kisah tuan muda buta dan dingin yang menikahi gadis lugu.
Pemuda yang bernama Rex Hudson memiliki kekasih yang sangat ia cintai, namun sayangnya kekasihnya itu pada akhirnya memilih untuk menikah dengan papanya Rex Hudson. Rex Hudson yang kala itu masih berumur 17 tahun langsung merasakan patah hati yang dibalut kekecewaan dan amarah yang sangat besar, pergi dengan motor sportnya lalu dia mengalami kecelakaan dan menjadi buta.
Lima tahun kemudian dia menentukan sendiri seorang gadis yang dia pilih untuk dia nikahi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesal
"Anda menatap saya dengan mata biru Anda dan karena mata biru Anda itu sangat cantik......saya terhipnotis"
Ish! Sejak kapan aku jadi perayu seperti ini? Yasmin mengernyit.
Rex memalingkan wajahnya dan tersenyum senang.
Mati aku! Dia memalingkan wajahnya dengan cepat. Dia pasti marah. Yasmin.
Terima kasih bola mata biruku karena kamu sudah membuat Yasmin terhipnotis, hihihihi. Rex meringis semakin lebar saking senangnya.
"Apakah Anda marah karena saya memuji Anda, Tuan? Maafkan kelancangan saya"
Rex memasang kembali wajah datarnya lalu menoleh cepat ke Yasmin dan bertanya, "Aku sudah lupa seperti apa wajahku. Apakah aku tampan?"
"Iya" Jawab Yasmin secara spontan dan jujur dari lubuk hatinya yang terdalam karena Rex memang tampan bahkan sangat tampan.
Rex kembali memalingkan wajahnya dan tersenyum lebih lebar dari yang tadi.
Apa sih?! Kenapa dia memalingkan wajahnya lagi? Dia benar-benar marah kali ini? Yasmin.
Dia memujiku tampan. Rex.
"Kalau Anda tidak suka saya memuji Anda, maka saya tidak akan mengulanginya lagi"
Rex menoleh cepat ke Yasmin, "Puji aku kalau kamu pengen memujiku. Jangan ditahan-tahan karena aku ini keren dengan bola mata biru dan tampan, kan?"
Ih! Ada, ya, orang seperti ini. Narsis banget. Batin Yasmin.
"Aku capek" Rex meluruskan kedua kakinya.
"Lalu?"
"Pijat kakiku, bodoh! Aku sudah luruskan kakiku apa kamu tidak melihatnya?"
"Kalau saya memijat kaki Anda apakah ada imbalannya?"
"Kalau pijatan kamu enak maka aku akan kasih imbalan"
"Apakah saya boleh meminta Anda membatalkan tuntutan Anda pada Ibu tiri saya?"
"Dia jahat. Dia pantas dipenjara untuk merenungkan semua kejahatannya dan kapok berbuat jahat lagi"
"Tapi, Ayah saya......."
"Aku sudah pindahkan Ayah kamu ke dokter spesialis jantung terbaik dan ke kamar rawat inap VVIP. Ayah kamu sudah membaik. Sekarang pijat kakiku! Jangan berisik!"
"Baik, Tuan dsn terima kasih Anda sudah memberikan perhatian pada Ayah saya" Yasmin mulai memijat dan bertanya, "Segini pas, Tuan?"
Rex menganggukkan kepala dan Yasmin meneruskan pijatannya sambil bertanya, "Apa sudah enak, Tuan?"
Rex berkata, "Mendekatlah!"
Yasmin memajukan wajahnya lalu Rex menarik tengkuk Yasmin dan mencium bibir Yasmin sampai gadis itu gelagapan kehabisan napas.
Rex menarik bibirnya dengan santainya dan
Yasmin mengepalkan tinjunya ke Rex dan mengerucutkan bibirnya, dasar T-Rex menyebalkan.
"Kenapa Anda tiba-tiba mencium saya?" Yasmin bertanya sambil mengusap bibirnya dengan punggung tangan.
"Itu imbalannya kalau pijatan mu enak" Jawab Rex dengan wajah datar.
Apa?! Mana ada imbalan seperti itu? Dasar gila! Menyebalkan! Ish!
"Kamu ngatain aku?"
"Ah! Tidak! Mana berani saya ngatain Anda, Tuan" Yasmin tergagap kaget.
"Kalau tidak ngatain kenapa kamu meremas kakiku sekencang ini, hah?! Sakit!" Geram Rex.
"Maafkan saya, Tuan" Yasmin sontak mengangkat tangannya.
"Pijat yang benar!"
"Baik, Tuan"
"Aku akan kasih imbalan lagi kalau pijatan kamu enak"
"Ah! Tidak usah dikasih imbalan tidak apa-apa, kok, Tuan.
"Tadi katanya minta imbalan"
"Ah, hahahahaha, tidak, kok, Tuan. Saya cuma bercanda. Saya ikhlas memijat kaki Anda"
Rex tertawa dalam hati dan menggigit bibir bawahnya agar dia tidak kelepasan tertawa.
Makan siang pun tiba dan kedua sejoli itu makan siang tanpa sempat beristirahat tidur siang karena acara pijat memijat berlangsung cukup lama.
Yasmin diam membisu karena dia kelelahan memijat tuan muda selama lebih dari dua jam. Rex yang sudah terbiasa makan sendirian di meja makan pun memilih untuk diam dan ruang makan pun hening.
