seorang gadis bertemu dengan iblis dan di bawa ke dunia bawah,apakah ini takdir gadis tersebut?
hanya untuk umur 17 ke atas 👐🏻
(jangan lupa like and komen ya)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 永島良太, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 30
"Tidak apa-apa. Omong-omong, kalian sudah makan?" liona duduk di samping Damon.
"Em..." Dua vampir itu saling pandang.
"Belum/sudah."
aron menjawab belum sedangkan Leo menjawab sudah.
liona mengangkat satu alisnya.
"Jadi?"
"Kita, kan sudah makan?" Bisik Leo.
"Shtt! Sudah diam saja!-
Belum." aron menggeleng sok polos ke arah liona
"Bilang saja kalau kalian ingin makan masakan kesayanganku." Ceplos Damon sambil bersidekap dada.
"Eh... Hehe." aron menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Leo menepuk jidatnya, liona terkekeh.
"Tak apa, akan ku masakan."
"Terimakasih, liona! Kau yang terbaik." aron mengacungkan dua jempolnya.
"Ya, ya."
liona pergi ke dapur sedangkan ketiga makhluk itu masih duduk di ruang tamu.
"ee, Pangeran?" Kata aron.
"Panggil Damon saja, teman liona temanku juga."
"Baiklah, D-damon?"
"Ya, kenapa?"
"Kapan kau dan liona menikah? Kau tidak takut liona di ambil makhluk lain?"
"Tidak mungkin." Saut Leo.
"Nah, itu. Tidak mungkin."
"Ya walau aku tahu tidak mungkin, tapi kapan?"
"Besok."
"Ha?!" Kejut aron dan Leo.
"Ya, besok."
"Cepat sekali! Apa liona tau?" Kata aron.
"Tentu, semalam kami membahas ini."
"Besok pernikahannya atau ritualnya?" Tanya Leo.
"Ritualnya.
Leo dan aron ber'oh'ria.
--Pernikahannya akan ku serahkan kepada liona, dia ingin di dunia bawah atau di dunia atas. Agar seluruh makhluk tahu kalau liona argantana adalah milikku."
"Wow... Lalu pernikahannya kapan?"
"Setelah dia merasa baikan sehabis ritual."
"Apa kau yakin dia siap? Ritual itu akan sangat sakit untuk manusia biasa seperti dirinya." Kata Leo serius.
“Aku yakin dia tidak selemah itu,Kalaupun itu terlalu sakit aku akan menebusnya dengan kebahagiaan seumur hidupnya." Damon tersenyum tipis.
"Awww, manis sekali!" aron menggigit bantal dengan penuh semangat.
"Hei! Bantalku!" Merebut bantal dari gigitan aron.
Leo menahan tawa.
aron nyengir dengan watados.
Lalu dia berdiri.
"Silahkan lanjutkan pembahasan kalian! Aku akan menyusul liona, daahhhh!" Melesat ke dapur dengan cepat.
"OY! JANGAN DEKAT-DEKAT DENGAN MILIKKU!"
"YAA!"
Damon menghela nafas.
"Kau harus cepat nikahi dia sebelum dia menjadi semakin liar."
"Tentu saja. Dia akan jadi vampir penurut di bawahku."
Dua dominan itu saling pandang dan menyeringai seram.
***
"lionaaa! Masak apa?"
"Apa saja yang bisa di makan."
aron menatap liona malas. Ia memilih mengintip sendiri.
"Woww! Apa itu? Terlihat asing."
"Ini masakan dunia atas."
"Apa namanya?"
"Spageti."
"Sphaa-Getthii?" mengerutkan kening.
"Spageti."
"Spaghetti! Sepertinya enak!."
"Tentu." Tersenyum tipis.
aron melihat ke kanan dan ke kiri, banyak material yang langka di dunia bawah. Dia bertanya.
"Dari mana bahan² ini?"
"Sudah kubilang, Damon sering mengambilnya dari dunia atas."
aron ber'oh'ria.
"Apa sudah selesai?"
"Belum. Duduk saja, jangan banyak tanya."
"Jahat sekali." aron cemberut tapi tetap menurut, ia duduk.
"Oh, ya. Pedas tidak? Leo tidak suka pedas."
"uh... calon istri yang perhatian, ya." Goda liona.
"Y-ya.. aku malas saja jika dia sakit merepotkanku." Membuang muka.
"Hahaha! Tenang, ini tidak terlalu pedas."
"Um." Mengangguk.
Beberapa menit kemudian liona selesai, dia menata makanannya di meja.
Ia mendengus melihat aron yang terlelap dengan bantalan tangannya sendiri di meja.
"Oy! Bangun! Makanan sudah siap, panggil yang lain." Mengguncang pundak aron pelan.
"Eng... Yaa, yaaa." Mengusak matanya lalu bangkit.
Di ruang tamu, terlihat 2 makhluk dominan sedang bermain catur.
"Berpikir, Leo." Damon menyeringai melihat Leo yang berpikir keras.
"Ini-"
"Waktunya makannn!" Kata aron setengah berteriak.
"Sial! Meleset."