cerita ini hanya cerita fiksi seorang gadis bernama Aurel.Dia hidup hanya dengan kakak nya Roy dan Mohan. Cerita menceritakan persahabatan, perselisihan dan percintaan Aurel.
Bagaimana cerita kehidupan Aurel dan ikuti disetiap hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenanga Rb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
"Al....."
"Alvatar !."
"Kita ini tidak bercanda lho!."
"Sudahlah,nanti bilang sama pemilik bengkel itu biar tagihannya aku yang bayar,anggap saja kompensasi buat kalian karena meninggalkan balapan." Ucap vatar pada teman-temannya itu.
"Baiklah." Ucap teman Alvatar serentak dan tentu saja membuat teman nya senang .
Dia mau mengeluarkan uang jika itu demi persahabatan mereka.
***********
Sore harinya di taman kota begitu ramai banyak pengunjung dan pedagang yang berada di taman. Tampak Aurel yang sedang berjoging mengelilingi taman dengan memakai kaos berwarna putih , celana training ketat dan memakai topi hitam. Semua itu memperlihatkan lekuk tubuh yang seksi sehingga banyak mata yang memandang ke arahnya.
Tak sengaja sebuah kendaraan berhenti mendadak saat melewati taman dengan tersenyum menatap Aurel yang sedang joging. Pemuda tersebut sedang pakir kendaraan di tepi taman jalan,kemudian berlari di samping mengikuti Aurel yang berjoging. Dia adalah Rangga orang yang menyukai Aurel.
"Hai, Aurel !." Panggil Rangga.
Aurel terkejut saat Rangga berbicara dengannya.
"Kau !....."Ucap Aurel.
"Rangga ngapain kamu di sini !."
"Apa kabar ,sayang ?,kamu makin cantik dan seksi deh. Boleh bergabung?" Ucap Rangga lagi tanpa memperdulikan Aurel yang terkejut itu.
"Jangan ganggu aku !,dan satu lagi aku peringatkan kamu..... Jangan pernah panggil aku sayang."
"Aku bukan pacar kamu !." Ucap Aurel dengan kesal.
"Jangan marah dong Aurel." "Kalau kamu marah, aku tambah gemes dan makin cinta deh sama kamu. Aku gak perduli kamu punya cowok, akan aku kejar kamu Aurel."
"Apapun itu aku akan mendapatkan kamu Aurel." Ungkap Rangga sambil memegang tangan Aurel.
Namun Aurel berusaha menghempaskan tangan Rangga dan dia berkata " Lepaskan aku !."
"Jangan gila kamu Rangga. Ingat !,aku akan berteriak . Jika kamu menganggu aku, berhenti ngikuti aku ,sekarang !."
"...."
Sambil tersenyum Rangga mengatakan "Okey. Cantik aku pergi dulu.Nikmati sore kamu yang indah ini, by sayang love you."
Akhirnya Rangga meninggalkan Aurel dan melanjutkan perjalanan yang tertunda tadi. Saat Aurel membeli minuman ada sepasang mata yang memandang Aurel dengan penuh kebencian.
Aurel ternyata kamu juga ada di sini, ! " Batin Sisil dengan geram dan marah.
"Sisil !"Panggil sepupunya Martin.
"Kamu kenapa Sisil ?, kok kelihatan sebal."
"Kak.....Tuh kamu lihat di sana !."Tunjuk Sisil ke arah Aurel yang sedang berjoging.
"Itu Aurel yang aku ceritakan kemarin.Dia itu sok cantik dan tebar pesona sama cowok cowok."
Sepupu Sisil Martin melihat ke arah Aurel dari belakang dan menatapnya dan berkata dalam hatinya" dasar gadis murahan, mudah sekali tersenyum dengan manis dan tebar pesona."
Saat itu Martin hanya melihat Rangga yang tersenyum padanya dan memegang tangan Aurel.
Beberapa saat kemudian setelah Rangga pergi kakaknya Roy datang mendekati Aurel. Dari postur tubuh Roy,membuat Martin penasaran padanya. Seolah dia pernah bertemu dengan kak Roy itu.
"Sisil siapa yang bersama Aurel itu, sepertinya aku pernah melihatnya."
"Oh.....itu kakaknya Aurel, kalau tidak salah namanya kak Roy."
"Roy ?.....ternyata kakaknya Aurel.Kebetulan sekali Roy. Aku akan menghancurkan perusahaan kamu sekaligus Aurel adik kamu." Batin Martin sepupunya Sisil.
"Aurel sayang !,Ayo pulang !, sudah selesai jogingnya kan ?" Tanya kak Roy pada adiknya itu.
"Ya,kak. Ayo pulang !."
