NovelToon NovelToon
Bisakah Aku Mendapat Cinta Mu

Bisakah Aku Mendapat Cinta Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Astri Reisya Utami

Hidup satu atap dengan pria yang berstatus sebagai suami namun sikapnya dingin dan mungkin tidak menganggap kita ada itu rasanya sakit.
Humaira seorang gadis yang setuju di jodohkan dengan pria pilihan orang tuanya. Humaira setuju di jodohkan agar semua orang yakin dan percaya lagi pada dirinya dengan apa yang telah dia lakukan pada istri sang om.
Namun nasib berkata lain, pria yang dia nikahi adalah pria yang sangat membencinya karena tau kelakuan Humaira.
Namun Humaira berusaha untuk menjadi istri baik hingga dirinya jatuh cinta pada sang pria namun sikapnya masih sama seperti pertama mereka menikah.
Apa Humaira sanggup bertahan atau memilih mundur?.
Yu baca ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

POV Renaldi. kecelakaan.

POV Renaldi.

Saat ini aku baru saja masuk ke kamar ku, di kota tempat ku bekerja saat ini. Setelah hari itu aku langsung pergi ke luar kota karena harus menyelesaikan orderan yang harus segera di kirim ke luar. Sebenarnya ini bukan kejadian pertama kau di buat kecewa oleh Humaira istriku. Karena sebelum aku menikah dengannya aku sering di buat kecewa dengan kelakuannya namun entah kenapa rasa kecewa, benci itu lebih besar rasa cinta dan sayang ku padanya. Sudah hampir sepuluh tau perasaan suka sama Humaira itu sulit untuk aku hilangkan hingga akhirnya orang tuaku minta aku untuk menikah dengannya dengan alasan om Davin ingin Humaira berubah namun hari itu aku malah di buat kecewa lagi.

Untuk menghindari dan mereda amarah ku akhirnya aku putuskan untuk ke luar kota dan sejak hari itu aku tidak pernah mencari tahu kabarnya. Bahkan mama selalu menanyakan mau di bawa kemana pernikahan ini dan itu pertanyaan sulit bagiku.

"Tok.... Tok... Tok.... " ketukan pintu membuatku sadar dari lamunanku.

"Siapa? " teriak ku sambil berjalan hendak membuka pintu.

"Saya pak Doni" jawab Doni asisten ku.

Aku pun membuka pintu dan Doni berdiri di depan pintu.

"Ada apa? " tanya ku.

"Ada yang nyari bapak" jawab nya.

"Siapa malam-malam begini? " tanya ku lalu keluar kamar dan berjalan menuju ruang tamu.

"Tidak tau pak, dia cuman bilang ini penting" jawab Doni.

Tibanya di ruang tamu aku di buat terkejut karena itu Gilang.

"Ngapain lo kemari? " tanganku dengan nada kesal.

"Ada yang ingin gue bicarakan" jawabnya santai.

"Udah malam gue gak terima tamu"ucapku hendak pergi namun langsung aku urungkan saat Gilang berkata " Gue pengen cerita tentang Humaira istri lo".

Aku pun berbalik menatapnya.

"Ada sesuatu yang ingin gue sampaikan tapi setelah gue bicara terserah lo mau percaya atau tidak" ucapnya.

Karena penasaran akhirnya aku kembali dan langsung duduk di hadapan Gilang. Ku tatap dengan tajam dan Gilang tidak merasa takut atau apa dia malah terlihat tenang.

"Gue bakal cerita dari kejadian kemarin kejadian saat lo pergoki kami atau aku dan Humaira bertemu. Hari itu Naira datang ke tempat ku untuk menyerahkan duit yang gue pinta" ucapnya dan aku masih diam.

"Duit itu hasil gue memerasnya dengan menggunakan vidio ini" menyerahkan ponselnya dan aku pun mengambilnya namun aku di buat terkejut karena itu vidio dimana aku di jebak namun aku berhasil pulang dan malam itu pertama kalinya aku menyentuh Humaira.

"Lo dapat dari mana vidio itu? " tanya ku.

"Lo gak perlu tau gue dapat darimana karena dengan vidio itu gue berhasil memeras istri lo. Gue salut sama dia, dia rela melakukan itu agar vidio itu tidak menyebar ke keluarga lo dan keluarganya karena dia gak mau reputasi lo jelek dan dia lebih memilih reputasi dia jelek"jawab Gilang yang membuat aku kaget.

