Nicole Mary Wijaya adalah gadis yang sangat cantik dan genius selain itu Nicole anak dari pengusaha terkaya di negara itu dan banyak gadis dan wanita sangat iri dengan keberuntungan Nicole.
Banyak pria yang ingin melamarnya tapi Nicole selalu menolaknya dengan alasan dirinya masih suka belajar. Hingga suatu ketika dirinya dijodohkan oleh ayahnya membuat Nicole kabur dari mansion.
Sahabatnya yang sangat iri dengan Nicole menjebaknya. Apakah usahanya berhasil? Adakah pria yang bisa membuat hati Nicole membuka hatinya?
Ikuti yuk novelku yang ke 39
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kamu Sengaja Menggodaku?
"Menurutmu?" Tanya Raka dengan suara menggoda.
"Pasti perempuan cantik dan seksi biar sekalian cuci mata." Ucap Nicole sambil membalikkan tubuhnya membelakangi suaminya.
"Sepertinya kamar ini tiba-tiba panas ya?" Tanya Raka sambil mengambil satu steel pakaian kerja.
"Maksudnya?" Tanya Nicole sambil membalikkan badannya dan menatap wajah tampan suaminya yang sedang berjalan ke arah dirinya sambil membawa satu stell pakaian kerja.
"Ada yang cemburu makanya udaranya panas." Jawab Raka sambil tersenyum kemudian menarik tali jubah handuk dan membuangnya secara asal.
"Sayang, bisakah memakai pakaian di kamar mandi?" Tanya Nicole sambil memalingkan wajahnya ke arah samping tanpa menjawab ucapan suaminya.
"Memangnya kenapa?" Tanya Raka sambil memakai celana boxernya.
"Apakah suamiku tidak malu memakainya di depanku?" Tanya Nicole.
"Kenapa malu?" Kamu kan istriku dan hanya di depanmu tubuh Kakak polos tanpa sehelai benangpun dan memakai pakaian juga di depan istriku." Jawab Raka vulgar sambil memakai kemejanya.
"Apalagi bukankah selama ini kita sering melihatnya satu sama lainnya dan sering merasakannya. Kakak sampai hapal kalau di dekat pinggang kiri istri cantikku ada bulatan kecil." Sambung Raka dengan vulgar lagi.
Nicole turun dari ranjang kemudian berjalan ke arah suaminya untuk membantu mengancingkan kemejanya namun sebelumnya ...
Bugh
"Suamiku nyebelin." Ucap Nicole sambil memukul bahu Raka.
Grep
"Nyebelin tapi sukakan?" Tanya Raka dengan nada menggoda kemudian memeluk pinggang istrinya.
Raka tidak akan pernah marah jika istrinya memukul dirinya. Justru dirinya sangat senang sekali menggoda istrinya.
Nicole hanya tersenyum sambil masih mengancingkan kemeja suaminya. Raka pun membalas senyuman istrinya sambil tangan kirinya yang nakal merayap masuk ke dalam paha istrinya kemudian meremas salah satu bokong istrinya. Selain itu tangan kanannya yang nakal ikut masuk ke salah satu pucuk gunung kembar himalaya milik Nicole.
"Sayang, nanti sayangku ingin lagi dan yang ada suamiku tidak kerja." Ucap Nicole sambil mengancingkan kemeja suaminya yang paling bawah.
"Tidak tahu nih kok Kakak kecanduan dengan tubuh istriku. Apa lagi bokong dan punyamu ini sangat montok enak untuk dimainkan." Ucap Raka sambil memainkan salah pucuk gunung kembar himalaya.
"Sayang, stop nanti kebablasan dan kita sama-sama ingin melakukan lagi." Ucap Nicole yang kembali terang x sang akibat ulah suaminya sambil menahan tangan suaminya.
Raka menghembuskan nafasnya dengan perlahan sambil menarik ke dua tangannya sedangkan Nicole mengambil celana panjang warna hitam untuk dipakaikan ke suaminya.
