Bilha, seorang penggemar berat grup idola "Moonlight". Selalu menganggap bahwa menikahi salah satu aggota grup idola tersebut hanyalah khayalan belakang. Namun, kehidupan Bilha berubah drastis ketika ia bertemu dengan Taro, yang merupakan salah satu anggota grup "Moonlight".
Semua berawal dari sebuah pertemuan tak terduga. Bilha bertemu dengan Taro di sebuah acara fans meeting dan tanpa diduga mereka berdua terjebak dalam sebuah situasi yang membuat mereka semakin dekat.
Taro yang terkenal dengan kepribadiannya yang ramah dan hangat, ternyata memiliiki perasaan yang sama dengan Bilha.
Namun, menjalani hubungan dengan seorang idol tidaklah mudah. Bilha harus menghadapi tekanan dari media dan fans yang tidak mennyukainya. Taro juga harus menghadapi konflik antara karirnya sebagai idol dan kehidupan pribadinya dengan Bilha.
Apakah cinta Bilha dan Taro dapat bertahan menghadapi semua tantangan tersebut? Ataukah kehidupan sebagai pasangan idol akan menghancurkan hubungan mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasam Gibran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PENYELIDIKAN 1
Luke yang menemukan sesuatu yang mencurigakan dari rekaman CCTV.
"Ini bukannya jalan yang di belakang mau ke arah studiokan?" bertanya kepada Kevin.
Kevin pun langsung bergegas mendekati Luke. "Iya bang. Kenapa emangnya bang? Ada yang mencurigakan emangnya?"
"Coba liat deh", menunjuk ke arah komputer yang sedang memutarkan sebuah video.
Kevin pun melihat dengan teliti video tersebut. "Tuh anjing ada pemiliknya bang. Liat deh, kalung tuh anjing di lepas terus kayak di kasih arahan gitu ma orang ni. Tapi orang ini siapa? Muka sama plat mobilnya juga gak ada", jelas Kevin.
"Gua juga tau. Gua punya mata buat liat tuh video,gak perlu elu jelasin juga. Sekarang coba elu cek rekaman di sisi lain ngikutin kemana anjing ini pergi. Gua cek rekaman yang sebelumnya", perintah Luke yang begitu judes
Kevin pun langsung melakukan apa yang di katakan oleh abangnya dengan sigap. Dengan teliti Kevin dan Luke memeriksa semua petunjuk dari rekaman yang mereka temukan.
"Kita udah dapet bukti rekaman kalok orang ini yang sengaja buat kebakaran di studio sebelah. Nah sekarang kita tinggal cari tau siapa ni orang, sama apa tujuannya", ucap Luke yang bersandar bingung di kursinya.
"Tapi bang, kalok gua liat postur tubuh orang yang bakar studio sebelah Moonlight sama orang yang bawa anjing buat ngejebak Taro tu beda. Coba deh abang perhatiin lagi! Apa gua yang sah liat?'' selidik Kevin yang merasa aneh.
Luke pun menggeser kursinya dan melihat apa yang dikatakan oleh Kevin benar ataukah salah. Dengan serius Luke melihat rekaman tersebut secara berulang-ulang untuk memastikannya.
"Bener kata lu Vin, ini orangnya beda. Soalnya arah jalan mereka dateng ajah udah beda. Orang ini dari depan studio yang buat kebakaran pakek cara ngerusak arus listrik. Sedangka orang ini dateng dari pinggir jalan di belakang studio. Dan waktu mereka dateng beda berapa menit doang", jelas Luke yang memperhatikan secara detail.
"Makanya itu berarti ada dua kemungkinan. Yang pertama, mereka emang komplotan. Atau yang ke dua, mereka buka komplotan sama sekali",asumsi Kevin.
"Kenapa elu bisa mikir mereka bukan komplotan? Bukannya udah jelas-jelas waktu insiden ini mereka datengnya cuma selisi menit dang?'' bingung Luke dengan pemikiran Kevin.
"Sekarang gini ya bang. Kalok emang mereka komplotan pasti orang yang bawa anjing bakalan ikut ngintai dan ngawasi lingkungan Moonlight sama orang yang buat kebakaran. Soalnya selama 7 hari berturut-turut orang ini ngawasi sekeliling studio Moonlight sendiri", jelas Kevin yang menunjuk ke arah seorang misterius tersebut.
Dengan serius Luke mencoba mencerna ucapan Kevin barusan. "Tapi kenapa bisa kebetulan banget dong orang yang mancing Taro pakek anjing itu dateng pas kejadian tadi?" bingung Luke.
"Ya mungkin aja orang ini tau kebiasaan Taro yang suka sama hewan terutama anjing", duga Kevin yang cukup masuk akal.
"Yaudah sekarang semua video rekamannya elu copy buat laporan sama bang Raymond", perintah Luke lalu memejamkan matanya dengan tubuh bersandar di kursinya.
Kevin pun melaksanakan perintah Luke dengan cepat dan mengecek beberapa kali semua file yang sudah tersimpannya.
"Udah elu pindahin semua barang buktinya?" tanya Luke dengan serius.
"Udah kok bang. Udah gua copy ke tempat yang aman", jawab Kevin memberikan tanda isyarat kepada Luke dengan jari jempol berdiri keatas disertai ke empat jarinya yang tertutup kedalam telapak tangan menandakan semuanya sudah selesai.
"Berapa tempat elu pindahin tuh file? Jangan bilang elu pindahi ya cuma ke satu tempat doang?" Luke dengan wajah dinginnya menatap serius Kevin.
"Ya elah bang gak usah sinis amat nengok ya kali, udah kayak mau makan orang aja tuh liatnya", canda Kevin.
Namun Luke semakin menatap Kevin dengan sinis. "Iya iya ampun bang. Ni file ya udah gua pindahin ke 7 tempat kok, jadi gak usah takut bakal ilang tuh file ya", jawab Kevin.
"Yaudah bagus kalok gitu, tapi kalok bisa simpan 1 file lagi buat jaga-jaga. Kita gak tau siapa yang kita lawan", nasehat Luke.
Kevin pun melakukan apa yang di katakan oleh Luke. Mengganti nama file tersebut yang hanya di ketahui mereka berdua.
"Bang",panggil Kevin menunjuk ke arah komputer.
Luke pun melihat lalu memberikan isyarat dengan menganggukan kepalanya.
"Oke selesai", ucap Kevin dengan semangat dengan meregangkan tubuhnya.
Luke berjalan menuju pintu ingin segera keluar. "Bang mau kemana?" tanya Kevin menoleh kebelakang.
Dengan tubuh setengah di luar pintu. "Mau cari cemilan. Kenapa elu mau ikut?"
Dengan semangat Kevin langsung segera bangun dari kursinya dan berjalan menyusul Luke.
Semangat nulis novel nya thor/Heart/
"Coba deh BLA BLA BLA yang terimut itu," sambung bla bla bla
"Hei, kalian semua bla bla bla?"