NovelToon NovelToon
Pembalasan Anak Yang Ditukar

Pembalasan Anak Yang Ditukar

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Konflik etika / Keluarga / Romansa / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: LaQuin

Hati siapa yang tidak tersakiti bila mengetahui dirinya bukan anak kandung orang tua yang membesarkannya. Apalagi ia baru mengetahui, jika orang tua kandungnya menderita oleh keserakahan keluarga yang selama ini dianggap sebagai keluarganya sendiri.

Awalnya Rahayu menerima saja, karena merasa harus berbalas budi. Tetapi mengetahui mereka menyiksa orang tua kandungnya, Rahayu pun bertekad menghancurkan hidup keluarga yang membesarkannya karena sudah membohongi dirinya dan memberikan penderitaan kepada orang tua kandungnya.

Bagaimana kisah selanjutnya?
Yuk, simak ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaQuin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

Bab 15

POV Author

Hari demi hari pun berlalu. Meski sulit untuk dijalani karena terus memikirkan permasalahan yang ada, Rahayu tetap beraktivitas seperti biasanya.

"Ahh!"

Rahayu yang berjalan sambil melamun tanpa sengaja menabrak seseorang yang berhenti di depannya.

"Ck! Kau lagi!"

Rahayu langsung menegakkan kepalanya karena mengenal suara orang yang baru saja ia tabrak.

"Apa kau tidak punya mata?!" Sarkas Arumi kesal.

Rahayu terdiam. Ia sedikit terkejut melihat seseorang yang sedang bersama Arumi. Walau baru sekali melihatnya sekilas, namun Rahayu yakin dia adalah Arka, cucu dari Kakek Sugeng tempatnya bekerja dan tinggal.

"Ayo Kak, aku malas berada di sini lama-lama." Kata Arumi lagi.

Sementara itu, Arka tidak berkata apa-apa dan hanya mengamati dalam diamnya. Lalu melangkah pergi mengikuti Arumi karena lengannya di gandeng oleh gadis itu.

"Kamu kenal dia?" Tanya Arka sembari melangkah.

"Tidak. Aku tidak mau kenal dia!" Jawab Arumi dengan nada kesal.

"Kenapa?"

"Karena dia telah merebut kasih sayang ke dua orang tua ku."

Arka bingung atas jawaban Arumi. Karena yang Arka tahu Rahayu yang ia tidak tahu siapa namanya itu tinggal di rumah kecil dalam lingkup tempat tinggalnya dan bekerja sebagai tukang kebun, di pikiran Arka.

"Kalian bersaudara?"

"Tidak. Tapi karena dia aku harus mengalah selama 18 tahun ini. Kakak bisa bayangkan, betapa sakitnya hatiku?"

"Apa orang tuamu pilih kasih?" Tanya Arka karena ia tidak tahu permasalahan yang ada.

"Orang tuaku berusaha adil Kak. Dia saja yang suka cari muka. Pokoknya, Kakak jangan dekat dengan dia. Aku tidak rela kalau Kakak di rebut juga olehnya."

Begitulah versi Rahayu di mata Arumi sehingga ia melebih-lebihkan dan mengada-ada apa yang tidak ada. Berusaha membuat Arka percaya, Kakak kelas yang sejak dulu mencuri hatinya.

Arumi dan Arka bersekolah di sekolah yang sama di salah satu sekolah elit di kota itu. Arka merupakan Kakak kelas Arumi pada saat itu dan mereka bertemu kembali di kampus yang sama karena Arka menunda satu tahun untuk masuk kuliah.

Siapa yang tidak kenal Arumi pada masa sekolah dulu. Penampilan yang terkesan glamor membuatnya lebih menonjol dari siswa yang lain.

Arumi dan Arka dulu tidak lah dekat. Tetapi mereka saling kenal karena wajah mereka yang cantik dan rupawan tentu menjadi pusat perhatian untuk di kenal.

"Apa dia tinggal serumah dengan kalian?" Tanya Arka ingin tahu karena yang ia tahu saat ini tukang kebunnya itu tinggal di kediamannya.

"Sebelum kuliah, iya Kak. Sekarang mungkin dia ngekos, entahlah. Aku tidak mau pusing mikirin dia!"

"Kalau kalian tidak bersaudara tetapi kenapa kalian tinggal bersama?"

Arka masih penasaran. Kalau saja Rahayu tidak tinggal di rumahnya, tentu Arka akan mengabaikan saja gadis yang di musuhi Arumi itu. Hanya saja, ia ingin menyambungkan cerita Arumi dengan kenyataan yang ia lihat sehari-hari.

Walau Arka tidak selalu muncul di depan Rahayu, tetapi pemuda itu terkadang tanpa sengaja melihat tukang kebunnya dan mengamati dari jauh.

"Dia itu anak pungut ke dua orang tuaku. Sudah ah kak, jangan di bahas lagi! Aku gerah ngomongin dia!"

