Walau hanya sebatas wanita simpanan bagi James, Silvia sangat mencintai pria itu. Namun, Silvia harus menelan pil pahit ketika James memutuskan mengakhiri hubungan mereka. Akhirnya, Silvia pergi meninggalkan James karena banyak tekanan yang memintanya menjauh dari pria yang amat dicintainya. Dia pergi dan menyembunyikan kehamilannya dari James.
Akankah Silvia dan James bertemu dan bersatu kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Yune, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Delapan tahun kemudian....
"Mama!!!! Tadi, aku diminta untuk menggambar keluarga. Apa yang harus aku gambar bila aku saja tidak tahu wajah Papa?" tanya Nathan dengan wajah serius.
Silvia meneguk ludahnya sendiri, dia hanya diam sambil memikirkan ucapan dari sang putra. Sejak awal dia mengatakan kalau tidak memiliki Papa. Dalam artian, papanya sudah meninggal ketika dia lahir. Akan tetapi, tetap saja rasa penasaran Nathan terus menghantuinya.
Silvia tidak pernah mengatakan dengan gamblang nama papanya, hingga membuat dirinya semakin penasaran. Rasa ingin tahunya terus tumbuh dalam hatinya, tetapi tidak ada keinginan dari Silvia untuk memberitahu Nathan tentang sosok Papa yang selama ini didambakan. Bahkan, sampai saat ini, dia tidak pernah melihat foto dari sang papa.
"Kamu tidak perlu menggambar Papa Cukup menggambar Mama saja. Bu guru tidak mengatakan harus menggambar Papa, kan?" ucap Silvia.
Nathan mendesah ketika mendengar ucapan Silvia. Tampaknya, Silvia tidak akan pernah memberitahukan siapa ayah kandungnya. Laki-laki kecil itu memberengut, kemudian pergi dari hadapan Silvia tanpa kata.
Silvia mendesah, dia tahu kalau ucapannya telah membuat Nathan kecewa, tetapi tidak ada yang dapat diperbuat tentang hal tersebut. Semenjak dia memutuskan untuk pergi dari sisi James. Dia berjanji pada dirinya sendiri, tidak akan menampakkan diri di hadapan pria itu.
Apa pun yang terjadi, Silvia akan berusaha sekuat tenaga. Tidak peduli betapa sulitnya menjalani hidup. Dia ingin agar Nathan tidak mengetahui siapa sosok yang menjadi papanya. Silvia masih khawatir dengan James, takut kalau pria itu akan menyalahkannya karena telah menyembunyikan Nathan.
"Andai kamu tahu perasan, Mama. Kamu tidak mungkin sekecewa itu, Nak!" gumam Silvia menatap Nathan dengan sendu.
"Ada apa? Mengapa mukamu seperti itu?" tanya Raka.
Silvia menoleh pada Raka, sosok yang selama ini membersamainya dalam keadaan susah maupun senang.
"Nathan kembali bertanya tentang papanya, aku tidak bisa mengatakan siapa pria yang menjadi ayah kandungnya. Aku takut dengan reaksi Nathan. Anak itu sangat kritis, pasti tidak mungkin dia hanya berhenti ketika aku memberi tahu tentang James. Dia pasti akan mencari tahu sendiri tentang ayahnya," jawab Silvia.
Raka adalah orang yang selama ini membantunya. Berawal dari keinginannya untuk membuka toko roti. Raka merupakan putra dari pemilik kontrakan tempatnya selama ini tinggal. Pria itu dengan tulus membantu Silvia ketika wanita itu merintis usahanya dari nol.
Pun tentang asal usul Nathan, telah diketahui Raka dan Sang Ibu —Bu Yeni— yang menerima penjelasan Silvia dengan tangan terbuka. Mereka tidak langsung menyimpulkan bahwa Silvia merupakan wanita tidak benar ketika mengetahui Silvia sebenarnya hamil di luar ikatan pernikahan.
Justru, keduanya menjadi iba pada kehidupan Silvia. Raka dan Bu Yeni telah Silvia anggap seperti keluarganya sendiri karena membantu di setiap kesulitan yang dihadapi oleh Silvia.
