NovelToon NovelToon
Mr. R

Mr. R

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: fonzo manek

Berkisah Tentang Rizan Penerus DCN corp yang kesal dengan seorang Gadis hingga membawanya pada sebuah pernikahan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fonzo manek, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terkena Racun

Dokter Riska sudah pasrah dan tidak ingin melawan Rizan karena menurutnya itu akan percuma melihat Rizan yang menertawainya tadi.

"Apa kamu sudah mengecek mereka ?" Tanya Rizan lagi sambil melihat ke Arah Dokter Riska dan hanya balas gelengan kepala Dokter Riska.

Rizan segera mengambil tisu yang ada di dekatnya dan dengan berjongkok Rizan kembali mengelap Air mata Dokter Riska yang masih menempel di pipinya

"Jangan lagi menangis seperti ini, Air matamu adalah kegagalan terbesarku sebagai seorang laki - laki. Hapus Air matamu ini dan jangan sembarang mengeluarkannya lagi. Kamu paham kan ?" Ucap Rizan dengan serius

Dokter Riska hanya mengangguk sambil berusaha tersenyum meskipun sedikit di paksakan. Meskipun kata - kata itu cukup menenangkan hatinya, kekecewaan Dia terhadap Rizan lebih besar dari itu.

Rizan segera mengambil HT yang tidak jauh dari mereka dan langsung memanggil kepala keamanan untuk mengumpulkan semua ART tanpa terkecuali di Ruang di depan, ada hal penting yang akan Dia sampaikan dan laporkan kembali setelah Dia selesai mengumpulkan seluruh ART.

Rizan dengan mesrah merangkul Dokter Riska dan membawanya turun ke bawah menemui ART yang sudah menunggu mereka di bawah.

Rizan langsung bertanya apa Dia meliburkan ART di balas tidak oleh semua ART disana dan dengan tersenyum Dia melihat ke arah Dokter Riska dan berkata jika majikan perempuan mereka sudah salah mengirah membuat hampir saja terjadi perang Dunia ketiga.

Rizan juga menyampaikan jika mulai saat ini Riskalah yang menjadi bos mereka dan apapun yang mereka lakukan harus lapor pada Riska mulai dari waktu istrahat serta perijinan mereka.

"Apa kamu ingin berbicara dengan mereka ?" Tanya Rizan pada Dokter Riska dan di balas dengan gelengan kepala membuat Rizan membubarkan mereka semua.

Rizan kembali merangkul Dokter Riska dan membawanya ke Ruang keluarga. Disana Rizan berusaha kembali menghibur Dokter Riska namun Mut Dokter Riska benar - benar sedang buruk membut Rizan hanya Diam sambil bersandar di sofa.

Selang beberapa saat kemudian dengan tidak bersemangat Rizan mengajak mereka untuk beristrahat mengingat Rizan harus bekerja besok dan hanya di balas anggukan oleh Dokter Riska.

Sejak kejadian malam itu, Dokter Riska dan Rizan sangat canggung. Rizan sangat berhati - hati agar tidak menyebabkan Dokter Riska tersinggung dan menangis sementara Riska bingung harus bersikap seperti apa dengan perubahan sikap Rizan padanya. Kecanggungan itu terus saja berlangsung.

Hampir seminggu telah berlalu mereka. Luka Rizan juga sudah mengering dan Arm Sling di tangan Rizan sudah di lepas.

Taman permintaan Dokter Riska sudah jadi, kini hanya perlu di isi dengan tanaman hias pilihan Dokter Riska namun Dokter Riska tidak begitu bersemangat dengan taman permintaannya yang sudah jadi karena hubungannya dengan Rizan yang semakin renggang.

Kini Dokter Riska sudah tidak menangis di depan Rizan namun Dia selalu menangis belakang Rizan karena kecanggungan di antara mereka.

Mereka begitu irit kata saat berbicara, Bahkan kini Dokter Riska sudah membatasi dirinya untuk tidak mengganggu atau mendekati Rizan lagi.

Perubahan yang terjadi cukup di rasakan oleh Dokter Riska dan Rizan namun mereka berdua bingung harus dari mana memperbaiki keadaan yang ada.

Tiba - tiba ada berita datang mengenai Rizan yang saat ini tidak sadarkan diri di kantor karena keracunan.

Dengan panik Dokter Riska hendak pergi menemui Rizan namun Tim keamanan menahan Dokter Riska di pintu.

