NovelToon NovelToon
Waiting For You 2

Waiting For You 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Hamil di luar nikah / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Keluarga
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Uppa24

novel ini adlaah adaptasi dari kelanjutan novel waiting for you 1

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uppa24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kembali?

Namun, dalam hatinya yang terdalam, di suatu tempat yang terlupakan, sesuatu mulai bergelora. Entah itu keraguan, kesepian, atau sekadar perasaan yang tak bisa diartikan, tetapi ia tahu itu mulai terasa lebih kuat. Lebih menonjol daripada semua tekad dan kebesaran yang telah ia upayakan.

Dia menarik napas dalam-dalam, dan melemparkan pandangannya sekali lagi ke luar jendela, menuju kota yang gemerlap, menuju dunia yang seolah tak pernah tidur.

Malam itu, kamar hotel itu seakan menyimpan beban berat yang hanya bisa dipikul oleh satu orang. Elena El Bara, pewaris dari keluarga yang kuat, namun tetap saja manusia yang terjebak dalam dilema hatinya sendiri.

...~||~...

Aidan masih berdiri kaku di tempat yang sama, matanya terbuka lebar penuh kebingungan. Tubuhnya terasa hampa setelah pertemuan singkat itu dengan wanita yang ia yakini sebagai Syafira. Setelah pelukan yang tanpa sadar ia lakukan, dan kalimat yang memecah kesunyian—“Aku adalah Elena El Bara”—dunia seakan berputar begitu cepat di sekelilingnya.

Perasaan terkejut, bingung, dan terluka bercampur aduk dalam dirinya. Ada suara batinnya yang terus berteriak menuntut penjelasan, tetapi tak ada yang bisa ia dapatkan saat itu. Ia terdiam, menatap punggung Elena yang semakin menjauh darinya dengan langkah yang pasti.

Setelah beberapa menit berdiam diri, Aidan menyadari bahwa kakinya tak lagi mampu bergerak. Semua yang ia tahu tentang masa lalu, tentang Syafira, semuanya kini berubah. Menganggap Syafira hilang—bahkan mati—selama tiga tahun ini, dan kenyataannya kini, di hadapannya, Syafira yang masih hidup bahkan telah mengubah identitas dan hidupnya dalam bayang-bayang kekuatan keluarga El Bara tanpa ia ketahui bahwa gadis yang ia peluk tadi benar syafiranya .

Hatinya berdebar keras, berusaha menahan segala emosi yang mendalam. Semua kenangan indah mereka—tunangannya dengan Syafira, harapan-harapan masa depan yang mereka bagi bersama—tiba-tiba terasa seperti sebuah ilusi. Apa artinya semua itu jika Syafira kini berada di sisi lain yang tak terjangkau? Bagaimana ia bisa melupakan perasaan dan kenyataan bahwa wanita yang dulu begitu ia cintai benar-benar mati

Dia merasa seolah berada dalam kehampaan yang penuh dengan pertanyaan yang tak ada jawabannya."Syafira... mengapa kau harus melakukannya? Mengapa kau meninggalkanku dengan alasan yang tidak pernah kau ungkapkan?" pikir Aidan dalam keputusasaannya, tangannya memegang dadanya, mencoba untuk menenangkan dirinya.

Tidak ada kata-kata yang bisa keluar dari bibirnya. Semua perasaan, semua pengertian akan apa yang terjadi antara mereka—antara dia dan Syafira—hanyalah sesuatu yang tertinggal jauh di masa lalu yang tak dapat ia raih lagi.

Aidan akhirnya memutuskan untuk melangkah mundur, sedikit demi sedikit, meski tubuhnya terasa seperti terikat dalam ikatan yang tak terlihat. Ia meninggalkan tempat itu tanpa tujuan pasti, hanya berusaha keluar dari bayang-bayang ketegangan yang merasuki tubuh dan pikirannya. Tak ada tempat untuknya kembali ke pelukan kebohongan atau keraguan, namun tidak ada pula tempat yang benar-benar bisa ia tuju.

Di luar sana, angin malam menyentuh wajahnya, membawa kesejukan yang tidak cukup untuk mendinginkan hatinya yang berkecamuk. “Apa yang harus aku lakukan? Apa yang harus aku lakukan untuk bisa memahamimu, Syafira? Aku... aku bahkan tak tahu kau dimana."

Namun di tengah kebingungannya, Aidan tahu satu hal: dunia ini sangat besar dan penuh dengan permainan yang tak dapat dia kendalikan. Dalam permainan keluarga besar dan ambisi yang berputar, ia adalah satu dari banyak pion yang tak punya kontrol atas nasibnya sendiri.

Langkahnya semakin lemah seiring dengan bertambahnya keraguan dan kekalutan. Semua keputusan yang diambil hanya berakhir dengan kebingungan dan ketidakpastian, dan sementara hatinya berteriak memanggil Syafira, pikirannya lebih mengingatkan dirinya untuk berhati-hati.

