NovelToon NovelToon
Kelahiran Kembali Kultivator Abadi

Kelahiran Kembali Kultivator Abadi

Status: tamat
Genre:TimeTravel / Petualangan / Tamat / Supernatural / Contest / Reinkarnasi / Balas Dendam / Time Travel / Petualangan Fantasi-Penyeberangan dunia lain / Mengubah Takdir / Dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:17M
Nilai: 4.8
Nama Author: PenaKertas

Genre : TimeTravel, Action, Adventure

Mo Lian. Seorang Kultivator terkuat di Alam Semesta.

Saat ia hendak naik ke Alam Selestial, Dao menolaknya karena di dalam hatinya terdapat penyesalan besar. Akhirnya pun Dao mengirimkannya kembali ke masa sekolahnya saat berusia 18 tahun.

"Kali ini aku harus berkultivasi secara perlahan sembari membalaskan semua dendam yang ada! Hingga tidak lagi meninggalkan penyesalan maupun rasa bersalah, yang mana dapat membangun iblis hati!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PenaKertas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 06 : Wu-Zong

Dikarenakan hari ini adalah tanggal merah, atau libur. Maka Mo Lian memutuskan untuk meregangkan otot-ototnya di Taman Kota yang tak jauh dari Sungai Minjiang, dan memiliki kesegaran udara yang tidak kalah bersih dari Danau Teratai.

Mo Lian bersiap-siap mengenakan sepatu, saat ia hendak keluar dari apartemen. Terdengar suara dering handphone yang menghentikan langkah kakinya, terlihat di layar handphone panggilan masuk dari 'Mo Fefei'.

"Ada apa?" Mo Lian mengangkat teleponnya.

"Kakak. Apakah hari Minggu ini kakak akan pulang ke Kota Hanzhong?"

"Iya. Apakah kau ingin ikut? Jika iya, akan aku jemput di depan asmara sekolahmu pada hari Sabtu."

"Tentu. Tapi kakak yang harus membayar tiket ku."

"Baiklah," balas Mo Lian singkat, kemudian menutup panggilan telepon.

Setelah berbicara singkat dengan adik yang suaranya tidak didengarnya selama 1000 tahun, Mo Lian memasukkan handphone miliknya ke dalam saku celana, dan kemudian keluar dari pintu apartemen lalu menguncinya.

Meski sebenarnya masih ingin mendengar suara adik perempuannya yang pada kehidupan sebelumnya telah terbunuh. Namun Mo Lian memilih untuk menutup panggilan telepon, menurutnya lebih baik bertemu langsung ketimbang melalui panggilan telepon.

Mo Fefei sendiri bersekolah di SMA 2 Chengdu, yang kebanyakan siswanya adalah wanita dan memiliki asrama tersendiri khusus siswa, berbeda halnya dengan SMA 1 Chengdu yang tidak memiliki fasilitas seperti itu meski merupakan sekolah ternama.

"Sepertinya aku harus mengumpulkan uang lagi agar dapat membelikan oleh-oleh untuk ibu," ujarnya pergi meninggalkan apartemen.

Mo Lian berlari-lari kecil ke Taman Kota, hanya membutuhkan waktu 30 menit untuknya sampai. Di sana banyak sekali anak-anak muda maupun dewasa bermain, duduk santai, bahkan ada juga yang menarik perhatian Mo Lian. Ia melihat seorang pria tua yang usianya sekitar 70 tahunan, namun masih terlihat muda untuk orang seusianya.

Pria tua itu mengenakan pakaian tradisional China berwarna putih, dan memperagakan gerakan beladiri sederhana.

"Apakah dia juga seorang kultivator?" Mo Lian terkejut karena ia tidak berharap untuk bertemu kultivator lain di Bumi.

"Tidak …" pada pandangan yang lebih dekat, Mo Lian menemukan bahwa ada sesuatu yang salah tentang energi di dalam pria tua itu. "Itu terlalu berantakan, meski dia memiliki kekuatan dalam tubuh yang lebih tinggi dariku, namun itu terlalu longgar dan tidak beraturan. Bahkan aku dapat mengalahkannya hanya dengan satu jari."

Mo Lian teringat akan serial televisi saat ia melihat aliran energi dari dalam tubuh pria tua itu, yang bercerita tentang perjalanan seorang ahli beladiri dan energi internal.

"Apakah itu yang disebut 'energi internal' di dalam dirinya?"

Mo Lian berpikiran bahwa apa yang disebut energi internal adalah bentuk energi misterius yang jauh lebih lemah di dalam diri para pembudidaya. Meskipun Mo Lian berada pada tahap paling awal dari kultivasinya, dia sudah dapat menjadi orang terkuat di persatuan beladiri yang ada di China.

Mo Lian juga berpikiran bahwa energi internal hanya dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan fisik seorang, berbeda halnya dengan seorang kultivator yang dapat memanfaatkan kekuatan di alam untuk memerintahkan mantra yang kuat, dan membuat harta berharga lainnya.

