NovelToon NovelToon
My Sweet Lecturer

My Sweet Lecturer

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:17.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: Alfiana

"Menikahlah dengan saya, Alara." Ucap Alderio seraya menggenggam tangan Alara.

Alara Sinta Pramudito, seorang mahasiswa tingkat akhir yang memiliki wajah cantik dan sangat manis harus rela melepas kegadisannya akibat kejadian satu malam yang tidak disengaja.

Kejadian yang enggan untuk diingatnya itu justru tidak direstui takdir, ia kembali dipertemukan dengan sang pria sebagai dosen pembimbingnya.

Alderio Gautam Haiyan, pria tampan dengan sejuta pesona yang berprofesi sebagai seorang dosen di universitas bergengsi di kotanya.

Tak menyangka akan bertemu kembali dengan wanita yang menjadi pasangannya malam itu apalagi sebagai mahasiswanya.

Sifat Alara yang tidak menye-menye dan spontan berhasil membuat sosok Alderio jatuh dalam pesonanya.


Lantas bagaimana kisah keduanya???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melamar Alara

"Alderio, kamu harus menikah dengan anak dari teman Mama. Sebentar lagi mereka akan kesini, dan Mama nggak mau tahu kamu harus menikah dengannya!" Ucap Mira Gautam Haiyan, ibu Alderio.

Alderio mengetatkan rahangnya, entah sudah berapa kali sang Mama memintanya untuk menikah, membawa gadis datang kepadanya untuk diperkenalkan.

"Cukup, Ma. Berapa kali aku harus bilang bahwa aku tidak mau menikah!!" sahut Alderio sedikit tinggi.

"Rio, begini cara kamu bicara pada Mama mu!!!" bentak Aden Gautam Haiyan, ayah Alderio.

Alderio tak menjawab, ia mendengus tanpa berniat membalas ucapan sang Papa.

"Rio, umur kamu sudah matang untuk membina rumah tangga, Mama mohon, Nak. Mau ya menikah?" bujuk Mama Mira dengan lembut.

Alderio berusaha menahan panas di telinganya, ia beranjak dari duduknya lalu pergi meninggalkan rumah dalam keadaan emosi.

Tanpa arah apalagi tujuan, Alderio akhirnya memutuskan datang ke sebuah klub untuk sekedar menenangkan diri.

Ia duduk di meja bar lalu memesan segelas minuman beralkohol. Ditenggak nya hingga tandas lalu memintanya kembali kepada bartender nya.

"Tambah lagi." Pinta Alderio dengan wajah mulai sayu dan kepala yang pusing.

Alderio kembali menenggak minuman beralkohol itu, hingga gelas ketujuh akhirnya ia ambruk di meja bar. Mata Alderio perlahan terbuka, dengan samar-samar ia melihat seorang gadis cantik yang duduk tidak jauh darinya, dari wajahnya terlihat bahwa gadis itu kebingungan.

Alderio bangkit dari duduknya hendak menghampiri sang gadis, namun ternyata gadis itu juga hendak pergi sepertinya. Langkah wanita itu tampak tak seimbang, Alderio mendekat, namun karena mabuk ia malah menabraknya.

"Ya ampun, maaf." Ucap gadis itu seraya memegangi kepalanya.

Alderio tersenyum melihat gadis yang begitu cantik, matanya bulat, hidungnya mancung dan jangan lupakan bibirnya yang pink seakan memanggilnya untuk mencium.

Entah setan darimana Alderio merengkuh pinggang gadis itu lalu mencium bibirnya, ia kira gadis ini akan marah bahkan menampar nya, ternyata gadis itu justru membalas ciumannya tak kalah menggebu.

Suara tamparan menggema di ruang tamu rumah mewah kediaman Haiyan, wajah putra sulung mereka tampak memerah mendapat pukulan dari sang Mama yang terkejut akan penjelasannya.

"Kenapa baru bilang sekarang, Rio?!! Dimana gadis itu?" tanya Mama Mira dengan emosi menggebu.