Sesuai perintah Rizan, apapun yang terjadi dan dalam kondisi apapun, Dokter Riska tidak di ijinkan untuk melewati pintu gerbang Rumah dan satpam benar - benar menjalankan perintah itu.

Dengan becucuran air mata, Riska duduk di pos penjagaan sambil menanti ada yang datang mengabarkan keadaan Rizan.

Melihat keadaan nyonya mereka yang sangat kacau membuat kepala keamanan Rumah kasihan sehingga berusaha menghubungi Rudy yang saat ini sedang bersama Rizan.

Setelah mendapat Respon, Kepala keamanan segera mendekati Riska dan mendengarkan laporan kondisi Rizan saat ini dari HT milik kepala keamanan.

Dokter Riska semakin panik sehingga Kepala keamanan memanggil seorang ART perempuan untuk menghibur Dokter Riska biar tidak cemas.

Atas permintaan Rizan sebelumnya, Rudy membawa Rizan ke rumah bukan Rumah Sakit.

Melihat mobil Rudy datang, Dokter Riska langsung berlari menghalau mobil tanpa mempedulikan keselamatannya membuat Rudy mengerem mendadak.

Dia langsung menaiki mobil yang di tumpangi Rizan dan berhambur memeluk Rizan tanpa mempedulikan orang - orang di sekitarnya.

Dokter Riska langsung mengeluarkan seluruh keluh kesah yang selama ini Dia rasakan pada Dokter Rizan yang sementar terpasang O2.

Rudy kembali melanjutkan mobil hingga depan Rumah dan membopong Rizan kedalam kamarnya di ikuti Dokter Riska.

Dalam perjalanan Rudy mengatakan pada Dokter Riska untuk tidak mengabarkan pada kedua orang tua Rizan maupun oma dan opanya.

Hanya di balas anggukan oleh Dokter Riska yang cukup lemas melihat kondisi Rizan yang cukup memprihatinkan.

Dokter Riska langsung bertanya pada Dokter yang memberi pertolongan pertama pada Rizan dan Dia sendiri kembali memeriksa keadaan Rizan.

Sementara memeriksa beberapa Dokter ahli datang dan membawa peralatan medis yang lebih lengkap dan memeriksa lebih lanjut kondisi Rizan.

Dokter yang datang berusaha bekerja semaksimal mungkin dengan kemampuan yang mereka miliki.

Seluruh tubuh Rizan kini di penuhi alat medis. Bahkan saat ini kamar Dokter Riska di sulap menjadi Lap sementara mereka.

Perdebatan kembali terjadi mengenai Rizan haru di operasi sekarang atau menunggu hasil Lab keluar. Dokter Farhan menjadi orang yang paling ngotot untuk menunggu hasil Lab keluar.

Kondisi Rizan saat ini cukup sehat dan normal namun Dia tidak sadarkan diri membuat semua Dokter menjadi bingung mendiaknosa Rizan.

Untuk mempertahankan argumen agar Rizan tidak di operasi, Dokter Farhan membuat kesimpulan jika saat ini Rizan terpapar Virus bukan Racun seperti yang mereka duga.

Kesimpulan yang di ambil Dokter Farhan cukup masuk akal dan bisa di terima membuat perdebatan mengenai operasi Rizan di hentikan.

Para Dokter malah kini berlomba untuk menemukan Virus yang sedang menyerang Rizan saat ini.

Pak Hassan yang kebetulan ada disitu semakin memacu semangat para Dokter dengan membuat taruhan siapapun yang pertama kali menemukan Jenis Virus yang saat ini menyerang Rizan akan di beri hadiah sebuah mobil SPORT sesuai keinginannya.

Taruhan itu semakin memacu para Dokter untuk berlomba menjadi orang pertama yang menemukan Virus yang sementara menyerang Rizan.

Sudah banyak buku kesehatan yang memenuhi kamar Dokter Riska dan akan terus berdatangan sesuai Request para Dokter namun mereka belum menemukan jenis Virus yang menyerang Rizan saat ini.

Rudy juga merahasiakan jika Virus yang menyerang Rizan saat ini terjadi sesaat setelah Rizan bertemu dengan ayahnya.

1
Jeonghan svt 🩷
cerita yang menarik semangat author ku sayang
Jeonghan svt 🩷
masyaAllah pengen jg jadi keturunan kaya seperti rizan
As Klaver: ada beberapa misteri yg terselip di novel ini.... Ayo temukan.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!