Pencinta makanan, pelit dan konyol, itulah Mu Lingyao. Anehnya, dia diberkati Dewa Koi. Karena membeli sebuah buku novel percintaan fantasi yang berakhir tragis dan berantakan, ia justru dibawa masuk ke dunia Beastman untuk menyelesaikan misi penyelamatan.
Pertama, jadilah istri dan permaisuri dari seorang Kaisar Duyung Biru—Long Mujue. Kedua, selesaikan misi-misi yang ada agar dua tokoh utama asli di dunia tersebut hidup sampai akhir. Kemudian Mu Lingyao menyadari jika isi novel tersebut lebih berdarah dari pada versi aslinya.
Dia hanya ingin makan, jalan-jalan dan menjadi permaisuri malas lalu dimanja oleh suaminya yang tampan. Kenapa begitu sulit dilakukan? Dia bahkan harus menyelesaikan krisis untuk mencegah kehancuran ras duyung biru.
Mampukah Mu Lingyao menyelesaikan misi dan menjadi permaisuri malas yang dimanja Long Mujue sampai akhir? Ikuti kisahnya hanya di novel ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risa Jey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyusun Rencana
Sejak awal memasuki dunia Beastman dalam novel tersebut, Mu Lingyao tidak melihat buku tersebut. Bahkan harusnya tidak ikut dalam ruang dan waktu. Tetapi Xiao Fu memilikinya saat ini, ia curiga.
Tetapi kecurigaan Mu Lingyao langsung ditepis oleh Xiao Fu. Jelmaan leluhur ikan koi itu sebenarnya cukup bersusah payah untuk mendapatkan kembali buku aslinya.
"Jangan fitnah! Kamu pikir mudah bagiku untuk mendapatkan buku ini kembali? Jika bukan karena izin Dewa Ruang dan Waktu, aku tidak akan mampu membawanya saat ini."
"Jika sulit kenapa kamu mencoba mendapatkannya dan bahkan meminta izin pada dewa? Seharusnya kamu meminta izin dewa itu untuk mengembalikanku ke dunia nyata," gumam Mu Lingyao merasa agak disayangkan.
"...."
Apakah kamu mencoba membuatku melanggar aturan sebagai penjaga gerbang time travel? Batin Xiao Fu.
"Kamu bilang misi tersembunyi telah dipicu? Apa itu?"
Xiao Fu menyerahkan buku novel tersebut padanya. "Bacalah dulu sebentar dari awal dan kamu akan tahu apa yang ku maksud."
Karena penasaran, Mu Lingyao pun membaca dari halaman awal novel. Isinya benar-benar berubah. Ini memang sangat mengejutkannya.
Memang masih diawali dengan plot wilayah Atlantis Selatan, kehidupan para duyung dan juga dua pemeran utama dalam novel.
Yang lebih mengejutkannya lagi, kali ini kisah Mu Lingyao dan Long Mujue tertulis sebagai plot sampingan lengkap.
"Xiao Fu, namaku ada di buku ini. Bukankah kamu bilang aku tidak akan terpengaruh oleh plotnya?"
"Tentu saja tidak, jangan khawatir. Tapi tidakkah kamu merasa bahwa akhirnya novel berdarah ini menjadi lebih masuk akal? Semua karakter sampingan dan cerita tersembunyi antar tokoh mulai terbongkar sehingga plotnya menjadi lebih masuk akal."
Setelah membaca cukup lama, Mu Lingyao harus mengakui jika apa yang dikatakan Xiao Fu benar. "Ini luar biasa. Jadi ini yang namanya tugas mengubah plot berdarah? Bukankah ini tidak ada bedanya dengan seorang editor naskah novel memperbaiki karya penulis aslinya?"
"Anggap saja begitu." Xiao Fu tidak tahu banyak tentang urusan manusia di zaman modern.
"Aku tidak menyangka penulis aslinya begitu buruk. Mungkinkah kamu sendiri sudah tahu siapa penulisnya?"
