Sinopsis: Namaku Ebby Zahran. aku seorang OB di sebuah rumah sakit besar, aku selalu di salahkan oleh kakak tiriku, bahkan aku selalu di jadikan layak nya seorang babu. padahal aku putra kandung keluarga mamah. aku putra kedua dari mamah, papah ku sudah tiada, aku kira setelah mamah menikah lagi aku akan bahagia mempunyai kakak tiri . kakak tiriku putra kandung dari papah tiriku. mamah dan papah tiriku belum di karuniai anak.
aku juga belum pernah mendapatkan kebahagiaan dari kakak ku. dia selalu acuh, aku tak tau apa yg membuat nya seperti itu.
Ikuti kisah ku ini, semua tak mudah untukku.
hanya untuk hiburan semata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 8" Cinta?
Aku mulai merasakan kenyamanan saat di dekat Ellena, tapi hatiku masih ragu, apakah rasa ini benar - benar cinta? Ataukah hanya rasa saja. Aku pun tak tau.
Aku memandangi indah nya sang rembulan malam ini, malam yg cerah ini membuatku semakin bahagia. Tapi aku lihat kembali foto mamah di layar ponsel ku, aku sangat rindu akan kehangatan mamah.yg belum aku rasakan .
Aku tidak pernah merasakan sebuah getaran cinta sebesar ini selama hidupku. aku melihat satu cahaya yg sangat benderang, melingkari rembulan , aku jadi ingin merasakan sebuah kasih dan cinta dari orang yg mencintai ku tulus.apa adanya. Karna aku tidak mau memaksa seseorang untuk mencintaiku tapi aku mau orang tersebut ikhlas menerima diri ini apa adanya.
" Hayo , nggak baik tau ngelamun malem - malem" Papah membuyarkan lamunan ku , beliau sangat menyayangi ku dengan sepenuh hati nya. Padahal aku bukan siapa - siapanya.
" Aku mulai ada rasa ke Ellena pah, apakah menurut papah aku pantas buat bahagia?aku pantas buat jadi pendamping hidup nya? karna aku merasa diri ini kurang pantas buat Ellena. Dia itu sempurna , aku punya kekurangan , apakah aku bisa di bilang pantas untuk menemani hidupnya?" aku memandangi wajah papah sambil di penuhi pengharapan yg membuat ku memikirkan kembali semua nya.
" Kamu pantas sayang, karna kamu itu anak yg baik, percaya lah, suatu saat kebahagiaan itu akan menghampiri hidup mu. Meski sejuta rintangan menghadang , yakin lah akan datang, papah juga sangat mendukung bila kamu ingin berhubungan dengan Ellena" Papah mencium tangan ku , senyum nya selalu terpancarkan .
" Betul tuh, nenek juga setuju, karna kamu anak yg baik, nggak pernah berbuat jahat, justru kamu yg selalu di perlakukan buruk" Nenek muncul dari arah toilet, sambil berjalan pelan mendekati.
" Nek , aku akan mencoba untuk memulai cinta dengan Ellena, semoga ini awal aku bahagia" Aku meraih gelas , karna haus .
" Setuju, nanti papah bikin acara spesial ya, buat melamar Ellena jadi pacar mu"papah mengusap pipiku.
" Om ini buat om" Irwan memberikan aku coklat yg masih di bungkus rapat. Bocah itu membuat ku bahagia karna jujur baru pertama kalinya aku sebahagia ini.
" Sayang makasih ya, gimana daddy udah sembuh?" Aku menerima nya sambil tersenyum. aku hanya berpura senyum sebenar nya aku nggak bisa menutupi kalau diri ini merasa sedih karna aku rindu kehangatan mamah.
" Daddy belum sembuh, kaki nya masih luka, tapi aku seneng karna daddy mulai membaik sedikit." Irwan memainkan pipi ku. senyum nya sangat indah.
" Daddy itu orang baik , pasti cepet sembuh nya , mommy Irwan mana?" Aku memakan coklat itu agar Irwan tidak sedih. Lagi pula aku suka dengan coklat batangan.
" Mommy kabur" Irwan menunduk sambil berkaca - kaca. Mengingat pertengkaran mommy nya bersama Eza waktu lalu.
" Kenapa? Kemana?" Nenek ingin tau sambil merangkul Irwan masuk ke dalam pelukan nya.rasa ingin tau nenek muncul karna bocah itu menahan tangis nya.
" Nggak tau, mommy belum ada kabar lagi, aku sedih, karna mommy pergi waktu aku masih bayi, mommy cuma ninggalin surat, sama gelang nama Irwan " Irwan menunjukkan gelang yg di pakai nya pada nenek.
" Sabar ya, mommy pasti kembali" Aku mengecup pipi nya. Hatiku merasa sedih ketika mendengar kabar tersebut.
Irwan hanya diam sambil menatap ku berkaca - kaca.
Aku mulai nyaman dengan Irwan karna dia sangat baik dan imut.
Jujur aku juga sedih ketika mengetahui tentang mommy nya Irwan, aku ingat mamah juga yg seperti itu. Beda nya raga mamah masih ada di sisi ku tapi hatinya di tempat lain.