"Ma, aku menjelaskan sekaligus meminta restu mu, bukan tamparan!" protes Alderio memegangi pipinya yang terasa sakit.

"Sudah, hentikan! Dimana gadis itu sekarang?" tanya Papa Aden menengahi.

"Di rumahnya, Pa. Aku sudah bertemu dengan kedua orang tuanya dan siap bertanggung jawab. Mama dan Papa diminta datang besok seraya membawa lamaran untuk Alara." Jawab Alderio menjelaskan.

"Jadi namanya Alara?" tanya Mama Mira tampak tersenyum manis.

"Iya, dan dia sangat cantik." Jawab Alderio sedikit sewot.

"Mama senang 'kan akhirnya aku menikah, kini aku menikah atas keinginan sendiri, aku menikahi gadis yang aku cintai." Lanjut Alderio.

"Ya, itu bagus. Lagi pula seharusnya sejak lama kamu menikah, kini adikmu saja akan memiliki seorang anak." Timpal Mama Mira ketus.

Alderio menghela nafas, sulit sekali membuat orang tua tenang. Tak ingin menciptakan keributan lagi dengan sang Mama, Alderio memilih untuk langsung ke kamarnya dan beristirahat, sebelum besok ia melamar Alara untuk menjadi pendamping hidupnya.

***

Keesokan harinya, Alderio menepati janjinya untuk datang ke rumah Alara bersama kedua orang tuanya. Bahkan Mama Mira dan Papa Aden langsung membawa beberapa barang yang akan mereka jadikan seserahan untuk Alara.

Mama Dania dan Papa Wahyu menyambut hangat Alderio beserta keluarganya, mereka mempersilahkan keluarga Alderio untuk masuk ke dalam rumahnya.

"Alara masih bersiap-siap, saya akan melihatnya sekarang." Ucap Mama Dania lalu pergi.

Kini tinggal Papa Wahyu bersama keluarga Alderio, tampak jelas banyak penyesalan di wajah Mama Mira atas sikap putranya yang telah menghancurkan masa depan anak orang.

"Tuan Wahyu, sebelumnya kami minta maaf atas kejadian yang menimpa putri anda, pasti karena ini anak anda sangat terpukul dan harus melewati masa sulitnya sendiri." Ucap Papa Aden mewakili kegelisahan sang istri.

"Benar sekali, Tuan Wahyu. Saya benar-benar menyesal atas sikap putra saya, dan ia memang sudah seharusnya bertanggung jawab." Sambung Mama Mira.

Papa Wahyu menghela nafas lalu tersenyum, ia menatap Alderio yang diam mendengarkan obrolan para orang tua.

"Saya memang sempat marah mendengar apa yang menimpa putri saya, tapi saya juga senang karena Nak Alderio mau bertanggung jawab. Saya sungguh suka melihat kegigihannya datang kemari untuk meminta maaf dan restu kepada kami." Sahut Papa Wahyu hangat.

"Biasanya seorang pria akan pergi dan enggan bertanggung jawab, apalagi jika gadis tersebut hamil, namun Nak Alderio sangat berbeda. Semoga penilaian dan kepercayaan saya tidak dirusak olehnya." Lanjut Papa Wahyu menatap dalam Alderio.

Alderio mengangguk mantap, ia telah berjanji pada dirinya sendiri untuk membahagiakan Alara dan keluarga kecilnya kelak.

Suara sandal hak yang bersentuhan dengan lantai mengalihkan pandangan Alderio ke asal suara, ia terpaku menatap Alara yang hari ini mengenakan dress dibawah lutut berwarna navy, yang mana membuat gadis itu terlihat lebih manis.

"Cantik sekali." Puji Alderio yang masih bisa didengar oleh kedua orang tuanya.

Mama Mira ikut arah pandang putranya, ia ikut terpana melihat gadis cantik yang berjalan mendekati mereka. Wajahnya yang cantik di sembunyikan karena gadis itu tak henti menundukkan kepalanya.

