Lahirnya Kaisar Langit Season II

Lin Tian yang mendengar perkataan Naga kecil hanya dapat terdiam, bagaimana bisa di kecil ini terlihat mirip dengan Bai kecil sekarang? bukan hanya mirip kenakalan mereka bahkan sudah satu hati.

Hal ini membuat Lin Tian kadang agak pusing tapi bagaimana pun mereka adalah saudaranya, mereka memang nakal di saat santai tapi di saat di butuhkan mereka pasti akan lebih baik dari kebanyakan orang yang hanya bisa berbicara terlalu banyak.

"Baiklah! kamu pergi saja bermain dulu, tapi jangan membuat masalah disini adalah alam kehidupan dan jika nenek ku tahu maka kau bisa jadi naga tua bukan lagi naga kecil" ucap Lin Tian kepada naga kecil.

Dia tahu kalau orang ini tidak akan bisa dia halangi, jadi lebih baik membiarkan dia pergi sendiri bermain fan dia bisa tenang untuk memulihkan dirinya sekarang.

"Hahaha.. kakak kamu yang terbaik" ucap Naga kecil.

Dia langsung melesat keluar dari kamar Lin Tian dan berlari entah kemana menuju arah kota kehidupan, di fikiran Lin Tian orang malang siapa lagi yang akan di ganggu naga kecil?.

"Iya... biarkan saja, aku akan istirahat dulu" ucap Lin Tian.

Dia duduk dan langsung mulai memulihkan dirinya, dia tahu mungkin untuk pulih sepenuhnya mungkin butuh waktu jadi dia akan mencoba hari ini sembuh sedikit.

Lin Tian menutup matanya dan perlahan energi masuk ke dalam tubuh Lin Tian, dia terlihat sangat tenang dan juga wajahnya terlihat sangat tampan di saat dia diam seperti sekarang.

Di tempat lain....

"Apakah kamu merasakannya?" ucap Sheng Lien kepada Mu Chao.

Keduanya terlihat sedang duduk di sebuah halaman yang tidak terlalu besar, kali ini mereka duduk bersama karena kerinduan yang telah lama mereka pendam.

"Merasakan apa?" tanya Mu Chao agak aneh.

"Apa kamu tidak pernah merasakan kalau ada sesuatu yang mirip dengan milik kaisar langit sebelumnya?" ucap Sheng Lien dengan serius.

"Sesuatu yang mirip?" ucap Mu Chao dengan wajah serius.

Dia lalu mengingat Lin Tian yang berada di alam es sebelumnya, lalu di saat itu dia memang merasakan sedikit kekuatan yang berbeda dari kekuatan delapan elemen dan es yang biasanya di miliki oleh alam elemen dan Alam es.

"Apa maksud mu kalau cucu kita itu memiliki hubungan dengan kaisar langit?" ucap Mu Chao.

"Aku tidak tahu, aku merasa aneh dengan cucu ku bukan hanya ada hal yang mirip dengan kaisar langit padanya, empat binatang suci juga ada dan terlebih hal yang melindungi cucu kita itu adalah inti dari binatang suci" ucap Sheng Lien.

Dia adalah Dewi kehidupan dan memiliki mata kehidupan jadi dia sangat peka dengan berbagai energi berbeda dari Lin Tian.

Mungkin meskipun dia pun tidak bisa terlalu memastikan apa yang ada di tubuh Lin Tian tapi setidaknya dia bisa mengetahui sedikit.

"Hoo.. kamu bisa mengetahuinya hanya sekali lihat saja?" ucap Mu Chao serius.

"Tidak! aku mengetahuinya karena benda atau inti itu juga menyerap dan serta melindungi cucu kita" ucap Sheng Lien.

Jika bukan di saat dia melihat Lin Tian terluka sebelumnya maka dia tidak akan tahu kalau ada benda seperti itu di dalam tubuh Lin Tian.

"Kalau begitu apakah benda itu akan berbahaya untuk cucu kita?" tanya Mu Chao.

"Tidak! untuk sekarang, karena dari yang aku lihat benda itu lah yang melindungi Lin Tian jika tidak dia menghalangi dari hal itu maka mungkin cucu kita akan lebih cepat mati" ucap Sheng Lien dengan serius.

