"Apa kamu tak bisa berbagi suami? lihatlah Jenny saja bisa berbagi orang tua denganmu?"terik seorang wanita paruh baya dengan lantangnya membuat Alesya terdiam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 02
""Wanita yang tangguh adalah wanita yang bisa melawan segala rasa takutnya sendiri. wanita yang tangguh juga bukan wanita yang bisa melewati segala rintangan dalam hidupnya melainkan wanita tangguh itu adalah wanita yang bisa ikhlas dalam menerima semua cobaan di dalam kehidupannya.""
Rintik rintik gerimis membasahi dedaunan,awan mendung pun nampak di langit seolah tahu betapa hancurnya hati Alesya saat ini. Airmatanya tak mau berhenti menetes perih,sedih,kecewa semuanya bercampur menjadi satu. Keluarga yang selama ini dia sayangi,keluarga yang selama ini menjadi motivasi hidupnya namun kenyataannya keluarga itu bukanlah miliknya..
"Alesya kamu harus bisa melewati semua ini, kamu harus bisa bangkit dari rasa sakit yang sedang kamu rasakan saat ini,Alesya kamu wanita hebat kamu bisa Alesya kamu bisa.."berulang kali Alesya mencoba untuk menguatkan dirinya sendiri namun kenyataannya rasa sakit itu tak kunjung hilang dari dalam hatinya...
Di depan pintu kamar Agam berulang kali mengetuk pintu namun tak kunjung terbuka. Agam tahu jika Alesya pasti sedang menangis terlebih lagi dengan apa yang telah dia lakukan pada wanita yang sudah menemaninya selama empat tahun...
"Alesya buka pintunya. Alesya aku mau bicara,please Al buka.."berulang kali Agam mengatakan hal yang sama namun Alesya masih diam dia hanya berdiri di balkon kamarnya sembari menatap rintik rintik hujan yang turun...
Al,,buka pintunya?"lagi lagi Agam berteriak dan tak lama setelah itu Alesya pun membukakan pintu.
"Al,,kenapa lama sekali kamu buka pintu?"tanya Agam sembari masuk kedalam kamar tanpa merasa bersalah sedikitpun..
Alesya hanya diam saja dia tak menjawab pertanyaan dan ucapan Agam hal itu tentu saja membuat laki laki itu langsung mendekati Alesya dan memeluknya..
"Al maafkan aku ya?Aku tahu jika aku salah.."Agam pun hendak memeluk Alesya namun dengan sigap Alesya memundurkan tubuhnya...
Al,,kamu kenapa menghindari aku? bukankah aku ini suami kamu?"Agam pun merasa tersinggung melihat sikap Alesya...
Alesya hanya menatap kearah sang suami yang ternyata sama sekali tak ada penyesalan di mata laki laki itu..
"Maaf Mas aku capek aku mau istirahat..."Alesya pun langsung mengambil bantal dan selimut kemudian dia tidur di atas sofa membuat Agam bertanya-tanya..
Agam menatap ke arah Alesya yang kini tengah membaringkan tubuhnya di atas sofa. pandangannya tak bisa lepas dari wanita yang sudah menemaninya selama empat tahun belakangan ini...
"Al,,aku tahu kamu pasti kecewa,kamu marah dan kamu juga enggak mau tidur satu ranjang denganku. Baiklah aku akan mengerti selamat malam istriku dan maafkan aku.."Agam pun ikut membaringkan tubuhnya di atas pembaringan dan kini muali terlelap..
Sedangkan Alesya,matanya masih saja enggan terpejam,hatinya masih porak poranda bahkan apa yang baru saja di ucapkan oleh Agam membuatnya merasa seperti orang bodoh yang tak bisa mengambil sikap.
"Kamu menganggap aku istri, tapi kamu tega berselingkuh di belakang punggungku bahkan sama adikku sendiri. Mas maaf mungkin setelah ini aku akan mundur. Aku akan menata kembali hatiku yang telah kamu patahkan. Terima kasih untuk empat tahun yang penuh dengan pengkhianatan ini.."Alesya kembali menghapus airmatanya yang tak bisa berhenti menetes...
★★★★★★
Satu Minggu kemudian tibalah hari pernikahan Agam dan Jenny. Alesya telah mempersiapkan semuanya semenjak seminggu terakhir ini..
"Seharusnya kamu seperti ini Al,mengikhlaskan Agam menikahi Jenny,dengan begitu kekurangan kamu akan tertutupi.."ucap Ibu Intan secara tiba tiba membuat Alesya langsung menoleh.
"Maksud Bunda apa?"tanya Alesya sembari mendekati wanita yang telah membesarkannya itu.