Setelah selesai melakukan pengamatan. Mo Lian berlari kembali melewati pria tua itu yang dijaga oleh beberapa pengawal.

Saat Mo Lian berpapasan dengan pria tua itu. Pria tua itu sontak mengalihkan perhatiannya pada Mo Lian, bahkan sampai berbalik melihat Mo Lian melangkah pergi jauh ke pusat taman. "Itu ... apakah dia master beladiri ditingkat yang lebih tinggi dariku? Sepertinya tidak mungkin, diusianya yang lebih muda dari cucuku, tidak mungkin dia akan menjadi master." Pria tua itu menggelengkan kepalanya.

"Bahkan aku yang telah berlatih lebih dari 50 tahun hanya dapat mencapai tingkat Wu-Zun tahap Akhir ..."

"Ada apa Ayah?" tanya pria paruh baya yang menemani pria tua itu.

Pria tua itu hanya menggelengkan kepalanya sebagai balasan dari pertanyaan anaknya.

Disisi lain, Mo Lian yang telah tiba di pusat taman, lebih tepatnya di bawah pohon rindang. Ia duduk bersila dengan mata terpejam untuk berkultivasi, ia tidak memperdulikan jika harus berkultivasi di tempat umum. Karena menurutnya orang-orang di Bumi tidak mengetahui apa yang sedang dilakukannya, dan pasti akan berpikiran bahwa Mo Lian sedang menenangkan diri.

"Energi spiritual di sini hampir sama dengan yang ada di Danau Teratai. Sepertinya mulai sekarang aku berkultivasi di sini saja, karena jalan yang ditempuh tidak menyusahkan seperti pergi ke Danau Teratai." Mo Lian tersenyum, kemudian memejamkan matanya kembali melanjutkan kultivasinya.

Saat ia berkultivasi, banyak para pejalan kaki yang mengamatinya sesaat, tidak terkecuali pria tua yang sebelumnya berpapasan dengannya. Pria tua itu mengamati perubahan napas Mo Lian yang sangat teratur dan mulus tanpa adanya beban sekalipun.

Wajah dari pria tua itu mengeras saat dugaan awalnya ternyata benar. "Ini ... ternyata dia benar-benar seorang Master beladiri ... dikatakan bahwa metode latihan seperti itu hanya ada dalam legenda ratusan tahun lalu, dan dengan berlatih selama beberapa dekade, barulah orang itu dapat menguasai metode ini."

Pria tua yang tak lain Kepala Keluarga Qin hanya bisa membuka mata lebar saat melihat metode pelatihan Mo Lian. Ia tidak menyangka akan bertemu seorang Master beladiri dengan usia yang sangat muda.

Qin Tian, anak dari Qin Zhang juga mengamati Mo Lian. Ia sendiri sedikit tidak percaya dengan apa yang dikatakan Ayahnya, bagaimanapun ia baru berlatih selama beberapa tahun silam, jadi pengalamannya dalam seni beladiri masih terbilang dangkal meski telah menembus Wu-Shi tahap Menengah.

"Ayah. Apakah Ayah mengatakan bahwa pemuda itu adalah seorang yang kekuatannya lebih tinggi dari Ayah?" tanya Qin Tian sedikit tak percaya.

Qin Zhang menggelengkan kepalanya. "Aku sendiri tidak tahu seberapa kuat dia, tapi melihat dari metode pernapasannya, kemungkinan dia adalah murid dari Master tersembunyi. Dan karena dia dapat berlatih menggunakan metode itu, tentunya dia adalah orang yang sangat kuat diusianya yang masih muda."

Mo Lian sendiri yang menjadi pusat perhatian tentunya sadar, ia membuka matanya perlahan dan kemudian bangkit untuk pergi menjauh, paling tidak mencari tempat yang lebih tenang.

Qin Zhang yang melihat Mo Lian bangun tentunya dengan sigap mencoba menghentikan langkah kaki Mo Lian, dan melangkah menghampirinya. "Salam, anak muda. Senang melihat seniman beladiri pemula! Nama saya Qin Zhang, bolehkan saya mengetahui nama Anda?" tanya Qin Zhang dengan hormat.

Qin Tian mengerutkan keningnya saat melihat Ayahnya berbicara hormat dengan seorang pemuda, namun meski begitu ia hanya tetap diam tak menyela perkataan Ayahnya.

"Qin Zhang?" Mo Lian kembali teringat akan nama wanita muda dengan nama 'Qin Nian' yang ditemuinya di Jalan Jinli. "Mo Lian," jawabnya singkat kemudian berbalik pergi.

Mo Lian tidak ingin berlama-lama di Taman Kota, meski Taman Kota memiliki kepadatan energi spiritual yang sama seperti yang ada di Danau Teratai dan akses jalannya mudah. Tapi pemikiran singkatnya itu salah, lebih nyaman berlatih di Danau Teratai karena suasananya yang sangat sepi tanpa adanya gangguan.

