Cinta Di Atas Menara (Pencuri Hati Pria Lumpuh)

Cinta Di Atas Menara (Pencuri Hati Pria Lumpuh)

CDAM : 1

Andara hendak membuka pintu apartemen sahabatnya ( Vania) . Karena mereka sudah lama bersahabat bahkan sangat akrab dan tidak ada rahasia di antara mereka. Jadi sandi kunci apartemen sudah saling hafal dan seperti rumah sendiri.

Andara menekan nomor sandi dan

Ceklek

Dara pun berhasil masuk dan melepaskan penat di apartemen sahabatnya setelah seharian bekerja di kios bunga miliknya.

Saat itu Andara mulai merebahkan tubuhnya di atas sofa, tiba tiba sesuatu yang aneh mengejutkannya.

Sebuah suara desahan, lenguhan dan erangan jadi satu dan berasal dari dalam kamar sahabatnya itu.

Perlahan Andara berjalan mendekati kamar tersebut dan kebetulan pintunya tidak tertutup sempurna, membuatnya melihat sahabatnya berada di bawah tubuh seorang laki laki yang juga tidak asing baginya.

Vania nampak terengah engah dengan keringat bercucuran. Andara membulatkan matanya seakan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, begitu juga Vania yang kaget dengan kehadiran Andara di sana.

"Astaghfirullah, Vania! apa yang kamu lakukan, dosa tahu! "

Vania mulai panik dan meminta Bayu untuk menunduk serta membenamkan wajahnya di dadanya agar Andara tidak melihatnya.

"Andara! " teriak Vania di sela sela desahannya.

Andara menggeleng perlahan kemudian menutup pintunya rapat rapat, pikirannya menjadi kacau dan alih alih mau istirahat hatinya menjadi tidak tenang.

Dengan muka masam Andara pun kembali duduk di sofa dan dengan terpaksa menunggu sahabatnya itu menyelesaikan kegiatannya sambil menata hatinya.

" Sial bener sih hari ini, kios lagi sepi, eh malah sekarang lihat orang lagi mesum. Eh tapi ngomong ngomong Vania kan gak pernah cerita punya pacar kok bisa bisanya sekarang malah berzina di siang bolong, sama siapa ya?

Masa iya mau ngintip lagi, ah ogah ah, ehm jadi penasaran sama pacarnya Vania " Gumam Andara sendirian di sofa sambil nyemil kacang goreng yang dia temukan di dalam kulkas sahabatnya itu.

Perlahan Andara merebahkan tubuhnya dan dia kembali terperanjat melihat sepatu laki laki yang dia kenal dan tas rangsel yang juga tidak asing.

"Hah, ini, sepatu ini seperti punya, ah gak mungkin, tas rangsel ini" Gumam Andara sendiri sambil terus memperhatikan sepatu kulit laki laki dan tas rangsel yang tergeletak di samping sofa.

Ceklek

Vania keluar dari kamarnya dengan selimut dililitkan di tubuhnya.

"Dar, sorry ya aku aku aku".

Andara pun menoleh dengan tatapan tajam bak singa yang kelaparan " Tapi Vania, apa kamu tidak takut dosa! memangnya kamu sudah melakukannya berapa kali! Apa pemuda ini yang kamu bilang orang pertama yang tidur dengan mu! Vania kalau memang sudah sama sama cinta dan umur juga sudah matang kenapa gak nikah aja sih! ".

Andara nerocos seperti lokomotif kelas ekonomi tanpa jeda.

Vania hanya menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal sambil tangan satunya memegangi selimutnya.

" Sekarang aku akan bilang sama pacarmu itu agar secepatnya menikahimu". Andara berniat bangkit dari duduknya namun ditahan oleh Vania.

Vania melotot tajam dan menarik tangan sahabatnya itu " Ja jangan Dar, di dia pemalu apalagi dia belum memakai baju".

"Terus".

Vania segera mengambil kemeja dan celana milik Bayu yang tergeletak sembarangan di lantai. Dan lagi lagi Andara terdiam melihat baju laki laki itu seperti milik kekasihnya.

" Tidak mungkin mas Bayu menghianatiku dengan sahabat baikku sendiri " Batin Andara mulai berkecamuk yang masih belum menyadari adanya perselingkuhan du antara mereka .

Kemudian Andara mengambil ponselnya di atas meja menghubungi Bayu ( kekasihnya) untuk memastikannya, tapi tidak ada jawaban.

Sedangkan di dalam kamar, Bayu yang sedang memakai pakaiannya mulai panik melihat kekasihnya menghubunginya.