Arka pun tidak bertanya lagi. Tetapi di kepalanya penuh tanda tanya dan asumsi-asumsi yang mucul sehingga ia memilih diam saja.

Sementara itu, Rahayu pun memiliki segudang pertanyaan di kepalanya melihat kebersamaan cucu majikannya bersama dengan Arumi, gadis yang baru di ketahui ternyata bukan sepupunya, melainkan anak kandung orang tua tuanya yang membesarkan dirinya.

Apa Den Arka dekat dengan dia? Bagaimana jika Arumi menceritakan sesuatu yang tidak-tidak kepadanya?! Tapi, buat apa aku cemas. Yang penting ada Kakek yang lebih percaya padaku. Batin Rahayu.

Ting!

Sebuah notif pesan masuk ke handphone Rahayu. Gadis itu pun segera membuka dan membaca isi pesan tersebut.

Jantung Rahayu berdebar ketika melihat siapa yang mengirim pesan padanya.

Marlina : Apa kabar anakku Rahayu? Kenapa libur tadi kamu tidak pulang? Ayah dan Ibu rindu. Pulanglah sabtu ini, Ayah mu mengajak kita semua makan bersama.

Deg.. Deg... Deg...

Jantung Rahayu kian berdebar setelah membaca isi pesan tersebut. Perasaan berkecamuk, bimbang, ragu sekaligus rindu akan perhatian yang baru saja di berikan kembali oleh sang Ibu.

"Jadi kita harus pura-pura selamanya jadi orang tuanya? Ibu tidak tega sama Arumi. Anak itu sudah mengambil banyak kasih sayang Ibu untuk Arumi anakku sendiri."

Namun kata-kata yang ia dengar hari itu terlintas lagi di kepala sehingga ia pun kembali merasa sedih namun sekaligus penasaran. Rahayu pun memutuskan untuk membalas pesan sang Ibu mengatakan ia akan pulang di sabtu sore esok lusa.

Benar, aku harus langsung bertanya kepada mereka. Jika benar aku bukan anak kandung mereka, mereka pasti tahu siapa orang tua kandungku. Dan aku juga harus bertanya, bagaimana mereka bisa menemukan Arumi sebagian anak mereka.

Rahayu pun memutuskan untuk pulang ke rumah kecil tempat tinggalnya sekarang. Dengan berjalan kaki Rahayu perlahan menelusuri setapak demi setapak.

Sambil berjalan pikiran Rahayu terus melayang. Kira-kira jika mereka bertemu, bagaimana sikap orang tuanya. Apakah acuh seperti sebelumnya, canggung, atau penuh kasih sayang seperti dulu? Apa yang akan mereka katakan jika ditanyai tentang statusnya dalam keluarga itu. Begitu lah yang Rahayu pikirkan sepanjang jalan. Hingga ia pun sampai di kediaman.

"Assalamualaikum, selamat sore Bu, selamat sore Kek." Salam dan sapa Rahayu ketika melihat Ratih dan si Kakek duduk bersama di gazebo.

Tak ada jalan lain untuk tiba di rumah kecil selain melewati gazebo atau rumah utama yang tembus ke dapur. Mau tidak mau meski sungkan, Rahayu pun harus menyapa mereka.

"Waalaikumsalam." Jawab si Kakek dan Ratih serempak.

"Baru pulang cah Ayu?" Tanya Kakek Sugeng.

"Iya Kek. Tadi jalannya santai jadinya lama sampai sini."

"Oh. Cah Ayu, ada yang mau Kakek tanyakan."

"Ya Kek?"

"Kalau suatu hari kamu tiba-tiba menemukan uang yang sangat banyak. Apa yang akan kamu lakukan?"

Eh, kok tiba-tiba Kakek ngasi pertanyaan random gini ya? Batin Rahayu.

"Jawab saja, apa yang terlintas di pikiranmu cah Ayu." Ujar Kakek Sugeng.

"Kalau suatu hari Ayu ketemu uang yang banyak, pertama kali yang Ayu lakukan menunggu berita kehilangan selama 3 hari sembari mencari investasi yang bagus. Terus kalau tidak ada kabar, Ayu langsung menginvetasikan uang itu. Dan membuka sebuah usaha."

"Tidak lapor pihak yang berwajib?"

"Gimana ya Kek, Ayu kurang yakin lapor mereka, hehehe... Apalagi ini mengenai uang banyak yang tidak di katahui sumbernya. Lagi pula Ayu kan sebelumnya sudah menunggu selama 3 hari kalau-kalau ada yang mencari."

"Kalau pemilik uangnya datang bagaimana?"

"Tinggal Ayu serahkan saja, uangnya yang sudah jadi bentuk usaha dan investasi. Tapi Ayu minta ke untungan dari investasi tersebut sama keuntungan usaha yang di bangun tadi. Lumayan kan buat modal usaha baru walau kecil. Hehehe..."

"Hahaha...."