Xiao Fu sedikit ragu untuk menjawab. Dia duduk bersila seraya mengangkat bahu sedikit. "... Jangan pikirkan itu sekarang. Aku hanya punya tebakan tapi tidak yakin. Jadi lebih baik tidak membahas masalah ini."
Yang ia ketahui hanya satu. Penulis aslinya adalah salah satu dewa. Mungkin karena mendapatkan hukuman langit atau teguran Dewa Tertinggi, dewa yang menulis buku itu akhirnya dihukum.
Alasannya sendiri kurang yakin. Entah karena isi novelnya tidak sesuai, terlalu berdarah atau mungkin banyak misteri yang belum terpecahkan hingga menuai banyak konflik dan kritikan pembaca Istana Langit. Apa pun bisa jadi.
"Sangat misterius," gumam Mu Lingyao.
Ia lanjut membaca hingga ke bagian di mana dirinya memukul You Thie. Adegan yang dibuat sangat memuaskan pembaca. Dari berbagai sudut dijelaskan, sangat detail.
Lalu ada adegan di mana Ming Yaotian dan Shu Molan membahas masalah pelaku di balik layar.
"Shu Molan punya kakak perempuan?! Aku tidak tahu ini sebelumnya!"
Ia sangat terkejut ketika melihat bagian Shu Molan dan Ming Yaotian pulang ke rumah Shu. Lalu keduanya bertemu dengan kakak perempuan Shu Molan yang terlihat ramah dan baik.
Tapi ada beberapa adegan di mana kakak beradik itu sedikit bertengkar ketika menyangkut Ming Yaotian.
"Kakak perempuan Shu Molan menikah dengan ras duyung hiu pedang? Apakah maksudnya ikan todak atau hiu gergaji?" Mu Lingyao sedikit menebak-nebak.
Tidak ada gergaji di zaman ini jadi pasti hiu pedang yang dimaksud adalah hiu gergaji, bukan?
"Aku tidak tahu. Penulisnya mungkin juga tidak tahu apa itu gergaji?" Xiao Fu juga ingin tahu.
Tapi setelah membaca sampai ke pertikaian kakak beradik keluarga Shu, ceritanya bersambung. Mu Lingyao sendiri tidak bisa membuka lembaran buku novel yang tersisa.
"Kenapa tidak bisa dibuka?" tanyanya. Lembaran buku seperti dilem, rapat sekali.
Xiao Fu tidak terkejut. "Itu karena isi novel sedang ditulis ulang oleh penulisnya sehingga tentu saja membutuhkan kita untuk membuat plotnya berjalan. Misi tersembunyi kali ini adalah menyelamatkan protagonis wanita dari kejahatan saudara perempuannya."
"Kenapa memangnya? Apakah dia akan mengalami bencana?"
"Kamu benar. Kali ini, saudara perempuannya yang terekspos akhirnya kembali ke wilayah ras duyung hiu pedang dan mengadu pada suaminya. Ada kemungkinan besar ras duyung hiu pedang membuat masalah bagi keluarga shu."
Mu Lingyao merasa lelah bahkan sebelum melakukan tugas itu. "Sebelumnya ada hiu martil dan sekarang ada hiu gergaji. Apakah di masa depan hiu perkakas jenis lainnya muncul?"
"..." Kamu bercanda, ya? Xiao Fu tidak mau memikirkannya.
"Tapi tidak mungkin ras duyung hiu pedang membuat kekacauan di wilayah Long Mujue, bukan?"
"Memang, tapi mungkin ada faktor lain. Jika pasangan keluarga Shu meninggalkan wilayah Atlantis Selatan untuk alasan tertentu, bukan tidak mungkin, kan?"
Keduanya pun terdiam. Sepertinya alasan terakhir lebih masuk akal. Jika pasangan keluarga Shu tewas dalam perjalanan di luar wilayah Atlantis Selatan, maka Long Mujue tidak bisa berbuat apa-apa.
