NovelToon NovelToon
Pengganti Adik Ku

Pengganti Adik Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Balas dendam pengganti
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Wanita Biasa

Dengan kebesaran hati seorang wanita muda bernama ( Azalea 26 tahun ) yang rela menggantikan posisi adik nya sebagai pengantin di hari itu.

Ternyata kebaikan hati Azalea di balas kebencian oleh pengantin lelaki (Arta 32 tahun ) yang sudah sah menjadi suami nya itu.

Sampai di titik itu, dimana Arta sadar bahwa Azalea lah yang terbaik. Tapi apakah Azalea masih mau bersatu dengan Arta ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita Biasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18.

"Bagaimana jika aku hamil ? " Pertanyaan itu keluar dari mulut Lea pada bayangannya yang ia lihat dari pantulan cermin.

Kemungkinan hamil pasti ada, apalagi Lea tidak memakai alat kontrasepsi apapun saat berhubungan suami-istri dengan Arta.

Suara pintu kamar mandi itu pun di ketuk, " Ya ... Sebentar ! " Jawab Lea.

"Saya akan pergi lagi ke kantor, kamu diam lah dulu di sini. Nanti akan saya jemput. Jika mau makanan take away saja ! " Pesan Arta yang sebelumnya sudah membersihkan diri.

"Ya ... " Jawab Lea.

Arta pun tidak menunggu Lea terlebih dahulu, ia langsung pergi dari apartemen itu.

"Lagian aku lebih nyaman di sini ketimbang di rumah besar itu. " Batin Lea.

Lea yang merasa kesepian dan bingung mau melakukan apa, Lea pun berunjuk pada sebuah Laptop yang tersimpan di meja dekat lemari baju.

"Ah sial pake pasword lagi. " Batin Lea.

Lea mencoba menebak Pasword laptop itu, tiba-tiba Lea teringat pada sosok wanita yang ia anggap sebagai kekasih hati Arta. "Lagian kebanyakan orang kan selalu menggunakan nama atau tgl yang memang ia anggap penting. " gumam Lea.

Benar saja Laptop itu berhasil di fungsikan oleh Lea. "SHERIN " ya itulah Pasword nya.

"Sebegitu berharga dia untuk mu Mas. " Ucap Lea.

Saat Laptop itu datang ke tampilan awal, Lea di kejutkan dengan foto Arta dengan wanita paruh baya yang raut wajahnya itu percis dengan Arta.

"Apa dia ibunya ? " Tanya Lea.

"Ny, Levi Monica. " Lea terus membaca setiap tulisan yang ada di sana.

"Apa ? Jadi Ayah mertua ku itu bukan Ayah kandung Mas Arta, dan Ibu mertua ku itu ? Ya ... Memang Atala sempat mengatakan bahwa Arta selalu menyalahkan kematian ibunya pada Atala. Jadi kesimpulannya itu bagaimana ? Sementara di sini tertera bahwa Arta adalah anak satu-satunya Tuan Yoga dan Ny. Levi monika. " Lea terus menyimpulkan sesuai dengan prasangka yang ada di dalam pikirannya.

"Aku tidak akan membuat Mas Arta jatuh, " Pekik nya.

Laptop itu pun di matikan kembali dan di taruh di tempatnya semula.

Saat Lea memeriksa kulkas di dapur apartemen itu, Lea hanya melihat makanan-makanan instan saja. " Aku pesan saja deh, " Ia meraih benda pipih miliknya. Namun sebelum ia menghubungi pelayanan restoran. Layar ponsel Lea sudah berubah menjadi sebuah panggilan telpon.

"Ayah ? " Batin Lea, " Apa dia baru ingat jika selain Mira ada aku sebagai anaknya ? " gumam Lea kesal.

Lea tidak pernah menuruti ego nya, ia tetap akan mendahulukan sopan santun. ia mengangkat sambungan telpon itu dan tanpa basa basi Ayah Lea menyuruh Lea untuk menemuinya. Walaupun malas tapi entah kenapa Lea ingin mengetahui maksud ayahnya ingin bertemu dengannya.

Karna Lea merasa jenuh, Lea pun memilih untuk keluar dari apartemen untuk menemui Ayahnya.

Lea menggunakan Taxi, karna kendaraannya di simpan Boy di rumah besar itu.

"Ada apa ayah menyuruhku kemari ? " Tanya Lea saat sudah sampai di sebuah perusahaan yang di hadiahi Ayah mertua Lea pada Ayahnya.

"Bagaimana dengan Arta ? Apa dia sudah mencintaimu ? " Tanya Ayah Lea.

Entah kenapa hati Lea seperti di tinju tanpa aba-aba terlebih dahulu.

Lea ingin mengatakan yang sebenarnya, tapi entah mengapa dia memilih untuk berbohong. " Ya ... Tentu saja Mas Arta sangat mencintaiku. "

Ayah Lea pun seperti mendapatkan hadiah besar, ia tertawa sambil bertepuk tangan. " Kamu memang anak yang pintar Nak. "

Lea hanya tersenyum simpul.

