NovelToon NovelToon
Sekutu Iblis (Dendam Pria Terhina)

Sekutu Iblis (Dendam Pria Terhina)

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Iblis / Tumbal
Popularitas:28.4k
Nilai: 5
Nama Author: cucu@suliani

Ini hanyalah fiktif belaka.

Surya selalu saja dihina oleh juragan Karya dengan kemiskinannya, dia juga selalu dihina oleh banyak orang di kampungnya karena memiliki wajah yang cacat dan juga sudah berusia tiga puluh tahun tapi belum menikah.

Ada bekas luka sayatan di wajahnya, karena pria itu pernah menolong orang yang hampir dibunuh. Namun, tak ada yang menghargai pengorbanannya. Orang miskin seperti Surya, selalu saja menjadi bahan hinaan.

"Jika kamu ingin kaya, maka kamu harus bersekutu denganku."

"Ta--- tapi, apa apakah aku akan menjadi pria kaya kalau bersekutu dengan Iblis?"

"Bukan hanya kaya, tetapi juga tampan dan memiliki istri yang kamu inginkan."

"Baiklah, aku mau bersekutu dengan kamu, wahai iblis."

Akan seperti apa kehidupan Surya setelah bersekutu dengan Iblis?

Akankah kehidupan yang lebih baik? Atau malah akan kacau?

Yuk kepoin kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apakah mereka itu orang yang sama?

Setelah mengetahui bagaimana kelakuan suaminya yang sebenarnya, Ine nampak begitu marah dan juga tidak terima. Dia menampar wajah Juragan Karya beberapa kali, wajah pria itu bahkan sampai memerah. Sudut bibirnya sampai berdarah.

Ine merasa tidak ingin bertemu lagi dengan pria itu, dia langsung membawa Anggi ke kediamannya dan tak membiarkan Juragan Karya untuk ikut masuk.

Sungguh baru kali ini dia merasakan kekecewaan yang luar biasa terhadap suaminya, pria yang selama ini dia percaya ternyata adalah seorang bajingann.

"Sayang! Maaf, aku tak sengaja. Aku khilaf, aku janji gak bakal ngelakuin lagi."

Juragan Karya berteriak-teriak di depan rumahnya, dia tidak mau kalau sampai ditinggalkan oleh istrinya tersebut. Dia tidak mau kalau harus berpisah dengan anak dan juga istrinya.

Walaupun dia sering bermain wanita, tetapi dia begitu mencintai anak dan istrinya. Dia merasa tidak akan sanggup walau harus berpisah dari kedua wanita cantik berbeda generasi itu.

"Yang, buka pintunya. Maafkan Ayah," ujar Juragan Karya sambil menangis.

Pria itu terus aja berteriak-teriak sampai malam tiba, tetapi tetap saja Ine tidak membiarkan pintu itu terbuka lebar untuk pria yang masih menjadi suaminya itu.

Juragan Karya yang benar-benar tak ingin ditinggalkan terus saja berjuang untuk meminta pengampunan dari istrinya, dia tetap berada di depan rumahnya sambil berteriak minta maaf.

Sampai pagi hari tiba, dia tetap menunggu istrinya untuk membukakan pintu. Dia tetap menunggu istrinya untuk memaafkan dirinya.

"Pak, buruan bawa Anggi ke rumah sakit!"

Juragan Karya nampak keheranan melihat Anggi yang kini sedang dibawakan oleh sopirnya, Anggi terlihat tidak sadarkan diri. Wajahnya bahkan terlihat begitu pucat.

"Anggi kenapa, Bun?" tanya Juragan Karya yang langsung menghampiri Ine karena ada pelayan yang membuka pintu gerbang.

Ini adalah kesempatan bagi dirinya untuk mendekati anak dan juga istrinya, Jangan sampai tidak bisa mendekati istri dan anaknya lagi. Dia bisa hidup dalam kesengsaraan.

"Anggi pingsan, dia pucat banget. Kita harus ke rumah sakit," ujar Ine.

Padahal mereka berdua sedang bertengkar, tetapi keduanya kini berusaha untuk berdamai setelah melihat keadaan Anggi yang begitu mengenaskan.

"Iya, Bun. Ayo, jangan sampai telat."

Di satu sisi dia merasa senang karena akhirnya bisa berbicara lagi dengan istrinya, tetapi di satu sisi dia juga merasa sedih saat melihat kondisi putrinya.

Dia merasa setelah membunuh Sari justru membuat kehidupannya kacau, lebih tepatnya membuat kehidupan putrinya kacau dan berimbas membuat dirinya sedih dan juga bingung.

"Ya," jawab Ine.

Setibanya di rumah sakit, Anggi langsung mendapatkan pemeriksaan. Dokter langsung menyarankan wanita itu untuk tes urine setelah sadar.

Alangkah terkejutnya ketika hasil menyebutkan kalau Anggi ternyata sedang hamil, dokter mengatakan kalau wanita itu sudah mengandung selama enam minggu.

"Bagaimana bisa hamil, Yah?" tanya Ine dengan tubuhnya yang sudah luruh ke lantai.

Dia tahu kalau Anggi memang berpacaran dengan Surya, tetapi selama Surya ada di kampung, dia tidak pernah melihat sama sekali Surya berduaan dengan Anggi tanpa pengawasannya.

Padahal, nyatanya memang Surya sengaja melakukannya, dia melakukan hal itu agar membuat Anggi nantinya menjadi manusia yang depresi. Jika Anggi depresi, maka Juragan Karya akan sangat sedih dan gagal sebagai ayah.

"Nggak tau, Bun. Itu Anggi pernah pergi sama cowok lain nggak?"