Shu Molan bukan hanya akan bersedih tapi mungkin penikahannya akan ditunda lebih jauh lagi sampai masa berkabung orangtuanya berakhir.
"Bagaimana mungkin saudara perempuan Shu Molan begitu kejam bahkan tega membunuh orangtuanya sendiri?" gumam Mu Lingyao.
Sepertinya dia harus bertanya pada Shu Molan secara langsung.
"Tapi Shu Molan tidak pernah bilang kalau dia punya saudara perempuan. Dia selalu bercerita tentang keluarganya, tapi tidak pernah menyebutkan masalah ini." Ia merasa heran.
Xiao Fu hampir melupakan masalah yang penting sehingga dia menepuk jidatnya. "Untungnya kamu mengingatkanku akan masalah ini."
"Masalah apa?"
"Tuan, apa yang diceritakan dalam novel akan berjalan sesuai karya aslinya. Dalam novel aslinya, Shu Molan tidak pernah menceritakan tentang saudara perempuannya sama sekali pada siapa pun. Jadi wajar saja jika dia tidak menceritakannya padamu. Karena itu, kita sendiri yang harus mencari tahu plot tersembunyi di dalam novel ini sehingga ceritanya bisa menjadi masuk akal."
"... Lalu Long Mujue, apakah dia juga sama? Bukankah itu artinya dia juga akan menjadi dekat dengan ikan badut itu dan melupakanku?" Mu Lingyao mulai panik.
Ikan badut? Apakah maksudnya Mo Hualing? Xiao Fu memikirkannya.
"... Tidak seperti itu juga. Dia baik-baik saja, jangan khawatir. Karena Long Mujue sudah menjadi pasanganmu, tentu tidak akan terikat dengan Mo Hualing, tenanglah."
Xiao Fu tidak bisa memberi tahu Mu Lingyao bahwa Long Mujue dilahirkan kembali. Untungnya di dalam novel ini, si penulis asli tidak menyebutkan tentang kelahiran kembali Long Mujue.
Jadi dia bisa dengan santai membiarkan Mu Lingyao membaca novel revisian si penulis yang sedang berlangsung.
Hanya ada dua kondisi. Entah penulisnya tidak tahu karena Dewa Hidup dan Mati melarangnya atau memang murni tidak tahu. Intinya, Long Mujue sudah lepas dari kendali plot asli.
Karena itu, Xiao Fu pernah berkata pada Long Mujue untuk tetap berada di jalur asli kehidupan sebelumnya. Setidaknya yang tidak berkaitan dengan Mu Lingyao.
Hal ini agar tidak memicu plot terlalu berlebihan. Sehingga tokoh utama dalam novel aslinya tetap berjalan sesuai kehidupan lama. Tapi dengan bantuan Mu Lingyao yang memecahkan banyak masalah tersembunyi, akhir tragis kedua tokoh itu tidak akan terulang lagi.
Keduanya membahas masalah ini cukup lama dan menetapkan rencana.
Dalam beberapa hari ke depan, Mu Lingyao memutuskan untuk mendekati Shu Molan lebih sering dan mengorek informasi darinya.
Setelah menetapkan rencana, Mu Lingyao pergi ke tumpukan kotak yang disimpan oleh mantan pemilik Ruang Koi. Ia mengobrak-abrik beberapa kotak.
"Dasar tuan bodoh! Apa yang kamu cari hingga membuat barang yang ku bereskan sebelumnya diacak-acak?" Xiao Fu tidak senang dan memarahinya.
ya ampun You Thie.. knp konyol dan bodohnya Yaoyao, pindah ke kamu..??????
𝙠𝙖𝙨𝙞 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙖𝙨𝙖𝙡 𝙥𝙚𝙧𝙢𝙪𝙨𝙪𝙝𝙖𝙣𝙣𝙮𝙖 𝙩𝙝𝙤𝙧 𝙥𝙚𝙣𝙞𝙨𝙞𝙧𝙞𝙣 𝙝𝙞𝙝𝙞𝙞