kisah seorang gadis yatim piatu yang sejak bayi tak mengetahui bagaimana rupa wajah kedua orangtuanya, semenjak gadis kecil itu berusia 5 tahun tiba-tiba saja muncul kekuatan tak kasat mata melindunginya.
banyak misteri menaungi gadis itu kisah pelik antara dua dunia menjadi bunga bunga tidur gadis itu yang tak kunjung damai sampai akhirnya takdir mengatakan bahwa dia adalah kunci dari segala hal dari keselamatan dunia,..
penasaran yukk simak
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon juannita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode delapan belas
Sementara dimarkas Golden Black yang dipimpin Dimitri, Kenzie tengah menyusun beberapa strategi kepada anak buahnya Dimitri tahu apa yang tengah dihadapi sekarang,
Saat ini musuhnya bukanlah musuh seperti biasanya karena dari beberapa mereka ada yang bukan manusia biasa Dimitri tahu akan sebuah perjanjian kontrak yang tengah dilakukan oleh klan BLACK CROW dengan klan RED BAT saat ini yakni dengan mengorbankan putri semata wayangnya.
"Bedebah sial**n " umpat Dimitri dalam hati kala melihat video secara life lewat beberapa anak buahnya yang tengah disusupkan disana.
Apalagi kala Dimitri melihat sosok seorang yang sangat dia hapal diluar kepalanya, yang mana dia pernah bersinggungan langsung dengan manusia jadi jadian tersebut.
Dimitri ingat akan sesuatu gegas diapun beranjak pergi dari sana sebelum itu dia berpesan pada Kenzie agar tak menunggu nya nanti malam jika dia belum datang, langsung saja sesuai yang tengah direncanakan tanpa menunggu nya.
"Ken... Ada sesuatu yang harus ku lakukan dan kau lakukan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan,. Dan jangan menunggu tapi aku pastikan bahwa aku akan datang nanti malam." Titah Dimitri tegas.
Kenzie yang melihat sang tuan dengan tergesa gesa sangat penasaran dengan apa yang sudah direncanakan oleh tuannya ini.
"Anda mau kemana tuan..." Tanya Kenzie penasaran dia tak mungkin melakukan penyerangan tanpa adanya sang tuan sebagai ketua klan.
"Kau jangan banyak tanya dan lakukan perintah ku,aku pastikan nanti malam kita dapat bantuan dari klan lainnya" tanpa menunggu respon dari Kenzie Dimitri pun sudah menghilang dari sana dengan satu kedipan mata yakni dengan teleportasi yang mana sangat jarang Dimitri lakukan.
Kenzie mendesah pasrah kali ini sangat berat beban tugas yang diembannya untungnya dia juga memiliki keahlian yang tidak dimiliki pasukan lainnya dengan pelatihan khusus dari sang tuan.
Entah kemana tujuan tuannya saat ini Kenzie sangat penasaran tapi mengingat tugasnya diapun tak bisa berleha-leha lagi.
"Jo... Ikut aku sekarang...!!" Titah Kenzie pada orang kepercayaan nya.
Saat ini di mansion utama Dimitri Abhisya tengah duduk dengan tenang dengan posisi lotus, Abhisya melakukan itu karena dia ingin melakukan sesuatu.
Masih ada sisa beberapa jam saat ini Abhisya ingin memastikan sesuatu dan dia tidak bisa menundanya lagi dan dia berdoa semoga kalian ini apa yang menjadi tujuannya berjalan dengan lancar tanpa diketahui oleh om nya.
"Keluarlah mbah... " Panggil Abhisya terhadap seseorang yang dia panggil nenek .
Sett
Wuss
"Onok opo Kuwi nduk kok nyeluk si mbah,. ( Ada apa yah nak kenapa manggil nenek,. )" sebuah suara yang serak dan pelan dari siluet sosok yang selama ini mengikuti dan menemani Abhisya mengusik pendengaran Abhisya.
"Abhi butuh bantuan si Mbah boleh??" Tanya Abhisya kemudian meskipun mahluk tak kasat mata tersebut bicara dalam logat Jawa kental tapi Abhisya tetap memakai bahasa Indonesia.
"Huumm... Opo ??" Tanya sosok nenek nenek itu masih dengan suara seraknya.
"Bisakah nanti malam si Mbah menemaniku melakukan sesuatu tapi jangan sampai kelihatan karena...." Nampak Abhisya tak bisa meneruskan kalimatnya.
Sett
"Aja sembrono, setan iki pancen tangguh lan kuwat, dheweke uga bisa mambu ambune amis getih ing radius atusan meter... ( Jangan gegabah, iblis ini sangat tangguh dan kuat, dia juga bisa mencium bau darah ikan dalam radius ratusan meter....)" Ucap sosok nenek nenek itu sarkas diiringi dengan tatapan tajam nan menusuk.
"Apakah sekuat itu Mbah.....??" Tanya Abhisya penasaran.
