Gadis cantik yang bernama Vanilla Jasmine untuk pertama kali dalam hidupnya ia terbangun di sebuah hotel bintang lima bersama seorang pria berumur. Vanilla Jasmine kerap dipanggil Lala oleh orang-orang terdekatnya. Lala tidak pernah menyangka bahwa malam dimana ia pergi dengan teman-temannya malah berakhir tidur dengan seorang pria yang Lala yakini pria tersebut bukan orang biasa. Memutuskan kabur dan menghilang agar tidak menambah masalah justru membuat beban baru bagi Lala. Beban yang tidak bisa dihapuskan begitu saja. Beban yang akan mengubah kehidupan Lala berikutnya. Beban akibat Lala kehilangan kehormatannya malam itu, tepat satu bulan Lala mengetahui jika ia tengah berbadan dua. Lalu apa yang akan Lala lakukan? Simak selengkapnya.
Peringatan🗣️🗣️🗣️
Cerita ini adalah murni hasil karangan imajinasi author dan seluruhnya adalah fiktif belaka. Semoga pembaca tidak larut dalam cerita sehingga tidak membawanya ke dalam dunia nyata. Cerita ini hanya hiburan, ok!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon diamond ice, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22. Berusaha menemukan
'' Ini bukan jalan menuju alamat camping triplet. Kamu jangan mengada-ada Jason! Ini bukan arahnya, aku tahu itu,'' ucap Lala menyadari jika mereka tidak menuju ke lokasi camping.
'' Kalau kamu tidak tahu arah menuju tempat camping triplet, sini biar aku saja yang menyetir. Aku sudah tahu alamatnya, dan cepatlah berhenti supaya kita bisa bergantian,'' ucap Lala menyuruh Jason untuk berhenti dan ia yang akan menggantikan.
'' Cukup dan diam lah. Kalau kamu ingin anak-anak selamat maka kamu harus tetap diam dan jangan menganggu konsentrasi ku,'' ucap Jason karena Lala yang menganggu konsentrasinya.
'' Apa yang sedang kamu pikirkan Jason? Kita mau pergi kemana?'' tanya Lala tidak mengerti mengapa Jason membawanya ke arah lain bukan menuju ke lokasi.
'' Aku mohon diam lah sebentar. Percayakan semua kepada ku, aku sedang berusaha menemukan mereka,''
Lala memilih diam mengikuti perintah dari Jason. Ia hanya bisa merapalkan doa selama di perjalanan. Sesekali ia melihat Jason berbicara serius di telepon. Lala tidak mengerti apa yang Jason katakan hanya saja ia cukup tahu jika Jason tengah memantau anak-anak.
'' Kamu tenang, aku masih berusaha,'' ucap Jason kini menatap Lala yang Jason tahu Lala menuntut beberapa pertanyaan yang bersarang di kepalanya.
Jason membawa Lala ke sebuah dermaga terpencil dan jauh dari yang namanya penduduk. Tempat ini lebih cocok sebagai dermaga privat untuk pemilik sebuah pulau. Namun pada kenyataannya dermaga itu dijadikan sebagai tempat transaksi ilegal oleh para manusia yang bekerja di bawah tanah.
Dermaga yang dilengkapi dengan pencahayaan temaram serta jajaran kapal kecil- kecil tampak terlihat sepi seperti tidak pernah dijamah oleh orang-orang sekitar. Lala merasa aneh mengapa Jason malah membawanya ke tempat seperti ini. Ini sangat membingungkan, Lala semakin ketakutan dan bertambah cemas.
'' Mengapa kamu membawa ku kesini?'' tanya Lala begitu dirinya turun dari mobil dan berdiri sejajar dengan Jason.
'' Kamu sendiri yang mau ikut,'' jawab Jason singkat.
'' Bukankah kita seharusnya pergi ke lokasi camping? Lalu mengapa kamu malah menuju tempat angker seperti ini?'' tanya Lala berusaha menutupi rasa takutnya.
'' Panjang penjelasannya. Sekarang kita harus bergegas untuk menemui seseorang,'' ucap Jason membawa Lala pergi.
'' Jangan kepedean! Aku menggenggam tangan mu karena tempat ini sedikit berbahaya. Apalagi jika nanti kamu tersesat, malah semakin tambah tugas aku,'' ujar Jason yang kini tengah menggandeng tangan Lala.
'' Iya Tuan Jason,'' jawab Lala sedikit mencibir. Benar-benar karyawan kurang sopan, tetapi Lala tidak mempedulikan hal itu. Yang terpenting sekarang ia harus menemukan anak-anaknya terlebih dahulu.
