NovelToon NovelToon
Lembayung Dibalik Kabut.

Lembayung Dibalik Kabut.

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Dikelilingi wanita cantik / Ibu Pengganti / Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Wanita Karir
Popularitas:16.7k
Nilai: 5
Nama Author: Alvinoor

Novel ini lanjutan dari Antara Takdir dan Harga Diri. Bagi pembaca baru, silahkan mulai dari judul diatas agar tau runtun cerita nya.

kehilangan orang yang paling berharga di dalam hidup nya, membuat Dunia Ridho seakan runtuh seketika. Kesedihan yang mendalam, membuat nya nyaris depresi berat hingga memporak porandakan semua nya.

Dalam kesedihan nya, keluarga besar Nur Alam sedang bertikai memperebutkan harta warisan, sepeninggal Atu Nur Alam wafat.

Mampu kah Ridho bangkit dari keterpurukan nya?.
silahkan simak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvinoor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nyaris Jadi Korban Kejahatan.

Beberapa waktu berlalu setelah peristiwa di resto seafood itu, tak ada lagi terlihat kelanjutan nya, bahkan Steve pun tidak diketahui kabar nya lagi.

Pagi itu setelah sarapan seadanya nya, Yuanchi berangkat, sebelum kekantor, dia terlebih dahulu mengantarkan si kembar Hafizah dan Syafiq kesekolah nya, barulah dia pergi ke kantor nya.

Sementara itu, Firdaus diantar oleh Ridho ke sekolah dengan naik motor tua nya.

Saat keluar dari Gang, mobil mereka nyaris menabrak sebuah motor yang di naikin oleh dua orang pria yang tiba tiba saja berbelok.

Kedua orang pemuda itu marah marah mencaci hingga menendang mobil Yuanchi.

Beberapa anak muda gang itu yang memang mengenal Ridho dan Yuanchi, segera mendatangi tempat itu. Melihat ada puluhan orang pemuda yang berjalan kearah mereka, kedua orang pemotor itupun segera pergi tanpa banyak bicara lagi.

Setelah mengucapkan terimakasih, Yuanchi segera berlalu kesekolah Hafizah dan Syafiq, untuk mengantarkan dua anak remaja kembar itu ke sekolah nya.

Ditengah jalan, Syafiq, menggamit Hafizah, "Kak!, seperti nya dua orang tadi membuntuti kita!" bisik nya.

"Dua orang yang mana?" tanya Hafizah bingung.

"Dua orang pria yang nyaris tertabrak oleh mamah Anchi tadi kak!" bisik Syafiq lagi.

Hafizah menengok ke belakang,benar saja dia orang pria tadi membuntuti mereka dari belakang.

"Mah!, dua orang tadi mengikuti kita mah, barangkali mereka masih marah!" ujar Hafizah memberitahukan Yuanchi.

Yuanchi melihat kearah kaca spion kiri dan kanan, memang nampak dua orang pria, mengendarai motor nya, sedang mengikuti mobil mereka dari belakang.

Jalanan padat merayap, membuat mobil maju dengan perlahan.

Dari arah belakang, sebuah mobil sport dengan kabin terbuka yang di naiki oleh dua pasang muda mudi berjalan dengan jik Jak di sela sela celah mobil yang sedang padat itu.

Mobil itu menyelinap dari arah kiri mobil Yuanchi, berusaha mencari jalan, agar terbebas dari kemacetan.

Saat melewati sebuah gang di sisi kiri, sebuah mobil melaju kearah mobil Yuanchi, dengan tujuan seperti ingin menabrak dari sisi kiri, namun mobil sport dengan kabin terbuka tadi juga sedang menyelip mobil Yuanchi dari sisi kiri yang memang terlihat longgar itu.

"Bum!" ....

Tanpa ampun, tabrakan pun terjadi antara mobil yang melaju keluar dari Gang, dengan mobil sport dengan kap terbuka.

Saat mobil dari dalam Gang akan keluar, menghantam mobil Yuanchi, dari arah kanan nya, mobil sport dengan kabin terbuka itu menabrak nya dengan telak hingga terguling beberapa kali.

Empat orang muda mudi yang menaiki mobil dengan kabin terbuka tadi, terpental kearah depan, menghantam badan mobil yang mereka tabrak tadi.

Kekacauan lalu lintas segera terjadi, untung pada saat yang sama, beberapa orang polisi turun tangan mengatur kemacetan lalu lintas.

Meskipun dengan sedikit terlambat, Yuanchi berhasil tiba di depan Gang sekolah Hafizah dan Syafiq.

Hafizah dan Syafiq segera keluar dari mobil, berlari kecil masuk kedalam Gang. Sementara itu Yuanchi pun melaju menuju kearah kantor AXSA internasional.

Namun beberapa kilometer sebelum tiba di gerbang PT AXSA internasional, mobil nya kembali di hadang oleh dua orang pemuda pemotor yang tadi nyaris tertabrak oleh Yuanchi itu.