"Arta tidak ada pikiran untuk memberimu perusahaan ? Kamu tahu kan perusahaan dia banyak ? Minta dong Nak, kalau perlu alihkan semua perusahaan Arta atas nama Kamu. Atas nama Ayah juga boleh kok. " Jelas Ayah Lea seperti tidak mempunyai kewarasan, dia seperti lupa bahwa Lea yang sekarang bukan lah Lea yang dulu. Lea yang selalu di anggap anak kecil kini sudah tumbuh dewasa dan pintar.

Lea memajukan tubuhnya, " Memang itu yang sedang aku rencanakan. "

Ayah Lea sontak merasa senang karna ia tidak perlu lagi basa-basi. " Benarkah ? Tenang saja Nak, kamu tidak sendiri bahkan Ayah mertuamu itu akan mendukungmu. "

"Oh ... Jadi ini rencananya, " Batin Lea tersenyum miris kala melihat manusia Ter rakus yang kini ada di hadapannya.

Lea pamit, " Jadi ini rencana Ayah tiri Arta menyuruh Ayahku menikahkan putrinya ? " Lea menggelengkan kepalanya, ia merasa miris sekali dan merasa malu mempunyai Ayah seperti Ayahnya itu.

Saat tahu akal bulus Ayah dan Ayah mertuanya, Lea mempunyai keyakinan bahwa memang ia yang harus berada di posisi sekarang menggantikan adik tirinya untuk di nikahi oleh Arta.

"Maafkan aku sudah buruk sangka terhadap ya Alloh ... Ampuni aku. " Gumam Lea.

Lea ingin memberitahukan hal apa yang dia tahu pada Arta, Lea tak ingin menunggu lebih lama lagi. Bahkan Lea tidak bisa menunggu Arta pulang ke apartment. Lea menyuruh sopir Taxi itu untuk membawanya ke kantor pusat yang di kepalai oleh Arta, karna memang Arta lah hak waris dari Tuan Yoga mendiang Ayah Arta.

"Lalu jika Atala bukan adik Arta, kenapa umur mereka hampir tidak jauh beda. Ah terlalu rumit. " Gumam kecil Lea berpikir keras.

Sesampainya di kantor Lea di sapa oleh beberapa Staf, Lea tak ingin berlama-lama bertegur sapa dengan mereka.

"Maaf Bu, Tuan Arta se-sedang ... "

Lea tak mau menunggu jawaban sekertaris itu, karna itu terasa sangat lama bagi Lea. dengan penuh semangat Lea membuka pintu kantor itu, ia tak sabar ingin memberitahukan hal yang baru saja ia tahu.

Namun waktu memang sedang tidak berpihak padanya, Lea di suguhkan Denga. Kemesraan Arta dan juga Sherin. Sherin sedang duduk di meja kerja Arta, sementara Arta diam saja kala tangan Sherin membelai wajahnya.

Sontak Sherin dan Arta pun berdiri bersamaan, tidak ada yang bicara saat itu. Lea terpaku dan tidak bicara apapun sekuat mungkin di harus menahan air matanya. " Sungguh sangat perih. " batinnya.

"Hahahaha, oh ... Sayang kenapa tegang seperti ini sih ? Bukan kah kita merencanakan hal ini, untuk menemui istri mu. Ya walaupun istri mu duluan yang menemui kita. Ya sudah lah tidak apa-apa, " Sherin membelai mesra jas kantor Arta. Arta hanya mematung tanpa melempar pandangan nya pada Lea.

Lea berniat pergi, namun Sherin menahannya. Sherin menghampiri Lea, dengan lembut Sherin menarik tangan Lea dan membawa Lea ke dekat Arta. Setelah itu Sherin kembali mendekati Arta dan membelai wajah Arta.

"Sungguh menjijikan. " Batin Lea.

"Cantik juga istri kamu Mas ! Tapi sayangnya kekasihku ini enggan menyentuh istrinya, kasihan juga ya istrimu ini. " Cibiru Sherin merasa bebas karna Arta pasti ada di pihak nya.

"Mas kenapa kamu tidak bicara, kamu sudah menyentuhku. Bahkan beberapa kali. " Teriak Lea dalam hatinya.

"Iya kan sayang ? " Tanya Sherin.

Arta menoleh ke arah Sherin, lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain. " Ya ... Kamu benar. "

Jawaban Arta begitu menyakitkan bagi Lea, lebih menyakitkan dari apa awal pertama melihat Arta dan juga Sherin bersama.

"Uhhhh ... terimakasih sayang, dengan begitu aku semakin yakin bahwa kamu sangat mencintaiku. Kamu pintar sekali Sayang, Kekasih ku ini mempunyai selera yang tinggi bahkan jika di bandingkan dari aromanya saja aku dan istri mu ini sangat berbeda. Ya orang buta sekali pun bisa membedakannya. " Sherin terus saja menghindar Lea yang berpenampilan sederhana.

