NovelToon NovelToon
LADY OF DARKNESS

LADY OF DARKNESS

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Ahli Bela Diri Kuno / Fantasi Wanita
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Putri Karlina

Petualangan para gadis-gadis cantik dengan berbagai rintangan kehidupan sehari-hari mereka.

Tak memandang jabatan apapun, mereka adalah gadis-gadis yang berjuang. " Di keluarga Riyu"

Bagaimana keseruan cerita mereka? yuk langsung baca,dan tinggalkan jejak sebagai tanda telah hadir mengabsensi diri dengan para gadis cantik! selamat membaca 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Karlina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34.Kepanikan.

"Racun Devour? Bisakah kamu menjelaskan lebih detail?"

Ruyika kembangkan senyuman lembut dengan gigi putihnya terlihat sangat menggemaskan. "Aku akan menjelaskannya, tapi.. bisakah kau menemaniku untuk pergi ke kota nanti? Ada seseorang yang bisa untuk mencari latar belakang wanita yang sudah berniat untuk meracunimu." Ucapnya, langkahkan kaki dengan penuh keanggunan, lalu duduk tegak di sofa sudut ruangan tersebut, tanpa alihkan pandangan dari wajah Khairan.

Khairan, duduk di bangku belakangnya. Mengangguk setuju,dan membuang napas panjang. "Apapun itu, akan aku usahakan untukmu. Ternyata kamu jauh lebih menguasai kerajaan Gaperals ketimbang diriku. Aku,bahkan tidak begitu pandai dalam mencari teman untuk berbagi informasi." Lirihnya tertawa getir.

Semenjak dirinya di nobatkan sebagai putra mahkota Kerajaan Gaperals. Khairan,tidak memikirkan banyak hal tentang kehidupan, Dia hanya terus berusaha fokus pada pengelolaan kerajaan dan memakmurkan rakyatnya,tidak terbesit di pikirannya bahwa akan ada banyak tikus yang ingin menggigitnya dari belakang.

"Karena itulah kita berjodoh. Kemarilah aku akan menjelaskan tentang racun ini, kebetulan Ayahku adalah seorang tabib yang cukup mumpuni,dan kami juga banyak belajar darinya tentang racun dan pengobatan lainnya." Melambaikan tangan mengajak Khairan untuk duduk di dekatnya.

Khairan, duduk di sisi Ruyika, mendengarkan dengan seksama apa yang akan di jelaskan oleh gadis cantik bermata hijau kebiruan itu.

"Racun Devour adalah racun yang memakan atau menggerogoti tubuh manusia secara perlahan-lahan,kemudian membuat organ tubuh bagian dalam maupun luar akan membusuk , hingga mengakibatkan kematian dengan sangat tragis." Jelasnya sambil memperagakan dengan pergerakan tangannya.

"Ja-jadi. Mereka ingin aku mati dengan sangat menderita dan membusuk agar semua orang menjauhiku?" Gugup Khairan tak habis pikir.

"Sepertinya begitu,tapi syukurnya kamu masih selamat,dan tidak jadi korban dari kejahatannya. Tapi untuk lain kali, berhati-hatilah,jangan sembarang meminum air jika berada di manapun, utamakan insting sebelum memulai." Ucap Ruyika dengan lembut, wajah cantiknya menghipnotis Khairan yang ingin marah dengan perbuatan seseorang yang hampir membunuhnya.

•••

Perjalanan menuju istana kerajaan Magthur berjalan dengan baik meskipun mereka selalu mendapatkan hadangan dari para Bandit yang berkeliaran di tengah hutan.

"Ibu,Ayah?" Panggil Raeba yang kini berdiri di belakang keduanya.

"Raeba.. kemarilah,nak." Grand Duke Riyu membentangkan kedua tangannya agar Raeba berlari masuk ke dalam pelukannya.

Sudah sangat lama Dia tidak memeluk tubuh putri keduanya itu. Mungkin sudah tidak pernah lagi, tapi entah kapan terakhir kalinya?

"Ayah, sangat merindukanmu. Bagaimana kabarmu,hem?" Suara lembut yang sudah lama tak terdengar,kini kembali muncul setelah dirinya akan menjadi seorang istri,itu artinya tanggung jawab Grand Duke Riyu akan berpindah pada suaminya.

"Aku,baik Ayah. Bagaimana dengan Ayah?" Raeba,mengusap lembut punggung tegak ayahnya.

Grand Duchess Gilia, tersenyum manis, menatap keduanya yang saling melepas kerinduan. "Pemandangan ini terakhir kali Ibu lihat saat Raeba berusia 9 tahun, saat putri kedua Ibu masih penurut dan mau mendengarkan ucapan Ayah." Lirihnya dengan air mata berurai.

"Keduanya, melepaskan pelukannya dan berpindah pada Grand Duchess Gilia." Aku begitu karena Ibu dan Ayah. Jika aku tidak memulai mungkin hingga detik ini kami akan tetap menjadi gadis manja yang tidak mengerti dengan kehidupan." kekeh Raeba, memeluk erat tubuh Ibunya.

Raeba,baru saja sampai di istana. Mereka akan menikah esok pagi dan malam ini mereka menginap di paviliun khusus tamu. Mungkin besok Raeba sudah berada di paviliun milik Rain, lebih tepatnya kediaman, Rain.

