"Mencintaimu dengan Tulus: Kisah Cinta LDR"
Matara Vega Sakti dan Sherina Ayesha Wicaksono, dua mahasiswa semester satu yang menjalin cinta di tengah jarak. Mereka berbagi impian, harapan, dan tawa. Namun, ketika Sherina pulang ke Indonesia untuk liburan semester, perasaan cemburu Vega mulai menggerogoti hubungan mereka.
Konflik memuncak ketika Vega menemukan Sherina dekat dengan teman lamanya. Kesalahpahaman dan kecurigaan membuat hubungan mereka goyah. Apakah cinta mereka cukup kuat untuk menahan badai?
Di tengah kebimbangan dan kesulitan, Vega dan Sherina harus memilih antara memperbaiki hubungan atau berpisah. Akankah mereka menemukan jalan kembali ke pelukan each other?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Taurus girls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
LYS Halaman 15
"Mama tahu harga cincin dan gelang ini tidaklah murah, Sherina." kata Citra lagi.
Sherina kembali memeluk Mama, meneteskan air mata bahagia. "Iya, Ma. Sherina berjanji dan akan selalu berusaha untuk tidak membuat kesalahan. Aku cinta Vega, Ma."
Citra tersenyum, mengusap punggung Sherina, lalu Sherina melepas pelukan pada Mama. Sherina menatap Mama sambil mengusap air mata yang sempat menetes.
"Ma, aku lebih bahagia lagi karena Vega tadi telah mengenalkan aku pada Mama-nya." katanya.
Citra terkejut tapi merasa senang, Citra menatap Sherina berbinar. "Oh ya? Bagaimana responnya?" tanya Citra, dia juga sangatlah penasaran dengan respon Mama Vega saat mengetahui anaknya berhubungan dengan Sherina.
Sherina tersenyum, kembali memeluk Mama. "Mama Vega mengajak aku makan siang, kita ngobrol, Mama Vega menerima hubungan aku dengan Vega, Ma," jawab Sherina, tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya.
Mendengar jawaban Sherina, Citra merasa lega dan juga ikut senang. Dalam hati, Citra mendo'akan Sherina, semoga dia selalu di berikan kebahagiaan dan di berikan yang terbaik.
Ditempat lain, ke empat cowok tampan nan keren tengah duduk santai disalah satu Caffe. Mereka berempat baru saja selesai mata kuliah dari satu jam yang lalu. Sebelum pulang ke rumah ke empat cowok ini memutuskan untuk mampir dan menghabiskan waktu bersama di caffe ini, Caffe M namanya.
Mereka tidak lain adalah Vario, Wasa, Suzu, dan Supra. Jika dulu mereka kemana-mana selalu berenam sekarang sudah tidak lagi, kini mereka lebih sering pergi kemana-mana hanya berempat saja. Dua personil mereka Vega dan Satria, kini sudah disibukan dengan urusan pribadi mereka masing-masing.
Satria sudah menikah sedangkan Vega, semenjak kekasih dia pulang dari Singapura, Vega lebih sering menghabiskan waktu bersama sang kekasih.
Wasa menggaruk sisi kepala yang mendadak gatal. "Sepi sekali tidak ada Vega maupun Satria, aku rindu kebersamaan yang dulu." katanya.
Suzu meneguk dua kali coklat panas yang dia pesan, setelah itu dia menaruh kembali diatas meja. "Tadi itu, Sherina pacar Vega, bukan?" tanya Wasa teringat cewek tadi pagi yang mencari keberadaan Vega.
Vario menjentikkan jari, menatap Wasa. "Aku hubungi, Vega." Vario mengambil ponsel dan menghubungi Vega.
Di dalam perjalanan pulang, Vega merasakan ponsel miliknya bergetar dia menghentikan motor dibahu jalan mengambil ponsel dan menerima panggilan yang ternyata dari Vario.
"Hm," sahut Vega dengan nada malas.
"Kami tunggu di Caffe M. Wajib datang." kata Vario, langsung mematikan panggilan.
Tanpa protes, Vega memasukkan ponsel ke dalam saku dan melaju motornya menuju Caffe M, tidak butuh waktu lama Vega telah sampai di Caffe M, dia masuk dan berjalan menghampiri ke empat temannya.
"Hai," kata Vega, berjabat tangan ala mereka kemudian duduk didekat Vario. Tanpa permisi, Vega meneguk dua kali coklat panas yanga ada didepan Suzu.
Tidak ingin berbasa-basi Vario menatap Vega serius. "Kenapa bolos?" tanya Vario. "Pagi tadi ada cewek mencarimu Veg," kata Vario.
