Pernikahan yang yang sudah berlangsung selama 2 tahun harus kandas begitu saja ketika Ela mengetahui suaminya Dayu yang mempunyai wanita lain yang dimana wanita itu bekerja sebagai pelayan dirumahnya
Ela meminta Dayu untuk menceraikannya dan ia berencana untuk membalas semua perbuatan Dayu dengan menikah dengan Salman yang tak lain adalah Kakak Dayu.
Apakah rencana Ela akan berhasil untuk membalas perbuatan Dayu atau ia malah akan jatuh cinta kepada Salman.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Jam menunjukkan pukul delapan malam dimana Salman sekarang berada di restoran bintang lima bersama Tuan Markus.
Tuan Markus meminta Salman untuk menikmati hidangan yang sudah ada di atas meja makan.
"Tuan Salman bagaimana kalau anda menikah dengan Casandra" ucap Tuan Markus yang masih saja ingin menjodohkan Salman dengan putrinya.
Salman yang mendengarnya langsung menghentikan aktivitas makannya.
"Tuan Markus, kita kemari hanya untuk makan malam dan membicarakan tentang bisnis kita jadi jangan bahas yang lainnya" pinta Salman yang tidak juga jika masalah pekerjaan disatukan dengan masalah pribadi.
Tuan Markus tetap melanjutkan pembicaraannya dan berharap kalau Salman mau menikah dengan Casandra.
"Putriku sangat mencintai anda dan dari semalam ia tidak mau makan karena merindukan anda"
Salman langsung bangkit dari duduknya dan ia meminta maaf kepada Tuan Markus karena tidak bisa menikahi Casandra.
"Tuan Markus mohon maaf sebelumnya karena saya sudah mempunyai wanita yang sangat cantik dan tidak ada wanita lain yang bisa menggantikan posisinya" ucap Salman.
Tuan Markus tersenyum sambil mengepalkan kedua tangannya. Ia tidak menyangka akan mendapatkan penolakan dari Salman yang tidak mau menikah dengan Casandra.
Baru kali ini ada lelaki yang tidak mau menikah dengan Casandra.
Padahal Tuan Markus ingin menikahkan putrinya karena ia ingin mengambil kekayaan yang dimiliki oleh Salman.
Salman yang sudah tidak nyaman di rumah makan itu langsung berpamitan dan meninggalkan Tuan Markus sendirian.
Sementara itu Ela yang baru saja memuat susu coklat tiba-tiba dikejutkan dengan suara bel yang berbunyi.
"Siapa malam-malam bertamu? Apakah Mas Salman sudah pulang?" gumam Ela yang kemudian berjalan untuk melihat siapa yang datang.
Ela melihat ada seseorang wanita yang sangat cantik berdiri di depan pintu rumah.
"Bukankah wanita itu yang menggoda Mas Salman?" gumam Ela.
Ela membukakan pintu dan ia memandang wajah cantik Casandra.
"Anda mencari siapa? Tuan Salman belum pulang" ucap Ela.
"Aku tahu kalau suamimu belum pulang" Casandra mengambil ponselnya dan memperlihatkan video dimana suaminya sedang makan malam dengan seorang lelaki yang Ela sendiri tidak kenal.
Casandra mengatakan kalau Salman sedang membicarakan tentang pernikahannya dengan Tuan Markus yang tak lain adalah orang tua dari Casandra.
"Sebenarnya Mas Salman itu malu mempunya istri seperti pembantu. Tapi karena kasihan akhirnya Mas Salman mau menikah denganmu" ucap Casandra yang berbohong.
Salman mencoba untuk tidak mendengarkan perkataan Casandra dan ia meminta agar Casandra lekas pergi dari rumah.
Casandra membisikkan sesuatu ke telinga Ela dan ia langsung masuk ke dalam mobilnya.
Ela langsung segera menuju ke lantai atas untuk masuk ke dalam kamarnya.
"Mas Salman apakah benar kalau kamu kasihan kepadaku?" gumam Ela yang mulai terpengaruh dengan omongan Casandra.
Tak berselang lama suara mobil milik suaminya telah tiba di halaman rumah.
Ela yang mendengarnya langsung menghapus air matanya agar suaminya tidak melihatnya kalau ia baru saja menangis.
"Sayang, Mas sudah pulang" panggil Salman yang sedang berada di lantai bawah.
Ela membuka pintu dan ia segera menghampiri suaminya. Tak lupa ia mencium tangan suaminya yang baru saja pulang.
"Aku akan menyiapkan makan malam dulu Mas" ucap Ela yang langsung menuju ke dapur untuk menyiapkan makan malam.
Salman masuk ke kamar mandi dan segera ia membersihkan tubuhnya
Lima belas menit kemudian Salman yang sudah selesai mandi langsung menghubungi istrinya yang sedang menunggunya di ruang makan.
Ela mengambil piring dan ia langsung mengambil piring yang ia isi dengan nasi dan beberapa lauk lainnya.