Puas melepas rindu dengan kedua orang tuanya, Raeba, menghampiri Cintea Maglio yang kini duduk di pinggiran kolam ikan hias sambil bermain seruling. Gadis berambut sebahu itu cukup pandai dalam memainkan alat musik.

"Wah, suaranya terdengar begitu merdu,apa kau ahlinya, Cintea?" Puji Raeba dengan pandangan takjub.

Dapati Raeba yang kini duduk di sampingnya, Cintea, segera akhiri permainannya. "Hanya pandai saja,dan tidak ahli. Kenapa kau kemari? Seharusnya kau kini berdiam diri di dalam kamar untuk menunggu hari esok." Ledek Cintea menatap Raeba dengan tersenyum tipis.

"Ck." decak Raeba menatap tajam Cintea. "Aku,bosan jika harus berdiam diri tanpa ada yang di kerjakan. Oia, ngomong-ngomong soal dirimu,apa kau masih sendiri?" Tiba-tiba saja Raeba bertanya hal demikian.

Kini Cintea yang berdecak malas, untuk apa lagi gadis bertompel itu menanyakan perihal kesendiriannya, padahal gadis itu tau bahwa Cintea Maglio tak mempunyai banyak teman, apalagi untuk di jadikan kekasih.

"Kalau begitu, jadilah kakak iparku! Putra Mahkota Esteluer Egmanio Magthur juga ingin menikah, tetapi sayangnya belum ada wanita yang di taksirnya. Tapi, saat dia melihat kehadiranmu, kakak ipar ku itu seperti memiliki ketertarikan terhadap Nona Cintea Maglio." Kekehnya renyah.

"Benarkah? Sayang sekali aku tidak percaya!" Cintea, berkelebat dan pergi begitu saja. Dirinya sudah mengantuk dan Raeba masih saja mencari topik yang membuat dirinya merasa malu.

•••

Di kediaman Rain. Esteluer menghampiri adiknya yang kini bersandar pada kepala ranjang sambil menatap ke arahnya.

"Siapa nama teman adik iparku?" Tanya Esteluer dengan datar.

Rain, memicingkan sebelah matanya dan tersenyum tipis. "Apakah kakak menyukainya? Biar aku katakan padanya nanti." Serunya dengan girang.

Esteluer, yang notabenenya pendiam dan tidak banyak bicara, hanya mendengus sebal. "Aku juga bisa mengatakannya sendiri, tapi aku butuh namanya." Tegas Esteluer.

Rain, membisikkan kepada Esteluer, bahwa gadis itu bernama Cintea Maglio, dan saat itu juga Esteluer berlari ke luar dari dalam ruangan kamar Rain tanpa sepatah kata.

"Dasar, tidak tau terima kasih!" Kesal Rain. Menarik selimutnya dan segera tidur.

Rain,tak hentinya tersenyum membayangkan hari esok, dimana Raeba akan menjadi istri sahnya,dan setelah hari esok mereka akan terus bersama untuk kedepannya. Hingga kantuk berat menyerangnya, pemuda tampan itu masih saja berkhayal.

Berbanding terbalik dengan Raeba, gadis itu justru tidak bisa tidur dari lima menit yang lalu. Bayangan dirinya akan menikah dan menjadi seorang istri yang harus mematuhi perintah suaminya,membuat matanya terasa lebih sukar untuk menutup.

Berbalik badan ke kanan dan kiri, tetap saja matanya tidak bisa menutup. Dan saat suara jendela kamarnya berderit ia langsung duduk dan mengambil sikap waspada.

"Siapa di luar sana?" Batinnya, mengambil pedang dan berjalan dekati jendela kamarnya.

Jendela kamarnya tak lagi bergerak menandakan bahwa sudah aman. Itu hanyalah angin yang berhembus kencang dari arah luar.

•••

Sebelum matahari terbit, beberapa pelayan istana sudah berdiri di depan pintu kamar Raeba, untuk membantunya untuk bersiap-siap. Namun,sudah lebih dari tiga puluh menit, tidak ada tanda-tanda untuk gadis itu bangun dari tidurnya.

"Nona, Raeba? Apakah Anda berada di dalam?" Aya, terlihat khawatir dengan Nonanya.

"Tunggu sebentar,biar aku masuk ke dalam,mana tau Nona berada di dalam kamar mandi." Ujarnya lembut pada empat pelayan yang kini berdiri dengan nampan berisi perlengkapan perhiasan dan baju yang akan di pakai oleh Raeba.

Aya,masuk ke dalam kamarnya Raeba,dapati Nonanya terbaring dengan darah yang berceceran dimana-mana membuat napasnya tercekat.

"No-Nona!" pekiknya kencang hingga membuat pelayan yang berada di luar ruangan kamarnya bergegas masuk dengan panik.

1
🦋Karlin🍂🦋
Jangan lupa mampir
@🇮🇩🍁ꪶꫝFAIZ 𝓐𝔂⃝❥❣️🤎🚙
Sungguh cerita yang menegangkan, aq sampai ikut kuatir Raeba ketahuan
🦋Karlin🍂🦋: Tenang kak, Raeba,sudah bersembunyi dengan aman🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!