NovelToon NovelToon
My Baby Husband (New Story)

My Baby Husband (New Story)

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Cinta Seiring Waktu / Suami Tak Berguna / Pengasuh / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:112.1k
Nilai: 5
Nama Author: Himeka15

Aurora Clarissa adalah seorang gadis piatu yang dibesarkan di panti asuhan sejak ia masih bayi, dia tidak pernah tahu siapa orang tuanya.

Suatu hari ibu panti memaksa Aurora untuk menikah dengan salah satu putra donatur panti, bagi kebanyakan orang itu adalah sebuah keberuntungan bisa menikah dengan orang terpandang, tapi tidak dengan Aurora, pernikahan ini bagaikan neraka di hidupnya karena telah merenggut kebebasan dan masa mudanya.

Seperti apa kelanjutan dan perjalanan hidup Aurora?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Himeka15, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 24

Aurora POV

Aku menggeliat terasa terusik karena suara dering alarm dari ponsel, aku memilih mengabaikannya saja aku berbalik dan memeluk guling, tapi aku merasa ada yang aneh dengan guling ini harusnya guling itu lembut namun, ini terasa kasar dan keras.

Saya membuka mata betapa kagetnya aku melihat guling-ku yang ternyata adalah Kak Dion yang telah membuka matanya. Aku baru sadar rupanya kami tidur di kasur yang sama.

Manik mataku dan kak Dion bertemu aku menatapnya untuk waktu yang lama sampai aku memalingkan pandanganku karena merasa jantungku berdebar.

Aku memiringkan tubuhku untuk beberapa saat lalu berbalik lagi menghadap Dion dengan senyum yang manis di bibirku ini.

"Selamat pagi bayi besar," ujarku.

Aku beranjak dari kasur lalu membuka gorden dan jendela agar sinar matahari pagi dan udara segar agar masuk ke dalam kamar ini.

Saya mengambil kursi roda terus mengangkatnya dan membawanya ke kamar mandi, aku memandikan dirinya dalam waktu singkat dan telah memakai pakaian rapi untuknya.

Setelah itu, aku juga mandi untuk membersihkan diriku karena hari ini adalah hari pertama aku masuk sekolah sebagai nyonya muda Alexander. Aku mengambil seragamku di koper yang baru tiba kemarin sore.

Aku memakainya terus menyisir rambutku dan mengikatnya saja, aku memakai sunscreen dan compact powder agar tidak pucat.

Saya baru teringat satu hal bagaimana cara pergi sekolah jika kawasan ini tidak ada halte bis. Lupakanlah saja itu aku bisa minta tolong papa sekalian mengantarkan saya ketika pergi ke kantor.

Aku membawa Dion turun ke ruang makan yang mana semua orang telah berkumpul, aku memberi salam pada mereka semua, dan duduk di salah satu kursi kosong.

Mama menawarkan diri untuk menyuapi putranya jadi, saya bisa memakan roti panggang dioles selai coklat dengan segelas susu dengan tenang.

Michael telah menghabiskan sarapannya ia beranjak dari kursi, "aku berangkat dulu," ucapnya.

"Pergi sama Aurora," ujar papa seraya meletakkan cangkir di atas meja.

"Aku enggak mau ada gosip yang tidak-tidak tentangku dengan dirinya," balas Michael blak-blakan.

Papa ingin membuka mulutnya, tapi Michael malah santai telah pergi dari sana.

"Aurora, biar papa yang antar," ucapnya.

Aku mengangguk kecil seraya memakan roti dengan mulut penuh, aku harus cepat menghabiskannya karena aku tidak mau papa membatalkan niatnya mengantarkan aku.

Selesai itu, aku berpamitan pada mama dan juga kak Dion tidak lupa pula aku mencium punggung tangannya dan aku tidak tahu bagaimana bisa aku merasakan hal yang sama persis seperti kemarin setelah aku mengecup punggung tangannya itu.

Saya tidak mau ambil pusing saya menyusul papa saja yang telah menunggu di dalam mobil yang terparkir di depan teras. Pintu mobil dibuka oleh supir langsung saja saya masuk.

Saya baru sadar rupanya duduk bersebelahan dengan papa, saya merasa canggung selama mobil mulai berjalan. Aku menyenderkan wajahku ke jendela memandang luar sedang papa berkutat dengan iPad di tangannya.

"Aurora," panggil papa yang membuat saya menoleh padanya.

Papa mengeluarkan sebuah kartu kecil yang bentuknya sama macam kartu penduduk tapi ini bewarna hitam.

"Ini untukmu," ucap papa.

Aku menautkan alisku, "ini buat apa?" tanyaku yang memang dasarnya polos.

"Kau bisa beli apa pun pakai kartu ini anggap saja ini nafkah yang diberikan Dion." Papa memaparkan secara jelas, tapi tetap saja aku tidak paham.

"Sudah simpan saja," ucap papa menyodorkan kartu tersebut.

Aku menerimanya lalu memasukkannya ke dalam dompetku. Suasana antara kami kembali hening sampai mobil telah masuk ke pekarangan sekolah ini.

Aku menyalami punggung tangan ayah mertuaku dan aku tidak menduga papa akan mengecup keningku yang membuat aku merasa kaget.

"Papa akan minta supir nanti menjemput," katanya.

Saya keluar sambil melambaikan tangan pada papa setelah itu aku menutup pintu kembali aku melangkah, tapi aku merasa semua pandangan orang-orang tertuju padaku saya bisa rasakan tatapan mereka yang tajam seakan ingin menyerang aku.

