••Bijak lah dalam memilih bacaan ya guys. ••
Ini sebagian cerita dari that my baby
😾😈
Malam yang di penuhi oleh hujan lebat, hingga membuat suasana di jalan sangat dingin dan menyeramkan dengan diiringi petir yang tersambar kemana-mana. Begitu dingin suasana malam ini namun tidak bisa mendinginkan suasana panas yang sedang di lalu oleh gadis yang tengah menggeliat tidak karuan ini.
Sensasi yang tidak pernah ia rasakan kini menyeruak seakan mendorong tubuhnya untuk mencari rasa dingin yang ia inginkan.
Seorang pria masuk dengan tubuh tegap nan gagah. Membuatnya seketika terpaku dan terhipnotis.
"Sentuh aku, tolong.... " Ucapnya dengan mata sayu.
"Kau akan menyesali ini Tantri.... "
Kesalahan malam itu membuatnya kini semakin membenci pria yang sudah pernah merusak hidupnya. Namun bagaimana jika kehadiran seseorang yang tak seharusnya ada kini semakin menjerat keduanya dalam hubungan yang serius.
Jangan lupa terus dukung author ya guys, thankyou?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tr_w, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 34
...Happy Reading ✨...
Disela lamunan yang sangat menakutkan itu, seseorang sedang berdiri disebelahnya dengan tegap. Orang itu tau ada hal yang sedang di pikirkan oleh wanita hamil yang masih terdiam ini.
Sepertinya ini saatnya wanita itu tau bahwa, semua hal yang terjadi padanya bukan ketidaksengajaan, terkecuali kejadian tadi siang.
"Dia mencintaimu." Kata Arsenio dengan spontan, Tantri tak menoleh saat tau siapa pemilik suara yang mengejutkan lamunannya.
Oh kata itu lagi! Sudah berapa kali dia dengar akhir-akhir ini dari orang lain. Namun tak pernah dia dengar dari orangnya sendiri. Lalu bagaimana dia bisa percaya akan hal itu?
"Kenapa diam? Apa sekarang kau berubah jadi bisu?" Pertanyaan menyebalkan itu sungguh membuat Tantri ingin sekali mengumpat.
"Kau sebenarnya ingin menasehati ku atau mengajak bertengkar?" Tanya Tantri dengan wajah sebalnya, ini lah mengapa mereka berdua tidak bisa duduk bicara dengan tenang. Karena suami dari sahabatnya ini sangat menyebalkan.
"Tidak keduanya, itu hanya pemberitahuan!" Ucap pria itu dengan menyebalkan. Ah! Dirinya tidak ada tenaga untuk berdebat, hingga Tantri hanya diam dengan memilih duduk di kursi. Jangan sampai dirinya melahirkan sekarang karena emosi dengan Arsenio.
Pria itu ikut duduk di sebelah Tantri, pria itu terdiam sesaat sebelum melanjutkan ucapannya.
"Kau tau sejak awal dia sudah mencintaimu?"
"Tidak! Karena aku tidak ingin terlalu terlena akan semua ucapan orang dan khayalanku." Sahut Tantri dengan tatapan nanar, Arsenio langsung menoleh mendengar itu.
Oh! Ternyata ini yang di katakan Kevin kemarin, wanita ini terlalu sulit menerima dia dicintai karena masa lalunya yang terlalu sakit.
"Tapi apa kau tau pernikahan mu ini disengaja?" Tanya Arsenio, Tantri menganggukkan kepalanya.
"Ya, dan aku masih bingung siapa yang membuat kertas itu menjadi pernikahan kontrak." Tantri terdiam dengan ucapannya lalu menatap Arsenio, astaga! Dia keceplosan!
"Kenapa menatapku begitu? Aku sudah tau bahkan sejam setelah kau pergi dari perusahaan ku!" Tanggapan itu tidak membuat Tantri kaget, karena seperti yang pernah ia katakan. Arsenio adalah kekasih gelap Kevin, hingga apa-apa pria itu pasti tau!
"Kontrak yang awal isinya hanya perjanjian pelepasan hak, berubah menjadi pernikahan 20 tahun. Kau pikir itu tidak di ketahui Kevin?" Keduanya kini bicara dengan serius.
"Dia tau itu, dialah pembuat kontraknya_ Jangan menyela!" Tantri terdiam saat mendengar teguran saat ia akan menyela ucapan Arsenio.
"Sejak awal sebelum kejadian di kamar itu, dia sudah menyukaimu. Namun hanya sebatas itu, hingga dia bahkan melindungimu dari amukanku. Pria bodoh itu masih tetap mengatakan tak menyukaimu padahal itu sudah terlihat jelas. Dan ya! Jika dia memang tidak mencintaimu maka anak itu tidak akan ada di dalam kandunganmu. Karena bisa saja malam itu dia pergi meninggalkan mu, saat itu dia juga tidak terpengaruh alcohol ataupun obat." Cerita pria itu panjang lebar, bahkan terlihat bahwa Arsenio akan melanjutkan ucapannya dengan sekali tarikan nafas.
Tantri masih terdiam, ya! Ini lah mengapa banyak hal masuk akal sekarang.
"Dan sebelum hari kau datang ke perusahaan ku menuntut sebuah pertanggungjawaban, dia sudah tau. Dia tau kau sedang mengandung dan akan menemuinya, tapi dia sedikit terkejut saat melihat kontrak yang kau lemparkan. Hingga kau menjadi terjerat dengan alasan kontrak itu." Cerita itu tidak membuat Tantri marah, entahlah hatinya malah semakin berdesir mendengarnya.