"Van, Dara telp aduh bagaimana ini? " Bayu nampak gelisah untungnya tadi sebelum ke apartemen Vania sempat mengubah peraturan menjadi silent jadi Andara tidak akan mendengar suara nada deringnya.

Vania yang sedang merapikan rambutnya pun menoleh sambil memberikan kode untuk mengecilkan suaranya " st Pelan dong , kamu mau kita ketahuan! ".

Bayu pun menggeleng perlahan.

" Makanya jangan keras keras bicaranya kamar ini belum aku pasang peredam suara ".

" Ya makanya buruan pasang".

Vania mengernyitkan keningnya " Pasang, pasang mahal tau! ".

Sedangkan di luar kamar, Andara mulai curiga tapi tetap berpikir positif.

Ceklek

Vania keluar dari kamarnya dengan baju rapi dan rambutnya yang masih basah kemudian duduk di samping Dara yang nampak gelisah.

" Ada apa Dar? "

" Van, sepatu itu seperti punya".

"Punya Bayu, ya elah Andara, model seperti ini banyak tau. ehm kapan hari aku juga membelikan sepatu untuk pacarku, ya kita kan sahabat jadi milik pacarmu bisa kan samaan dengan pacarku" Vania mulai beralasan kemudian mendorong sepatu itu dengan kakinya ke kolong meja sambil mengelus dadanya.

Andara mencoba percaya dengan Jawaban sahabatnya itu tapi tas rangsel itu membuatnya kembali curiga kemudian meraihnya tapi secepat kilat Vania mengambilnya lebih dulu.

" Dara kamu pasti lapar, yuk kita beli nasi goreng cumi yang lagi viral itu, em terus kita kunjungi apartemennya Bayu agar kamu yakin kalau barang barang ini memang bukan miliknya, tapi kamu tidak curiga padaku kan? " Vania menatap lekat mata satu di depannya.

Andara tertawa lepas " Hahahaha ya enggaklah, kamu kan sahabatku dari dulu, mana mungkin aku curiga kepadamu, ya udah yuk keburu Magrib ".

Vania pun merasa lega dan segera menggandeng tangan Andara kemudian melangkah bersama sama meninggalkan apartemennya menuju rumah makan yang berada di belakang apartemen.

( Vania memang sengaja mengajak Andara mencari makan di belakang apartemen agar tidak melihat mobil Bayu yang hendak keluar dari apartemen) .

" Dar, aku ke toilet dulu ya" Ucap Vania pamit ke toilet .

Setelah menunggu hampir 25 menit Dara jenuh dan berniat menyusul sahabatnya itu ke toilet. Saat melangkah sambil memasukkan ponselnya ke dalam tas, tanpa sengaja Dara bertabrakan dengan seorang pemuda yang berada di kursi roda.

Bruks

"Maaf tuan"

Pemuda itu diam tak bergeming, tatapannya dingin dan menakutkan.

" Anda tidak apa apa? " Tanya Dara sambil mencoba membersihkan kaki lumpuh yang berada di kursi roda itu, tapi tangan pemuda itu menangkisnya dengan kasar " Tidak perlu".

Dara menghela nafas dengan berat " Hemmm ganteng sih tapi kasar, dasar tidak berguna! ".

Mendengar kata kata kasar dari Dara, pemuda itu menjadi geram dan mengepalkan tangannya.

" Kamu! ".

" Apa! tidak terima! hhh terus kamu bisa apa tuan! " Enek Dara yang membuat pemuda itu semakin emosi.

"Heh nona, anda tahu siapa dia! dia adalah" Belum selesai bicara pemuda itu menarik tangan pengawalnya agar tidak memberitahu identitasnya.

Dara mengernyitkan keningnya dan menatap tajam pemuda itu " Dia pasti pecundang yang hanya bisa menerima kekalahan" Dan setelah menyelesaikan ucapannya Dara melangkah pergi .

Pemuda itupun terdiam dan tertunduk " Gadis itu benar, aku hanyalah pecundang".

" Bos, anda baik baik saja" Tanya sang pengawal.

" Ehm, ayo kita pergi" Jawabnya mengajak pengawalnya pergi.

Terpopuler

Comments

F.T Zira

F.T Zira

karya baru/Hunger//Hunger//Hunger/...
aku rutin di ini aja ya kak🤭..
aku ngejar gak dapet dapet di karya sebelah🤭

2025-01-16

2

Zhu Yun💫

Zhu Yun💫

Semangat untuk karya barunya kakak author,,, semangat update,, semangat itu juga,, *ehh /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/

2025-01-15

1

Taurus girls

Taurus girls

1iklan di bab pertama😉

2025-01-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!