"Namanya Sherina, dia kekasihmu yang biasa diceritakan bukan?" Wasa ikut bertanya.
Vega menarik nafas dalam-dalam sebelum menjelaskan pada ke empat temannya. "Iya, dia adalah Sherina, kekasihku." jawab Vega.
"Kenapa dia mencarimu ke kampus?" tanya Supra tak kalah penasaran. "Ternyata, Sherina lebih cantik aslinya ketimbang difoto." aku Supra dan langsung mendapat tendangan kecil dari Vega.
"Jadi, kalian memintaku ke sini hanya untuk membahas itu?" tanya Vega tak suka.
Wasa, Vario, Supra, dan Suzu menggeleng. "Tidak Veg, kami merindukan kebersamaan kita. Mentang-mentang sudah punya pasangan kamu dan Satria melupakan kita." kata Wasa, dan dibenarkan yang lain.
"Maaf," kata Vega.
...............................
Keesokan harinya, Vega menjemput Sherina seperti yang telah dijanjikan. Mereka berdua pergi ke pantai dan menghabiskan waktu bersama-sama.
Mereka berdua berjalan di sepanjang pantai, menikmati pemandangan laut dan angin yang sepoi-sepoi. Mereka juga berbicara dan tertawa bersama, merasakan kebahagiaan dan cinta yang mereka miliki.
Setelah beberapa jam, mereka berdua memutuskan untuk beristirahat dan menikmati makan siang bersama-sama. Mereka duduk di atas pasir dan menikmati makanan yang mereka pesan.
Mereka berdua menikmati waktu bersama-sama dan merasakan kebahagiaan yang mereka miliki. Mereka tahu bahwa mereka telah menemukan cinta sejatinya dan akan selalu bersama-sama.
Setelah menikmati makan siang, Vega dan Sherina memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar pantai. Mereka berdua menikmati pemandangan laut dan angin yang sepoi-sepoi.
Vega kemudian mengambil tangan Sherina dan menariknya ke arah laut. "Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu," kata Vega, suaranya terdengar bahagia.
Sherina tersenyum dan mengikuti Vega. Mereka berdua berjalan ke arah laut dan Vega menunjukkan sebuah kapal yang sedang berlayar di laut.
"Aku ingin membawamu ke kapal itu," kata Vega, suaranya terdengar bahagia.
Sherina terkejut dan tersenyum. "Aku ingin melihatnya," kata Sherina, suaranya terdengar antusias.
Vega tersenyum dan memeluk Sherina. "Aku akan membawamu ke sana," kata Vega, suaranya terdengar bahagia.
Mereka berdua kemudian berjalan ke arah kapal dan Vega membawa Sherina ke atas kapal. Mereka berdua menikmati pemandangan laut dan angin yang sepoi-sepoi dari atas kapal.
Sherina merasa bahagia dan terharu karena Vega telah membawanya ke tempat yang indah ini. Dia tahu bahwa dia telah menemukan cinta sejatinya dan akan selalu bersama Vega.
Saat mereka berdua menikmati pemandangan laut, Vega tiba-tiba mengambil tangan Sherina dan menariknya ke arahnya. Sherina terkejut dan menatap Vega dengan mata yang lembut.
"Aku ingin mengatakan sesuatu padamu," kata Vega, suaranya terdengar serius.
Sherina mengangguk dan menatap Vega dengan mata yang penasaran. "Apa itu?" tanya Sherina, suaranya terdengar lembut.
Vega mengambil napas dalam-dalam sebelum menjawab. "Aku ingin menghabiskan sisa hidupku denganmu, Sherina. Aku ingin menikah denganmu dan memiliki anak-anak bersamamu."
Sherina terkejut dan menatap Vega dengan mata yang lembut. Dia tidak bisa percaya bahwa Vega telah mengatakan hal tersebut padanya.
"Aku juga ingin menghabiskan sisa hidupku denganmu, Vega," kata Sherina, suaranya terdengar lembut. "Maka dari itu kita berdua harus kuliah yang benar supaya kita memiliki pekerjaan yang baik dan punya masa depan yang cerah, kelak di masa depan kita bisa memberikan kehidupan yang layak untuk anak-anak kita."
Vega tersenyum dan memeluk Sherina. "Aku senang kamu memiliki perasaan yang sama dengan aku, Sherina," kata Vega, suaranya terdengar bahagia.
Mereka berdua kemudian memeluk erat dan menikmati pemandangan laut bersama-sama. Sherina merasa bahagia dan terharu karena Vega telah mengatakan hal tersebut padanya. Dia tahu bahwa dia telah menemukan cinta sejatinya dan akan selalu bersama Vega.