NovelToon NovelToon
Sekar

Sekar

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Keluarga / Romansa / Pusaka Ajaib / Fantasi Wanita
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nek Antin

Judul Novel SEKAR

Sekar sangat penasaran, siapakah orang tua kandungnya, kenapa dia dibesarkan oleh keluarga Wawan. Dikeluarga Wawan Sekar sudah terbiasa menerima cacian, makian bahkan pukulan, segala hinaan dan KDRT sudah menjadi makanannya setiap hari, namun Sekar tetap bertahan, dia ingin tahu siapa orang tua kandungnya, kenapa dia dibuang

Sekar dijemput Cyndi untuk diajak bekerja di Jakarta, dia curiga bahwa kedua orang tua angkatnya menjualnya untuk dijadikan wanita panggilan. Sekar tidak berdaya menolaknya, disamping dia berhutang budi kepada keluarga Wawan dia juga diancam. Tapi Sekar agak merasa tenang, semalam dia bermimpi bertemu Kakek Buyutnya yang bernama Arya, Kakek Arya memberi sebuah Cincin dan Kalung ajaib, benda-benda tersebutlah yang akan membantu Sekar dikemudian hari

Bagaimana kisah Sekar selanjutnya, nasib apakah yang akan menimpanya, Adakah orang yang akan menolong Sekar keluar dari sindikat penculiknya. ikuti kisah Sekar yang mengharukan dan menegangkan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nek Antin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB IX Kepulangan Alek

Sementara di kediaman Alek suasana tampak sepi dan lenggang, seperti tidak ada kehidupan.

Jam sepuluh pagi Alek sampai kediamannya, dia merasa kaget dan curiga dengan suasana rumahnya.

Alek masuk ke rumah dengan waspada, semua anak buah yang dibawa dari Jepang menyiapkan senjata, takut tiba-tiba terjadi penyerangan.

Betapa terkejutnya dia, ketika dia masuk ke dalam dia melihat tubuh-tubuh para pengawal bergeletakan di tanah.

Segera dia samperin salah satu pengawal dan menyuruh anak buahnya untuk memeriksanya.

“Tuan mereka masih hidup."

“Ya, bangunkan mereka semua, dan tanyakan apa yang terjadi."

Kemudian Alex masuk ke villa, pemandangan di dalam pun tak beda jauh, semua anak buahnya tergeletak tak sadarkan diri.

“Di mana Cyndi?, mudah-mudahan dia tidak apa-apa,"  batin Alek.

Dia segera mencari Cyndi di kamarnya, Cyndi kelihatan tergeletak di tempat tidurnya masih memegang HP.

“Ternyata penyerangan ini terjadi ketika Cyndi habis menelepon saya."

Lama juga mereka tidak sadarkan diri, sepertinya ilmu ini tidak asing bagiku, saya harus memastikan benarkah dugaan ku."

“Bangunkan Cyndi, dan suruh dia ke ruang kerja saya."

“Siap Tuan."

Satu jam kemudian pintu ruang kerja Alek diketuk.

“Tok tok tok."

“Masuk."

“Selamat siang Tuan, mohon maaf kami tidak bisa menyambut kedatangan Tuan dan yang lainnya."

“Sudah lupakan, sekarang coba kalian ceritakan apa yang terjadi."

Cyndi masuk ke ruangan Alek ditemani dua anak buahnya.

Bercerita lah Cyndi dan anak buahnya apa yang terjadi.

Cyndi cerita bagaimana Sekar melancarkan aksinya, waktu itu  Cyndi ada di kamar, habis selesai telpon Alek, dia merasakan tiba-tiba mengantuk yang tidak bisa dia lawan.

Sedangkan para anak buah dan pengawal yang berjaga di depan pun merasakan hal yang sama.

Ada satu pengawal yang mempunyai ilmu batin yang lumayan tinggi, sebelum dia tertidur, dia sempat melihat Sekar dan kawan-kawannya keluar dari villa dan pergi naik bis dipimpin Thomas.

“Mereka kabur pakai bis Tuan, semua sepertinya sudah diatur oleh tuan Thomas, dan yang memimpin para tahanan adalah gadis yang baru datang dari kampung."

“Siapa dia Cyndi?, bisa kamu ceritakan?"

“Dia Sekar Tuan, gadis yang dijual orang tua angkatnya, dia tinggal di perkampungan daerah Temanggung."

“Sekar namanya?”

“Iya Tuan, umurnya sekitar senam belas tahun, anaknya cerdas dan cantik, kelakuannya bar-bar, tidak ada rasa takut pun kepada kami."

“Baik, sudah cukup semua keterangan yang kalian berikan, silahkan keluar dan lakukan aktivitas seperti biasanya."

“Bagaimana dengan para tawanan yang sudah melarikan diri, apakah harus kami cari dan tangkap kembali Tuan?”

“Tidak usah, tolong selidiki siapa Sekar sebenarnya, dan sekarang tinggal di mana, jangan kalian sentuh dia, cukup laporkan saja apa yang saya minta."

“Siap Tuan."

“Benar dugaanku, ternyata keturunan kakek Arya yang datang ke markas sini, sayang saya tidak ada di tempat, pertemuan yang tidak seharusnya seperti ini."

"Sekar, Bang Alek sudah lama mencari keberadaan mu, kamu malah datang sendiri ke tempatku."

"Sayangnya kamu mengalami hal yang pastinya akan membuat kamu membenciku, maafkan Abang Sekar, Abang akan memperbaiki pertemuan kita nanti."

“Jaka tolong kamu selidiki Thomas, meskipun saya sudah dapat gambaran siapa Thomas, tapi saya butuh kepastian."