Jason membawa Lala ke sebuah tempat di pinggir dermaga. Lala melihat disana ada beberapa orang yang terlihat sedang beraktivitas. Lala sendiri sulit mendeskripsikan aktivitas seperti apa yang dilakukan orang-orang itu. Yang Lala lihat mereka saling berbicara kemudian bersalaman setelah bertukar dan menerima barang dari masing-masing.
'' Selamat malam, tuan'' sapa seseorang yang kini menghampiri Jason dan Lala.
'' Bagaimana? Apakah anak buah mu berhasil menemukan apa yang aku minta? '' tanya Jason kepada laki-laki yang tubuhnya dipenuhi dengan tato.
'' Kami sudah menemukannya tuan. Mereka adalah orang-orang pekerja trafficking antar negara. Biasanya mereka akan bertransaksi di sini, namun hanya di hari-hari tertentu saja,'' jelas orang yang bertato itu.
'' Kebetulan hari ini saya mendapatkan informasi jika hari ini mereka akan melakukan transaksi. Sangat pantang bagi kami untuk mengetahui urusan-urusan orang disini. Namun demi Tuan Jason saya akan melakukan apapun,''
'' Terima kasih, sudah mau membantu ku. Sekarang tolong beritahu aku dimana mereka bertransaksi?''
Orang bertato itu menjelaskan secara detail dan apa saja yang harus dilakukan Jason sebelum menemui orang yang Jason cari. Lala yang berada di samping Jason hanya menyimak ikut mendengarkan penjelasan. Ia benar-benar tidak mengerti mengapa Jason membawanya kemari. Sampai detik ini pun yang Lala lakukan hanya mengikuti Jason karena rasa percaya bahwa Jason akan menyelesaikan semuanya.
Lala dan Jason berjalan menuju tempat yang disebutkan oleh orang yang bertato tadi. Disana Lala kembali melihat orang-orang yang tengah berbicara dan jumlah orang itu tak sedikit. Lala tetap mengikuti Jason hingga suara seseorang menginterupsi mereka berdua.
'' Apa yang sedang kalian cari?'' tanya seorang laki-laki berbadan tegap dengan tato yang juga ikut memenuhi tubuhnya.
'' Aku ingin bertemu dengan bos kalian,'' ucap Jason to the point.
'' Untuk apa kalian ingin menemui bos kami? Bos kami sedang sibuk,'' jawab laki-laki itu.
'' Katakan aku ingin bertemu dengan bos kalian,''
'' Langkah i dulu anak buahnya,''
Selepas kata itu terucap perkelahian diantara mereka tidak dapat dihindari. Sebelum berkelahi Jason menyuruh Lala menepi agar tidak ikut terserang. Baku hantam diantara keduanya saling berturut, Lala tidak bisa membayangkan apa yang terjadi jika Jason habis di tangan orang itu. Lala sangat ketakutan namun ia tidak bisa tinggal diam. Lala memang tidak bisa berkelahi namun meminta bantuan tidak ada salahnya.
'' Aku harus mencari bantuan kemana? Disini sangat sepi,'' gumam Lala dengan pandangan menelisik sekitar.
Kemudian ia teringat dengan orang yang sempat berbicara dengan Jason tadi. Lala berlari ke tempat awal dimana dirinya baru sampai. Ia berniat meminta bantuan orang yang tadi.
Jason berhasil meluluhkan orang yang mengajaknya berkelahi. Dengan sekali gerakan kini Jason berhasil memegang kendali dengan memborgol kedua tangan laki-laki itu di belakang menggunakan kedua tangannya. Laki-laki itu diam tak berkutik usai dirinya menerima banyak serangan dari Jason.
'' Sekarang antarkan aku ke bos mu,'' perintah Jason dan diiyakan oleh laki-laki bertubuh tegap itu.
Jason menggeram ketika melihat Lala tidak berada di tempat tadi. Inilah resiko yang harus Jason terima karena telah mengajak perempuan dalam aksinya. Selalu merepotkan begitulah pikir Jason.
Jason memutuskan untuk pergi menemui bos dari laki-laki yang masih ia jadikan tawanan. Ia harus menyelesaikan masalah ini secepatnya. Urusan Lala, Jason sudah menghubungi anak buahnya yang dalam perjalanan. Mereka yang akan menemukan Lala nanti.
Tibalah Jason di sebuah ruangan gelap sangat minim penerangan. Namun dengan jelas ia masih bisa melihat kumpulan orang-orang bertato sama seperti orang yang bersamanya saat ini.
'' Siapa kamu? Mengapa bisa sampai ke tempat kami?''