Saya tidak nyaman namun, saya abaikan saja sampai akhirnya saya tiba di kelas, aku duduk di kursi. Aku pikir akan aman dan nyaman, tapi tidak teman-teman sekelas juga menatapku sinis persis seperti orang-orang di luar tadi.

Chelsea datang dan duduk di bangkunya aku merasa lega.

"Akhirnya bestie-ku masuk. Kemana aja sih Ra?" tanyanya berhasil memecahkan kegelisahan pada diriku.

"Ada urusan," jawabku singkat.

"Urusan apa?"

"Jangan kepo jadi orang," balasku sambil menyentil dahinya.

Chelsea mengerucutkan bibirnya sambil mengusap dahinya yang tidak sakit sama sekali itu.

"Oh iya Ra, aku merasa teman-teman kelas kita pada natap kita," ujar Chelsea.

Artinya bukan cuma aku saja yang merasa seperti itu Chelsea pun juga sama.

"Enggak tahu, perasaanmu aja kali," jawabku dengan pikiran positif.

"Mungkin orang natap karena Chelsea cantik hari ini," katanya begitu penuh percaya diri seraya memegang salah satu pipinya.

Saya cuma tersenyum cengengesan melihat tingkah polos dan percaya diri dari temanku ini.

Sherly masuk dengan terburu-buru ia mendaratkan bokongnya di bangku.

"Kalian tahu gosip panas hari ini enggak?" Sherly melempar pertanyaan begitu semangat sambil mengayunkan lengannya.

Aku dan Chelsea kompak menggeleng kepala.

"Is kalian," ucap Sherly berdecak.

"Memang ada gosip apa?" tanyaku yang penasaran.

"Kalian pasti tidak percaya dengan gosip ini karena ini penuh dengan plot twist dan menjadi trending topik hangat di sekolah kita ini," ujar Sherly berbelit-belit.

"Tinggal bilang aja udah," sambung Chelsea ketus.

"Gosipnya adalah..." belum selesai Sherly mengucapkan kalimatnya terdengar suara bel pertanda masuk telah berbunyi dan tidak lama kemudian guru pun masuk ke kelas kami.

Semua murid yang tadi berkumpul dan berbincang tadi duduk di bangku mereka masing-masing. Ibu guru meletakkan bukunya di atas meja lalu ia berdiri menghadap kami.

"Selamat pagi," ujar guru menyapa kami semua.

"Pagi bu," balas kami semua kompak.

"Sebelum pembelajaran dimulai ibu akan mengabsen kalian satu per satu. Udah masuk semua?" ujar guru sambil mengambil ipad di atas meja.

Guru menggulir layar ipad dan ia mulai memanggil nama setiap siswa.

"Aurora Clarissa Alexander," panggil guru dengan nada rendah di akhir.

Semua orang memasang raut wajah kebingungan dan memastikan mereka tidak salah mendengar.

"Aurora Clarissa Alexander," panggil guru sekali lagi.

"Saya bu," balasku lantang sambil mengacungkan jari ke atas.

Aku tetap memasang ekspresi tenang bisa aku lihat raut wajah para siswa termasuk guru yang tadi memanggil namaku.

Sherly langsung balik menghadap Aurora dan Chelsea. "Gosipnya adalah Aurora anak rahasia dari keluarga Alexander," ucapnya berbisik.

Bersambung

1
Keane
seru sih ini🥰
putrie_07
critany mantulll
Yhunie Andrianie
kadang aku, kadang saya, mumet dngn bahasa ny!!!
Yhunie Andrianie
semoga cerita ny ngk membosan kn yaa, soal ny udh capek muter" nyari lapak ynk cerita ny seru!!!
Adinda
arzan Sama Chelsea aja thor
Moh Rifti
up
Enung Samsiah
ada apa dngn ayah zapar apkh punya rahasia tntng aurora,,,,
Reza Muna
Luar biasa
Nur Cahyani
q tebak pasti dinikahkan dgn aurora
Asih Lusiana
kok gitu sih
Yuni Pragi
tidak jelas crtsnya d ulang lg
tasya_1438: itu gk diulang tapi dilihat dari sudut pandang Dion
total 1 replies
LISA
Aq mampir Kak
Aras Diana
Luar biasa
martina melati
untung gk ada bola yg nyasar y
Amey Sumaidah
Luar biasa
Puyoh Ramadhan
Menurut saya cerita ini cukup unik dikarenakan penulisnya menampilkan tokoh pria yang tidak sempurna dan tokoh perempuan yang sebatang kara. Obrolan antara tokoh perempuan dan laki-laki cukup unik karena tokoh perempuan terus mengoceh tidak peduli walaupun sih pria tidak bisa balas begitu juga pria walaupun perempuan tidak bisa mendengarnya.
jaya
Pertama kali membaca cerita ini karena ada notifikasi dari noveltoon. Saya baca karena lagi iseng dan bosan. Setelah saya baca lama kelamaan saya larut dalam cerita ini.

Segi penokohan ya unik biasanya pemeran utama selalu digambarkan secara sempurna tanpa cela. Tapi di cerita ini setiap tokoh memiliki kekurangan masing-masing.
Titik Supadmi
next mbak thor...👍👍👍👍
Titik Supadmi
next thor... 👍👍👍👍
Titik Supadmi
next thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!