“Laksanakan Tuan."

“Thomas kau pasti Andika, saya kalah langkah, kamu sudah menemukan Sekar lebih dahulu, saya akan tetap merebutnya darimu."

"Dika tunggu apa yang akan saya lakukan, saya tidak akan kalah darimu."

Di rumah Marta, Dirga dan Marta sedang berunding merencanakan menjebak Sekar agar mau tanda tangan untuk menyerahkan semua aset dan kekayaannya, tak terkecuali perusahaan yang sekarang tempat dia kerja.

“Gimana Pa rencana kita?, apa kita paksa Sekar untuk tanda tangan."

“Ga usah pakai kekerasan, Papa pengin dia tanda tangan dengan sukarela, Papa tidak mau membuka identitasnya, kalau dia tahu bahwa semua yang kita kelola adalah milik keluarganya, nanti dia berusaha merebutnya kembali."

"Disamping itu kalau sampai tuan Wahyu pengacara kak Sandra tahu Sekar adalah anak kak Sandra dan bang Seno, pasti pengalihan kekayaan yang sedang kita nikmati langsung dilaksanakan dan diserahkan ke Sekar sekarang."

“Rencana Papa apa?”

“Rencana Papa, Sekar kita suruh tinggal di rumah kita dulu, kita carikan dia kampus biar kuliah, kita baik-baikin dulu, nanti kalau dia sudah nyaman, pelan-pelan kita suruh tanda tangan, bilang saja tanda tangan itu untuk keperluan kuliahnya."

“Nanti kalau dia baca isinya?”

“Kita suruh tanda tangan di kertas kosong, Sekar kan orang kampung jadi bisa kita bohongi."

“Mudah-mudahan rencana Papa lancar."

“Mudah-mudahan Ma, Sekar tidak menyadari."

Mereka berdua mengobrol di ruang tamu, tanpa mereka sadari, obrolan mereka didengarkan oleh Sekar dan Dina.

“Oh rupanya Sekar keponakan mama Marta, aku harus lapor nih sama bunda Ratna," ujar Dina dalam hati.

“Akhirnya termakan kail yang Sekar pasang, silahkan om dan tante merencanakan apapun pada Sekar, akan Sekar tunggu, dan inilah yang akan menjadi jalan kalian menuju penjara,"  batin Sekar

Dengan memegang cincin pemberian kakek Arya Sekar bisa mendengar percakapan Dirga dan Marta.

Sekar yang baru sampai rumah Marta memberi salam, meskipun dia sudah mendengar rencana Dirga dan Marta, tapi dia pura-pura tidak tahu.

“Assalammualaikum Tante, Sekar pulang."

“Waalaikumsalam Sekar, ayo masuk, darimana saja kamu kok baru pulang, sudah makan belum?”

“Sudah Tante, boleh Sekar istirahat dulu Tante?”

“Silahkan Sekar, tidak usah sungkan, anggap saja rumah sendiri ya."

"Ya Tante terima kasih, pamit dulu Tante Sekar mau ke kamar dulu."

“Ya silahkan."

Sekar langsung menuju kamar yang disediakan untuknya.

Malamnya keluarga Tante Marta dan Sekar makan malam bersama.

“Sekar tadi kamu sudah dapat kos-kosan?”

“Sudah om, besuk Sekar pamit mau pindah ke tempat kosan Sekar."

“Sekar kalau saran Tante nih ya, sebaiknya Sekar tidak usah pindah, tinggallah di sini nemenin Tante."

"Tante memang  punya anak Dina, tapi dia sibuk terus, maukah kamu menemani Tante?, Tante kesepian, disamping itu Sekar kan anak perempuan, tinggal sendiri di kota sebesar ini tanpa punya saudara dan teman, juga belum tahu mana-mana, sangat bahaya."

“Betul itu Sekar,nanti pas tahun ajaran baru perkuliahan Sekar bisa daftar, biar nanti Om dan Tante yang membiayai."

"Dina, nanti bantu Sekar mencari kampus yang bagus."

"Siap Papa."

“Tidak usah Tante, Om, terima kasih, Sekar tidak mau merepotkan Om dan Tante, kita juga baru kenal."

“Tidak, tidak, kami tidak repot, kami malah senang, mau ya, biar rame rumah ini, kita memang baru kenal, tapi entah kenapa saya merasa banyak kecocokan diantara kita."

“Baiklah Tante, Sekar mau tinggal di rumah ini kalau memang tidak merepotkan."

“Terima kasih Sekar, Tante dan Om sangat senang."

“Akhirnya rencanaku dan bang Dirga akan bisa kami laksanakan, kamu memang mudah diperdaya Sekar,"  kata hati Marta.

Sementara dalam hati Sekar bilang.

“Ayo cepat kalian laksanakan rencana kalian, biar kalian cepat kena karmanya.”

1
Ibuk'e Denia
aq mampir thor
Shazfa Gallery: alhamdulillah, mohon suportnya kakak, terima kasih masih pemula/Proud/
total 1 replies
Nur Cahyani
Luar biasa
Shazfa Gallery: terima kasih kakak, mohon dukungannya/Smile/
total 1 replies
Kazuo
cerita ini memicu imajinasiku, aku merasa seakan-akan hidup di dunia lain ketika membacanya.
Shazfa Gallery: Terus baca ya Kak, mohon masukannya
total 1 replies
Wesal Mohmad
Jujur aja, ini cerita paling baik yang pernah aku baca.
Shazfa Gallery: Terima kasih Kak, mohon supportnya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!