Di jam makan malam barulah Yasmin menyadari bahwa ada yang aneh di meja makan. Semua makanan yang tersaji tidak asing baginya.
"Ini.......kemarin, siang tadi, dan sekarang......."
"Kenapa?" Tanya Rex.
"Semua makanan kesukaan saya?"
"Hmm"
"Tapi, kenapa memasak semua makanan kesukaan saya?"
"Biar kamu makannya banyak dan gemuk. Kata Om Roy kamu kurus dan jelek kayak orang-orangan sawah"
Yasmin menunduk kesal dan bergumam dalam hati, kamu itu yang kayak orang-orangan sawah, ish! Menyebalkan.
Setelah makan malam selesai, Yasmin bergegas masuk ke kamar karena dia harus merekap nilai anak-anak didiknya sementara Rex membaca buku dengan huruf braille di atas ranjang.
Beberapa jam tanpa terasa berlalu dsn Yasmin akhirnya naik ke ranjang. Saat Yasmin naik ke ranjang, Rex menutup bukunya.
Yasmin memberanikan diri kembali untuk membujuk Rex membebaskan ibu tirinya dari penjara dsn mencabut gugatan. "Tuan, apakah Anda bisa......."
"Tidak bisa" Sahut Rex cepat.
"Saya belum menyelesaikan ucapan saya"
"Permintaan kamu pasti permintaan yang nggak jelas dan aneh jadi apapun itu aku katakan tidak bisa"
Apa?! Siapa yang aneh?! Bukannya kamu yang aneh. Yasmin merengut dsn melotot kesal ke Rex.
"Kalau saya meminta Anda tidak bekerja di........"
"Kamu masih ingin bekerja?"
"Iya"
"Kalau masih ingin bekerja maka kamu harus bekerja di sampingku. Aku tidak ingin kamu lari dengan cowok nggak jelas itu dan aku tidak ingin kamu disakiti orang jahat macam ibu tiri kamu itu"
Yasmin akhirnya diam membisu lalu memunggungi Rex dan memilih untuk memejamkan mata.
Tidur adalah pilihan yang tepat agar kamu tidak kena stroke. Bicara dengan T-Rex lama-lama bisa kena stroke. Yasmin.
Aku akan lakukan apapun agar kamu tidak lari dariku. Aku tidak mau kehilangan perempuan yang aku sukai lagi. Rex.
Di tengah malam terdengar suara isak tangis dan membuat Yasmin menghina mata lebar-lebar saking kagetnya. Yasmin melihat jam dinding, "Siapa yang menangis di tengah malam begini?" Bulu kuduk Yasmin berdiri semua.
Lalu, gadis itu menoleh ke kiri. "T-Rex yang menangis?" Gumamnya.
Yasmin kemudian mengusap pelan kepala Rex saat pria itu bergumam, "Mama jangan pergi! Hiks, hiks, hiks. Mama........maafkan Rex...... hiks, hiks,hiks......Rex yang bawa wanita busuk itu ke rumah.........maafkan Rex, Ma, huhuhuhuhu"
"Kasihan juga dia kalau menangis seperti ini" Yasmin mengusap lembut derai airmata di wajah Rex lalu dia kembali mengusap kepala Rex. "Jangan menangis lagi! Tidurlah! Tenang, ya, cup, cup, cup, anak manis, tenang ya"
Rex bernapas dengan tenang dan tidak menangis lagi.
"Kasihan juga dia selalu mengigau dan menangis di tengah malam. Sebenarnya apa yang sudah terjadi padanya?" Gumam Yasmin.
Keesokan harinya, Yasmin yang terbiasa bangun pagi dan memasak, pergi ke dapur dan memasak sebelum semua pelayan dsn koki di rumah mewah itu bangun. Kemudian gadis itu kembali ke kamar untuk mandi, memakai baju dinasnya, lalu memasukkan semua buku dan alat tulis ke tas kerjanya.
Yasmin menoleh ke Rex, "Dia jadi kerja, nggak, sih? Kenapa sudah jam tujuh begini belum bangun?"
Rex memang terbiasa bangun siang karena dia tidak bekerja kantoran.
"Aku bangunkan tidak, ya? Kalau tidak aku bangunkan dia pasti menyalahkan aku kalau telat ke sekolahan" Yasmin menarik napas dalam-dalam lalu dia mendekati Rex.
"Tuan, sudah jam tujuh"
"Hmm"
"Tuan, bangun sudah jam tujuh"
"Jangan ganggu aku! Mau aku pecat kamu?!"
Yasmin menarik napas dalam-dalam lalu menggoyangkan badan Rex, "Anda ingin mengajar pagi ini, kan, Anda harus bangun dan segera mandi"
Mendengar kata mengajar Rex sontak membuka mata lebar-lebar lalu dia bergegas merosot turun dari ranjang sambil berkata, "Bantu aku mandi!"
"Apa?!"
"Buruan!"
"Tapi saya belum pernah memandikan cowok"
"Kalau sampai aku telat maka aku akan cari adik kamu untuk bertanggung jawab"
"Apa hubungan adik saya dengan........"
"Buruan!"
"Baik, Tuan" Yasmin bergegas mengekor langkah Rex ke kamar mandi sambil melotot ke Rex dan kembali mengarahkan tinju ke kepalanya Rex.