Arta mengepalkan tangannya kuat, namun ia berusaha menahan emosinya.

"CEPAT KATAKAN, ADA HAL APA SEHINGGA MEMBUATMU DATANG KE SINI ? "tanya Arta kuat dan tegas pada Lea.

Namun Arta tak berani menatap wajah Lea, ia sungguh tidak akan kuat jika harus membentaknya. "Cepat katakan ATAU jika tidak ada hal yang penting keluarlah. " Arta mengusir Lea begitu saja.

Sherin hanya melipatkan tangannya, ia merasa senang dan menang saat itu.

"Sayang jangan kasar gitu dong, kasihan. Lagian dia itu kan istri mu, sudahlah ... Ayo bicaralah? " Sherin sungguh ular berkepala 2 bahkan lebih dari dua.

Lea memilih pergi, karna ia tidak tahan dengan air mata yang terus saja memaksa ingin segera jatuh membasahi pipi Lea. Tapi Lea tidak akan membiarkan air matanya jatuh di hadapan Sherin dan Arta.

Sherin dengan sengaja menghalangi langkah Lea saat ingin keluar dari ruangan itu, " Ayolah bicara. " bujuk Sherin.

Lea menyunggingkan senyuman di sudut bibirnya, " Aku salah masuk ruangan. Tidak ada yang saya kenal di sini. PERMISI. " Jawab Lea sudah tak tahan dan memaksa keluar sehingga tubuh Sherin separuh di tabrak oleh Lea.

"UPS ... Kasar sekali istri mu SAYANG ! " Sering sengaja mengeraskan suaranya.

Sementara Arta langsung terduduk dan memijat kepalanya sesekali ia mengusap kasar wajahnya.

Lea berusaha tetap tegar di hadapan semua staf Arta, ia tidak mau semua orang bertanya-tanya tentang keadaannya. Lea berjalan dengan angkat cepat sehingga ia tak bertegur sapa dengan Siapapun.

"Jalan Pak. " Perintah Lea pada sopir Taxi yang sengaja di suruh untuk menunggunya.

Lea mengarahkan supir Taxi itu ke alamat rumah besar itu, ia lebih memilih untuk pulang ke rumah besar itu dari pada ke apartemen.

Setelah sampai Lea membayar Taxi itu dengan uang lebih, " Ambil saja pak lebihnya. Titip salam saya pada istri dan Anak bapak. "

"Ya Alloh Neng, terimakasih banyak. Semoga Alloh menggantikan kebaikan Neng dengan kebaikan yang lebih. " Doa sopir Taxi itu, merasa terharu karna ia sangat membutuhkan uang lebih untuk pengobatan anaknya.

"Aamiin Pak. "

Lea pun pergi meninggalkan taxi itu, memasuki pelataran rumah mewah itu. " Sore Non. " Sapa petugas keamanan yang berjaga di pagar besi yang tinggi itu.

"Sore Pak. "

Lea tak mau basa basi, ia langsung berlari dan masuk ke dalam rumah itu. Ia ingin segera memasuki kamarnya. Namun sayang benalu rumah itu menghalangi langkah Lea.

"Hey menantu ! Tidak sopan sekali kamu, tidak lihat di sini ada orang tua ? " Cerca Ibu mertua Lea padahal itu orang lain bagi kehidupan Arta.

Lea memilih untuk tidak berurusan terlebih dahulu dengan Ibu mertuanya itu.

"Maaf Bu saya buru-buru, saya tidak tahu kalau ada Ibu. Permisi Bu ! " Jawab Lea yang masih enggan melirik ke arah Atala, Atala sedang duduk santai bersama ibunya itu.

Lea belum tahu pasti siapa Atala sebenarnya Adik kandung Arta apa adik tiri Arta.

Lea pun kembali melanjutkan langkahnya, sesampainya di kamar itu. Lea menjatuhkan Tasya dengan penuh emosi. Lalu ia menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur. Ia menumpahkan semua air matanya yang sedari tadi Ita tahan.

"Sakit sekali rasanya. " Isakan tangis Lea begitu terasa menyakitkan.

1
Reni Anjarwani
doubel up
Reni Anjarwani
doubel up thor
RN
up
RN
lama sekali upy Thor 🙄pdhl bgs loh ceritanya
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
ya elah Arta dikasih bini yg bgus akhlaknya mlh maunya yg ky uler berbisa/Hey/
RN
lanjut
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
lama lama jtuh cinta dia
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
mulai berlabuh kapalnya
Khusnul Khotimah
bagus lea jg lemah ikuti alurnya,,,,,,,diam bukan berarti kalah,,,,,,,,kala waktu perpisahan tiba angkat wajahmu dg angkuh lalu pergilah dg mantap,,,,,,,maka penyesalan adalah sakit yg tiada terperi yg akan dia rasakan,,,,,,demi seonggoh sampah membuang berlian
RN
lanjut kk
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
wah ada masalah apa tuh, jgn jangan ceweknya Arta di rebut atala ua
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
klo aku jadi Lea mah bodo amat😪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!