"Iyo... " Ucap suara serak nenek nenek itu.
"Apakah ada cara lain Mbah...??"
"Ora ana cara liya, malah cairan semprotan ora bakal bisa nutupi ambune amis getih... ( Tidak ada jalan lain, cairan semprotan pun tidak akan mampu menutupi bau darahmu... )" nada tegas mendominasi membuat Abhisya mengerucut kesal.
"Tapi Mbah...."
Sett
Wuss
Tanpa aba aba nenek nenek itupun pergi dan menghilang dari pandangan Abhisya,kini Abhisya menunduk lemah dia sebenarnya sangat berani meskipun dalam keadaan datang bulan,tapi kata kata sarkas mahluk yang mendampingi nya masih terngiang ditelinga nya.
Abhisya bukannya takut akan mahluk jadi-jadian seperti vampir dan lainnya hanya saja dia masih merasa belum mampu menandingi kekuatan tersembunyi dari mereka.
Bahkan om nya mengatakan "mereka punya sesuatu yang tersembunyi yang tidak kita ketahui Abhi... Karena itulah kita harus hati hati dan waspada " ucap om nya kala waktu itu.
Kembali Abhisya mendesah pasrah tapi sedetik kemudian seperti ada bohlam lampu dikepala nya yang tiba-tiba menyala dengan terang benderang, Abhisya mempunyai ide sekarang lalu senyuman manis yang merekah dibibir nya melengkung sempurna.
"Lion..." Panggil Abhisya entah kepada siapa.
Wussshh
ROAARRR
Terdengar suara Auman singa yang sangat keras mengaung ditengah ruangan itu, muncullah sosok hewan buas menyerupai singa jantan yang bentuk ukuran melebihi ukuran normal bahkan mahluk itu bisa dikatakan tiga kali lebih besar dari singa singa pada umumnya.
Abhisya bersorak gembira dia berjingkrak senang kala mendapati sosok yang dipanggil nya itu muncul saat itu juga.
"Hai... Apa kabarmu Lion....??" Tanya Abhisya sambil mengelus surai panjang hewan astral itu.
ROAARRR
Seakan mengerti apa yang dikatakan oleh gadis itu singa itupun menjawab dengan Auman yang tidak begitu keras.
"Nanti malam tolong temani aku yah,. Aku ingin melakukan sesuatu dan ingin memastikan sesuatu juga" kali ini singa itu tak menjawab permintaan gadis itu.
"Lion... Kenapa kamu diam huumm..." Tanya gadis itu kembali.
"Apa kau yakin nak..." Abhisya yang mendengar suara berat itu tersentak siapa yang menyangka ternyata mahluk itu bisa bicara layaknya manusia.
"Iya saya yakin..." Ucap gadis itu tegas tak kalah antusias nya.
"Menurut ku lebih baik harus kau turuti apa kata Nini rusmi..." Abhisya yang mendengar kalimat itupun memutar matanya malas.
"Ada apa dengan kalian ini,aku hanya ingin melakukan sesuatu karena aku juga hanya ingin memastikan sesuatu saja dan aku tak akan ikut dalam pertarungan itu..." Rengek gadis itu manja.
"Aku akan mengantarmu tapi dalam jarak aman,tugasku adalah menjadi teman sekaligus penjagamu..." Ucap Lion dengan suara beratnya.
"Oke... "
Kini waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam detik detik waktu pertarungan antar klan dimulai tapi sebelum itu nampak perwakilan dari beberapa klan baik dari pihak musuh dan sebaliknya.
Nampak terdengar suara suara erangan dari beberapa mahluk suara suara sorak Sorai dari beberapa klan yang sangat antusias untuk melampiaskan rasa haus akan pertarungan dan darah.
Tak bisa dipungkiri suasana sangat ricuh dan tegang beberapa mahluk jadi-jadian pun nampaknya sudah siap akan tugasnya masing masing.
Grrrrhh
Hosh
Hosh
Auuummmm
"Ton... Jujur gue tegang banget saat ini tapi gue sangat menantikan nya..." Suara Devin terdengar tegas dan tenang tapi dari riak wajahnya menunjukkan wajah tegang tak terbantahkan.
"Gue juga tapi mau bagaimana lagi mereka kalau tidak dibinasakan mereka akan menjajah kita dan bagaimana nanti kaum kita kedepannya juga tergantung pada kita" Han yang mendengar ungkapan dari Antoni nampak terdiam dalam hati dia juga membenarkan kalimat dari sahabatnya itu yang merangkap sebagai asistennya.
Sejujurnya Antoni tidak diperbolehkan ikut oleh Han tapi pemuda itu memaksa ikut karena dia terpacu ingin mengikuti pertarungan ini dengan alasan sudah lama dia tidak berolahraga.
Padahal dari semua alasannya dia hanya ingin melindungi teman temannya juga dia tidak ingin berpangku tangan saja kala melihat para sahabatnya berjuang mati Matian dalam pertarungan nanti.