"Gue sama dia gak ada perasaan apa-apa karena gue hanya memanfaatkan kepolosan dia yang tergila-gila sama gue sejak kuliah namun yang membuat gue kagum sama dia, meski dia berpakaian seksi dia bisa menjaga dirinya dari cowok-cowok seperti gue" lanjutnya.

Aku ngerti dari maksud dia karena saat malam itu Humaira benar-benar masih virgin.

"Gue datang kemari untuk minta sama lo jangan menilai Humaira jelek karena bagi gue dia wanita yang tulus jika sudah mencintai atau peduli sama seseorang" ujar Gilang.

"Satu lagi saat ini dia sedang hamil anak lo" beritahu nya membuat aku terkejut karena mama tidak memberitahu ku.

"itu saja yang ingin gue sampaikan, gue tau lo cinta sama dia maka gue mohon jaga dia baik-naik" Gilang lalu berdiri dan mendekati ku menepuk pundak ku lalu pergi.

Aku benar-benar di buat terkejut dengan cerita Gilang karena selama ini aku selalu berpikiran jelek pada Humaira. Namun kabar dia hamil kenapa gak ada satu orang pun yang memberitahu ku. Aku pun langsung mengeluarkan ponsel dan menghubungi mama.

Kabar Humaira hamil memang benar dan alasan Humaira tidak memberitahu ku karena dia takut jika aku menuduh jika bayi itu bukan anak ku. Tapi apa yang terjadi kemarin pasti aku akan menyangka seperti itu karena aku baru sekali menyentuhnya.

Aku langsung memanggil Doni karena malam ini aku akan kembali.

"Doni tolong siapkan mobil" titah ku.

"Mau kemana pak? " tanya Doni karena ini sudah malam.

"Aku mau pulang dan aku serahkan pekerjaan disini sama kami. Jangan lupa tiap hari lapor" jawab ku dan Doni mengerti lalu pergi menyiapkan mobil.

Aku masuk kamar dan langsung membereskan semua baju dan setelah selesai aku langsung pergi pulang sendiri dan sekarang sudah jam sepuluh malam. Aku mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi karena jalanan kosong. Namun saat di jalan sepi entah kenapa aku melihat seorang anak berdiri di tengah jalan membuat aku terkejut dan langsung memutar setir ke samping namun karena kecepatan mobilku lumayan tinggi membuat mobil yang aku bawa terguling dan saat kejadian itu entah kenapa bayangan anak kecil itu muncul perlahan mata ku tertutup, namun saat membuka mata aku berada di suatu tempat dan entah dimana itu.

Aku duduk di sebuah bangku lalu seorang anak laki-laki mendekati ku lalu duduk.

"Nama kamu siapa? " tanya ku.

"Rayan, mama yang ngasih nama itu" jawab nya dengan wajahnya senang.

"Rayan, kita saat ini ada dimana? " tanya ku karena aku benar-benar tidak tahu.

"Papa saat ini berada di tempat jauh, tapi papa harus segera pulang karena mama menunggu papa" jawab nya dan aku bingung kenapa anak itu memanggilku papa.

"Ayo aku beritahu jalan pulang nya" ajak anak itu dan menuntunku.

Tibanya di jalan itu aku pun berjalan dan anak itu hilang lalu saat aku membuka mata aku terkejut saat melihat sekelilingku karena aku yakin jika saat ini aku berada di rumah sakit dari aroma obat.

Aku melihat mama di sampingku sambil membaca alquran.

"Ma" lirihku dan membuat mama langsung melihat ke arah ku.

"Abang, akhirnya kamu bangun. Mama panggil dokter dulu" ucap mama namun aku memegangnya.

"Humaira mana? " tanya ku.

Namun mama bukannya menjawab dia malah tersenyum lalu memijit tombol untuk memanggil dokter. Tak lama dokter datang dan langsung memeriksa keadaan ku dan hasilnya bagus bahkan suster mulai melepas semua alat yang mempelajari di tubuh ku.

"Ma Humaira mana? tanyaku lagi membuat mama terdiam diam membuat aku bingung.

1
Astrireynadiaz
masih banyak kurang nya... maaf.
Nita Kurniawati
banyak typo nama2 nya thor, jadi bingung bacanya..tolobg diperbaiki ya
Astrireynadiaz: makasih kak sudah mengingatkan.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!