"maaf Tuan Muda, karena kesalahpahaman ini. Anda harus menikahi saya." Ucap Carine Anastasya Conwer dengan tatapan sendu.
"Aku tidak butuh maafmu Carine Anastasya, nama palsumu itu tidak bisa mengelabuiku. dan satu lagi, jangan mimpi untuk menjadi istri spesialku. kau bukan tipe, selera, dan wanita yang kucintai. paham!" Tekan Reno Zesnard Phoenix dengan mata menatap tajam.
"Baik Tuan, saya tahu posisi saya." Ujar Carine Anastasya Conwer seraya menundukkan kepala.
Notes: biar tidak bingung, dianjurkan untuk baca novel pertama dengan judul 👉SUAMIKU CEO TAMPAN BERDARAH MAFIA. agar ceritanya nyambung dan teman-teman tidak bertanya-tanya untuk beberapa isi cerita yang mungkin tak dijelaskan secara rincih, termasuk beberapa tokoh cerita yang tak di detail kan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momy ji ji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kehabisan obat waras.
Carine begitu kesal dengan sikap Tuan Muda yang sungguh menyebalkan plus meresahkan hidupnya, Ponsel yang banyak data-datanya kini hancur berkeping-keping. bahkan tak ada yang tersisa dari benda pipih itu, kaki besar Tuan Muda terlalu kejam menginjaknya dengan dendam yang sulit untuk Carine mengerti. apa yang membuat Tuan Muda dikit-dikit tantrum dan suka marah-marah.
sambil memijat kening pusing, Carine memandang sisa-sisa kepingan ponselnya. "Nona, menurut saya Tuan Muda sudah sangat keterlaluan." tutur Kim menatap ponsel Nonanya.
"Aku tidak mengerti Kim, apa yang selalu membuat Tuan Muda tantrum seperti itu. aku pikir karena dendam pribadinya denganku, tapi sepertinya ada hal lain juga." ujar Carine yang begitu pusing untuk terlalu berfikir.
"Saya akan membawakan yang baru untuk Anda." ujar Kim, lantas menelpon seseorang dari perusahaan pembuatan handphone, lalu menyuruh agar membawa beberapa koleksi keluaran terbaru mereka.
"masalahnya saat ini, bukan hanya ponsel baru yang kuinginkan. tapi data-data pada ponsel ini yang kumau Kim." Ujar Carine.
"rusaknya terlalu parah Nona, sepertinya seluruh mesinnya hancur dan tak bisa diperbaiki." kata Kim merasa mustahil, kalau hanya beberapa bagian yang rusak, mungkin bisa saja untuk diperbaiki dan disalin data-datanya. masalahnya ponsel Nona sudah hancur bahkan patah menjadi beberapa bagian kecil kecil.
Carine menatap pasrah, memang sudah tidak ada harapan yang tersisa. sembari menenangkan diri karena ulah Tuan Muda. berselang 30 menit, tiga orang dari perusahaan pembuatan handphone bertamu di Mansion Tuan Muda.
Carine dan Kim menuju ruang tamu ketika tahu yang datang adalah orang yang dimintai, beberapa ponsel dijejerkan di hadapan Carine. "silahkan Nona, Anda mau yang mana." tanya seorang dari ketiganya, yakni sales dari brand handphone tersebut.
"mana saja," jawab Carine menatap nanar.
"Anda mau yang warna apa?" tanya sang sales lagi untuk memastikan keinginan konsumennya.
"Terserah, manapun tetap ponsel dan kegunaannya sama saja." ujar Carine datar, toh hanya beda warna. itu tidak memengaruhi kualitas dari handphone tersebut, karena memang yang dibawa adalah keluaran terbaru yang tentunya tidak main-main kualitasnya.
"Aku beli semuanya!" sahut seseorang dari belakang, sontak mereka semua kaget termasuk sales dan dua orang lainnya, kala melihat sosok yang muncul. pemilik saham terbesar di perusahaan mereka.
"Tuan!" bungkuk mereka bertiga serempak.
"aku ambil semuanya, tinggalkan dan pergilah." ucap Reno, ketiga orang yang bengong itu lantas dengan segera meninggalkan Mansion.
"Tuan Muda, Anda ingin menggunakan semua ponsel ini!?" ucap Carine tak habis pikir.
"bukan aku, kamu yang akan menggunakannya." balas Reno dengan santainya. lalu duduk di salah satu sofa yang berhadapan dengan Carine.
"tapi satu saja sudah cukup." tutur Carine merasa agak gila. "lagian kenapa Anda membelinya? saya bisa beli sendiri." tutur Carine masih mampu kalau sekedar membeli sebuah ponsel, itu bahkan hanya secuil dari tabungannya saat ini. dan beberapa ATM yang lainnya.
"Diam dan pakai saja, manapun yang kamu mau bisa kamu gunakan. kalau tidak mau yang lain yah tinggal buang, susah amat." ucap Reno dengan ekspresi datar.