"Maksud Ibu Intan adalah kamu itu mandul. Apa kamu lupa Al apa kamu pura pura lupa? Agam menikahi kamu sudah empat tahun namun sampai saat ini kamu juga belum hamil apa namanya kalau bukan mandul?"ucap Ibu Anna secara tiba tiba membuat batin Alesya kembali terluka..
Kata kata mandul selalu saja menari di atas kepalanya padahal selama ini dia selalu rutin melakukan tes kesehatan dan dokter sendiri mengatakan bahwa dirinya sehat namun sekarang...
"Mungkin belum rezeki Alesya aja Bunda. Sudahlah Bunda jangan memojokkan Alesya terus."jawab Agam secara tiba tiba,membuat Ibu Anna dan Ibu Intan keduanya saling menatap.
Alesya sendiri masih diam membisu mendapatkan kata kata yang tak pantas dia dapatkan,selama menjadi seorang menantu dia selalu saja mengurus kedua mertuanya dengan sangat baik namun balasan yang dia terima justru di luar pemikirannya.
"Kamu gak usah membalasnya Agam,emang kenyataanya jika Alesya itu mandul.."sindir Ibu Anna membuat Alesya tak bisa menahan emosinya lagi...
"Cukup.... Kanapa jika aku mandul? Kenapa jika aku belum mempunyai anak? Kalian semuanya hanya bisa menghakimi tanpa tahu apa yang aku rasakan."Alesya pun berbicara dengan nada yang cukup keras membuat semua orang menatapnya..
Agam mendekati Alesya dan mencoba untuk menenangkannya namun tangannya di tepis oleh Alesya. Selama ini Alesya selalu diam karena dia menghargai kedua mertuanya dan juga menghargai keberadaan Agam sebagai suaminya namun apa yang dia dapatkan hanya hinaan dan sindiran pedas dari orang orang yang selama ini dia sayangi...
"Aku pun tak mau seperti ini?Akupun mau memiliki anak. tolong jangan tekan aku dengan kata kata kalian bukankah aku telah rela berbagi suami dengan Jenny wanita yang telah memberikan Mas Agam keturunan,apa pengorbanan aku belum juga cukup di mata kalian?"Alesya pun menghapus airmatanya dan kemudian kembali menyampaikan semua hal yang di perlukan untuk acara pernikahan sang suami...
Agam mendekati Alesya dan ingin bertanya sekali lagi..
"Alesya apa yang sebenarnya ada di dalam pikiran kamu?apa kamu tega membiarkan aku menikahi Jenny? Apa kamu mau jika Jenny menjadi madu kamu? Please Al masih ada jalan lain untuk aku bertanggung jawab jangan kayak gini?"Agam kembali mendekati Alesya kali ini dia ingin membuat Alesya mengerti bahwa pernikahan itu gak seharusnya terjadi...
"Apa aku ada pilihan Mas?apa aku harus melihat Jenny melahirkan tanpa seorang suami?apa aku harus tega melihat anak Jenny tak memiliki Ayah?"Alesya pun kembali bertanya pada Agam dan hal itu tentu saja membuat Agam tak bisa menjawabnya...
"Tapi Al, bagaimana dengan perasaan kamu!"teriak Agam tiba tiba saja mengingat tentang perasaan Alesya...
Alesya tersenyum dan kini mendekati Agam lalu menepuk punggung suaminya..
"Apa Mas memikirkan perasaanku ketika Mas melakukan itu dengan Jenny?Apa Mas pernah berfikir bagaimana perasaan aku ketika aku harus mendengar hinaan dan ucapan buruk dari kedua orang tuamu? Apa Mas pernah berfikir sedikit saja bahwa apa yang Mas lakukan itu akan menghancurkan mahligai pernikahan yang sudah kita bangun? Apa Mas pernah berfikir itu?"Alesya tak bisa lagi bersabar,hatinya telah hancur dan cintanya pada Agam pun telah mati membuat Alesya mengungkapkan semua kekecewaan yang kini sedang dia rasakan...
Agam hanya terdiam dia tak bisa memberikan penjelasan apapun yang pasti Agam terbawa suasana ketika melakukan itu dengan Jenny dan tak pernah memikirkan Alesya..
"Maafkan aku Al aku khilaf.." ucap Agam lirih.
"Khilaf hanya satu kali Mas gak berulang kali.."jawab Alesya sembari pergi meninggalkan Agam yang masih terdiam meratapi kesalahannya yang ternyata begitu besar,andai saja dia tak tergoda dengan rayuan Jenny mungkin semuanya tak kacau seperti saat ini...
"Alesya maafkan aku.."pekiknya dalam hati..
rahasia jenny kebongkar dah.
lanjut thor 🙏
masa kaga ada yg jagain adenya.
uang byk buat apa.
aamiin yra 🤲🙏
aamiin yra 🤲🙏
lanjut thor 🙏💪😘