Setelah itu Ela memberikannya kepada suaminya dan memintanya untuk segera makan.
"Sayang nggak makan malam?" tanya Salman.
"Aku nggak lapar Mas, Mas saja yang makan" jawab Ela yang sedang tidak ingin makan malam.
Ia masih memikirkan perkataan yang dikatakan oleh Casandra.
"Sayang kamu kenapa? Kamu sakit?" tanya Salman.
Ela yang masih melamun sampai tidak menyadari jika suaminya sedang mengajaknya bicara.
"Sayang...." panggil Salman sambil menggenggam tangan istrinya yang sedang melamun.
"I-iya Mas, ada apa?" tanya Ela.
Salman menaruh piringnya dan ia tidak mau makan jika Ela juga tidak makan.
"Ayo kita makan sama-sama," Salman langsung menyuapi istrinya.
Setelah selesai makan Ela lekas membersihkan piring dan gelas yang kotor.
"Sayang ayo mas bantu biar lekas selesai." ucap Salman.
"T-tidak usah Mas, biar aku saja." Ela kembali mencuci piring dan ia meminta Salman untuk segera istirahat.
Salman mengernyitkan keningnya saat mendengar istrinya yang tidak mau dibantu.
Ia pun memutuskan untuk masuk kedalam kamarnya sambil menunggu istrinya yang masih cuci piring.
Setelah selesai mencuci piring Ela melihat lampu kamarnya masih hidup dan menandakan kalau suaminya masih belum tidur.
"Lebih baik aku tidur di kamar bawah saja" gumam Ela yang kemudian masuk ke kamar bawah samping ruang kerja suaminya.
Hampir setengah jam Salman menunggu istrinya yang masih belum datang ke kamar dan ia langsung kembali turun ke bawah.
"Dimana dia? Kenapa tidak ada di dapur?" Salman mencari keberadaan istrinya yang ternyata sedang berada di kamar bawah.
Salman membuka pintu kamar dan melihat istrinya yang sedang duduk melamun.
"Sayang kamu kenapa?" tanya Salman.
"A-aku tidak apa-apa Mas, lekaslah tidur." Ela mengambil selimut untuk menutupi tubuhnya.
Salman menghela nafasnya saat istrinya tidak mau mengatakan yang sebenarnya.
Ia pun langsung naik ke atas tempat tidur dan memeluk tubuh Ela.
"Sayang apakah Mas membuat kesalahan sampai kamu tidak mau bercerita kepada suamimu ini?" tanya Salman yang tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi kepada istrinya.
Ela masih diam dan ia takut menjawab pertanyaan dari suaminya yang ternyata menikahinya karena kasihan.
"Baiklah kalau kamu tidak mau menjawab pertanyaan dari suamimu ini, Mas tidur di luar saja" ucap Salman yang tidak mau jika malah membuat istrinya tidak merasa nyaman.
Ela yang mendengarnya langsung memeluk tubuh suaminya yang akan bangkit dari tempat tidur.
"Ada apa sayang?" tanya Salman yang meminta istrinya untuk berkata jujur tentang apa yang terjadi.
"A-apakah Mas Salman menikahiku karena kasihan dan sekarang Mas Salman ingin menikah dengan wanita lain?" tanya Ela dengan air mata yang mengalir deras.
Salman membalikkan badannya dan langsung memeluk istrinya. Ia menepuk-nepuk punggung istrinya yang sedang menangis sambil mencoba menenangkannya.
Kemudian Salman duduk disamping istrinya yang masih saja menangis.
"Kata siapa aku menikah denganmu karena kasihan dan siap yang mengatakan kalau aku mau menikah dengan wanita lain?" tanya Salman dengan suara yang sangat halus.
"Casandra" jawab Ela yang kemudian menceritakan tentang Casandra yang datang ke rumah dan memperlihatkan foto dimana Salman yang sedang makan malam dengan Tuan Markus.
Ela juga memberitahukan kepada suaminya kalau Casandra juga mengatakan bahwa Salman hanya kasihan kepada Ela.
Salman yang mendengarnya langsung menyentil kening Ela yang sangat menggemaskan.
"Sakit..." Ela mengusap keningnya yang disentil oleh Salman.
"Aku mencintaimu bukan karena kasihan dan satu lagi aku tidak akan menikah dengan wanita lain karena istriku hanya kamu seorang" ucap Salman.
Salman meminta kepada Ela untuk selalu percaya kepada dirinya dan jangan mudah terhasut omongan orang lain.
Ela menganggukkan kepalanya dan ia meminta maaf karena sudah tidak percaya dengan Salman.
"Sekarang waktunya memberikan kamu hukuman" ucap Salman yang langsung mengunci pintu dan mematikan lampu kamarnya.
Salman langsung membuka pakaiannya dan pakaian yang dikenakan oleh istrinya. Dan Salman pun langsung memberikan hukuman dengan melakukan ritual olahraga bersama istri tercintanya.