"Kau! Beraninya kau pergi begitu saja!" teriak pengawal berkacamata yang kemudian berlari menyerang Mo Lian dengan tinjunya yang besar.

Qin Zhang dan Qin Tian tidak menghentikan pengawal mereka yang mengambil tindakan, mereka berdua hanya diam mengamati apa yang akan dilakukan Mo Lian. Ini juga sebagai pembuktian apakah dugaannya benar, atau ia salah menduga bahwa Mo Lian merupakan seorang Master beladiri.

Mo Lian yang mendapati serangan tiba-tiba dari belakang hanya diam dan melanjutkan jalannya dengan santai, seperti tidak ada yang terjadi sama sekali. Namun saat pukulan dari pengawal berkacamata hendak mengenai kepala bagian belakang Mo Lian, terdengar suara nyaring seperti memukul baja yang menghentikan pukulan pengawal.

Bang!

Terlihat di bagian belakang tubuh Mo Lian terbentuk dinding transparan berwarna biru muda, yang tak lain merupakan energi spiritual miliknya yang diubah menjadi sebuah pelindung.

Sontak Qin Zhang yang melihat itu membelalakkan kedua matanya lebar, ia membuka suaranya terbata-bata, "I- I- I- Ini ... Master beladiri ... tingkat ... Wu-Zong."

"Wu-Zong? Ayah. Apakah Kau serius?"

Qin Zhang menganggukkan kepalanya. "Iya, dikatakan seorang Wu-Zong dapat mengeluarkan kekuatan internalnya dan dibentuk menjadi sebuah pelindung, seorang Wu-Zong juga dapat menahan tembakan peluru, berjalan di atas air, dan tentunya dia dapat membunuh orang hanya dengan satu jari."

Qin Tian terdiam tak percaya, ia memandang Ayahnya dan Mo Lian secara bergantian.

"Wu-Zong?" Mo Lian menghentikan langkah kakinya saat mendengar sesuatu yang menurutnya sangat menarik. Ia berbalik melihat beberapa pengawal serta Qin Zhang dan Qin Tian yang memandang dirinya dengan mata terbuka lebar.

"Bisa Anda jelaskan lebih lanjut tentang Wu-Zong?" Mo Lian menghentikan langkah kakinya saat jaraknya hanya berkisar 2 meter dari Qin Zhang.

"Apakah Anda tidak mengetahui apa itu Wu-" Qin Zhang menghentikan ucapannya saat melihat pandangan Mo Lian, yang mana terlihat jelas di tatapan mata itu mengatakan bahwa Mo Lian tidak mengetahui tingkatan beladiri di Bumi.

Qin Zhang menghirup napas dalam-dalam kemudian menghembuskannya. "Bagaimana kalau Anda ikut kami ke rumah terlebih dahulu, kita bisa membicarakannya dengan nyaman," ajaknya dengan sopan.

Sesaat Mo Lian melihat jam tangannya, kemudian mengangguk setuju. "Baiklah!"

Qin Zhang tersenyum, ia berbalik menuju mobil yang terparkir tidak jauh dari Taman Kota. Diikuti oleh Mo Lian dan beberapa pengawal lainnya. Alasan Mo Lian sendiri mengikuti Qin Zhang karena ingin mengetahui tentang beladiri yang ada di Bumi, dan siapa tahu ia juga dapat mengetahui keberadaan ayahnya yang telah lama menghilang.

Bagaimanapun Keluarga Qin merupakan Keluarga Militer, yang tingkatannya berada diatas Keluarga Mo dari Kota Chongqing.

...

***

*Bersambung...

1
Heru Dwiyantono
lanjutkan membaca author
Muhamad Hifni
Kalimantan banyak kuyang
Muhamad Hifni
hati hati mo lian di Kalsel banyak kuyang 😁😁
Heru Dwiyantono
rehat dulu author
Heru Dwiyantono
lanjutkan membaca author
Anonymous
next thor
Heru Dwiyantono
mantap gan
rehat dulu author
Heru Dwiyantono
bgus sekali ya hebat
Heru Dwiyantono
lanjutkan membaca author semakin seru
Heru Dwiyantono
rehat dulu author
Heru Dwiyantono
lanjutkan membaca author
Heru Dwiyantono
rehat dulu author
Heru Dwiyantono
lanjutkan lagi bang mantap nih
Heru Dwiyantono
lanjutkan membaca author semakin seru
Alfa DM
Luar biasa
gempi
k
Agusmar Agus
Luar biasa
Heru Dwiyantono
lanjutkan lagi bang mantap
Heru Dwiyantono
melanjutkan membaca author
noName
gitu dong klu pemeran utama jgn ragu2 tenaga full cerita kkutanya jgn lemah melulu hemat tenaga itu Uda lama cerita gitu skrng power full dong kyk ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!