"Biar Kakak saja," ucap Raka sambil mengambil celana panjang dari tangan Nicole kemudian memakainya.
"Satu jam lagi sekretaris baruku akan pergi jadi datanglah ke ruangan kerja Kakak." Ucap Raka sambil mengancingkan celananya kemudian menarik resleting celana panjangnya.
"Ok." Jawab Nicole singkat.
"Satu lagi pakailah pakaian seksi karena Kakak ingin melakukan hubungan suami istri di ruang kerja Kakak." Ucap Raka sambil memakai gesper.
"Ada lagi yang lainnya?" Tanya Nicole sambil mengambil jas untuk suaminya kemudian memakai kan jas tersebut ke tubuh kekar suaminya.
"Tidak ada." Jawab Raka.
"Suamiku sangat tampan." Ucap Nicole sambil merapikan jasnya.
"Sudah dari dulu suami mu memang sangat tampan." Jawab Raka narsis.
"Suamiku ternyata narsis juga." Ucap Nicole dengan bibir bawahnya dimajukan.
Cup
"Aku mau kerja dulu jadi jangan majukan bibirmu seperti itu bikin Kakak ingin melakukan hubungan suami istri." Ucap Raka kemudian mengecup bibir istrinya dengan lembut.
Nicole hanya tersenyum kemudian suaminya keluar dari kamarnya menuju ke ruang kerjanya yang berada di lantai satu sedangkan dirinya berada di lantai dua.
Sepeninggal suaminya, Nicole mengambil ponselnya untuk mencari artikel bagaimana menyenangkan suaminya.
Setelah hampir setengah jam membaca artikel Nicole meletakkan kembali ponselnya di atas meja kemudian Nicole turun dari ranjangnya.
Nicole berjalan ke arah lemari pakaian milik suaminya kemudian mengambil kemeja warna putih kesayangan suaminya dan memakainya tanpa menggunakan dalaman sekalipun begitu pula tanpa bawahan hanya kemeja putih.
Selesai memakai kemeja putih, Nicole berjalan ke arah meja rias untuk memakai bedak tipis dan berlanjut memakai lipstik selain itu tidak lupa menggosok gigi eh salah tidak lupa memakai parfum.
"Sempurna." Ucap Nicole sambil tersenyum di depan cermin.
"Cantik dan seksi." Sambung Nicole sambil memutar-mutar tubuhnya.
Di tempat yang sama hanya berbeda ruangan tepatnya diruang kerja milik Raka di mana Raka sedang menandatangani dokumen yang di bawa oleh sekretaris nya.
Raka berusaha untuk mempercepat pekerjaannya karena dirinya ingin melakukan hubungan suami istri. Walau begitu Raka sangat teliti dalam pekerjaannya dan ada beberapa dokumen yang tidak ditandatangani karena tidak sesuai.
"Perbaiki dokumen yang salah dan berikan besok." Ucap Raka sambil menunjuk beberapa dokumen tersebut.
"Maaf Tuan, khusus dua dokumen ini kalau bisa ditandatangani sekarang karena akan digunakan nanti sore." Ucap sekretaris tersebut dengan wajah takut.
"Kalau begitu tinggalkan saja, nanti aku kerjakan." Ucap Raka sambil masih mengecek dokumen yang lainnya.
"Maaf Tuan, bagaimana kalau saya betulkan di sini sekalian pinjam laptop dan printer," usul sekretaris tersebut yang ingin berduaan dengan Raka dan melakukan yang enak-enak.
"Tidak perlu, nanti jam empat belas kamu bisa ambil atau nanti anak buah ku yang mengantar ke kantor.'' ucap Raka.
"Baik Tuan," jawab sekretaris tersebut dengan wajah kecewa.
"Oh ya Tuan nanti satu setengah jam lagi ada meeting virtual dengan para pemegang saham." Ucap Sekretaris tersebut melaporkan.
"Apakah tidak bisa besok saja?" Tanya Raka.
