NovelToon NovelToon
Jeratan Ikatan Pernikahan

Jeratan Ikatan Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Harem / Romansa
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Kecelakaan yang menimpa Nasya bersama dengan calon suaminya yang menghancurkan sekejap kebahagiaanya.
Kehilangan pria yang akan menikah dengan dirinya setelah 90% pernikahan telah disiapkan. Bukan hanya kehilangan pria yang dia cintai. Nasya juga kehilangan suaranya dan tidak bisa berjalan.
Dokter mengatakan memang hanya lumpuh sementara, tetapi kejadian naas itu mampu merenggut semua kebahagiaannya.
Merasa benci dengan pria yang telah membuat dia dan kekasihnya kecelakaan. Nathan sebagai tersangka karena bertabrakan dengan Nasya dan Radit.
Nathan harus bertanggung jawab dengan menikahi Nasya.
Nasya menyetujui pernikahan itu karena ingin membalas Nathan. Hidup Nasya yang sudah sepenuhnya hancur dan juga tidak menginginkan Nathan bisa bahagia begitu saja yang harus benar-benar mengabdikan dirinya untuk Nasya.
Bagaimana Nathan dan Nasya menjalani pernikahan mereka tanpa cinta?
Lalu apakah setelah Nasya sembuh dari kelumpuhan. Masih akan melanjutkan pernikahan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 16 Kedekatan Yang Terjalin

Dengan segala usaha yang dilakukan Nasya untuk berdiri yang ternyata tidak membuahkan hasil dan seketika itu juga tiba-tiba Nasya melihat sepasang kaki tegak di hadapannya yang membuat kepalanya perlahan terangkat dengan tangan yang mengulur yang ternyata itu adalah Nathan.

Nathan mengarahkan tangannya untuk disambut sang istri. Nasya dari ekspresi wajahnya terlihat gengsi, tetapi mau tidak mau dia menyambut uluran tangan tersebut. Nathan yang ternyata tidak berusaha untuk membantunya, hanya menjadi pegangan yang kuat untuk Nasya agar bisa berusaha untuk berdiri sendiri.

Dengan sekuat tenaga dia mencoba untuk berdiri, tubuh Nasya tidak memiliki keseimbangan dan pada saat sudah berhasil berdiri yang menabrak tubuh tegap Nathan yang hampir saja mereka berdua terjatuh dan untung saja Nathan begitu kuat yang menahan tubuh nasha dengan memeluk pinggang Nasya.

Gara-gara insiden tersebut membuat kedekatan diantara mereka berdua, jarak wajah yang begitu dekat dengan mata yang saling menatap, nafas yang saling menerpa.

Baik Nasya dan Nathan sama-sama betah dengan posisi mereka berdua yang tetap diam selama beberapa menit dan sampai akhirnya Nasya menyadari hal itu dan mengalihkan pandangannya, wajahnya tampak begitu gugup, tetapi tidak mungkin juga melepaskan diri dari Nathan karena dia bisa jatuh.

Situasi berubah menjadi canggung dan begitu juga dengan Nathan yang juga tampak salah tingkah, Nathan yang meletakkan tangannya di bawah lutut Nasya dan akhirnya menggendong Nasya ala bridal style yang mengembalikan Nasya untuk menduduki kursi roda yang sedikit jauh dari tempat dia jatuh.

Nasya beberapa kali kesulitan menelan saliva dengan tangan yang dikalungkan di leher Nathan, bahkan wajahnya terus melihat Nathan dan entah kenapa tiba-tiba saja Nasya seperti itu yang biasanya banyak tingkah.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Nathan setelah selesai mendudukkan sang istri. Nasya menggelengkan kepala.

"Kamu masih ingin tetap berlatih atau ingin istirahat dulu?" tanya Nathan.

Nasya tidak memberikan respon.

"Kamu sudah terlalu lama berlatih, aku akan mengantar kamu ke kamar," ucap Nathan. Tidak protes dari Nasya yang berarti dia memang sudah ingin beristirahat.