"Ucapan Anda begitu enteng Tuan Muda," Carine menatap 20 unit ponsel yang berjejer. kalau dihitung cukup untuk bonus Kim, "Kim, jual kembali ponsel-ponsel ini ke perusahaannya. uangnya kau ambil saja," tutur Carine mengutarakan ide briliannya.
Reno menatap tak suka pada Kim, entah kenapa selain Max. Kim orang kedua yang Reno tidak suka keberadaannya di samping Carine. "No! Alan, ambil ponsel-ponsel itu dan jual kembali. uangnya kau ambil saja, daripada pemberianku tidak dihargai. sisakan satu untuknya pakai." suruh Reno agar Alan segera meraih benda-benda itu sebelum Kim mengambilnya.
Alan dengan tak enak hati memandang Kim yang terlihat menggulung senyum, karena perintah Tuan Muda. Alan segera menyingkirkan benda-benda itu dari atas meja.
"mulai sekarang Kim tidak boleh tinggal disini." ucap Reno tidak terbantahkan.
"tapi Tuan Muda, kita sudah sepakat dan Anda sendiri yang bilang tidak peduli bukan?" ujar Carine tak suka, sebelumnya mereka sudah sepakat untuk membiarkan Kim tinggal di Mansion Tuan Muda. dan pria itu berkata tidak peduli asalkan tidak merusak barang-barangnya. dan selama itu juga Kim tidak pernah melanggar larangan Tuan Muda.
"Ini Mansion ku, aku berhak memutuskan siapa saja yang bisa tinggal disini." jawab Reno.
Carine yang sudah terlanjur geram dengan sikap Tuan Muda akhirnya bersuara tinggi. "kalau begitu biarkan saya keluar dari Mansion Anda, dan bebaskan saya dari pernikahan ini. maka saya dan Kim bebas mau tinggal dimana saja asal tidak di tempat Tuan Muda." Teriak Carine dengan penuh kekesalan.
"yang ku suruh Kim bukan Kau!" timpal Reno dengan suara datar, tetap acuh walau Carine sudah berteriak di hadapannya.
"Anda tidak bisa seenaknya." Ujar Carine mengepalkan tangan. "Aku bisa, karena ini Mansion ku." balas Reno.
Carine meredakan emosinya, kemudian menatap Kim yang berdiri dengan wajah tak tersentuh. Carine yakin, Kim ikut tersinggung dengan ucapan Tuan Muda. "aku baik-baik saja Nona, sekarang cukup pikiran diri Anda." tutur Kim meyakinkan.
"Tuan Muda, kalau Anda mengusir Kim dari Mansion ini maka aku akan ikut dengan Kim, tapi kalau Anda bersedia memenuhi 2 syarat yang kuberikan, mungkin aku akan tetap tinggal di Mansion Keramat ini bersama Anda." Carine mengutarakan keinginannya.
"Apa!?" tanya Reno menaikan sebelah alisnya.
"yang pertama, Anda tidak bisa membawa wanita Anda masuk ke Mansion ini selama saya ada disini. yang kedua, Kim tidak tinggal disini tapi Kim bebas untuk datang kapan saja dan berada disisiku kapanpun itu." Kata Carine dengan tegas.
"Hmmm!" Balas Reno lalu berdiri dari duduknya. "Kim, kau bebas datang kapanpun tapi jaga batasanmu, kau hanyalah bawahan! dan mengenai poin pertama aku setuju," Ucap Reno menatap tajam dua orang itu silih berganti. Carine dan Kim.
"Kau ikut aku!" Suruh Reno pada Carine, lalu Ia berlalu lebih dulu.
Carine menatap punggung Tuan Muda sembari menarik napas panjang, "Kim pulanglah, kau sudah cukup menjagaku beberapa hari belakangan ini. aku tidak apa-apa, dan katakan pada papa aku yang memintamu pulang bukan Tuan Muda. Tuan Muda tidak sejahat itu, Tuan Muda hanya kehabisan obat waras. aku tahu itu." ujar Carine menarik napas pasrah. lalu meninggalkan kedua orang itu untuk mengikuti langkah Tuan Muda.
...bersambung...... ...
𝚌𝚞𝚖𝚊𝚗 𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚝𝚎𝚛𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚕𝚊𝚖𝚊 𝚗𝚐𝚎𝚋𝚒𝚔𝚒𝚗 𝚜𝚒 𝚛𝚎𝚗𝚘 𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚌𝚘𝚠𝚘𝚔 𝚗𝚢𝚎𝚋𝚎𝚕𝚒𝚗, 𝚌𝚎𝚙𝚊𝚝 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚛𝚎𝚗𝚘 𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚌𝚘𝚠𝚘𝚔 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚞𝚌𝚒𝚗 𝚊𝚔𝚞𝚝 𝚔𝚎 𝚌𝚊𝚛𝚒𝚗𝚎 𝚝𝚑𝚘𝚛
𝚜𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝 𝚝𝚎𝚛𝚞𝚜 𝚊𝚞𝚝𝚑𝚘𝚛..