya Gibran pada pihak resepsionis.

“Pasien bernama Naina tidak dirawat disini pak, dia hanya sebentar disini dan sudah dari dua jam lalu dia pergi” ucap petugas perempuan itu.

“Apa? dia sudah pergi? Siapa yang membawanya pergi?”

“Tadi seorang pria yang mengaku sebagai suaminya pak yang membawanya pergi”

“Jangan bohong kau, aku suaminya” tukas Gibran dengan emosi.

“Saya tidka bohong pak, tapi tadi nona Naina memang pergi dengan pria yang mengaku sebagai suaminya” ucap perempuan itu lagi.

“Khalif,..berani-beraninya kau mengaku sebagai suami Naina” lbatin Gibran.

Gibran langsung mengambil ponselnya dari dalam saku celananya, ia buru-buru menghubungi Khalif saat ini. tapi tak diangkat membuatnya mencoba lagi untuk menghubungi sang sepupu tapi lagi-agi tidak diangkat oleh sepupunya itu.

“Arggh sial, oke kau tidak mengangkat panggilanku” kesal Gibran. Dan dia langsung menelpon Naina..ponsel Naina malah tidak aktif saat ini membuat Gibran memaki kesal.

“kemana mereka berdua pergi sekarang..apa mereka kembali kerumah” gumam Gibran. Dia langsung memasukkan ponselnya kembali. Ia langsung pergi dari situ,

Entah mengapa firasatnya juga tidak bagus saat ini,

.......................................

“kita mau kemana mas?” tanya Naina pada Khalif yang sedang mengemudikan mobil saat ini.

“Ketempat dimana Gibran tidak bisa menemukan kamu Naina” jawab Khalif.

Mendengar itu membuat Naina merasa terharu, Khalif mau membantunya kabur dari Gibran. Entah pria disebelahnya ini ingin membawanya kemana mereka sudah mengemudikan mobil cukup lama mungkin hampir empat jam an mereka berada di dalam mobil saat ini bahkan malah sudah semakin larut.

“Mas, terimakasih sudah mau membantuku kabur”

“Tidak usah berterimakasih, karena aku akan melakukan apapun demi kamu Nai. Karena aku cinta sama kamu” ucap Khalif dan diakhir ucapannya ia menatap Naina.

Naina terdiam mendengar itu, ia bingung harus bilang apa sekarang.

“Kamu nggak usah memberikan respon dengan ucapanku. Jawablah ucapanku ketika kamu siap Nai” tukas Khalif.

“Mas Khalif, aku ...aku tengah hamil anak dari sepupumu dan aku juga istrinya. Ja..jadi aku mi..”

“Nggak perlu minta maaf, aku tidak perduli kamu hamil sekarang. Aku akan nunggu kamu Nai..dan kalau kau perlu bantuan aku juga bakal bantu kamu buat cerai dari Gibran” Khalif memotong ucapan naina penuh tekad.

“Mas Khalif nggak perlu nunggu aku mas, masih banyak perempuan lain yang lebih baik da..”

“Aku rasa kamu capek Nai, kau tidurlah kasihan anak yang ada dalam perut kamu. kamu tidur saja Nai..nanti aku bangunkan kamu” lagi-lagi Khalif memotong ucapan Naina, ia malah menyuruh perempuan cantik itu untuk tidur saja. tatapan Khalif tampak sendu saat menatap naina..karena ia tahu perempuan itu tidak bisa menerima dirinya saat ini.

°°°

T.B.C

1
Rosaningrum
Luar biasa
Merica Bubuk
Yakin klo dah mati bakal ketemu di akhirat ?
Merica Bubuk
Dih, geuleuh 🤮🤮🤮
Merica Bubuk
Fufufafa 😡😡
安呢
Luar biasa
Borahe 🍉🧡
Erlan adik tirinya Gibran yah?
Borahe 🍉🧡
Nanda cewe apa Cowo thor? kok manggil Om nmnya kek nama cewek
Key Evllyn: temen cowok ku ada yg namanya Nanda kok, jd ga cuman buat cwe doang nama nanda
total 1 replies
Borahe 🍉🧡
makanya kalau mau dapat anak, sayangi juga Ibunya. bru tau rasakan kamu kehilangan keduanya
Borahe 🍉🧡
lah sdh tau egois. masih dipertahankan
Julia Juliawati
Luar biasa
Julia Juliawati
bagus khalif. biar nyesel. klo bisa bercerai aj biat tau rasa tu kutukupret gibran
Julia Juliawati
hamidun mgkn
Julia Juliawati
laki2 durjana km gibran
Firgi Septia
perempuan egois kentara perempuan yg TDK baik laki2 nya bodoh TDK bijak
Firgi Septia
dasar suami kejam TDK punya perasaan ajak nikah pacar padahal istri sdh ada 😡😡
gah ara
bangunin singa tidur anda paaakkkkk
Suriani Lahusi Lajahiti
Luar biasa
Datu Zahra
ini mark dokter macam apa sih..? emosian kalau urusan naina. Udah tau pasien hilang ingatan. Dokter gila
Datu Zahra
Kasihan Alisha, dia dulu juga enggak salah² amat. Tega bener semua jadi pada jahat sama dia dan anaknya
Datu Zahra
Mark dokter macam apa, inget sumpah dokter. Mengabaikan pasien cuma karena urusan pribadi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!