Pernikahan Balas Dendam

“Emm, … Tentu, sayang! Jadilah, anak Mama lagi kali ini Mama akan melindungi mu sebaik mungkin. Jangan tinggalkan Mama lagi ‘yah!” Chia langsung menyanggupi permintaan anak laki-laki itu.

“Aku sayang, Mama dan Papa! Tunggu aku datang ‘yah!” ucap anak laki-laki itu lagi sebelum menghilang bersama dengan cahaya terang yang tiba-tiba muncul.

“Anakku!” Chia berteriak memanggil anaknya tanpa sadar.

Chia kemudian terbangun dari tidurnya sambil berusaha menenangkan hati dan mimpinya akan mimpinya barusan. Hingga perlahan Chia menyadari ada sebuah lengan yang memeluk pinggangnya, matanya seketika tertuju pada Glenn yang masih tertidur pulang. Detik berikutnya Chia mulai teringat tentang kejadian sebelumnya, dimana dia kembali melayani Glenn setelah selesai mandi

“Astaga, pantas saja bagian bawahku terasa sangat nyeri! Namun, sepertinya dia menahan diri karena tidak ingin menyakitiku. Tidak seperti Riko yang hanya memikirkan kepuasannya sendiri, bahkan dia berani melakukan itu padaku ketika dia juga berhubungan dengan Kira,” batin Chia yang tanpa sadar membandingkan perlakuan Riko dan Glenn pada saat malam pertama mereka.

“Tunggu? Sepertinya tubuhku sudah bersih. Aku juga memakai pakaian yang nyaman. Apakah dia yang yang membersihkan tubuhku dan memakaikan pakaian ini.”

Chia kemudian tersadar tubuhnya telah memakai pakaian bersih dan tubuhnya tidak lengket seperti semalam. Jelas sekali Chia mengingatnya bahwa dia langsung tertidur begitu pelepasan keduanya. Lagi dan lagi tanpa sadar Chia kembali membandingkan perlakuan Riko dan Glenn, dimana dulu Riko meninggalkannya begitu saja.

“Jam berapa sekarang? Aku tidak boleh bersantai seperti ini, karena masih banyak hal yang harus aku lakukan mulai sekarang,” gumam Chia sambil berusaha menyingkirkan tangan Glenn yang memeluk pinggangnya semakin erat.

“Hai, bisakah kau pindahkan tanganmu ke tempat lain! Pinggangku sakit sekali,” ujar Chia mencoba membangunkan Glenn dari tidurnya, sebab dia tidak bisa memindahkan tangan Glenn sendiri.

“Tidurlah lagi! Lagi pula kita masih pengantin baru, sudah seharunya kita lebih banyak menghabiskan waktu seharian dengan tetap di kamar seperti ini,” sahut Glenn masih dengan mata yang terpejam.

“Aku harus kembali ke rumah itu dan—”

“Apakah kau masih berniat mencari sesuatu di dalam rumah itu yang bisa membuktikan siapa kedua orang tuamu yang sebenarnya?” potong Glenn yang tentu saja membuat Chia sangat terkejut bagaimana dia bisa mengetahui tentang rahasia keluarganya.

“Bagaimana bisa kau ….”

“Tentu saja sangat mudah untuk aku mengetahui semuanya! Caramu ingin membalas perbuatan mereka dan menemukan bukti yang kau inginkan begitu jelas. Jika kau terus seperti ini, sebelum kau menemukan semua kebenarannya dan membalas dendam. Kau akan mati lebih dahulu ditangan mereka, seperti kejadian semalam dimana mereka tanpa ragu memberikan obat perangsang agar Riko bisa menjebakmu,” cecar Glenn yang kini ikut memposisikan dirinya duduk di samping Chia.

“Kau ingin mengungkap semua rahasia keluarga Pamanmu itu, bukan?’ tanya Glenn seraya tersenyum penuh arti, “Maka jujurlah kepadaku dan setelah itu aku akan membantumu,” imbuhnya.

“Kau tidak perlu ikut campur dalam masalahku!” Siapa sangka Chia malah menolaknya secara langsung, “Kau sudah cukup membantu dengan menyetujui pernikahan kontrak ini. Biar aku sendiri yang menyelesaikan semua masalahku.” Sambungnya.