Nathan yang mendorong kursi roda tersebut yang sampai akhirnya memasuki kamar. Nathan yang kembali mengangkat tubuh kecil sang istri yang memindahkan untuk duduk di pinggir ranjang. Nathan yang terlihat berjalan menuju nakas dan mengambil kotak obat lalu kembali ke hadapan Nasya dengan satu lututnya menyentuh lantai.

Nathan mengambil tangan sang istri yang melihat telapak tangan itu tampak terluka. Nasya tadi mengatakan tidak apa-apa dan ternyata tangannya cukup banyak goresan.

"Tidak apa-apa. Luka seperti ini sangat biasa, terkadang memang segala sesuatu itu harus mendapatkan luka. Bukan berarti kita harus menyerah," ucap Nathan yang mulai mengobati luka itu.

"Isssss..." tiba-tiba keluar suara lirihan dari mulut Nasya saat Nathan memberikan alkohol pada luka tersebut.

Nathan kaget mendengarnya mengangkat kepala yang menatap Nasya begitu serius. Nasya tampak bingung dengan ekspresi wajah Nathan.

"Kamu sadar barusan apa yang terjadi?" tanya Nathan. Nasya menggelengkan kepala yang memang tidak mengerti.

"Nasya kamu baru saja mengeluarkan suara, kamu baru saja berdesis," ucap Nathan. Nasya juga kaget yang memang tidak menyadari hal itu.

"Aku jelas-jelas mendengarnya, kamu coba lagi!" ucap Nathan. Nasya menurut dan berusaha untuk mengeluarkan suara.

Tetapi ternyata tidak bisa yang mungkin saja hal tadi memang secara spontan keluar begitu saja.

"Sudah kamu tidak perlu memaksakannya," ucap Nathan yang juga tidak ingin melihat Nasya mengalami kesulitan.

"Tidak apa-apa. Itu artinya perkembangan kesehatan kamu benar-benar semakin maju. Kamu terus saja berlatih dan jangan pantang menyerah," ucap Nathan yang memberikan semangat. Nasya menganggukkan kepala.

"Benarkah aku baru saja mengeluarkan suara?" batin Nasya.

"Baiklah sudah selesai," Nathan mengakhiri pengobatan tersebut.

"Kamu boleh berlatih terlalu keras, tetapi harus memikirkan keselamatan juga. Aku yakin kamu akan secepatnya sembuh," ucap Nathan yang terus saja memberikan semangat.

"Kamu istirahatlah," ucap Nathan yang berdiri mengembalikan kotak obat tersebut ke tempat semula.

Nathan yang tidak mengatakan apa-apa lagi langsung keluar dari kamar Nasya yang tidak lupa menutup pintu.

Nasya tiba-tiba saja memegang dadanya.

"Ada apa denganku? Kenapa tiba-tiba jantungku berdebar," tanyanya dalam hati dengan penuh kebingungan.

Perasaannya yang memang tidak tampak biasanya dan mungkinkah Nasya sudah mulai menerima kebaikan Nathan yang memang tulus merawat dirinya.

***

Nasya yang keluar dari kamar dengan mendorong kursi rodanya sendiri.

"Kenapa rumah ini sepi sekali? Kemana Bibi dan dia sendiri ke mana. Huhhhh pasti lah dia sedang pergi enak-enakan harian sementara aku hanya berada di rumah," batinnya dengan menghela nafas.

Nasya yang melanjutkan mendorong kursi rodanya dan tiba-tiba saja kursi roda itu berhenti yang sekitar 3 meter dari depan kamar Nathan. Nasya melihat yang ternyata Nathan berada di dalam kamar yang sedang melaksanakan sholat.

Nasya menghentikan mendorong kursi rodanya yang ingin memastikan jika itu benar Nathan atau tidak Ya jelas Nathan karena siapa lagi laki-laki di rumah itu juga bukan dia. Ekspresi wajah Nasya tampak tidak terbaca yang tetap saja diam kaku melihat ke arah suaminya itu yang begitu sangat khusyuk dalam sholatnya.