"Hei lonte jahanam!, keluar kau!" teriak salah seorang dari pemuda itu.

Kebetulan jalan mendekati kantor PT AXSA internasional ini cukup sepi, hanya ada sebuah mobil sport putih yang terparkir di bahu jalan.

"Hei! Kalian yang salah, kenapa malah marah marah dengan orang lain?" tanya Yuanchi gusar.

"Keluar kau lonte sialan!, kita masih punya urusan yang harus diselesaikan kan!" teriak pemuda itu lagi sambil memarkirkan motor nya di depan mobil Yuanchi.

Kedua pemuda itu segera menghampiri mobil Yuanchi, berusaha membuka pintu mobil.

Yuanchi segera mengunci pintu mobil, namun pintu yang berada di sisi kiri mobil tidak sempat dia kunci, keburu dibuka oleh seorang pemuda.

Pemuda itu berusaha menarik tubuh Yuanchi keluar dari dalam mobil.

Meskipun Yuanchi dengan sekuat tenaga melawan, tetapi dia hanya seorang perempuan, melawan tarikan dua orang pemuda, akhirnya Yuanchi tidak berdaya juga.

Dari dalam mobil sport putih yang terparkir di bahu jalan, keluar dua orang pemuda lain nya, yang segera membuka pintu belakang mobil sport putih itu.

Saat Yuanchi ditarik kedalam mobil, tiba tiba datang empat buah motor yang masing masing dinaiki oleh dua orang pemuda.

"Hei!, lepaskan dia!" salah seorang pemuda itu berteriak kencang sambil menyetandar motor nya.

Melihat ada yang datang, empat orang pemuda itu nampak tidak suka sekali.

"Hei! Tidak usah ikut campur urusan orang lain kalau mau selamat!" ucap salah seorang pemuda yang nampak seperti pemimpin nya.

"Buk!" ....

Salah seorang pemuda yang baru datang itu tiba tiba menghajar pria itu hingga tersungkur ke tanah.

"Manusia songong, lihat lihat dulu bila mau sok jagoan, lihat dia baik baik, masa kau tidak kenal dia?" pemuda yang baru datang menunjuk ke arah salah seorang pemuda lain nya yang segera melepas kaca mata nya, menatap kearah Yuanchi.

"Nona Yuanchi?" tanya pemuda itu.

Sementara itu, ke empat pemuda itu gemetar melihat pria yang turun dari motor nya itu.

"Mat!… Mat!… Mat Sani, maafkan kami bang, kami hanya suruhan saja!" kata salah seorang pemuda itu ketakutan.

"Ya, akulah Mat Sani, siapa pun yang mengganggu mereka, berarti menantang ku, karena mereka keluarga dari teman ku, sahabat ku, jadi mereka berada dibawah perlindungan ku, mengerti kau?" bentak Mat Sani marah marah.

Ke empat pemuda itu sebenar nya sudah tahu dengan Mat Sani itu yang sering terlihat di televisi, tetapi baru sekarang mereka bisa berhadapan hadapan.

"Siapa yang menyuruh kalian menculik nona ini?" tanya Mat Sani.

Namun sebelum menjawab, ke empat pemuda itu sudah lari ke arah Mobil sport putih dan langsung tancap gas, bahkan dua buah motor mereka pun, mereka tinggalkan saja, dan akhirnya dia orang anak buah Mat Sani membawa nya ke markas mereka.

"Terimakasih bang, Abang sudah menolong saya!" ucap Yuanchi membungkukan badan nya di depan.

"Tidak apa apa nona, nona Yuanchi teman dekat nya Ridho kan?" tanya Mat Sani.

"Betul Bang!, saya baru saja habis mengantarkan anak anak ke sekolah nya, dua orang pemuda yang menaiki motor itu awal nya seperti sengaja membuat masalah dengan saya sedari saya keluar dari gang, hingga tiba di tempat ini!" Yuanchi menceritakan kronologis kejadian nya.

"Berhati hatilah nona, seperti nya mereka berniat kurang baik pada nona, sayang kita tidak tahu siapa yang sudah menyuruh mereka!" sahut Mat Sani.

"Bang!, bisakah Abang Carikan saya empat orang anak buah Abang yang sangat terpercaya untuk menjadi pengawal saya, nanti akan saya gaji perbulan sebagai karyawan tetap saya" Yuanchi memohon pada Mat Sani.

Sejenak Mat Sani terdiam mendengar permohonan dari nona Anchi ini, sebenar nya dia tanpa di minta pun siap menjaga keluarga dari sahabat nya ini.

"Berapa orang nona perlukan?" tanya Mat Sani.

"Kalau bisa empat orang bang!" jawab Yuanchi.

Mat Sani menatap kearah dua orang pemuda teman nya, "Zak!, Ton!, kalian berdua mulai sekarang mengawal nona Yuanchi, nanti akan ku suruh Bayu dan Catur untuk menyusul kalian nanti nya!" ujar Mat Sani.