“Dengar, Chia! Sejujurnya aku juga tidak peduli dengan permasalahanmu dengan mereka. Tapi caramu mencari kebenaran sekaligus membalas mereka akan membahayakan calon anakku kelak. Jadi, mari kita saling terbuka dan memanfaatkan satu sama lain,” ujar Glenn yang kini bersikeras ingin membantu dengan alasan calon anaknya yang mungkin baru saja akan terbentuk sekarang.

“Sekarang, jujurlah apa yang sebenarnya mereka telah lakukan padamu! Dan selain balas dendam, apalagi yang kau inginkan dari mereka?” lanjut Glenn menatap tepat ke mata Chia untuk meyakinkannya.

“Apa ini? Kenapa dia tiba-tiba bersikap seperti ini? Apakah karena kita sudah saling menyatu semalam dia menjadi kasihan denganku? Tapi alasannya benar juga, jika aku aku berusaha membalas dendam pada mereka. Maka jika aku benar-benar memiliki anak darinya, sudah pasti anak itu akan berada bahaya bersamaku,” batin Chia yang mencoba memikirkan tawaran Glenn.

Hingga tiba-tiba Chia teringat kembali dengan mimpinya yang bertemu seorang anak laki-laki. Dan perkataan anak laki-laki itu kini kembali terngiang di pikirannya, “Kali ini Mama pasti bisa melindungi ku dengan baik, apalagi ada Papa yang bisa Mama andalkan! Mama jangan berjuang sendirian lagi ‘yah! Cobalah percaya pada Papa agar Mama tidak merasa kesepian sampai aku berada dalam pelukan Mama lagi.”

“Haruskah aku mencoba mempercayainya dan menerima bantuan yang dia tawarkan. Lagipula saat ini dia pasti akan berada di pihakku, bukan?” batin Chia.

“Chia, aku hanya ingin kau bercerita jujur padaku tentang apa yang terjadi padamu. Dengan begitu aku bisa membantumu, sekaligus melindungi calon anakku kelak.” Perkataan Glenn menyadarkan Chia dari lamunannya.

“Baiklah, aku akan jujur kepadamu! Namun, berjanjilah kau tidak akan mengkhianati ku. Jika pun kau ingin membatalkan kesepakatan kita sebelumnya, kau tidak berhak mengaturku atau mengganggu urusanku lagi,” ujar Chia yang akhirnya memutuskan untuk mencoba percaya pada suami kontraknya itu.

“Oke, kau tenang saja! Aku adalah pria yang selalu menepati janjinya,” balas Glenn yang memang sangat benci pengkhianatan, “Sekarang ceritakan padaku semuanya!” sambungnya.

“Seperti yang kau katakan tadi. Sebenarnya aku bukanlah putri kandung mereka, melainkan hanya keponakannya. Orang tuaku meninggal dalam kecelakaan dan karena aku masih sangat kecil saat itu, akhirnya mereka mengangkat ku sebagai anak mereka serta memperlakukan aku layaknya anak kandungnya sendiri.”

Chia mulai menceritakan semuanya, kecuali tentang fakta bahwa dia telah mengulang kembali waktu di kehidupan sebelumnya. Dan dia mengetahui semua kebusukan keluarga itu tepat sebelum dia serta bayinya mati dalam kecelakaan yang telah direncanakan.

“Lalu?” Ya, Glenn masih merasa bahwa Chia masih merahasiakan sesuatu darinya dan dia meminta Chia untuk mengatakan semuanya.

“Pernikahanku dengan Riko sebenarnya hanya dijadikan sebagai alat agar mereka bisa menguasai semua harga yang ditinggalkan oleh kedua orang tuaku, termasuk CH Company,” ujar Chia yang secara tidak langsung mengungkap alasan kenapa dia tiba-tiba memberikan tawaran pernikahan kontrak pada Glenn saat itu, “Riko hanya menyukai Kira! Dia menikahi agar bisa menjadi ahli waris setelah aku mati. Dengan begitu setelahnya mereka bisa menyingkirkan aku dengan mudah,” sambungnya, “Sama seperti di kehidupanku yang dulu!” ucapnya dalam hati.

“Kecelakaan yang terjadi pada kedua orang tua kandungku, sebenarnya juga telah direncanakan oleh mereka. Dan sekarang mereka tengah merencanakan untuk membunuhku,” imbuhnya dengan mencoba menahan tangisannya.

“Bagaimana kau bisa mengetahui tentang semua itu. Karena tidak mungkin mereka memberitahu secara suka rela, bukan?” tanya Glenn yang kini malah penasaran mengapa Chia bisa mengetahui semuanya begitu detail.

Bersambung, ....