Alara duduk di tengah-tengah orang tuanya, tepat berhadapan dengan Alderio yang masih menatapnya dengan penuh kekaguman.

"Jadi ini Alara?" tanya Mama Mira menunjuk ke arah Alara.

Alara mengangkat wajahnya, ia tersenyum lalu mendekat dan mencium tangan Mama Mira serta Papa Aden.

"Iya, Tante. Perkenalkan saya Alara." Jawab Alara sopan.

"Ya ampun, cantik sekali kamu, Nak. Alderio yang tua dan dingin ini beruntung mendapatkan bidadari seperti kamu." Puji Mama Mira asal bicara.

Alderio melototkan matanya lalu menatap sang Mama, ia terkejut akan penuturan asal Mama Mira yang menyebutnya 'tua'.

"Baiklah, Nak Alara. Apakah kamu bersedia menikah dengan Alderio?" tanya Papa Aden hangat.

Alara menggigit kecil bibirnya, ia menarik nafas lalu membuangnya cepat dan mengangguk sebagai jawaban.

"Saya bersedia, Om." Jawab Alara yakin.

"Ya sudah, jangan diundur lagi, bagaimana jika pernikahannya minggu depan?" Usul Mama Mira yang begitu ngebet ingin punya menantu.

"Apakah itu tidak terlalu cepat, Tante?" tanya Alara memberanikan diri.

"Ya sudah, dua minggu lagi. Bagaimana?" tanya Mama Mira mengusulkan.

Alara mengangguk, ia tidak enak jika harus kembali menawar, lagi pula memang lebih cepat lebih baik, apalagi jika dirinya terbukti hamil, maka perutnya akan semakin membesar.

Alderio tersenyum penuh bahagia melihat Alara yang mengangguk, ia senang akhirnya Alara akan menjadi miliknya dalam kurun waktu kurang dari satu bulan. Astaga, ia tak sabar menanti hal itu.

WUIHHH GERCEP YA, DUA MINGGU LAGI WOYY KONDANGANNYA 😂

To be continued

Note. Tulisan cetak miring adalah Flashback

1
Long Kali
Buruk
EsTefaYe
bayi gorila...,item donk??
EsTefaYe
akhirnya menantu tertua jd yg pertama & anaknya jd cucu pertama juga/CoolGuy/
Etikasari
Luar biasa
vi: cerita bagus
total 1 replies
Sarah Yuniani
haduh kata kata pesimis
Sarah Yuniani
kok kak bima .. bukannya adik ya
Sarah Yuniani
jodoh datang secepat kilat
Sarah Yuniani
sakit jiwa
Sarah Yuniani
iyalah oranglain juga
Sarah Yuniani
kenapa juga ikut si uler keket
Sarah Yuniani
Echa gimana ceritanya thor .. kasih pelajaran dong
Sarah Yuniani
nah gini , jangan mau ditindas pelakor .. kebanyakan ada yang alurnya lebay ,, kalo yang ini tegas !!
Mami Radifa
Pasti malu nya d ambang batas ya 🤭jodoh mu adalah Pak Bimo Rhe santai
Mami Radifa
Untung bacanya udah tamat kalo masih up wowww bikin susah tidur nie gara"penasaran
Mami Radifa
Ayo gas pollll.... PAK Bima 💪💪💪💪💪
Mami Radifa
😁😁😁😜😜🤭Mama Ara terlalu polos dan bner"apa ada nya banget langsung sat set gitu ya mau nya🥰🥰🥰😁😁
Mami Radifa
So swett Pk Bim... /Tongue//Tongue//Tongue//Drool//Drool//Drool//Drool/
Mami Radifa
Kayak nya mau romantis kayak pasangan AA dechhh🥰🥰🥰
Mami Radifa
Maju terus Thor ttng Bimo dan Rhena ✌️✌️✌️😁😁🥰🥰🥰
elis farisna
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!