"Aku juga sudah tidak mood lagi di taman,semenjak bertemu dengan Rangga."Batin Aurel.
Aurel dan kakak nya Roy berjalan meninggalkan taman kota menuju ke rumahnya.
"Tumben jam segini,kamu sudah dirumah."
"Kak Roy dan Aurel kalau ke taman ajak aku dong.Bete aku dirumah tidak ada orang."
"He he he...."Tawa Aurel.
"Kamu baru bangun tidur sudah keluyuran hingga sore hari belum pulang."
"....."
Kak Roy pergi meninggalkan keduanya dan menuju ke kamarnya untuk mandi.
"Aurel !." Panggil kak Mohan pada adiknya dengan nada serius,tidak bercanda seperti tadi saat kak Roy ada.
"...."
"Kak, aku mandi dulu ya.Badan aku lengket nih.Habis joging dan aku bau nanti dong."
"Kakak cuma bicara dengan kamu sebentar kok."
"okey."
"Kemarin malam kamu keluar dengan cowok kamu kan?" Tanya kak Mohan dengan menatap ke arah Aurel.
"Hmmmm,kak kemarin malam kan malam minggu,wajar dong aku keluar.Biasanya juga begitu."
"Kemana? Dan pulang jam berapa?."
Belum sempat Aurel menjawab kakaknya Roy sudah keluar dari kamarnya dan mendengar Mohan yang bertanya pada Aurel dengan nada serius.
"Mohan,biarkan adik kamu mandi. Kemalaman nantinya. Bukankah kemarin kamu juga keluyuran dan pulang malam. Lagian aku juga belum menanyakan kepulangan kamu."
"Untung kak Roy sudah datang,kalau enggak gawat nih. Apa lagi kalau aku ada di sirkuit malam itu pasti dia marah besar."Batin Aurel.
"Aku sebaiknya menghindari kak Mohan dulu."Pikir Aurel sambil berjalan meninggalkan kedua kakaknya itu.
Aurel mengira masalah sore hari itu sudah selesai setelah makan malam,kak Mohan datang ke kamarnya.
Tok tok tok
"Masuk !."Ucap Aurel sambil menyiapkan buku pelajaran untuk keesokan harinya.
"Kak Mohan!."
"Kenapa?,Jangan kamu pikir kakak tidak tahu kalau kamu pasti ada disana.Bukankah Alvaro itu pacar kamu!."
"Dia itu juara kedua dalam balapan.Jawab dengan jujur Aurel.Apa kamu ada disana!."
"....."
Saat Aurel terdiam dia teringat kalau kakaknya Roy tidak mengijinkan kak Mohan ikut balapan.Akhirnya Aurel tidak takut lagi pada kak Mohan.
"Kak,aku lihat kok kalau kak Mohan ikut Balapan.Memang sih aku sebenarnya mau menyemangati pacar aku.Saat aku lihat kak Mohan juga ikut balapan aku kabur deh."
"Jadi kamu tidak tahu kalau kakak pemenangnya?"
Aurel menggelengkan kepalanya.
"Tadi kak Mohan bilang menang balapan dan juara satu.Selamat kak Mohan.Aurel kasih hadiah dong."
"Selamat apa Aurel?,Hadiah memangnya kamu ulang tahun kakak kira kalau ulang tahunmu masih lama deh."Ucapkan Oy Yan mask ke kamar Aurel.
Keduanya terlihat tegang dan saling berpandangan,terutama kak Mohan yang memberi tanda pada Aurel.
"Oh,itu kak Roy...kak Mohan..."Ucap Aurel menahan tawanya saat melihat kak Mohan dengan wajah ketakutan.
"Itu kemarin kan kak Mohan belum kasih hadiah aku, karena meminta ijin untuk pergi dulu."Ucap Aurel sambil bersikap manja pada kakaknya Roy.
Kak Roy hanya menggelengkan kepalanya dan keluar dari kamar Aurel,sebelum menutup pintu kakaknya berkata "Aurel sudah malam,cepat tidur besok kamu sekolah."
"Kamu Mohan,kembali ke kamar kamu sekarang dan satu lagi kamu harus memenuhi janji kamu pada adik kita Aurel."
Keduanya mengangguk dan kak Roy kembali ke kamar kerjanya untuk melanjutkan pekerjaan dia yang tertunda tadi.
Helaan napas kak Mohan.
"Aurel sayang!,terima kasih tidak memberi tahu kak Roy."
"Aurel juga berterima kasih pada kak Mohan tidak memberi tahu kalau aku datang kesana."
Keduanya tersenyum dan mengangguk. Akhirnya kak Mohan keluar dari kamar Aurel dan tidur dengan lelapnya. Begitu juga Aurel yang sekarang lega kakak ya Mohan tidak marah lagi padanya.