"Maaf Tuan, tadi saya sudah sampaikan tapi mereka semua pada sibuk dan hanya hari ini mereka bisa menyempatkan waktu untuk rapat mengingat mereka berada di negara yang berbeda-beda." Jawab sekretaris tersebut menjelaskan.
Raka menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian menganggukkan kepalanya tanda setuju walau dirinya sangat berat.
'Padahal aku ingin melakukan yang enak-enak dengan istriku, batal deh.' Ucap Raka dalam hati.
Setengah jam kemudian Raka sudah selesai mendatangani semua dokumennya dan sekretaris itupun merapikan dokumen tersebut dan pergi meninggalkan ruang kerja Raka.
Raka membuka laptopnya dan mulai mengerjakan dokumen yang salah. Raka bisa saja mempersilahkan sekretaris tersebut untuk mengerjakan dokumen yang salah dengan menggunakan laptopnya namun karena laptopnya banyak informasi rahasia membuat Raka tidak mengijinkannya.
Tok tok tok tok
"Masuk." Jawab Raka tanpa menatap ke arah pintu karena Raka tahu siapa yang datang.
Ceklek
Seorang wanita yang sangat cantik dan seksi membuka pintu ruang kerjanya. Siapa lagi kalau bukan Nicole, Nicole menutup pintu tersebut dengan rapat kemudian menatap wajah tampan suaminya yang sangat serius mengetik sesuatu di laptopnya dan terlihat berkharisma.
"Duduklah sayang," ucap Raka tanpa menatap wajah cantik istrinya.
Nicole tidak menjawab ucapan suaminya hanya menatapnya dengan kesal.
'Duduklah Sayang ... Maksudnya apakah ditujukan untukku atau wanita lain?' Tanya Nicole dalam hati.
"Jangan pikirin yang aneh-aneh deh, tentunya ditunjukkan untuk istri yang aku cintai yaitu Nyonya Raka." Ucap Raka yang mengerti apa yang dipikirkan oleh istrinya.
"Aneh-aneh, maksudnya?" Tanya Nicole sambil berjalan ke arah suaminya.
"Cemburu, aku tahu yang datang adalah istriku makanya aku bilang : Duduklah Sayang." Ucap Raka yang masih sibuk mengetik dokumen agar cepat selesai.
"Kok tahu kalau aku yang datang?" Tanya Nicole.
"Tahu dong." Jawab Raka.
"Tahu darimana?" Tanya Nicole dengan wajah bingung.
"Tahu dari parfum yang di pakai oleh istriku dan .... " Ucap Raka menggantungkan kalimatnya.
"Dan apa?" Tanya Nicole penasaran.
"Langkah kaki dan aura kehadiran istriku membuat Kakak yakin kalau kamu yang datang." Jawab Raka.
Nicole hanya tersenyum kemudian berjalan ke arah lemari yang berada di belakang Raka kemudian duduk di lemari tersebut yang tidak begitu tinggi untuk melihat apa yang dilakukan oleh suaminya.
Raka membiarkan istrinya melihat apa yang dikerjakannya karena dirinya percaya istrinya tidak akan merugikan perusahaan yang dirintisnya sejak nol.
"Sepertinya suamiku sangat sibuk sekali?" Ucap Nicole sambil menyilangkan ke dua kakinya hingga terlihat jelas paha mulus dan putih.
"Maaf Sayang sebentar lagi selesai." Ucap Raka.
"Ok." Jawab Nicole singkat.
Setelah lima menit menunggu akhirnya Raka selesai mengerjakan dokumen nya kemudian mencetaknya di mesin printer tanpa mengetahui apa yang dilakukan oleh istrinya dan apa yang di pakainya.
Raka membalikkan badannya dengan menggerakkan kursi kebesarannya yang bisa diputar dan melihat pakaian yang dikenakan oleh istrinya serta posisi istrinya yang membuatnya matanya membulat sempurna.
"Sayang, kamu sengaja menggodaku?" Tanya Raka sambil turun dari kursi kebesarannya kemudian berjalan ke arah istrinya.