Mu Chao terdiam, dia tidak menyangka kalau pada akhirnya keluarganya akan ikut terlibat dalam masalah alam langit tentu dia dulu waktu perang alam langit tidak pernah ikut, bukan dia saja alam elemen, pedang dan juga kehidupan begitu.

Mereka adalah alam yang bisa di bilang netral karena itulah orang-orang misterius itu tidak menargetkan mereka.

Tapi dia sadar kalau alam nya juga jadi target mereka setelah pertempuran saat di alam esnya, jika tidak karena Lin Tian datang mungkin alam es nya sudah jatuh di tangan orang misterius itu.

"Apakah kita akhirnya masuk dalam masalah ini?" tanya Mu Chao.

"Tidak ada pilihan lain, mungkin jika anak kita disini dia juga tidak akan tinggal diam" ucap Sheng Lien menghela nafas.

"Huanhuan....!" Mu Chao terlihat sedih saat memikirkan anak nya itu, dia sejujur nya sangat merindukan satu-satu nya anak perempuan dia itu.

Melihat wajah Mu Chao yang sedih Sheng Lien memegang tangannya dengan erat, dia juga sama dengan Mu Chao siapa ibu yang sanggup berpisah begitu lama dari anaknya? kalau dia tahu masalah putri nya dulu mungkin dia bisa menghalangi semua itu terjadi.

Dan dia tidak perlu mengamuk dan membuat alam Phoenix kegelapan menjadi setengah tanah mati.

"Tenang saja, anak, dan cucu kita pasti akan baik-baik saja! sekarang mungkin sudah saat nya kita membersihkan alam langit" ucap Sheng Lien dengan serius.

"Aku tahu, tapi cucu kita baru saja tumbuh dan sekarang dia..." wajah Mu Chao agak sedih saat memikirkan Lin Tian.

Cucunya baru saja dewasa tapi sudah punya tanggung jawab yang besar, dan sudah menjadi penguasa alam Kehancuran.

Sekarang dia baru saja sadar akibat luka parah yang dia derita sebelumnya, bagaimana mungkin Mu Chao bisa tahan dengan semua itu.

"Kita akan membantunya" ucap Sheng Lien.

Mu Chao masih diam meskipun dia tahu bisa membantu Lin Tian tapi tetap saja itu adalah hal yang sulit untuk melihat cucunya sendiri mempunyai tanggung jawab besar.

"Ais... kamu ini...! dulu juga kamu seperti ini, biarkan jalan yang mengambilnya menurutku cucu kita itu bukan lah pria biasa, kamu tenang saja" ucap Sheng Lien dengan lembut.

"Em, kamu benar dia masih mempunyai Lin Sang dan juga keluarga Ling untuk membantunya, dan kita" ucapu Chao setelah berfikir beberapa saat.

Melihat Mu Chao yang sudah tersenyum Sheng Lien menghela nafas, suaminya ini adalah pria yang terlalu lembut dari dirinya meskipun dia terlihat kuat di luar tapi hatinya tidak tahan kalau melihat ada keluarga nya yang tersiksa.

"Baiklah, besok kita akan bertemu dengan cucu kita dulu dan mari kita dengarkan cerita dia tentang ibu dan ayahnya" ucap Sheng Lien.

"Iya, anak itu harus menceritakan lagi dengan baik bagaimana keadaan ayah dan ibunya padaku" ucap Mu Chao agak bersemangat.

Sheng Lien tersenyum pada akhirnya mereka berdua bercerita tentang keadaan kedua alam, dan bagaimana cara mereka untuk menanggapi bahaya akan datang dari orang-orang misterius itu.

Mu Chao terlihat bahagia karena bisa bertemu lagi dengan istrinya jadi dia sangat ingin merasakan kebersamaan sebagai suami istri seperti dulunya.

"Aw! kenapa kamu mencubit ku?" ucap Mu Chao.

"Jangan bertindak sekarang, mari lakukan nanti malam" ucap Sheng Lien agak malu

"Hehehe... iya" jawab Mu Chao.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...----------------...

...****************...