Ine langsung menggelengkan kepalanya, setelah keguguran Anggi terlihat begitu depresi, dia hampir tidak pernah keluar dari rumah. Wanita itu sudah seperti orang yang terjebak di dalam tubuhnya sendiri.

"Nggak, Yah. Gak ada, jadi Anggi hamil sama siapa?"

Setahu keduanya Anggi tidak pernah tidur dengan pria manapun, yang mereka tahu juga kalau Anggi tidak pernah tidur kembali dengan Surya.

"Bagaimana ini?"

Ine menangis tersedu-sedu, perasaannya tidak karuan. Juragan Karya membantu istrinya untuk bangun, lalu dia mengajak istrinya untuk duduk bersama.

Tangis wanita itu mampu membuat hatinya begitu sakit, dia tidak ingin melihat wanita itu menangis dan bersedih.

"Ayah akan ke kota, Ayah akan menemui Surya."

Ine merasa setuju dengan usul dari suaminya, sama siapa tahu mereka kecolongan dan memang yang meniduri putri mereka adalah Surya. Ini sangatlah pantas untuk dipertanyakan.

"Temui dia, suruh dia nikahi Anggi."

"Iya, jaga Anggi baik-baik."

Juragan Karya dengan cepat pulang ke kediamannya, dia langsung mengambil perlengkapan yang dia perlukan dan segera pergi ke ibu kota.

Selama perjalanan menuju ibu kota Juragan Karya terus saja melamun, dia bingung dengan semua yang terjadi terhadap dirinya. Dia juga tentunya memikirkan anak Sari yang kata dukun belum meninggal.

"Jika Surya calon suaminya Anggi memang Surya anaknya Sari, rasanya itu tidak mungkin. Karena Surya terlihat begitu tampan sekali, jauh dengan Surya anaknya Sari."

Juragan Karya mengingat-ingat kembali wajah Surya, terlihat begitu tampan dan juga muda. Tidak seperti Surya anaknya Sari, sudah terlihat begitu tua dengan umurnya yang menginjak tiga puluh tahun.

Juragan Karya juga terus menebak-nebak siapa yang kira-kira menghamili Anggi, tetapi pikirannya hanya tertuju kepada Surya saja.

"Ini udah malam, tapi aku harus menemui Surya."

Juragan Karya pertama kali pergi ke Kafe milik pria itu, ternyata Surya tidak ada di sana. Akhirnya dia pergi ke perumahan elit tempat Surya tinggal.

Sepi sekali suasana rumah itu, tidak ada penghuni sama sekali. Tak ada security yang berjaga, Juragan Karya sampai mengusap tengkuk lehernya yang terasa begitu dingin.

"Kenapa begitu menyeramkan? Kenapa di perumahan elit seperti ini marah terasa di dalam hutan yang penuh dengan penghuni yang tak kasat mata?" tanya Juragan Karya.

Pria itu membuka gerbang yang ternyata tidak digembok, setelah itu dia melangkahkan kakinya menuju pintu utama. Tiba di depan pintu utama, dia langsung mengetuk pintu tersebut.

"Surya kemana ya? Kenapa sepi sekali?"

Juragan Karya terus-menerus mengetuk pintu tersebut, tetapi tetap saja tidak ada yang membukakan. Tak lama kemudian dia mendengar ada suara keributan dari dalam rumah pria itu.

"Kalau tidak ada orang tidak mungkin terdengar begitu berisik," ujar Juragan Karya.

Karena merasa penasaran, akhirnya dia mengintip dari lubang pintu. Juragan Karya sampai berlari ketakutan karena dia melihat ada sosok tinggi besar yang sedang memelototi dirinya dari dalam rumah itu.

Sosok tinggi besar itu benar-benar terlihat begitu menyeramkan, dia merasa tidak sanggup walau hanya untuk menatap sosok tinggi besar itu.

"Argh! Tolong! Tolong selamatkan aku! Ada setan!" teriaknya dengan penuh ketakutan.

Pria itu sampai terkencing di celana karena begitu ketakutan, pria yang selalu terlihat berwibawa itu seperti tidak ada harga dirinya sama sekali saat ini.

1
neng ade
pembahasan untuk juragan Karya masih terus diteror arwahnya Sari
neng ade
sekarang juragan Karya udah hancur karena perbuatan nya dulu yang telah membunuh dan memperkosa Sari
Ayu Putri
lanjut thor
neng ade
sama seperti dirimu yang dulu memperkosa Sari setelahnya Surya menemukan cincin Juragan Karya sekarang malah ditemukan jam tangan nya Surya
Ayu Putri
lanjut dong thor,Up nya jgn sekali dong dong thor
neng ade
innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un
Ulun Jhava
Habis keguguran gas lagi ya😅😅
Ulun Jhava
Kapan balas dendam sm juragan karta sur
neng ade
ine masih hidup. dia pasti cerita tentang Surya
neng ade
waduh bakalan ngamuk nih kalo juragan Karya tau
flower
/Applaud//Applaud/
neng ade
bayinya dijadikan tumbal lagi
neng ade
ternyata Ine udah tau kalo juragan Karya itu gemar selingkuh
neng ade
udah mulai di teror karena selama ini tak ada yang tau perbuatan juragan Karya pada Sari
neng ade
juragan Karya memang udah keterlaluan. dia memperkosa Sari dengan sadis hingga meninggal dunia
neng ade
bakalan perang nih dukun itu sama iblis yang Surya sekutukan
neng ade
kasihan juga sama Anggi ayah nya yang jahat tapi Anggi yang kena imbasnya
Reni
welehhhh udah dimulai
Reni
Waduhhhh semudah itu untuk membuat Surya mengabdi penghuni hutan larangan, dendam membuat buta hati
Reni
wahhhh malah ketemu dukun 😩😬
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!