Kedua orang pemuda bertubuh tinggi besar dengan tato Elang di pergelangan tangan nya menganggukkan kepala nya, "siap bang!, kami siap!" ....

Setelah berbasa basi sebentar, Yuanchi segera masuk kedalam mobil nya, sementara Rozak dan Anton, dengan mengendarai motor mereka, mengawal mobil Yuanchi kekantor PT AXSA internasional.

Di kantor AXSA internasional, Rozak dan Anton mendapat ruang sendiri di dekat lift yang sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti ruang istirahat, ruang santai, dan lain lain.

Selang beberapa saat kemudian, dua orang anak buah Mat Sani yang baru, datang menyusul, mereka Bayu dan Catur.

Di ruangan nya, nampak Yuanchi sedang berbincang serius dengan Gracie sekretaris nya.

Dia menceritakan semua kejadian yang menimpa nya pagi ini, bahkan Yuanchi menelpon wali kelas Hafizah dan Syafiq, agar tidak mengijinkan kedua anak remaja kembar itu pulang sebelum dia datang menjemput nya.

"Siapa kira kira yang menyuruh mereka ya?" tanya Gracie bingung.

"Bisa jadi mereka suruhan Steve, karena watak Steve memang seperti itu, Steve itu sendiri sebenar nya seorang yang berjiwa pengecut, namun memiliki watak yang angkuh dan sombong dengan kekayaan orang tua nya!" ujar Yuanchi menceritakan watak Steve mantan kekasih nya waktu kuliah di Seoul dulu.

"Apakah Steve itu pengusaha juga?" tanya Gracie.

"Entahlah kalau sekarang Cie, kalau dahulu sih tidak!, cuma papah nya seorang agen minyak dari negeri Brunandi kalau tidak salah, seperti Calo minyak gitu, seluruh import minyak yang dari negeri itu ke Prancis, dia yang pegang!" ujar Yuanchi menjelaskan.

"Ah pantesan kaya raya, Calo minyak internasional ya?" tanya Gracie.

"Ya seperti itulah, tetapi ini resmi ditunjuk oleh perusahaan minyak negeri Brunandi untuk wilayah Prancis!" jawab Yuanchi.

Sementara itu pula, di Bengkel Jaya motor, nampak Mat Sani dan seorang teman nya sedang ngobrol dengan Ridho.

Mat Sani menceritakan peristiwa yang menimpa Yuanchi barusan.

"Jadi?, Abang menyuruh empat orang anak buah Abang sebagai pengawal pribadi nona Anchi bang?" tanya Ridho.

"Benar bos!, Rozak dan Anton saya tugaskan mengawal nona Yuanchi, sedangkan Bayu dan Catur menyusul belakangan kekantor nona Yuanchi!" jawab Mat Sani.

"Ah terimakasih banyak bang Mat Sani bersedia mengabulkan permintaan dari nona Anchi, sekali lagi terimakasih bang, saya percaya pada abang!" ujar Ridho menepuk pundak Mat Sani. Mereka mengobrol di warung kopi disamping Bengkel.

"Siapa kira kira dalang dari semua ini bang, beberapa hari yang lalu saya punya masalah dengan seorang bule asal Prancis kalau tidak salah, nama nya Steve, dia seperti kenalan nona Anchi, saat itu dia dan seorang teman nya sedang mengganggu nona Anchi, apakah dia yang menyuruh untuk menculik nona Anchi?" ujar Ridho menceritakan kejadian beberapa hari yang lalu di sebuah restoran seafood.

"Kemungkinan itu sangat mungkin sekali bos, seperti nya ada hubungan mereka sebelum kenal dengan bos!" ujar Mat Sani mereka reka.

"Ya saya baru ingat bang, nona Anchi pernah bilang jika Steve itu mantan pacar nya waktu dia kuliah di Seoul dulu" sahut Ridho sambil menyeruput kopi panas nya.

...****************...

1
Fiin
mantap
Wirman Man
tambah seru je tor
ahmad sudrajat
Luar biasa
MyShe_Lovers
pret ktemu yg kinclong mau juga ... ttp kawin
Bumur Bumur
kisah kehidupan yang penuh cinta dan saraf makna
Herybae Hery
semangaaat thooor,❤️❤️❤️❤️❤️
Marfuah Fuah
lanjut donk Thor ibu Marfuah menunggu lanjut x
Herybae Hery
kemana thoor💪💪💪💪💪
Herybae Hery
lanjuuut
DPras
lanjut thor
Dida Madu Pati
luar biasa
DPras
lanjut thor
Apis
makan tuch penghianat daniar kacang lupa kulit
DPras
lanjut thor
Rohim Yahya
dua bab thour uf nya /Scream//Scream//Scream//Scream/
DPras
lanjut thor
DPras
lanjut thor .... belum kering ini air matanua
DPras
brebes mili iki mah... ngucur terus.... othor... bawang nya jangan banyak2 /Sob//Sob//Sob/
A. H. Daniel
lanjut /Cry//Cry//Cry/
Apis
pasti ini ulah si daniar musuh dlm slimut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!