Si Kakek ikut terkekeh.

"Ya sudah kamu istirahat sana, jangan lupa makan. Minta sama Bu Aminah." Ujar si Kakek.

"Baik Kek. Kalau begitu Ayu permisi ya Kek, Bu..."

"Ya silahkan." Jawab si Kakek.

Meski Ratih lebih banyak diam. Namun ia tetap tersenyum kepada Rahayu ketika gadis itu pamit.

BREMM...

"Kamu dengar jawabnya tadi Ratih? Bagaimana menurut mu? Sekarang kita bandingkan sama bocah gendeng satu ini. Arka!! Sini kamu?!" panggil si Kakek setengah berteriak.

Arka yang baru saja tiba dan turun dari motor gedenya pun melangkah mendekati gazebo sambil membawa helmnya.

"Ada apa Kek, kangen?"

"Kamu ini datang-datang tidak beri salam."

"Iya, Assalamualaikum, Kakek."

"Waalaikumsalam." Jawab Kakek Sugeng dan juga Ratih bersamaan.

"Arka, kalau kamu ketemu uang banyak mau kamu apain?" Tiba-tiba Kakek Sugeng langsung bertanya.

"Apa sih Kakek, random banget baru datang di tanya kayak gini. Kakek mau bagi warisan ya?"

"Cah gemblung. Kamu pengen Kakek cepet jadi model buku Yasin?"

"Hehehe, habis tiba-tiba Kakek nanyanya kayak gitu sih."

"Cepet jawab saja."

"Hmm.. nemu uang banyak ya? Tentunya Arka mau keliling dunia dong. Hehehe..."

"Ckckck!"

Decak si Kakek.

"Kamu tidak mau buat usaha atau semacamnya?" Tanya si Kakek.

"Usaha Kakek, Ayah dan Ibu sudah banyak. Arka tinggal melanjutkan perjuangan kalian saja nanti." Jawab Arka tanpa beban.

"Hahh..."

Namun berat di dengar oleh sang Kakek sehingga pria tua itu memegang kepalanya sambil menghela napas berat.

"Sudah, jangan debat dan ribut lagi. Cepet kamu masuk sana, Arka." Ujar sang Ibu.

Bersambung...

Jangan lupa like dan komen ya, terima kasih 🙏😊

1
𝐀⃝🥀ᴳ𝐑​᭄𝐚𝐥𝐲𝐚𝐙⃝🦜🏘⃝Aⁿᵘ
alhamdulillah ternyata si kakek juga bantu ayu diam2
𝐀⃝🥀ᴳ𝐑​᭄𝐚𝐥𝐲𝐚𝐙⃝🦜🏘⃝Aⁿᵘ
alhamdulillah arka mau bantu, buat cepat terungkap masalah yang di hadapkan ayu
𝐀⃝🥀ᴳ𝐑​᭄𝐚𝐥𝐲𝐚𝐙⃝🦜🏘⃝Aⁿᵘ
apa yang empuk2 arka, dasar lelaki pikiran nya kesana mulu jadi arka mo boncengin ayu nyari2 kesempatan biar ngerasain empuknya gunung kembar ayu wkwk🤣
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
wah kakek emng yg terbaik 😍
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
baik banget si arka
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
dih dasar arka🤣
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
cukup cerdik nih ayu
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
idenya bagus juga tuh ayu
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
oyyy agak lain/Sob//Sob//Sob/
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
yaelah giliran pujaan hati anaknya di tawarin cemilan dll giliran ayu mana ada nawarin sedikit pun
tina
lanjut kak
☠ᵏᵋᶜᶟթօղเ́αհˢ⍣⃟ₛ
syukurlah kakek sugeng selalu menjaga mereka dari belakang
☠ᵏᵋᶜᶟթօղเ́αհˢ⍣⃟ₛ
mohon maaf mas mau nanya, itu yg tidak empuk apaan ya 🤔🤣🤣🤣🤣
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
malah si kakek memberi ruang buat cucunya modus 😂🏃🏃🏃
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
ooii lah kemana otakmuu 😭
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣🔰π¹¹™🍒⃞⃟🦅ᶠˢᴳ𝐑᭄ 🔵
udah pasti direstui nihh...kakek Sugeng pasti' akan melindungi ayu
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣🔰π¹¹™🍒⃞⃟🦅ᶠˢᴳ𝐑᭄ 🔵
kakek sugeng selalu memantau dan pastinya mendukung arka sama ayu
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣🔰π¹¹™🍒⃞⃟🦅ᶠˢᴳ𝐑᭄ 🔵
kali ini aja enggak empuk ka,
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣🔰π¹¹™🍒⃞⃟🦅ᶠˢᴳ𝐑᭄ 🔵
pinter ayu...arka mengalihkan perhatian Mereka
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
ternyata pak Sugeng ikut juga ya d mencari info siapa ortu ayu yg sbnrnya!!!!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!