Karena terus saja melamun yang tanpa disadari Nasya Nathan sudah selesai melaksanakan ibadah tersebut dan sangat kebetulan dia juga melihat ke arah pintu kamar. Nasya melotot dan dengan cepat mengalihkan pandangannya.

Nasya menjadi panik sendiri dan terlihat buru-buru membalikkan kursi rodanya yang menjauh dari tempat tersebut. Hal itu membuat Nathan yang berdiri sembari mengambil sajadahnya dan mendekati pintu kamar yang melihat kepergian Nasya. Dia bahkan sampai khawatir jika Nasya terlalu kencang mendorong kursi roda tersebut dan akhirnya bisa tersungkur.

Nathan kebingungan dengan tingkah istrinya itu yang hanya mengangkat kedua bahunya.

***

Nasya yang berada di teras rumah yang menghirup udara malam-malam, suasana di Swiss yang memang begitu sepi, tetapi begitu sangat menyenangkan karena mendapatkan banyak ketenangan dan tidak berisik. apalagi pemandangan yang berada di depan rumahnya yang begitu asri, walau malam hari tetap terlihat begitu indah.

"Kamu mencari Bibi!" suara datar itu membuat Nasya kaget yang melihat ke arah Nathan yang sudah berdiri di sampingnya.

Nasya menganggukkan kepala.

"Bibi sedang keluar sebentar. Kamu butuh sesuatu?" tanya Nathan.

Nasya mengambil ponselnya yang terlihat mengetik.

"Aku mau jalan-jalan keluar. Aku tidak mampu mendorong kursi roda aku terlalu jauh dan aku juga tidak tahu tempat ini," tulisi Nasya.

"Baiklah! Kalau begitu biar aku saja yang menemani kamu," ucap Nathan.

"Aku ambil jaket ke dalam dulu, cuaca yang terlalu dingin untuk berada di luar," ucap Nathan. Nasya menganggukkan kepala.

Akhirnya Nathan dan Nasya jalan-jalan juga di luar dengan Nathan yang mendorong kursi roda Nasya. Mereka berdua juga sudah memakai jaket agar menghindari cuaca yang begitu dingin.

Hanya jalan-jalan di sekitar rumah, melewati beberapa rumah tetangga mereka yang jaraknya cukup jauh dari rumah mereka. Jangankan hari yang terang malam saja begitu sangat sepi sekali.

Sejak tadi pasangan suami istri itu tidak ada membangun komunikasi apapun, baik Nathan juga tidak mengajak Nasya berbicara dan Nasya juga sepertinya ingin menikmati tempat tersebut.

Bersambung.....