Tidak tahu apakah hari esok akan menjelaskan segalanya, Aidan memilih untuk berjalan tanpa tujuan jelas, tetap terjebak dalam kenyataan yang telah dirubah begitu saja di hadapannya.

Aidan berjalan tak menentu, seakan kaki-kakinya tak ingin melangkah lebih jauh. Setiap langkah terasa begitu berat, seperti ada beban tak terlihat yang mengikatnya. Pikiran dan perasaan campur aduk dalam dirinya, berputar dalam lingkaran tanpa ujung, dan setiap detik yang berlalu hanya menambah kegelisahannya. "Syafira, kenapa nona muda itu memiliki sosokmu" , siapa dia sebenarnya?

Seketika, Aidan menghentikan langkahnya dan menatap kosong ke depan, menyandarkan tubuhnya pada tembok yang dingin. "Kenapa? Kenapa itu bisa terjadi? Kenapa ?" suara hatinya berbicara dengan nada kecewa dan bingung. Tidak bisa dipungkiri lagi, perasaan itu datang begitu kuat—perasaan kehilangan yang nyata.

Namun, dibalik semuanya, ada sesuatu yang Aidan tak bisa hapuskan dari pikirannya. Dalam interaksinya yang singkat dengan Elena—yang sebenarnya Syafira—tadi, ia melihat kilasan kepribadian wanita yang dulu ia kenal. Ada rasa familiar di matanya, sesuatu yang tak bisa ia padamkan meski dunia sudah berubah drastis. Sesuatu dalam dirinya masih merasakan kehadiran Syafira. Apa ini berarti ia masih bisa menemukan sosok lama yang pernah ia cintai?

Dengan perasaan penuh keraguan namun bertekad, Aidan merapikan pikirannya. Ia tahu ia tak bisa terus-menerus terjebak dalam kebingungannya. "Aku harus tahu apa yang terjadi. Aku harus bertemu dengannya lagi... aku harus bertanya langsung padanya."

Namun, tak ada jalan yang mudah untuk itu. Dia tahu, melibatkan dirinya lebih jauh lagi dalam permainan yang melibatkan keluarga El Bara berarti menghadapi berbagai konsekuensi yang besar. Elena bukanlah perempuan biasa. Kekuasaan yang dimiliki keluarga El Bara lebih dari cukup untuk menghancurkan siapapun yang berani melawan mereka. Tapi hati Aidan tetap bergejolak, memaksa dia untuk mencari kebenaran, tak peduli apa pun risikonya.

Berjalan semakin jauh, Aidan kembali ke mobilnya dengan niat untuk menuju ke hotel. Dengan tangan gemetar, ia mengambil ponselnya dan melihat pesan terakhir dari syafira—atau lebih tepatnya, dari Elena—beberapa tahun lalu, sebelum semuanya berubah. Pesan singkat yang tak sempat ia pahami. "Aidan, ada yang harus kau tahu tentang aku. Suatu saat, kamu akan paham kenapa aku harus pergi, dan aku akan kembali untukmu. Percayalah."

Air mata mulai mengaburkan pandangannya. Kenangan lama kembali mencuat, membanjirinya. "Bagaimana aku bisa tahu semua ini jika kamu tidak memberitahuku lebih awal, Syafira?" pikirnya penuh penyesalan.

Dalam perjalanan ke hotel, rasa takut, harapan, dan keraguan melanda Aidan tanpa ampun. Dia merasa ada sebuah perjalanan panjang yang menunggunya, dan dia harus menempuhnya sendirian. Saat itu, ia juga merasakan beban sebagai seorang pria yang terganggu dengan keputusan-keputusan hidupnya yang telah mengarahkannya pada titik ini.

Setiba di hotel, Aidan menarik napas panjang dan melangkah masuk. Resepsionis memberinya kunci kamar, namun langkah Aidan terhenti begitu dia menatap jendela hotel yang menghadap ke kota yang gemerlap. Kota ini yang penuh dengan peluang, namun juga dengan keraguan dan kebohongan yang membuatnya tak tahu siapa yang harus dipercaya.

Ia berjalan ke jendela, memandang kehidupan yang begitu sibuk di bawah sana. Keramaian yang tampaknya jauh dari segala masalah yang ada di dalam hatinya. "Syafira..... Kamu kini berdiri jauh dariku. Aku hanya ingin kamu kembali . Aku... aku akan mencari jalan itu, walaupun aku tahu ini tidak akan mudah..... Dimanapun kamu berada tunggu aku ..... Gadisku...."

Seketika, seluruh dunia terasa begitu hening bagi Aidan. Sebuah kebingungannya yang dalam menghampiri dan menenggelamkannya dalam samudra pertanyaan dan ketidakpastian.

Tanpa sadar, malam mulai larut. Aidan masih berdiri di depan jendela itu, seakan-akan menunggu sesuatu yang bisa menjawab semua yang ia rasakan—tapi yang lebih membuatnya tersadar adalah bahwa pada akhirnya, jawabannya akan datang dari Elena… dan itulah yang membuatnya kembali merasa bahwa tak ada pilihan selain mencari kebenaran yang sebenarnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!