'' Cepat panggilkan bos kalian,''
Tak lama datanglah seseorang yang Jason tahu dia lah bos dari anak buah yang sempat menyerangnya. Laki - laki itu kecil namun aura kepemimpinan terlihat jelas dari gayanya berbicara.
'' Penyusup yang berhasil mengalahkan anak buah ku,'' ucap orang itu santai.
'' Cepat kembalikan anak-anak yang sudah kalian culik hari ini,''
'' Tidak bisa. Siapa kamu berani menyuruh ku ha? Apakah kamu tidak mengetahui jika aku bisa melakukan apa saja untuk melukai mu,''
.'' Aku memang sendiri sedangkan anak buah mu ada banyak. Namun aku tidak setakut itu untuk berbalik melakukan sesuatu kepada kalian,''
'' Kamu pikir aku tidak tahu tentang kalian. Pelaku trafficking yang baru beroperasi disini. Berapa hasil tangkapan mu hari ini ha? Cepat serahkan atau aku akan melaporkan kalian,''
'' Tidak usah berbalik mengancam. Jangan coba mengada-ada karena kamu pasti akan kalah,''
'' See, I know you are stupid. Kalian masih baru tetapi sudah berani macam-macam padaku. Sekarang aku tidak bisa bersikap santai lagi,'' ucapan Jason dan berakhir dengan aksi penodongan senjata diantara mereka.
Jason mengeluarkan sebuah pistol dan langsung menodongkan pistol itu ke arah orang-orang yang berani bermain-main dengannya. Ia tidak takut walaupun dia sendiri, ia sudah terbiasa mengatasi kondisi seperti ini.
'' Kamu tidak cukup orang untuk melawan kami,'' ucap orang yang berbadan tegap.
Jason hanya menampilkan senyum smirk melihat tingkah orang-orang di depannya. Kemudian Jason melepaskan sebuah peluru ke atas. Usai bunyi pelatuk dan suara pistol yang menggelegar di udara datang sebuah helikopter. Bukan hanya helikopter saja yang datang, beberapa pasukan orang-orang bersenjata juga datang dari arah belakang Jason.
'' Masih bilang, aku tidak cukup orang hm?''
Ternyata yang datang itu adalah kumpulan anak buah Jason yang sudah datang atas perintah Jason sendiri. Mereka bergegas mengepung orang-orang yang sempat ingin mencelakai tuannya. Niat awal Jason hanya ingin berbicara baik-baik hanya saja orang-orang itu tidak cukup pintar serta hanya mengandalkan kekerasan saja.
Mereka semua dikepung oleh orang-orang Jason. Tidak ada yang bisa melawan karena dari udara maupun darat bersenjata semua. Selain kalah jumlah, orang-orang itu juga kalah senjata.
'' Kalian semua urus orang-orang ini, sebagian ikut aku untuk mengambil tawanan mereka,'' perintah Jason dan disanggupi oleh anak buahnya.
Jason masuk ke dalam sebuah markas kecil yang dijadikan tempat penampungan oleh para pekerja trafficking. Pandangan Jason menelusuri semua yang ada di markas itu. Jason juga memerintahkan anak buahnya untuk membebaskan semua orang yang dijadikan tawanan. Hingga pandangan Jason jatuh pada sosok anak kecil yang diam dengan raut wajah sangat ketakutan.
Jason langsung berlari menuju ke anak itu. Anak kecil itu terlihat sangat pucat, mata yang berair dan beberapa sedikit luka memar. Jason berdecak ternyata pekerja trafficking itu juga menyentuh anaknya. Benar anak yang ditemukan Jason adalah Oliver anak kandungnya.
'' Kamu tidak apa-apa. Sekarang kamu aman,'' ucap Jason meraih tubuh Oliver.
'' Papa, Oliver takut,'' ucap Oliver merasa tenang berada di pelukan seseorang selain Lala dan kakeknya.
klo hanya menganggap lala wanitamu...bukan kekasih atau calon istrimu...kenapa kamu berbuat seenaknya pada lala...lelaki tipe sprtimu memang tdk bisa di jadikan contoh baik untuk lala terutama triplet...jijik dgn cara murahanmu...kamu sendiri yg melecehkan lala,kau anggap lala sprri wanita murahan...obsesimu yg keterlaluan akan merugikan dirimu sendiri...jngn terlalu percaya diri dan egois ..tdk semua wanita bisa kau anggap murahan sprti bekas wanitamu...
lanjut daja lah thor.../Chuckle/
horang kaya memang sperti itu sikapnya...ga pria ga wanita,sama saja kelakuannya...sombong dan sok kuasa...
kalau masih tetap dikota yg sama dan sekolah yang sama...
biar gampang dilacak ya🤣
coba bayar... bela yang salah pun mau🤣