1
Nor Janah
Nathan hrus diberi pelajaran supaya bisa tegas. takutnya nanti Nathan semakin mengabaikan Nasya dan berakibat pada kehamilan Nasya.
mbok Darmi
beneran hamil kan nasya tambah ribet jelas2 nathan plin plan dan ortunya ngga suka nasya knp malah hamil yg ada pasti suruh gugurin krn nathan hanya blh menikah dgn fiony dan pastinya diminta menceraikan nasya, dan disini pasti nasya yg akan dirugikan krn pasti nathan ttp ngga akan mencerminkan nasya tapi juga ttp berhubungan dgn fiony sekali lagi yg goblok dan oon yg msh mau bertahan dgn kondisi rumah tangga toxic
aca
nasya tolol pergi ke rmh ortu urus cerai jangan bodoh donk.. Thor bkin kuat gk menye2
Nor Janah
jgn bertahan Nasya...lebih baik pergi dripada menderita. buat apa punya suami tapi suamimu tidak sedikitpun tegas dgn mama dan kekasihnya.
mbok Darmi
ternyata disini ygbpaling bodohbdan oon nasya knp masih mau bertahan di rumah tersebut jelas2 semua ngga ada yg memihak dan peduli pada dia, kak author boleh request segera bisa part Nasya dan nathan bercerai biarkan mereka berpisah dan berpikir dgn jernih apakah memang nathan masih mengharapkan dan peduli sama fiony cinta sejatinya dan nasya hanya dijadikan pelampiasan napsu nya saja dan sedikit balas dendam atas perbuatan nasya selama ini, bukannya kamu sdh dpt perawan nasya anggap saja itu upah atau hadiah dari nasya, jgn plin plan jadi cowo ngga tegas ngga suka sifat cowo kayak nathan ngga bisa ngebantah ucapan ibunya semua dituruti kaya kerbau aja, selamat nasya kamu hamil anak nathan tolong jgn kasih tau siapapun dan segeralah bercerai sebelum kamu gila dirumah tersebut
Ira Tri puspita
fix pergi nasya
Bivendra
fix nasya hamil
aca
ada ya laki tolol ke Ibrahim mertua tolol diem aja mantu di hina suami jg goblok bkin cerai Thor awas aja g cerai
aca
pergi jauh aja suami goblok
Nor Janah
pergi saja Nasya, biar Nathan mncrimu smpai gila. supaya si Shanti tau seberapa berharganya kamu untuk Nathan.
mbok Darmi
ada 2 orang cecunguk laki2 dirumah ini tapi dua2 nya letoy ngga tegas, ibrahim yg hanya diam saat santi mulutnya selalu nyinyir sama nasya dan ma Han sang suami lucknut yg belum bisa move on dari masa lalunya, disini yg paling lelah nasya sudahi semuanya nasya berpisahlah dari nathan keluarga mu lebih berharga dari pada pernikahan mu yg penuh drama, mertua tdk suka suami tidak peka apa yg mau kamu harapkan?
Milla
kak kok manggil mertua Tante sih
mbok Darmi
menurut ku lebih baik nasya mengalah menyingkir lebih dulu kasih kesempatan nathan untuk menyakinkan hatinya siapa yg dia pilih percuma saja kalian ingin melanjutkan pernikahan ini bila nathan tdk bisa melepas rasa pada fiony, apalagi dukungan bu santi ke fiony begitu kentara, ikhlas kan nasya kamu pasti bisa bahagia kalau memang jodoh kamu nathan dia pasti kembali
mbok Darmi
nah gitu dong nathan hd suami hrs tegas lindungi istrimu jgn perdulikan ocehan Bu Santi yg jelas2 tdk menyukai nasya mau jujur sekarang atau nanti ttp sama akibatnya jd jgn ditunda untung pak Ibrahim orang nya bijaksana kok punya istri modelan bu santi julid bgt
mbok Darmi
fix nasyaelebih baik kamu menyerah dan akhiri pernikahan kalian ternyata nathan tdk tegasdan masih mengharapkan fiony dimana bu santi juga tdk menyukai kamu dari pada kamu berjuang sendiri lebih baik kamu bercerai, keluarga mu pasti bisa mengerti keputusan mu kali ini, lanjutkan hidupmu dan berjuang untuk bisa sukses kedepannya, kamu masih muda semoga kamu bisa melupakan nathanedan bisa mendapatkan jodoh yg lebih baik dan semoga kamu tidak hamil, semangatttt
mbok Darmi: aku juga mau 😂
ainuncepenis: Udah 3 Bab Kak. Heeee mau nambah lagi ya kak
total 3 replies
mbok Darmi
gimana ya rasanya punya mertua julid amat makan hati tiap hari, bukannya menerima nasya malah ungkit2 masa lalu kalaupun mereka tetap bersama itu lebih baik Krn saling menyembuhkan luka dan trauma
mbok Darmi
udah ya ngga usah saling dendam sekarang semua dimulai dari awal pernikahan kalian takdir yg menentukan
mbok Darmi
akhirnya nasya sembuh total tinggal nunggu pernikahan mereka mau lanjut atau off semua perlu dirundingkan dulu
mbok Darmi
penasaran sama nathan apakah dia juga merasakan hal yg sama dgn nasya, semoga kalian beneran berjodoh kalaupun tdk dan berpisah semoga secara baik2 dan bisa berteman
mbok Darmi
nasya awas bentengi hatimu ketoke sdh mulai ada rasa, mulai merindukan meskipun ngga sadar mulai khawatir dan mulai nyaman berada di dekat nathan, siap2 kecewa nasya saat nanti nathan pergi setelah kamu sembuh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!