Rasanya ia ingin loncat-loncat layaknya kera saat ini juga. Tapi apa alasannya? Kenapa jantungnya berdebar begini? Meski dia memang selalu berdebar jika sudah mengingat nama Kevin.
Tantri masih diam dengan seribu bahasa, Arsenio tau bahwa wanita itu tidak sedang marah. Terlihat dari ekspresinya yang tersenyum layaknya orang yang sedang kasmaran.
"Kau juga sepertinya mencintai Kevin!" Tantri langsung menoleh saat mendengar itu.
"Jangan berkata tidak jika kau tidak menyadari tindakan mu selama ini. Oh ayolah! Kalian ini sedang bermain menjadi orang bodoh atau apa? Bahkan orang di jalan pun tau kalau kalian saling mencintai!" Kata Arsenio dengan cepat sebelum wanita itu protes.
Tantri terdiam dengan banyak sekali bayangan masa-masa kemarin saat dirinya bersama dengan Kevin.
"Lalu wanita itu bilang_" Kata Tantri saat lamunan indahnya dibuyarkan dengan kejadian kemarin.
"Kau tanyakan pada suamimu, aku tak ada hak untuk menjawabnya. Aku hanya mengatakan hal itu agar otak bodohmu itu berfungsi."
Setelah berucap begitu, Arsenio bangun dan meninggalkan Tantri. Tugasnya sudah selesai, kini giliran wanita itu yang harus memutuskan. Akan mendengarkan Kevin atau mengambil keputusan sendiri.
"Dia mencintaiku?" Senyum itu terbit begitu saja, bahkan rasanya ia ingin berguling-guling di tanah saking bahagianya.
"Baby, kau dengar? dia mencintai mama!" Kata Tantri pada anaknya dan dengan mengelus perut besarnya.
Sekarang ia mengerti juga, mengapa harus Kevin yang menjadi pendengarnya. Dan kenapa hanya Kevin yang bisa mengendalikan dirinya dan hanya pria itulah yang dia tunjukan sikap manja dan cerewetnya. Alasannya hanya satu! Dia mencintai Kevin, dan pria itu mencintai dirinya melebihi apapun.
Rasanya kini dia tau bahwa semuanya adalah ulah suami nakalnya. Dia juga sekarang tidak akan takut lagi mendengar penjelasan dari suami tampannya itu.
Setelah yakin dengan hatinya, Tantri bangun dari duduknya dan masuk kembali ke dalam kamar. Ia ingin tau apa yang sedang di lakukan oleh suaminya saat ini.
.
.
.
Ceklek!
Tantri tercengang saat melihat dinding bercat putih itu ada noda darah. Langkahnya perlahan masuk dengan mengedarkan pandangannya. Dia ingin mencari pria yang saat ini menjadi suaminya.
"Sayang.... " Panggil Tantri tanpa berfikir, panggil itu keluar sendiri dari mulutnya.
"Kau dimana?" Tanya Tantri sembari hendak membuka pintu kamar mandi. Namun sebelum ia membuka pintu itu, pria yang dicarinya sudah lebih dulu membuka pintu tersebut.
"Sayang, kau kembali." Ucap pria itu dengan tersenyum, dan memeluknya. Dia sangat bersyukur saat istrinya ada di hadapannya lagi.
Tantri melepaskan pelukannya dan memegang tangan Kevin. Suaminya itu terluka! Lihat saja tangan kekar ini penuh dengan luka yang belum di obati.
Wanita itu menggeretnya dan memintanya duduk, dengan cepat dia mengambil kotak p3k yang selalu dia bawa kemana-mana, sebagai antisipasi.
Kevin diam, matanya masih menatap istri tercintanya sedang mengobati luka di tangannya.
"Katakan!" Kata Tantri dengan membuat Kevin bingung, apa yang harus dia katakan?
"Apa? Luka ini? Hehehe... Aku hanya sedang menangkap nyamuk tadi." Jawab Kevin dengan bercanda, dia tau Tantri pasti sangat paham mengapa dirinya terluka. Bahkan istrinya itu ikut tersenyum mendengar kekehannya.
"Wanita itu bilang kau adalah kekasihnya, bahkan mengancam akan melenyapkan bayiku jika tidak meninggalkanmu. Siapa Anabelle itu?" Tanya Tantri, Kevin yang awalnya marah kini bingung. Siapa yang disebut istrinya anabelle itu?
"Anabelle? Maksudmu Arabella?" Tanya Kevin memastikan. Tantri menatapnya tajam bahkan terkesan marah.
"Kenapa kamu mengkoreksi namanya? Apa jantungmu berdebar saat mendengar namanya salah?!" Tanya Tantri marah, ia bahkan menepis tangan suaminya yang dia pegang sedari tadi.
Astaga! Sepertinya kau salah penyebutan Kevin! Istrimu sedang cemburu saat ini!
...****************...
Hay, Hay readers!! Author sangat berterima kasih karena sudah mendukung dan menemani author dengan kisah nya Tantri dan Kevin.
Dengan adanya komentar kalian membuat author jadi bersemangat up-nya. Terima kasih ya kawan-kawan. Semoga gak bosen dengan cerita author ya.
Jangan lupa tinggalkan jejak 👣 kalian ya para readers, dukung author dengan kisah 'gairah suami Lucifer ku ' 😍