"Katakan saja yang sesungguhnya pada Nathan, dia memang masih kecil. Akan tetapi, dia mampu menerima semua perkataanmu. Nathan berhak untuk mengetahui siapa ayah kandungnya. Jangan terus terpaku dengan masa lalu. Aku yakin saat ini Nathan sangat ingin mengetahui sosok ayahnya," ujar Raka dengan bijak.
Silvia diam tidak membalas perkataan Raka. Perasaan takut selalu membekas dalam ingatannya. Memang James tidak pernah mengancam akan menggugurkan kandungan Silvia. Namun, perkataan Daren tidak akan pernah hilang dari ingatannya.
"Aku tidak mungkin memberitahu tentang dia pada Nathan. Aku takut dia akan memisahkanku dari Nathan," ucap Silvia menatap Nathan yang menggambar dengan wajah cemberut.
"Mau sampai kapan kamu menyembunyikan hal itu dari Nathan? Kamu harus berani mengatakan kebenarannya karena dia berhak mengetahui bahwa ayah kandungnya masih hidup," balas Raka.
Diam-diam Raka selalu kagum pada Silvia. Perempuan yang bekerja keras demi anak semata wayangnya itu membuat Raka memiliki perasaan lebih pada Silvia. Namun, Raka tahu bahwa hati Silvia masih belum berpaling dari ayah kandung Nathan. Pria masa lalu yang akan selalu membayangi hidup Silvia.
"Aku tidak tahu, Raka. Aku harap Nathan bisa mengerti maksudku menyembunyikan tentang papanya," ujar Silvia.
***
Di sebuah ruangan terlihat James sedang berkutat dengan pekerjaannya. Dia melewati delapan tahun tanpa Silvia di sisinya dengan tersiksa. Perasaan bersalah selalu membersamai hidupnya. Teringat masa-masa saat dia dan Silvia selalu bersama yang membuat James selalu merindukan perempuan itu.
"Mau sampai kapan kamu begini terus? Mommy sudah lelah! Kamu tidak dapat menemukan perempuan itu! Sebaiknya, kamu menyerah saja dan memulai hidup yang baru. Mommy yakin, perempuan itu juga telah berbahagia dengan hidupnya. Tidak mungkin dia bisa membesarkan anak seorang diri. Pasti dia telah menikah dengan pria lain!" ujar Sonia.
Sonia telah mencoba untuk terus membujuk James. Wilona yang dulu ingin dia jodohkan dengan James ternyata memang benar sering menjajakan tubuhnya pada orang yang memiliki kepentingan di dunia hiburan. Hal itu, membuat Sonia kehilangan muka.
Belum lagi tersebar berita Wilona merupakan simpanan dari seorang produser yang dilabrak oleh istri sah. Pupus sudah keinginan Sonia untuk menjadikan Wilona sebagai menantunya. Rupanya terbongkarnya topeng Wilona juga ada andil dari James. Pria itu benar-benar menghancurkan hidup Wilona hingga perempuan itu tidak berani menampakkan wajahnya di depan orang lain terutama James.
Telah lama berlalu dari perginya Silvia, tetapi James tidak pernah membawa seorang wanita untuk menjadi istri. Dengan tegas, dia mengatakan bila hanya akan menikah dengan Silvia.
"Sudahlah, Mom. Berhenti mengurusi hidupku. Jangan mempengaruhiku dengan ucapan yang dapat membuatku marah. Aku akan menemukan Silvia dan menikahinya. Jadi, jangan pernah berpikir kalau dia menikahi pria lain. Dia milikku dan selamanya akan menjadi milikku! Aku yakin kami akan kembali bersatu!"
Sonia menghela napas ketika mendengar ucapan tegas dari James. Tampaknya keteguhan hari James tidak dapat dihancurkan. Pria itu tetap pada pendiriannya ingin menemukan Silvia dan cucu yang kemungkinan dilahirkan oleh perempuan itu.
"Mommy hanya membicarakan kemungkinan yang terjadi. Kamu harus bersiap bila menemukan Silvia sudah bahagia bersama pria lain!" ujar Sonia melihat James mengepalkan tangannya.
Pria itu tahu kemungkinan Silvia bersama pria lain tetap ada. Akan tetapi, dia yakin bila Silvia masih mencintainya seperti James mencintai perempuan itu.
"Aku yakin Silvia masih sendiri. Dia pasti masih mencintaiku, Mom!" balas James penuh keyakinan.
***
Bersambung...
Terima kasih telah membaca.